Rejang Sri Diwasasri Pura Puseh Ngusaba Nini 2023

Tari Rejang Diwasasri terdiri dari kata sangsekerta
yaitu Sri dan Diwasasri. Sri adalah kesuburan
(prosperity), kekayaan (welfare), keberuntungan (good
fortune), kesehatan (health), keindahan (beauty), dan
personifikasi (personification). Diwasasri adalah
matahari (sun) yang merupakan sumber kehidupan
yang diperlukan oleh manusia.
Menggambarkan Cili yang merupakan simbol kekuatan
keindahan dan kesuburan yang dilambangkan dengan
figur perempuan dengan ciri khas bentuk segitiga
terdiri dari tiga unsur yakni kepala, badan dan kaki
seperti halnya dalam motif hias cilinaya.
Simbol Cili atau Deling berfungsi sebagai sarana
pemujaan kepada Dewi Padi sebagai simbol kehidupan
manusia pada umumnya dan juga simbol mengenai
kesuburan manusia.
Simbol Cili yang dihadirkan pada karya ini
mengandung makna sebagai permohonan kepada
Sang Hyang Widhi Wasa agar senantiasa
dianugrahkan kerahayuan dan keselamatan terhadap
Bhuana Agung dan Bhuana Alit agar kehidupan di
Bumi bisa terus berjalan harmonis.
Iringan menggunakan Gamelan Selonding adalah alat
Musik tradisional bali yang usianya lebih tua
dibandingkan dengan gamelan-gamelan lainnya yang
kini populer dalam kesenian maupun yang digunakan
dalam upacara adat dan agama. Gamelan ini
merupakan gamelan sakral yang digunakan untuk
melengkapi upacara keagamaan di bali
Komposer ‪@srayamurtikanti1800‬
Koreografer : Agung Iswara Mandera
Penabuh : Sekaa Selonding Br. Pande Peliatan