PUISI | AHOI MEDAN | KARYA EVA SUSANTI | FESTIVAL SASTRA 2023

Ahoi Medan
Karya Eva Susanti
Kuceritakan dahulu sebelum sekarang
Dahulu kota ini dikenal dengan nama tanah deli
Seorang guru patimpus mengembara dengan gagah
Melintasi tanah karo menuju tanah deli
Berguru dengan datuk kota bangun
Menikahi putri raja pulo brayan
Semakin gagah guru patimpus.
Tepat dipertemuan aliran sungai deli dan sungai babura
Kota ini didirikan, dibenahi.
Lahirlah kampung medan deli.
Selanjutnya raja deli
Tuanku sri paduka gocah pahlawan
Laksamana kuda bintan menaklukkan sumatera timur
Tahun 1632, penguasa siak sri indrapura
Langkat dan serdang.
8 sungai melintasi kota.
Sungai belawan, sungai badera, sungai sikambing, sungai putih,
Sungai babura, Sungai deli, sungai sulang saling, sungai kera.
Kuceritakan dahulu sebelum sekarang.
Mengukir sejarah dalam ingatan.
Ahoi,
Inilah medan, berdiri megah istana maimun, mesjid raya.
Lalu ada tjong afie, vihara gunung timur, titi gantung, kantor pos, kuil srimaryam.
Menjelma kota medan, bernostalgia sepanjang masa.
Ahoi,
Tanahku tumbuh subur, beragam suku kita menyatu.
Batak toba, karo, mandailing, angkola, pakpak, simalungun,
Ada jawa, aceh, melayu, nias, cina dan india
Ada malam- malam gemitang,
Menyusuri hiruk pikuk keberagaman
Menyatu kita dalam kata
Bersaudara dimana-mana.
Ahoi,
Di balai kota kita berjumpa
Aku tahu sesekali kita membuka kenangan dan harapan
Di sini, di kota ini kita melangkah, melaju pesat.
Muda mudi sorak sorai di setiap persimpangan
Sepanjang jalan meramu pergaulan
Kita kah itu?
Ahoi,
Medan adalah kita.

[@KARONESIA]

merganya kok gak di sebut😁