Qiraatul Kutub, lomba baca kitab fathul qarib (hukum puasa di hari keraguan)

Dayah Mini Aceh Melaksanakan perlombaan baca kitab kuning.
Misra santri asal aceh timur adalah peserta dengan nomor urut 01 membacakan maqra' tentang hukum puasa di hari keraguan
Akhir bulan Sya’ban yakni tanggal 30, menurut para ulama sebagai hari syak (yang diragukan). Keraguan tersebutapabila masih belum jelas terlihatnya hilal
Jadi ketika hilal tidak terlihat di malam hari sebelumnya padahal langit dalam keadaan terang, sedangkan orang-orang membicarakan bahwa hilal telah terlihat namun tidak ada orang adil yang diketahui telah melihatnya, atau yang bersaksi telah melihatnya adalah anak-anak kecil, orang yang tidak bisa dipercaya atau orang-orang fasiq, maka pada hari tersebut disebut hari syak.
puasa pada hari tersebut hukumnya makruh tahrim (mendekati haram). Kemakruhan berpuasa pada hari syak tersebut jika ia memang tidak punya kebiasaan berpuasa atau ia berpuasa tanpa sebab yang menuntut untuk puasa.
Kecuali pada hari syak tersebut bertepatan dengan puasa sunnah bagi seseorang yang punya kebiasaan berpuasa. Misalnya puasa senin kamis.
Contoh lainnya, bagi seseorang punya kebiasaan berpuasa sehari dan berbuka sehari (puasa Dawud), lantas puasa nya tersebut bertepatan dengan hari syak. Dan juga boleh berpuasa pada hari syak sebab qadha’ puasa dan puasa nadzar.
Namun jika orang tersebut tidak memiliki kebiasaan berpuasa sunnah atau karena qadha puasa, seperti dijelaskan sebelumnya, maka ia makruh melaksanakan puasa