Рет қаралды 2,535
PONTIANAK, KOMPAS.TV - Seperti inilah proses pengolahan biji kopi di pabrik milik Aming Coffe, di kawasan Kelurahan Pal 5, Gang Hamidah, Kecamatan Pontianak Barat.
Dari pabrik inilah, berbagai proses pengolahan dilakukan untuk menghasilkan racikan kopi, dengan aroma dan rasa yang khas.
Aming Coffee, tentu sudah tidak asing lagi di telinga para penikmat kopi di Kalimantan Barat. Terutama penikmat jenis kopi robusta yang populer dan paling banyak diminati, di kalangan masyarakat Pontianak sejak era tahun 70-an.
Berawal dari industri kopi rumahan, Aming Coffee kini berkembang pesat, dengan puluhan cabang hingga ke penjuru nusantara, baik di Pulau Kalimantan, maupun Pulau Jawa.
Biji-biji kopi pilihan yang baru dipanen berwarna hijau kekuningan, diolah menjadi coklat kehitaman, untuk mendapatkan aroma dan cita rasa khas.
Pengolahan dilakukan menggunakan dua mesin sangrai, dengan masing-masing kapasitas 50 kilogram dan 25 kilogram.
Per harinya, Pabrik Aming mampu menyangrai hingga 1 ton biji kopi, sebelum digiling menjadi kopi bubuk.
Setelah melalui beberapa tahap, biji kopi dikemas dan dibawa ke pabrik penggilingan, untuk diolah dari biji kopi menjadi kopi bubuk.
Bubuk kopi yang telah ditimbang, dikemas rapi dengan beragam ukuran kemasan. Mulai dari 200 gram, 500 gram, hingga 1 kilogram, yang siap dipasarkan kepada konsumen yang ada di Kalimantan Barat, hingga Pulau Jawa.
Hingga saat ini, aming sudah memiliki gerai atau warung kopi sebanyak 37 gerai, di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat, dan Pulau Jawa.