Sako in Sumba

Sako Keiichiro, a Japanese from Kyoto, came to Sumba in 2015 for a caving expedition. There he discovered something else that captivates his young mind and keeps him coming back to that land of Marapu. It is the culture of Sumba people. By his study on Sumba culture, Sako has earned a Master degree from Ritsumeikan University, and since 2022 he has been once again living in Sumba for his Doctoral research. Lambanapu, Prailiyu, and Praiyawang, are royal villages in East Sumba where Sako does his research, and eventually, becomes a part of them.
Sako Keiichiro, seorang warga Jepang dari Kyoto, dating ke Sumba pada tahun 2015 dalam suatu ekspedisi penelusuran gua. Di sana, dia justeru menemukan sesuatu yang lain yang membuat jiwa mudanya terpesona dan membuatnya terus kembali ke tanah Marapu. Itulah budaya masyarakat Sumba. Dengan mempelajari budaya Sumba, Sako telah memperoleh gelar Master dari Universitas Ritsumeikan, dan sejak tahun 2022 dia kembali tinggal di Sumba untuk meraih gelar Doktor. Lambanapu, Prailiyu, serta Praiyawang adalah kampong-kampung raja di Sumba Timur di mana Sako melakukan penelitian, dan akhirnya menjadi bagian dari mereka.

[@Miqbal8831]

Wah udah ada lanjutanya nih 👍

[@talesofthethousandtribes7451]

Iya nih. Jadi kapan ke Sumba nih?

[@teddy38033]

Mantaaaap...! 👍🏼 Landjoetken.....

[@talesofthethousandtribes7451]

@@teddy38033 he?