Putri Isnaini Cahyaningati_A22_220111608215_UAS Prak. Konseling Behavioristik_Konseling Kel. Realita

Pada proses konseling kelompok realita ini, saya menggunakan teknik
WDEP. Proses konseling kelompok dilakukan dengan adanya keaktifan setiap
anggota kelompok selama sesi konseling.
Pada tahap awal, konselor menyambut konseli dan mempersilakan konseli
untuk duduk di kursi yang telah disediakan. Konselor mempersilakan konseli untuk
menyamankan posisi duduknya agar selama proses konseling merasa nyaman.
Setelah itu, konselor memperkenalkan diri terlebih dahulu, lalu dilanjutkan
perkenalan dari masing-masing konseli. Setelah sesi perkenalan selesai, konselor
menerapkan topik netral dimana konselor mengajak konseli semua untuk
membicarakan hal-hal netral. Setelah itu barulah diadakan ice breaking.
Pada tahap ice breaking, dimanfaatkan konselor untuk membangun bonding
antara konseli satu dengan konseli lainnya serta bonding dengan konselor juga. Ice
breaking dilakukan dengan menyebutkan nama buah dari huruf belakang nama
buah yang disebutkan oleh orang sebelumnya. Sesi ice breaking berjalan dengan
baik dan menampakkan keseriusan serta semangat dari konseli.
Setelah sesi ice breaking selesai, konselor menjelaskan mengenai beberapa
hal yang harus disepakati secara bersama-sama mulai dari waktu, peran, dan tujuan
serta asas kerahasiaan selama sesi konseling berlangsung. Setelah semua selesai
disepakati, maka konselor akan menanyakan kesiapan dari konselor. Karena sudah
siap, maka konseling masuk pada tahap inti.
Konselor menanyakan terlebih dahulu terkait permasalahan dari masingmasing konseli seperti apa. Lalu setelah itu dilanjutkan dengan menanyakan apa
keinginan dan kebutuhan serta harapan dari masing-masing konseli seperti apa.
Setelah itu barulah menentukan dan menyepakati permasalahan yang akan dibahas
terlebih dahulu dalam sesi konseling kelompok kali ini. Anggota kelompok
menyepakati untuk menggunakan scalling question dalam menentukan
permasalahan siapa dulu yang akan dibahas. Setelah itu konselor menanyakan pada
konseli alasan mereka memberikan skala tersebut.
Setelah penyepakatan selesai, konselor menanyakan terlebih dahulu kepada
anggota konseli lain tentang kesediaan mereka semua dalam sesi konseling
kelompok ini. Jika sudah, maka konselor akan menanyakan kesediaan dari konseli
yang akan dibahas permasalahannya. Karena sudah bersedia, barulah konseling di
fokuskan pada permasalahan 1 konseli namun anggota lainnya tetap diminta untuk
aktif dalam berpendapat selama proses konseling.
Pada tahap ini konselor mulai mengeksplor bagaimana keinginan dari
konseli tersebut. Setelah konseli selesai menyampaikan, konselor akan menanggapi
konseli dengan memberikan beberapa klarifikasi, pertanyaan, dan juga feedback
kepada konseli. Konselor juga mempersilahkan konseli lain untuk mengeluarkan
pendapatnya satu sama lain agar masing-masing konseli tetap merasa dihargai
keberadaannya, dan tanggapan mereka juga akan membantu selama proses
berjalannya konseling ini.
Setelah tahap eksplorasi keinginan selesai, maka selanjutnya konselor
melakukan eksplorasi do. Konselor menanyakan tindakan atau usaha serta perilaku
apa yang selama ini sudah dilakukan konseli untuk mencapai keinginannya itu.
Pada sesi ini, anggota lainnya juga dapat aktif memberikan masukan. Konseli saling
berbagi tentang pandangan mereka, sehingga terjadi sebuah dinamika kelompok
tetapi bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh konseli.
Eksplorasi do telah usai, lalu konselor melanjutkan pada tahap evaluation,
dimana konselor menanyakan pada konseli untuk mengevaluasi secara bersamasama apakah tindakan konseli selama ini telah tepat untuk membantu dirinya
mencapai keinginannya. Lalu yang terakhir, konseli diminta untuk menetapkan
planning atau rencana kedepannya seperti apa untuk mencapai keinginannya
tersebut.
Setelah sesi konseling selesai, konselor menanyakan kepada konseli yang
baru saja dikonseling mengenai bagaimana perasaannya dan apa saja yang sudah
didapatkan, setelah itu lanjut kepada konseli yang lain. Setelah itu konselor akan
menarik sebuah kesimpulan pada pertemuan hari ini dan membuat kesepakatan
kembali kepada konseli untuk mereka untuk pertemuan selanjutnya.
Setelah sesi konseling berakhir dan sudah memasuki tahapan penutup,
konselor mengucapkan terima kasih kepada konseli dan menghargai mereka karena
sudah mau datang untuk melakukan sesi konseling.