Sebagai alumni, saya bangga dengan kemajuan Undana saat ini. Undana sudah semakin maju. Namun sedikit usulan, bisakah bagian rumah tangga lebih ketat dan lebih tegas lagi terhadap karyawan taman dan cleaning service untuk bekerja secara serius memperhatikan kotoran di kompleks Undana ? Pantauan kami yg keluar masuk Undana, kami melihat yang rapi dan tertata bagus hanya di gedung rektorat dan area pintu masuk. Lewat pintu masuk itu kelihatan seperti gedung tak bertuan. Banyak kotoran berserakan sampai bibir jalan. Menurut info yang kami dapat, ada sekitar 70 lebih petugas cleaning service. kalau 70 orang ini dibagi 11 fakultas, 1 PPS dan beberapa unit (Lembaga/UPT) maka setiap fakultas/lembaga/unit dapat 3 orang cleaning service. Dari 3 orang ini kalau setiap hari mereka membersihkan halaman (unit/fakultasnya seluas (10m x 10m =100m2) maka dalam 1 minggu (5 hari kerja) seluas apapun kompleks unit/fakultasnya bisa ada hasil (bersih). Dan yang sangat ironis adalah 70 orang kerja bakti selama 2 jam (dari jam 10 s/d jam 12 siang) tapi hasilnya hanya seluas sekitar 10m2 capaian kerjanya. Ini sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin capaian kerja 70 orang hanya 10m2 selama 2 jam ??? Ini terjadi karena pada saat cleaning kerja, tidak ada pengawasan dari kerumah tanggaan. Dan selama ini ada yang hanya habiskan waktu untuk ngobrol selama kerja bakti. Mohon maaf, ini sekedar masukan saja karena fakta bahwa Undana memang kampus yang kotor. Dan mohon maafj juga, kelihatan cleaning service di Undana ini rata2 manusia pemalas semua. Kalau Undana mau maju dalam hal kebersihan, coba rekrut orang dari luar NTT untuk menjadi cleaning service. Terima kasih.