Rumah Reyot Nyempil di Apartemen Mewah

Рет қаралды 839,293

Жыл бұрын

Siapa sangka di antara tingginya gedung Apartemen Thamrin Executive Residence di wilayah Tanah Abang, Jakarta Pusat, ada satu rumah tinggal masih eksis dalam kompleks apartemen itu.
Rumah reyot itu tepatnya berada di bagian belakang kompleks apartemen. Sekelilingnya adalah tower apartemen.
Sekilas, rumah ini seperti tak terlalu tampak karena tertutup tembok rumah yang dihiasi tanaman.
Sementara jika dilihat dari atas gedung apartemen, hanya tampak genting tua warna cokelat yang telah usang.
Di samping rumah itu, tampak pula tiga motor yang terparkir. Jika hendak ke rumah ini, harus melintasi jalan setapak yang menurun.
Kompas.com mencoba mengetuk rumah itu. Ada suara menyahut dari dalam.
Ibu Lies, demikian dia mengenalkan diri sebagai penghuni rumah itu. Awalnya, dia hanya berbicara dan menanggapi lewat jendela kamar rumahnya.
Namun lambat laun, dia mau berbicara langsung dan menceritakan awal mula rumahnya kini terkepung gedung-gedung apartemen.
Wanita berumur 66 tahun ini mengaku, sejak kecil tinggal di rumah itu. Rumah itu sudah diwariskan turun temurun oleh nenek moyangnya dan kini menjadi miliknya.
Ada kenangan indah yang menjadi harta berharga Ibu Lies di dalam rumah itu.
Saat ini, Ibu Lies sudah memiliki tiga orang anak. Namun, hanya suami dan satu anaknya yang duduk bangku SMA yang tinggal di rumah itu. Lies bercerita, dahulu lahan yang digunakan Apartemen Thamrin Residence Executive ini adalah lapangan dan perumahan warga.
“Dulu mah adalah sepuluh rumah entah itu orang asli ataupun pendatang semua tinggal di sini,” ujar Lies saat dijumpai Jumat (10/2/2023). Namun, rumah-rumah warga itu pun sirna berganti gedung apartemen mulai tahun 2012. Seluruh tanah dan bangunan warga dibeli oleh pemilik Apartemen Thamrin Residence Executive.
Ia mengaku, tak tahu persis berapa jumlah uang yang diterima tetangganya saat itu hingga rela pindah dari rumahnya. “Tapi kayanya gede tuh dikasih, ada kali miliar deh kalau enggak salah,” katanya.
Meski demikian, ia tak tergiur sama sekali dengan jumlah uang yang diberikan pengelola itu kepadanya. Sudah beberapa kali pengelola itu memintanya untuk pindah dan menawarkan berbagai tawaran untuk Lies pindah.
Namun, ia bersikeras untuk tak melepaskan rumah kesayangan dan satu-satunya peninggalan nenek moyangnya. “Ih ngapain banget, dibayar berapa pun rumah ini saya tidak sudi dibeli. Mereka mah emang cuma mau kuasai tanah ini. Ini tumpah darah saya di sini,” cerita Lies
megapolitan.kompas.com

Пікірлер: 1 300

@cecepsicepi1139 Жыл бұрын

Salut ama pihak apartemen masih ngasih akses jalan, ngasih untuk kluar masuk bebas untuk kluarga beliau 😊

@randymuwardani1599 Жыл бұрын

dan dibolehin parkir di area apartemennya

@kelvinardiansyah9833 Жыл бұрын

Iyaa salut, biasa nya udh di gruduk secara paksa, seperti pedagang kaki 5 sekelas satpol pp menghancurkan lapak"pedagang

@aquaboy1650 11 ай бұрын

makanya, plus biaya parkir keluar masuk pun pasti gratis

@Sipur361 3 ай бұрын

Kalau masih ditawar dr oe pelelola, 3 M, mending dikasihkan wae. Aura tempatnya dah gak baik. Buat rumah baru sisa uang buat usaha.

@anjava9322 Жыл бұрын

3M buat bikin rumah megah di desa, apartemen di sewakan,hidup damai tenang smpai akhir hayat

@nurkamalitujathabran8097 Жыл бұрын

Itu pemikiran orang orang yg ingin hidup normal

@Kaburatai Жыл бұрын

@@nurkamalitujathabran8097masalahnya dia ga normal 😁 mempersulit diri

@nurkamalitujathabran8097 Жыл бұрын

@@Kaburatai maka dari itu,coba pindah pastinya bisa sosialisasi dngn orang lain,ini sih dilihat dari bicara orangnya aja sprti mau ngubur sendiri kalau mati

@ufowarrior1698 Жыл бұрын

3M di desa gajadi apa2.

@aryradit680 Жыл бұрын

@@ufowarrior1698sangat jadi uang 3M didesa

@yesfull Жыл бұрын

Salut dengan pemilik rumah dan pemilik gedung, masih saling menghargai

@SantoSanti-kd6zu Жыл бұрын

Hebat yaa seandai nya para penduduk pribumi jakrta dari dulu punya pemikiran seperti keluarga ini.. Mungkin lain crita kemungkinan jkrta masih bnyak rumah2 asli pri bumi nya

@tukidinangkamura2354 Жыл бұрын

@@SantoSanti-kd6zu Yang menjual tanah butuh uang untuk menyekolahkan anaknya dan membayar biaya berobat ke Rumah Sakit.Walaupun ada juga yang menjual tanahnya buat biaya menikah lagi,buat berfoyah-foyah dan lain-lain.

@bondetwae1927 Жыл бұрын

@@SantoSanti-kd6zu Tapi tau sendiri bangunan jadi semrawut.. Negara kayak tahun 70 an

@zkhanza215 Жыл бұрын

yg hebat yg punya gedung, kenapa krn pemilik rumah masih dikasih akses utk keluar masuk bayangin klu pemilik gedung arogan gak bakal dikasih akses jalan .

@loopwatch775 Жыл бұрын

Saling menghargai gimana , itu di dekatkan dengan TPS (Tempat pembuangan Sampah) kasihan bau pasti

@evanevan8850 Жыл бұрын

Beruntung orng tua ku dulu waktu kena gusuran rumah warisan turun temurun cerdas dan smat memanfaatkan peluang. Uang dari hasil gusuran sebanyak 1,7m pada waktu itu di belikan lagi 5 tanah perumahan, dan sisa nya buat modal usaha. sekarang nilai jual tanah di peruhan itu/ 1 kapling di hargai 450jt dan tiap tahun nilai jual tanah nya bertambah