Pura Samuan Tiga Penyatuan 9 SEKTE DI BALI melahirkan konsep TRI MURTI di Bali oleh MPU KUTURAN.

Konsep Tri Murti, Pura Kahyangan Desa dan Rong Telu di di Bali berasal mula dari penyatuan 9 sekte di Bali yang dilakukan oleh Mpu Kuturan. Saksikan video lengkapnya disini.
.
Silahkan dukung channel ini dengan ikut program donasi disini : sociabuzz.com....
.
Hasil donasi digunakan untuk beasiswa pendidikan lulusan SMA/SMK yang tidak mampu untuk lanjut studi di Ananta Widya Business School (AWBS).
.
Terima kasih atas upport dan dukungan Anda semua.
.
#purasamuantiga #puradibali
Jangan bilang-bilang!
Coach Wira
===================================.
Any inquiries email to:
[e-mail] or call 082 32960 2770 (Admin)
Follow saya di:
INSTAGRAM: @ketut.wiratama | / ketut.wiratama
TWITTER: @ketutwiratama | / ketutwiratama
FACEBOOK: Ketutwiratama.motivatorbali
/ ketutwiratama.motivato...
Facebook Group Mantra Hati : / 1077614569274223
WEBSITE: www.motivatorb...

[@gracetjondronimpuno]

Bpk meme mertua ngayah di sana

[@igustingurahputra7641]

Musiknya akan lebih tepat menggunakan angklung/klentangan duwe Pura Samuan Tiga yang memiliki kekhasan. Jika musik ilustrasinya menggunakan angklung itu, mereka yang biasa nangkli atau ngayah di Pura Samuan Tiga seperti saya yang sudah lama meninggalkan kampung halaman, segera akan masuk suasana di Pura Samuan Tiga.

[@gekayuarmada1453]

Tyang saking jembrana..astungkara secepatnya bisa tangkil ke pura samuan tiga🙏

[@jnanautama]

Siwa sidhanta dan bhairawa termasuk sekte?

[@jmorgan8441]

sekta, artinya pemuja durga.

[@anakagungsriagungdarmayant8046]

Salam Rahayu Niki pura Deket rumah tiang. Dumogi state kenak ngih

[@CoachWira]

Inggih salam rahayu mewali

[@dewisnu9168]

Om Swastiastu 🙏😇 Sebenarnya tidak ada namanya penyatuan sekte hindu di Bali karena bagaimana bisa menyatukan, sekte siwa menganggap siwa adalah tuhan yang tertinggi, sedangkan sekte wisnu menganggap wisnu adalah tuhan yang tertinggi, dst sehingga yg benar bukan penyatuan sekte hindu tapi sekte" lain dalam hindu dikonversi massal ke sekte siwa siddhanta tapi proses perpindahan nya itu sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya Sehingga hindu tradisi Bali adalah sekte yaitu Sekte Siwa Siddhanta dari Garis Perguruan Rsi Markandeya dan dipraktikkan dengan budaya Bali Sebelum hindu tradisi bali seperti sekarang, praktek hindu di bali sama seperti di Jawa kuno dan India kuno yaitu pemujaan dengan siwa lingga, candi dan arca serta punden tapi dipraktikkan dengan budaya Nusantara dan waktu itu belum ada pura, belum ada sanggah, belum ada pelinggih rong tiga apalagi khayangan tiga dan waktu itu belum ada padmasana, belum ada puja tri Sandhya dan panca sembah bahkan waktu itu menurut prasasti siwa graha belum ada upacara tawur agung Dan meskipun sekarang sudah dikonversi massal ke siwa siddhanta menjadi 1 sekte namun hindu tradisi bali tetap terpecah jadi banyak kelompok-kelompok kecil karena perbedaan pandangan kepentingan, kelihatannya sama" menganut Hindu tradisi Bali tapi pecahannya sudah banyak yaitu berupa kelompok-kelompok kecil, kawitan boleh sama, tapi pura bisa berbeda dan terbagi menjadi kelompok yg berbeda. Seperti pasek gelgel pecah jadi 2 pura yaitu di pasek gelgel klungkung dan pasek gelgel punduk dawa di klungkung, dalam satu sanggah gede bisa pecah karena perbedaan tradisi dan dalam satu sanggah gede bisa pecah jadi 2 kelompok hanya karena perbedaan peranda dan geriya, bahkan PHDI ajha pecah jadi 2 kelompok, dst Tidak ada yg bisa membendung perpecahan dan dimanapun ada karena setiap manusia memiliki pandangan dan kepentingan nya masing-masing, dan begitu juga dalam spiritual di bali tidak bisa benar-benar disatukan jadi satu paham karena setiap manusia memiliki pandangan sendiri dan kecocokannya sendiri dalam berspiritual yg tidak bisa dipaksakan Begitu juga tentang siwa-buddha di bali banyak yg keliru menganggap 2 agama digabung jadi 1 agama yg baru, apalagi ada yg menganggap buddha dalam siwa-buddha hanya ajaran dan bukan agama buddha seolah-olah buddha dalam konsep siwa-buddha bukan ajaran yg berasal dari sang buddha, padahal siwa-buddha di bali sama seperti Tri Dharma di klenteng yaitu Buddha, Tao dan Konghucu sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama, begitu juga siwa-buddha sebenarnya konsepnya sama juga seperti itu, dimana ajaran buddha dalam konsep siwa-buddha pada hakekatnya memang ajaran buddha yg sama seperti agama buddha pada umumya yaitu Theravada, Mahayana dan Vajrayana dan mengapa sebenarnya sama? Lihat mantra peranda buddha di bali!! Pasti diawali dengan Om Namo Buddhaya, Om Namo Dharmaya dan Om Namo Sanghaya Silahkan semeton cari mantra ini di semua kitab dan lontar hindu di Bali pasti ga akan pernah ketemu karena ini bukan mantra hindu, tapi ini adalah mantra buddha yaitu Tri Ratna atau "Tiratana" (Menurut Theravada) dan semua aliran buddha pasti sembahyang nya mengandung mantra ini sehingga pandita buddha di bali adalah memang pandita buddha dan buddha dalam siwa-buddha memang ajaran buddha seperti agama buddha pada umumnya hanya saja dipraktikkan dalam budaya bali Jika anda paham arti Kasogathan, Kasogathan itu artinya adalah Ka-Buddha-an yg diambil dari istilah "Sugatha" dalam paritta Buddhanusanti, dimana Kasogathan itu artinya adalah ka-Buddha-an yg mencakup Theravada/Hinayana, Mahayana dan Wajrayana tapi dipraktikkan dengan Budaya Lokal setempat sehingga hakekatnya Kasogathan adalah "Buddhayana" Yg mencakup semua aliran ka-Buddha-an Jika anda tahu Romo Padma Vhira Dharma Sogatha beliau adalah pandita buddha Kasogathan Jawa dari Jogjakarta, beliau sama seperti pandita buddha di Bali, bedanya pandita buddha di Bali dimasukkan ke PHDI, sedangkan pandita buddha kasogathan di Jawa masuk walubi dan statusnya sebagai pandita buddha dan memang umat buddha padahal mantra, tantra, yantra, bahasa dan sasana kepanditaannya sama dengan pandita buddha Kasogathan Jawa, karena pandita buddha Kasogathan Bali adalah berasal dari Kasogathan Jawa karena Dang Hyang Astapaka yg memperkenalkan nya di Bali dan Dang Hyang Astapaka adalah Pandita Buddha Vajrayana dan Mpu Kuturan adalah Pandita Buddha Mahayana Karena dulu di Jawa pernah ada umat buddha yg berbahasa Sansekerta dan bahasa kawi dan menjalankan tradisi Jawa Kuno sekilas mirip seperti umat hindu di Bali tapi dalam versi Buddhis bahkan sampai simbol Omkara nya juga mirip dengan Omkara hindu bali karena sama" Berbahasa kawi dan sama" Baca lontar tapi lontar buddhis dalam artian umat buddha jawa kuno zaman itu membaca lontar buddhis dan juga membaca lontar siwa dan waisnawa Nusantara, dsb

[@igstnyoman2624]

Konsep TRIMURTI oleh Mpu Kuturan ditasfirkan secara menyimpang. Trimurti adalah Brahma Wisnu dan Siwa tetapi di sini Dewa Brahma ditafsir sebagai dewa Api (Agni), Dewa Wisnu ditafsirkan sebagai dewa Air (Waruna) dan Dewa Siwa dianggap sebagai dewa angin (Bhayu). Ini adalah tafsiran cocokologi. Dan konsep salah arti ini selalu diulang-ulang yang kemudian dituduhkan kepada Sampradaya sebagai pelanggar konsep Mpu Kuturan.

[@bandembaguschannel5240]

Rahayu semeton

[@gustiayutriwirmayanti8287]

Salam dari bedulu,🙏

[@igstnyoman2624]

Mpu Kuturan melahirkan konsep TRIMURTI artinya beliau menyisakan 3 golongan yaitu Brahmana (ritual), Vaisnava (Bhakti-sidanta), dan Siwa-sidanta (Advaita Vedanta - filsafat) Tetapi yang ada hanya ajaran sekta Durga-Bhairawa - pemujaan bhuta.

[@joetoruan]

Dengan Hormat , byk pesan yg di sampaikan Gusti Mangku Agung yang sungguh bijaksana, diantara lain.....6.30 Raja yang berkuasa waktu itu Guna Priya Darma Patmi dgn suaminya Udayana,... kemudian di 15:56 ...( coach Wira, )Raja Udayana beserta permaisurinya..... dari pihak mana yang sebenarnya menjadi Raja di saat itu.. (boleh saya dicerahkan) kemudian 10.41 tidak ada tulisan....semoga hal yang terbaik yang dapat kita lakukan untuk menjaga warisan leluhur kita yang kan menjadi bekal kita di masa depan. salam Hormat

[@karma6372]

Raja nya Udayana jro!@ permaisuri Mahendradata!! dgan gelar Sri Guna Priya Dharma patni!@ akan selalu mmpunyai peran lebih dominan dan itu dibuktikan dgan tertulis dalam berbagai berbagai prasasti , kalau tidak salah kurang lbih 12 prasasti!

[@putuyuda606]

Rage bedulu

[@CoachWira]

Suksma salam bedulu

[@WannenBali]

RAHAYU 🙏🙏🙏

[@CoachWira]

Rahayu mewali

[@asepuzumaki1104]

Anehnya jika sdh disatukan semua Sekte & Soroh oleh Mpu Kuturan menjadi Konsep Kahyangan Tiga di setiap Desa, knpa masih ada konsep Merajan ??? hal ini yg akhirnya mengkotak"an umat lg 🙏 terkadang dlm satu Merajan pun banyak umat yg berselisih paham 😪.

[@pasramangirishantinusantara]

Mari kita gunakan sprit pura Samian tiga sebagai landasan untuk menyelesaikan masalah kita khususnya Hindu di bali.rahayu

[@CoachWira]

Svaha rahayu sami

[@karma6372]

Nggih benar sekali nika!! dasar ini dipakai landasan kuat

[@dewisnu9168]

Om Swastiastu 🙏😇 Sebenarnya tidak ada namanya penyatuan sekte hindu di Bali karena bagaimana bisa menyatukan, sekte siwa menganggap siwa adalah tuhan yang tertinggi, sedangkan sekte wisnu menganggap wisnu adalah tuhan yang tertinggi, dst sehingga yg benar bukan penyatuan sekte hindu tapi sekte" lain dalam hindu dikonversi massal ke sekte siwa siddhanta tapi proses perpindahan nya itu sambil membawa sebagian tradisi dari sekte-sekte sebelumnya Sehingga hindu tradisi Bali adalah sekte yaitu Sekte Siwa Siddhanta dari Garis Perguruan Rsi Markandeya dan dipraktikkan dengan budaya Bali Sebelum hindu tradisi bali seperti sekarang, praktek hindu di bali sama seperti di Jawa kuno dan India kuno yaitu pemujaan dengan siwa lingga, candi dan arca serta punden tapi dipraktikkan dengan budaya Nusantara dan waktu itu belum ada pura, belum ada sanggah, belum ada pelinggih rong tiga apalagi khayangan tiga dan waktu itu belum ada padmasana, belum ada puja tri Sandhya dan panca sembah bahkan waktu itu menurut prasasti siwa graha belum ada upacara tawur agung Dan meskipun sekarang sudah dikonversi massal ke siwa siddhanta menjadi 1 sekte namun hindu tradisi bali tetap terpecah jadi banyak kelompok-kelompok kecil karena perbedaan pandangan kepentingan, kelihatannya sama" menganut Hindu tradisi Bali tapi pecahannya sudah banyak yaitu berupa kelompok-kelompok kecil, kawitan boleh sama, tapi pura bisa berbeda dan terbagi menjadi kelompok yg berbeda. Seperti pasek gelgel pecah jadi 2 pura yaitu di pasek gelgel klungkung dan pasek gelgel punduk dawa di klungkung, dalam satu sanggah gede bisa pecah karena perbedaan tradisi dan dalam satu sanggah gede bisa pecah jadi 2 kelompok hanya karena perbedaan peranda dan geriya, bahkan PHDI ajha pecah jadi 2 kelompok, dst Tidak ada yg bisa membendung perpecahan dan dimanapun ada karena setiap manusia memiliki pandangan dan kepentingan nya masing-masing, dan begitu juga dalam spiritual di bali tidak bisa benar-benar disatukan jadi satu paham karena setiap manusia memiliki pandangan sendiri dan kecocokannya sendiri dalam berspiritual yg tidak bisa dipaksakan Begitu juga tentang siwa-buddha di bali banyak yg keliru menganggap 2 agama digabung jadi 1 agama yg baru, apalagi ada yg menganggap buddha dalam siwa-buddha hanya ajaran dan bukan agama buddha seolah-olah buddha dalam konsep siwa-buddha bukan ajaran yg berasal dari sang buddha, padahal siwa-buddha di bali sama seperti Tri Dharma di klenteng yaitu Buddha, Tao dan Konghucu sembahyang bareng dan ritual bareng di tempat ibadah yg sama, begitu juga siwa-buddha sebenarnya konsepnya sama juga seperti itu, dimana ajaran buddha dalam konsep siwa-buddha pada hakekatnya memang ajaran buddha yg sama seperti agama buddha pada umumya yaitu Theravada, Mahayana dan Vajrayana dan mengapa sebenarnya sama? Lihat mantra peranda buddha di bali!! Pasti diawali dengan Om Namo Buddhaya, Om Namo Dharmaya dan Om Namo Sanghaya Silahkan semeton cari mantra ini di semua kitab dan lontar hindu di Bali pasti ga akan pernah ketemu karena ini bukan mantra hindu, tapi ini adalah mantra buddha yaitu Tri Ratna atau "Tiratana" (Menurut Theravada) dan semua aliran buddha pasti sembahyang nya mengandung mantra ini sehingga pandita buddha di bali adalah memang pandita buddha dan buddha dalam siwa-buddha memang ajaran buddha seperti agama buddha pada umumnya hanya saja dipraktikkan dalam budaya bali Jika anda paham arti Kasogathan, Kasogathan itu artinya adalah Ka-Buddha-an yg diambil dari istilah "Sugatha" dalam paritta Buddhanusanti, dimana Kasogathan itu artinya adalah ka-Buddha-an yg mencakup Theravada/Hinayana, Mahayana dan Wajrayana tapi dipraktikkan dengan Budaya Lokal setempat sehingga hakekatnya Kasogathan adalah "Buddhayana" Yg mencakup semua aliran ka-Buddha-an Jika anda tahu Romo Padma Vhira Dharma Sogatha beliau adalah pandita buddha Kasogathan Jawa dari Jogjakarta, beliau sama seperti pandita buddha di Bali, bedanya pandita buddha di Bali dimasukkan ke PHDI, sedangkan pandita buddha kasogathan di Jawa masuk walubi dan statusnya sebagai pandita buddha dan memang umat buddha padahal mantra, tantra, yantra, bahasa dan sasana kepanditaannya sama dengan pandita buddha Kasogathan Jawa, karena pandita buddha Kasogathan Bali adalah berasal dari Kasogathan Jawa karena Dang Hyang Astapaka yg memperkenalkan nya di Bali dan Dang Hyang Astapaka adalah Pandita Buddha Vajrayana dan Mpu Kuturan adalah Pandita Buddha Mahayana Karena dulu di Jawa pernah ada umat buddha yg berbahasa Sansekerta dan bahasa kawi dan menjalankan tradisi Jawa Kuno sekilas mirip seperti umat hindu di Bali tapi dalam versi Buddhis bahkan sampai simbol Omkara nya juga mirip dengan Omkara hindu bali karena sama" Berbahasa kawi dan sama" Baca lontar tapi lontar buddhis dalam artian umat buddha jawa kuno zaman itu membaca lontar buddhis dan juga membaca lontar siwa dan waisnawa Nusantara, dsb

[@senidinamis5338]

Saya banjar MargaBingung Bedulu Salam Rahayu 🙏

[@CoachWira]

Inggih suksma salam rahayu

[@komangsubagio7190]

Pura Samuan Tiga, pasti nangkil kesana klu pulang ke Bali. Apalagi klu pas piodalan.

[@CoachWira]

Harapan dan tujuan yang sangat mulia semoga sehat rahayu di rantau, salam mantra hati

[@komangsubagio7190]

@@CoachWira klu saya pulang ke Bali tinggal di Banjar Mas dekat banget Pura Samuan tiga. Suksema videonya.... 🙏🙏🙏

[@CoachWira]

@@komangsubagio7190 Bendesa manik mas nggih?

[@wayansueka8074]

Rahayu, sareng sami titiyang parekan duwe pura samuan tiga, mari jaga adat dan budaya hindu bali, dulu kita disatukan oleh raja udayana, skrg harusnya lbih bersatu, menjaga tanah bali, rahayu

[@agungprabawati9088]

matur suksma infonya jro🙏

[@inyomansudarma4669]

Pembahasan masalah sejarah ke datangan empu Kuturan di Bali menjadi isu angat, barangkali karena berkembangnya sampradaya. Mari kita coba bahas pakta sejarah dgn apa adanya secara realita. 🙏. Airlangga raja Medang Kemulan di jawa adalah putra sulung dari prabu Udayana. Beliau di pinang untuk jadi menantu TEGUH DARMAWANGSA untuk berkuasa, sayang terjadi pristiwa pralaya akibat serangan raja Wora Wari semua binasa termasuk raja TEGUH DARMAWANGSA. 🙏. Prabu Airlangga dapat meloloskn diri karena kesaktian pengawal beliau patih Narotama. 🙏. Selama 3 th dlm persembunyian, tersiar berita kerajaan Sri Wijaya runtuh akibat serangan raja Cola dr India. Sehingga kerajaan Wora Wari di jawa menjadi lemah. 🙏. Mengetahui keberadaan PRABU AIRLANGGA masih hidup banyak prajurit Medangkemulan menghadap untuk melakukan pembalasan agar kerajaan segera kembali bangkit. 🙏. PRABU AIRLANGGA minta bantuan ayahnya Raja Udayana melalui utusan Patih Narotama. Pasukanpun di datangkan dari Bali atas perintah raja, di bawah pimpinan Narotama. Sebagian besar pasukan sakti menguasai ilmu TANTRA BAIRAVA/pengleakan. Diantaranya IDA AYU DATU yg kemudian lebih di kenal dgn nama CALON ARANG. 🙏. atas bantuan pasukn dari Bali prabu Airlangga berhasil mengalahkn kerajaan Wora Wari. Saat perjuangan IDA AYU DATU bercinta dgn prabu Airlangga menikah. Lahir putri DYAH RATNA MANGGALI. 🙏. Demi Kekuasaan saat Prabu Airlangga di nobatkn menjadi raja MEDANG KEMULAN beliau mengangkat putri dari keturunan raja teguh DARMAWANGSA menjadi ratu. Sedangkan DAYU DATU tidak mau di nikahi secara syah. 🙏. Keberadaan Ida Ayu Datu di istana menjadi cemoh dan putri beliau mendapatkan cela dn hinaan. Akibatnya beliau meningglkn istana tinggal di desa DIRAH bersama abdi beliau yg setia dn banyak di ikuti pasukn dari Bali. 🙏. Terjadilh peristiwa berdarah di Desa DIRAH antara ponggawa kerajaan dn Pengikut Dayu Datu dan kemudian terkenal dgn nama RANGDA RING DIRAH/NI CALON ARANG. 🙏. Luar biasa saktinya calon arang. Ahirnya mencari bantuan Empu Bradah. Beliau mengusulkn putri RATNA MANGGALI di lamar dgn putra beliau Empu Bahula, untuk meredakan amarah Calon Arang. 🙏. Pendek cerita Calon arangpun bersedia mati karena telah menghina raja dn pembrontakan putrinya pun mendapat pengakuan. Kemudian menjadi Bhatara di hormati. 🙏. Sisa sisa pengikut dn pasukn kembali pulang ke Bali menuntut ke adilan raja UDAYANA atas tewasnya Ida Ayu Datu dn perlakuan dari putranya prabu AIRLANGGA yg mau berterima kasih. Terjadilah huru hara di Bali antara para ponggawa raja perselisihan yg di anggp perselisihan sekta sekta padahal masalah POLITIK. 🙏. Ahirnya Prabu Airlangga mengutus Empu Kuturan yg terkenal sakti memiliki pengetahuan luas masalah agama. 🙏. Diadakan paruman untuk meredam pertengkaran kesalah pahaman. Pengikut Tantra Bairawa bukan bermaksud menghina raja Udayana namun meminta pertanggung jawaban raja atas ketidak adilan. 🙏. Atas kebijakan empu KUTURAN maka di ambil ke putusan.: 😍. Di satukannlah semua paham ke dalam satu pura yg terkenal kahyangan tiga. Para ponggawa raja dan pengikutnya bersama sama sembahyang. Bagi paham ciwa di buatkan meru bagi Visnu di buatkn gedong dll. 😍. Khusus untuk mengenang jasa IDA AYU DATU di setanakan Devi DURGA dlm bentuk Barong dn Tapakan JERO GEDE di Bale agung dan di pentaskan kisah CALON ARANG di setiap piodalan. 🙏. Dengan keputusan itu jelas di giring opini terjadi keributan seolah olah masalah sekta padahal masalah rebutan kekuasaan. Kebijakan tersebut untuk melindungi martabat raja Airlangga dan raja UDAYANA semua demi untuk kewibawaan raja. Kemudian di pentaskn drama gong tentang DAHA/Kahoripan JENGGALA dan PEJARAKAN. Yg sebenarnya untuk menghindari perang saudara. Di mana kedua putra Airlangga ingin jadi raja, putri beliau lebih memilih jadi petapa/GILI SUCI. 🙏. Sampai sekarang di Bali paham TANTRA BAIRAWA yg paling eksis mendominasi dgn berbagai retual, pentas calon arang sampai sekarang menjadi tradisi. Itulah sejarah masalah kepercayaan senantiasa menjadi alat politik. 🙏🙏🙏

[@maderedipta2133]

Rahayu 😇🙏🙏🙏🌺🌴🌻☀

[@CoachWira]

Suksma salam sehat lan rahayu mewali

[@maderedipta2133]

@@CoachWira Sama2👌👍😂🙏🙏🙏😍

[@gusdegusde3814]

Tri Murti adalah dewa yang tertinggi.jgnlah dipisah lagi.bila perlu satukan beliau untuk selamanya.sejatinya yg 3 ini tidak bisa di pisahkan.untuk bisa mencapai alam Tuhan harus melalui penyatuan yang 3 ini."OM"

[@jmorgan8441]

tri murti tdk bisa i satukan, gimana 3 keperibadian bisa disatukan?. klo belum punya pengetahuan weda, sebaiknya jangan menyampaikan yg akan membuat masarakat sesat + belajar dulu!!!. berooo.

[@jokowow7323]

@@jmorgan8441 Bagi sambradaya india ya ga bisa bersatu.... Krn emang smpe skrg tdk di satukan/alias jalan sesuai tradisinya. Tpi bagi mayoritas hindu bali itu bisa terjadi setelah di satukan oleh mpu kuturan.