@syen:tulisan abu abu kasih > tulisan miring _ di awal kalimat sama di akhir kalimat tulisan rapi kasih (`) di awal sama di akhir tulisan ke coret kasih (~) di awal sama di akhir kata / kalimat😘😘😘😘@plvphle:> ⓘ _Pesan ini telah dihapus_I HAVE CRUSH ON YOU. nomer ini baru saja menyatakan perasaannya kepasa anda. Jika anda tidak berkenan menerimanya,@syen:tulisan abu abu kasih > tulisan miring _ di awal kalimat sama di akhir kalimat tulisan rapi kasih (`) di awal sama di akhir tulisan ke coret kasih (~) di awal sama di akhir kata / kalimat😘😘😘😘
@Kunarti-zv8oq8 ай бұрын
@syen:tulisan abu abu kasih > tulisan miring _ di awal kalimat sama di akhir kalimat tulisan rapi kasih (`) di awal sama di akhir tulisan ke coret kasih (~) di awal sama di akhir kata / kalimat😘😘😘😘GAJI ANAKKU BIAR AKU YANG PEGANG SEMUA, ISTRINYA CUKUP KUJATAH SEPULUH RIBU SEHARI. KALAU DIA MAU UANQ LEBIH, SANA KERJA SENDIRI. Part 7 "APAAA? Memberikan gaji Wana 3 jvta setiap bulan ke ibu?" tanya Wana dengan mata yang memelotot. Itulah permintaan ibuku. Menurut ibu, jangan hanya uanqku saja yang disetor ke ibu setiap bulan. Tapi uanq Wana juga harus. Bahkan menurut ibu, ibu sudah berbaik hati dengan hanya meminta 3 jvta saja dari total gaji Wana yang 5 jvta. Artinya Wana masih bisa memegang uanq 2 jvta setiap bulannya. "Iya Wan. Ibu bilang begitu. Toh uanq yang kamu setor juga bukan untuk ibu foya-foya. Tapi untuk ditabung demi masa depan kita. Nantikan kamu juga yang menikmati." Wana menggeleng dengan keras atas ucapanku barusan. "Tidak Mas. Enak saja. Itu hasil kerja kerasku. Hasil keringatku sendiri. Gajiku dipakai untuk keperluan dapur kita saja rasanya sudah sangat berat. Apalagi jika harus menyetor pada ibu setiap bulan. Lagipula siapa bilang jika uanq yang dikumpulkan ke ibu itu hanya murni untuk ditabung. Kamu lupa? Uanq kamu juga dipakai ibu untuk beli sepeda motor baru Mas." "Duh, itukan karena ibu habis kemalangan Wana. Kalau enggak ya enggak. Uanq kita akan utuh di ibu." Wajah Wana memerah, seolah ia menahan amarah yang demikian besarnya. Benar kata ibuku, Wana pelit dengan uanq gajinya. Terbukti sekarang, Wana tak mau uanq itu ditabungkan ke ibu. "Wana bisa simpan uanq Wana sendiri Mas," ucap Wana. "Kamu yakin? Untuk urusan dapur saja kamu boros Wana. Belum lagi semenjak bekerja sekarang kamu jadi rajin belanja online. Bagaimana uanq kamu bisa ditabung kalau begitu terus?" "Mas, uanq ini adalah hasil kerja keras Wana bekerja. Terserah Wana akan Wana apakan uanq ini. Bukan urusan ibunya Mas." Malam itu aku dan Wana jadi bertengkar hebat. Walhasil aku mengalah. Tampaknya uanq Wana memang tak bisa diganggu gugat. Wana terlalu keras kepala. Besoknya sesuatu yang tak terduga terjadi. Ketika aku menjemput Wana di grosir, aku melihat Hamdi mengobrol seru dengan Wana. Mereka berdua tertawa bersama seolah tanpa beban. Rasa cemburuku langsung naik ke ubun-ubun. "Ingat Hamdi. Dia istri orang," ujarku langsung tanpa basa-basi. Hamdi dan Wana langsung menoleh ke arahku. "Eh, Mas Roni sudah jemput rupanya," ucap Wana yang kikuk dan langsung membereskan barang-barangnya. "Kamu enggak usah cemburu Roni. Di sini ada banyak orang. Enggak mungkin aku dan Wana melakukan sesuatu yang enggak kamu suka. Lagipula istri kamu ini wanita terhormat, dia tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan seorang istri." "Iya aku memang percaya pada istriku, Hamdi. Justru kamu yang tidak bisa aku percaya." Tanganku menunjuk ke arah Hamdi. "Mas yang sopan Mas. Mas Hamdi ini bagaimanapun adalah bosnya aku sekarang." "Memang dia bos kamu, tapi kamu tetap istri aku Wana." "Santai saja Roni. Daripada kamu sibuk cemburu padaku. Lebih baik kamu berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk Wana. Terkadang apa yang lepas dari genggaman tangan kita itu bukan karena ada yang merebutnya. Tapi karena kita sendiri yang tidak benar dalam menggenggamnya." Hamdi berkata dengan nada yang tegas. Jika bukan karena menuruti kemauan ibu, mustahil aku mengizinkan Wana bekerja di grosir milik Hamdi. Setiap hari rasanya aku selalu saja was-was. Khawatir jika Wana akhirnya berpaling pada Hamdi. "Kamu meletakkan uanq satu jvta di amplop untuk apa Wana?" tanyaku pada Wana saat akan tidur malam. "Ini untuk bapak sama ibu, Mas." "Apa? Kamu mau memberi uanq pada orangtuamu?" Wana mengangguk. "Wah, enggak bisa gitu dong Wana. Kalau orangtuamu dikasih uanq, ya orangtua mas juga dong." "Ya kalau Mas mau memberi uanq ke orangtua mas terserah. Mas kan ada gaji sendiri. Ya pakai aja uanq gaji mas. Inikan uanq gaji Wana. Ya terserah Wana dong mau diapain." "Ya enggak bisa gitu dong Wana. Meskipun itu uanq gaji kamu, tapi kamu enggak bisa semena-mena sama orangtua Mas." "Mas, gini deh. Kemarin waktu kamu beliin sepeda motor buat ibu kamu, apa kamu juga beliin sepeda motor buat orangtua aku? Enggak, kan? Terus kenapa sekarang saat aku mau kasih uanq ke bapak dan ibuku, aku harus kasih juga ke orangtua kamu? Lagian mas, selama kita menikah, Wana belum pernah memberikan apapun ke orangtua Wana. Memang sih, mereka enggak minta apa-apa ke Wana. Mereka cuman mau Wana bahagia. Namun sebagai seorang an4k, Wana tetep pengen bisa berbagi rezeki ke orangtua Wana sendiri." Aku hanya bisa menelan ludah. Semakin hari semakin lama, Wana memang semakin tidak bisa diatur. Semenjak punya gaji, dia jadi lebih seperti memiliki kuasa lebih. Berani melawan. Sekarang Wana juga banyak membeli barang-barang yang menurutku tidak perlu dibeli. Dia membeli mesin cuci, kulkas bahkan juga AC. Apalagi sejak Hamdi rajin memberikan bonus untuk Wana. Rumah kontrakan kami semakin penuh dengan perabotan. Ibuku yang datang ke kontrakan saja sampai kaget. "Ngapain sih nyuci pakai mesin cuci segala Wana? Lebih bersih nyuci itu kalau pakai tangan," ucap ibu. "Biar cepet dan Wana enggak capek Bu." "Orang kok enggak mau capek? Jadi perempuan jangan malesan Wana." Wana hanya diam tidak menjawab. "Loh, kalian pakai AC juga sekarang?" tanya ibu lagi. "Iya Bu. Gerah kalau cuman pakai kipas angin." "Pasti bayar listriknya mahal deh." "Ibu tenang aja. Bayarnya pake uanq Wana kok, bukannya uanq ibu." Wajah ibu terlihat kesal. Ia lalu menuju ke meja makan dan tidak mendapati makanan apapun di sana. "Kamu jangan cuman rebahan aja dari tadi Wana. Kamu enggak masak apa? Sementang hari Minggu terus kamu libur masak gitu?" "Wana memang enggak masak Bu. Kami sekarang ketring. Bentar lagi juga paling dianter makanannya?" Mata ibu langsung melotot. Tangannya langsung menarikku ke arah belakang rumah. "Ron, itu istri kamu kenapa jadi begitu sekarang, ha?" "Memang Wana seperti itu sekarang Bu. Katanya dia udah capek kerja. Jadi enggak mau lagi capek-capek di rumah." "Hah? Dasar menantu kurang ..." "Ibu enggak makan?" tanya Wana yang langsung menghentikan omongan ibu. "Tuh ketringnya udah datang Bu. Makanlah Bu. Enak kok ketringnya. Ibu tenang aja, ibu enggak bakalan cuman makan pakai kecap di sini." Ibu tampak menghela napas, namun langkah kakinya segera menuju ke meja makan. Di atas meja makan sudah ada satu rakit rantang. Ibu membuka isi rantang itu. Ada tumis udang, sayur lodeh, mi goreng dan juga ayam goreng tepung. Semua makanan itu porsinya cukup banyak dan tampak sangat menggugah selera. "Ketring begini apa enggak boros? Mending uanqnya ditabung." "Ditabung buat apa Bu? Buat rumah? Buat masa depan? Iya kalau ada masa depan. Kalau enggak? Mending uanqnya dinikmati sekarang. Jangan terlalu jahat sama badan Bu. Jangan terlalu hemat. Kasian badan tersiksa." Wana langsung menjawab dengan entengnya. "Kalau sikap kamu seperti ini terus Wana. Bisa-bisa Roni bosan dengan kamu. Kamu apa enggak takut Roni cari istri lagi? Istri yang lebih penurut dan perhatian sama dia? Bukan istri yang pinternya melawan?" "Loh, memangnya ada wanita lain yang mau dikasih nafkah sepuluh ribu sehari selain saya Bu? Rasanya-rasanya enggak ada tuh!" Brak! Ibu menggebrak meja. Jantungku hampir mau copot rasanya. "Cukup Roni! Sekarang juga kamu cer4ikan Wana!" "Apa Bu?" mataku melotot. "Iya. Kamu enggak dengar? Kalau kamu enggak mencer4ikan Wana sekarang juga, jangan pernah injakkan kaki ke rumah ibu lagi." Wajahku pucat seketika. Haruskah aku mencer4ikan Wana sekarang? Sudah TAMAT di KBM App dan hanya 37 Bab saja. Judul : Cukup Sepuluh Ribu Penulis : Rahma Nanda Aplikasi : KBM App #Cukup_Sepuluh_Ribu read.kbm.id/book/detail/28a701cf-130e-40c1-8bcf-2076f186d9fa?af=3a4bb4af-25c9-ca14-9b58-e7507d3b0bb3 Rahma Nanda
@IstriKamu-i5c5 ай бұрын
Ada no tlvn gak rencana tgl 22 mau acara anak saya khitanan di lampung timur metro kibang
@jarananlampungterbaru5 ай бұрын
Cek langsung di Banner/spanduk...
@alamsayh9298 Жыл бұрын
Ok gan
@NisaDodo8 ай бұрын
Mantep tenan😂
@DewiWulandari-u3u6 ай бұрын
Joss jaranan nya.... Mantap suara ny
@palanaja66478 ай бұрын
Kerenkali
@MBEKES_CHANNEL10 ай бұрын
Keren barongan devilnya
@padepokanlodoyo7 ай бұрын
🎉
@sumantribinuang306 Жыл бұрын
Tak tunggu vidio yg baru ya bos
@aviarodiyah5877 Жыл бұрын
😊
@MulYadi-o3m5 ай бұрын
Sungai lilin hadir bosku
@hanshanifam3018 Жыл бұрын
lampung Sumberjo hadir boskuhh.
@jarananlampungterbaru Жыл бұрын
Metursuwun sedulur seni sumberjo.. Kpn nanggap Sido Rukun
@widisetia3537 Жыл бұрын
Py to buk sinden...koyo rebutan sauar jernih
@SahriRamdani-cu1pm Жыл бұрын
Mantap poll
@oppojogja6808 Жыл бұрын
😂😂😂😂
@rudianto6038 Жыл бұрын
Lampung Tanggamus hadir siap menonton Boskuh
@keira3770 Жыл бұрын
Tanggamus nya mana BG?
@rudianto6038 Жыл бұрын
@@keira3770 semaka
@RoniSanjaya-z6j7 ай бұрын
Lampung timur e endi iki,, aku tanggamus
@SahriRamdani-cu1pm Жыл бұрын
Mantap abis
@IstriKamu-i5c5 ай бұрын
Alamat dmn ini
@wegder22139 ай бұрын
Kui tukang pecut te nyapo wi pegel² kah?
@naurarizqiafaliha377511 күн бұрын
👏🫶😊🌻🌈🚑
@Anita-jq2rrКүн бұрын
😮😅p😊 6:55 6:55 6:56
@EkaYuli-l1e Жыл бұрын
Spil nama/akun pembarong yg warna ungu dong, mau mastiin sodara jauh sy atau bukan, trmkasih 😊
@jarananlampungterbaru Жыл бұрын
Ok di tunggu
@EkaYuli-l1e Жыл бұрын
Ok 👍
@agusaja1791 Жыл бұрын
Siden ne kurang pass....waya e teropettt mosokkk jojong yanyi wae😂😂
Sehat selalu para kru Sido rukun..😁tukang kendang nya terutama paman sak..😁😁👍
@nunungsuryanti8914 Жыл бұрын
J o80😘😍🤗🤗😍😍😍😄😎😎😎😎😎😃😃😃😃😎😎😎😎😎😎😄😃🙄🤩🤩
@kridhowibowochannel1754 Жыл бұрын
Waduh sinden nya gimana ini... kalo sompret masih bunyi . Jangan nyrocos nyanyi dulu. Atau nyanyi kalo pas semua pembarong keluar semua. Salam jaranan jatim
@joranpasaman Жыл бұрын
Gak Reti nada 😅
@AwarBro10 ай бұрын
@@joranpasaman😢yjh😢 0:57 😢
@GogleOke-e7lКүн бұрын
T yang eueuejejieejneekeiejenjeieejjeheue tidak ada yang eueuejejieejneekeiejenjeieejjeheue yang digunakan adalah metode yang tidak bisa
@PangkalPinang-bl8ck Жыл бұрын
Mantapp pollllll
@RatnaInfinix-t1u6 ай бұрын
Sido rukun 😊😊😊😊
@pujadwiastuti1571 Жыл бұрын
Maaf mas ini jaranan asal darimana ya mintak NO WA ny
@jarananlampungterbaru Жыл бұрын
Wa ada di Banner/Spanduk di dalam video
@GaniGani-p9d4 ай бұрын
mf sya gak tau soalx sya ad di kltim bos mf saya bukan mas tapi saya mbak
@skrt3981 Жыл бұрын
Sound ne rapi banget masuk nang video ne mas, mixing opo rekam langsung iki mas?
@jarananlampungterbaru Жыл бұрын
Matursuwun sedulur seni
@siswantosiswanto8357 Жыл бұрын
Sebenarnya kalau penari masih beraksi khusus barongan jgn di sideni lah ora gayeng awalnya jaranan dulu ga ada sinden sindenan