SALING KLAIM TANAH 27 HEKTAR DI DEPAN CAKJI, SALING AMBIL JALUR HUKUM⁉️

[@aditya8346]

Saya sebagai warga Surabaya sangat bangga dengan adanya tayangan ini pak, Hebat dan keren jalan terus pak serta sehat selalu ya pak... Cuman saran dikit, klo ada proses atau tindak lanjut dari video itu... Di Pemkot lebih baik ditanyakan juga pak... Makasih

[@FerdiwIjaya-x8h]

Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@FerdiwIjaya-x8h]

Di beberapa mediasi yang dihadiri Bapak Salim, PT Mitra Kharisma Niaga dan alana baik di tingkat LPMK, BPN. Bapak salim waktu ditanya mana bukti bapak salim meminjami uang ke Bapak Budi Said, Bapak Salim menjawab kalo tdk ada perjanjian tertulis masalah uang tsb, hanya berdasarkan kepercayaan saja Bapak Salim meminjami uang ratusan milyar ke Bpk Budi Said

[@mczein6694]

Klo masalah nya udah clear tolong di publish...biar tdk ada keraguan bg yg ingin beli rumah di lokasi tsbt

[@FerdiwIjaya-x8h]

Sekali lagi tidak ada masalah sengketa lahan di lokasi alana gunung sari indah. Sehingga shgb bisa di proses balik nama ke Alana, perijinan IMB juga di terbitkan oleh pemkot. Adapun masalah salim yg merasa ada hub bisnis dengan salah satu pemegang saham PT Mitra, secara hukum tdk ada hubungan dengan PT Mitra apalagi dengan Alana.

[@JemzArmes]

Cak ini di pin. Biar komentarnya paling atas. Soalnya penjelasannya benar

[@yesyes-x1n]

Admin tollong pin komen ini, saya beli di Alana tidak ada masalah sampai sekarang

[@ilhamakbar1234]

cakji, sampean iki ga paham paham. iku mafiane anak buahmu dewe, kali kali negative thinking sama pemkot itu penting buat monitoring. bukannya nuduh tapi kayaknya ini ada mafia tanah yg kerjasama dengan oknum pemkot. sampean kudu netral cakji. aku percoyo sampean isok

[@muhammadsyarif1052]

Gk teges blass, dikoreksi kok gamau denger

[@BambangJanoko-i2z]

Biar tidak salah paham ke cak armuji, ini penjelasan dari PT alana : Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@ekasistrolkaprang4610]

setuju, percuma ngevlog sing bobrok anak buahne dewe

[@skypiercer-z1q]

Armuji ngono iku meteges gak ro kasus e meteges nanggani

[@bimaputra9969]

nahhh bener penjelasanya wkkwk, intine menhgindari pajak diatas namakan orang lain wkkwkwmw , maju terus alana , wong bener kok

[@user-nf9nl]

Cak dji tolong itu cek tanah raya Mulyosari = 1 hektar tepi jalan raya jadi warung2. Perkiraan nilainya 50 milyard. ❤ Mafia tanah bukan saja atas nama PT. Tapi juga atas nama warga 😂😂 ❤❤ Sejak kecil 1980 an itu sudah ada tanda pt. Titis rejeki dan sudah di tutup keliling seng. Tahun 2019 an tiba tiba di rebut sama RW dan dijadikan kas RW. ❤ Pelajaran berharga..= Kejahatan bisa atas nama warga dan rakyat dan agama ❤❤

[@yudawira75]

Cara melawan mafia tanah: cari tahu alamatnya, KTP dan KKnya, sekolah2 anak2nya Kalau gegeran, laporkan ke RT RWnya, sebarkan bukti2 ke tetangga2nya biar jadi tekanan sosial dan gosip, pantau gerakan dengan komunikasi WA terus dengan ketua RT RW dan tetangga, komunikasi terus dengan guru2 sekolah2 anaknya yang SMA (karena pertimbangan sdh lbh matang) dan sebarkan bukti2 agar kalau kabur bisa dikejar keberadaannya dan anak2nya juga bisa menekan bapaknya yang penjahat. Saya sedang melakukan itu. Mohon doanya semoga berhasil

[@Ibu_bumi]

Semua ada bukti, PT kl gak punya bukti kepemilikan sama dgn PT gadungan alias abal abal kek kasus tanah wilayah mangrove gunung anyar, semua di klaim punya PT abal2

[@user-nf9nl]

@Ibu_bumi 1. Sejak tahun80 an atau bahkan lebih lama. Tanah sudah dipagar dan atas nama PT. 2. Jaman dulu bahkan sampai sekarang, banyak yang beli petok d dibawah tangan. 3. Bedakan kasus mangrove.. itu tanah Pemkot laut terus dipatok patok atas kerjasama dengan lurah menerbitkan petok d. 4. Kalau di Mulyosari tengah kota harusnya sejak lama sudah ada sengketa jika milik orang. 5. TIDAK ADA , nama nya tanah kas RW 🤣🤣 apalagi setelah merebut tanah orang lain. Tahun nya juga baru 2020 an keatas. 6. Yang selama ini bayar PBB dan memiliki penguasaan lahan Yach pt titis rejeki. 7. Masih percaya sama oknum oknum RT, RW, oknum lurah / PEMKOT 🤣🤣🤣🤣

[@rismakomarudin7664]

Harus bijak cak ji. Biar transparan, pegawai pemkot yg menangani ini harus di cek juga. Di dudukkan 1 meja biar semua jelas.

[@ikijowoku.endijowomu9238]

Betul

[@aguskurniawan2382]

Kali ini saya kurang setuju atas cara kerja bapak armuji. Kok berkesan melindungi yang salah Padahal beliau pemilik asli dan bisa di buktikan dengan dokumen penting milik beliau. Di tunggu video kelanjutannya

[@ridwansamsa2134]

LAporkan Langsung Ke AHY Menteri Pertanahan biar Viral..❤❤

[@edysnts]

salah kamar, kl memang ikut memiliki tanah. harusnya yang di gugat pertama yang jual ke PT Alana. PT Alana udah jelas pegang ijin, bisa disimpulkan proses transaksi AJB sampai perijinan udah dilewati dan di setujui pemerintah.

[@AhmadMusaddad-jq8ej]

Luar biasa pak armuji dengan sabar menangani masalah warganya,semoga beliau sllu diberi kesehatan,aamin

[@ABDULLAH9232]

Pokok Masalahnya ini berasal dr Pemkot yg ngeluarkan ijin di atas lahan orang lain yg pd akhirnya menimbulkan kegaduhan melibat banyak orang .. fokus aja di perijinan yg di berikan pemkot diatas lahan milik orang lain tsb dan apakah itu menyalahi aturan atau tdk.. setelah itu baru diambil jln tengah solusi penyelesaian permasalahannya agar pemilik tanah asal dan orang lainnya tdk di rugikan nemen2😂 .. mhn maaf sebelumnya ya ini sekedar masukan aja skilas dr video tsb.. musyawarahlah dg baik hindari sengketa

[@sutanpasya007]

Mohon maaf pak Muji, izin menyampaikan unek²... Menurut saya, Pak Muji kurang objektif menengahi permasalahan itu.. Saya paham posisi bapak sebagai pejabat publik, tapi tidak sepenuhnya memenuhi keinginan masyarakat itu sebagai suatu hal yang benar.. Ada berapa poin yang ingin saya kritisi: 1. Harusnya melakukan pengecekan terhadap sertifikat yang dipegang para pihak... Sertifikat yang duluan terbit, itu lah yg menjadi prioritas. 2. Permasalahan izin lokasi, dasarnya itu kan sertifikat yang diterbitkan BPN, dan diurus lewat online (OSS).. BPN sudah transparan belum dalam menerbitkan sertifikat para pihak? Atau ada indikisi gratifikasi.? Saya sudah sering berhadapan dengan BPN yang manipulatif, begitu dilakukan gugatan ke pengadilan, selalu mangkir.. Dan tidak pernah ada sanksi terhadap BPN yang melakukan kesalahan. Demikian Pak Muji, semoga Bapak bersikap objektif menengahi permasalahan itu. Salam sehat selalu... 🙏🏼

[@elmi2265]

Pak Tolong Dong Datang Ke kluarhan Gebang Putih karena dsblah ada sengketa dengan pihak PT Sinar Galaxsi dengan Warga .. karena bnyak bangunan bedeng yg dbangun untuk jualan Skrang hmpir masuk ke perumahan tidak ada sekat bhkan klu musim hujan air jadi nyumbat di perumahan Manyar Kertoadi tolong banget pak... karena kita sebagai warga perumahan sangat resah..apa lagi jalan air / got ny bnyak ditumbuhi tanam tanaman liar ... Tolong cak ji Turun tangan menengahi masalah ini

[@alifwiddyawahyuantariputri987]

Maaf sdh TAMAT.. tdk ada part 11. Karena menyangkut orang dalam😂😂😂😂

[@keluargasuperirit5811]

cak ji, harus intropeksi juga ini mafia tanah yg bekerja sama dengan oknum pemkot yang terkait

[@areknyabolotuhan]

Cak ji ko ngene saiki.... Cak ayo bongkar hajar...emua mafia di pemerintahan biar masyarakat makmur dan pemerintahan terbuka buat rakyat..salam sehat

[@bendtner-oh6un]

Dari masalah ini bisa belajar bahwa ada perumahan yang ngaku fasum itu masih milik mereka pribadi bukan diserahkan ke pemerintah

[@AnjaliSchamberger-kf2vp]

Dari masalah ini bisa belajar bahwa permasalahan seperti ini tidak bisa cepat menyimpulkan atau memberi komentar, karena tidak melihat data secara langsung, objek bidang tanah mana yang menjadi permasalahan.

[@daydreamcreation2572]

udah tau perum gsi belum? jalana pavingan loh,yg bikin paving bukan negara tp warga sendiri, nah kalo jalanya rusak krn di lewatin truk2 dan alat berat kebutuhan pproyek apa proyek mau tanggungjawab? ini urusanya udah sama warga juga loh

[@JayabayaOff]

​@@daydreamcreation2572betul, meskipun di serahkan ke Pemkot. Harusnya cak ji bela pemilik utama perumahan. Karena tanah mereka sendiri, di cek semua. Kok malah bela yang lapor yang kelihatan salah. Mafia juga banyak di pemerintahan, kenapa gak fokus kedalam dulu. Walah mbuh wes

[@queen_4ce]

mencari keadilan tanah seluas 27h gak mungkin bisa didapat dg jalur mediasi, jalur hukum aja blm tentu puas ....semoga yg berhak mendapatkan keadilan seadil-adilannya

[@sumanchanel0382]

menggali ilmu dalam menghadapi masalah..ternyata menjadi orang besar masalahnya semakin pelik dan rumit.. Di sini kita bisa bersyukur jadi orang kecil masalah yang di hadapi jga kecil.. Paling berat jika tgl angsuran sudah tiba😊..semoga dari semua pihak masalahnya bisa terselesaikan.. Dan tidak ada pihak yang di rugikan...

[@Meme_kugeru]

Orang miskin akan kalah dengan orang kaya dan orang kaya akan bengkrut dengan pemerintah,njaluk tulung cak armuji di perikso maaneh pemkot seng nakal

[@virallvideos1126]

ini sama2 orang kaya tapi wkwkw

[@ronnypyardova280]

Betul kata pak armuji, Semua perlu bukti. Kalau cuma argumen maka akan menjadi perdebatan tanpa akhir.

[@bolaidanbolei1761]

Surat surat bisa dibeli, tapi kebenaran tidak bisa dibeli , aduh pak 😂😂😂, jangan bela yg salah

[@virallvideos1126]

jangan mengklaim siapa yg benar dan salah kalau blum tau kepastian nya, itu sangat dosa dan dilaknat Allah

[@MilaAlona]

Nah gini diuplod ulang perbaikan audio, 😮 Bahaya banget lho MAFIA TANAH gk akan bisa lolos klo gak kerja sama notaris dll orng dlm

[@caturfirman25]

Cak ji ketar ketir pemkot bagian dari mafia tanah 😅😅😅

[@yudawira75]

@@caturfirman25 oknum pegawai pemkot Wayahe resik2 cakJi Beresi tenggelamkan

[@athenashild462]

Kalo gak melindungi, harusnya kan udh bener.. lokasi ditutup dulu nunggu pengadilan, karna masih sengketa.. Ini malah maksa mau dibuka.. Warga juga salah sasaran, harusnya protesnya ke pengadilan biar dipercepat putusannya, bukan ke 2 pihak itu

[@arcesuwangsa5085]

Nggeh betul sampean

[@benjamincassavani6876]

Fix iku anak buahe sampean dw cak ji mafiane, netralo cak ji sedurunge samean kisinan dw engko

[@Aan_chnl]

Mantab Cak Ji langsung turun berusaha menyelesaikan masalah, mendengar 2 pihak cari solusi 👍

[@rizkipratamaramadhana8479]

Keliatane cak ji ini gak paham kalo di pemerintahan ada tikuse. Tolong la di buka kejujurane

[@BambangJanoko-i2z]

Biar tidak salah paham ke cak armuji, ini penjelasan dari PT alana : Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@Mottzhy]

@@BambangJanoko-i2z Budi Said ini yang lagi berkasus sama PT Antam ya?

[@dwilistianto4796]

Cakji paham cuma di tutupi, beda dengan bu risma tegas

[@Arvin_Keenan]

Paham, cuman gak brani

[@matikonyol4612]

Mungkin cak ji juga salah satu tikusnya

[@musliminjuni3243]

Ji Iki melindungi mafia tanah

[@MyAccount-us3dq]

Mulai zaman dulu (thn 1945) sampai skrng. Harus benar² ekstra sabar kalau memiliki tanah berhektar-hektar. Mulai ngurus surat² resmi, kalau gak diberi uang pelicin gak jadi². Kalau gak jadi² suratnya, cepat atau lambat akan dicaplok mafia tanah. Ketika berperkara di pengadilan pun harus keluar uang ekstra (masih ingat kan kasus panitera MA menyimpan uang hampir 1 T, emas 51 kg, dll). Yowis alhamdulillah, beruntunglah saya cukup punya rumah 6 X 15 bersertipikat SHM & anak istri hidup bahagia. Gak pingin duwè tanah berhektar², masio onok sing wènèhi - aku moh. Ketimbang kenèk stroke - mati ngadek. Wkwkwk..

[@abumuawiyah1541]

Iyyo bah.. masook, wes.. mangan Sego lauk tahu-tempe ambe' sambel cukup.. disyukuri wes Dripada ktemu wong ruwet2 modelan nyambek alas.. rakus Ga aneh2 urip wes, spakat aku ambe' njenengan bah 👍🏼🤝🏼

[@jozasablenk]

Heheh fakta klo punya tanah puluhan hektar ya mmg hrs uang banyak, bayar pbb nya

[@hombingfamily2228]

Contoh yg keren ini,,, Walkot & Wawali SBY selalu turun tangan ke rakyat. Mantappp 💪🏻👍🏻

[@iyogampang]

Ya Alloh ,. Semoga viewer dijauhkan dari mafia tanah dan rumah😢😢😢

[@SyahRofi-e6x]

Pak armuji tidak semua jalan itu milik fasum, bos Tpi terkadang ada welas asih. Aja, yg suatu saat bisa diambil lagi

[@yasinagungwijaya9760]

Diulang gara" suorone onok seng gak jelas mau. Mari dikomen netizen polae 😂😂

[@mczein6694]

Klo pke jalur hukum... waspadai jalur MA...itu sarangya 😂😂

[@rakydis]

Kudu lungguh bareng iki cak ji, yg bersengketa + dinas terkait cak ji

[@anisaumar05]

Saya melihat tayangan ini dari awal & akhir, kalau dr pandangan saya bapak yg baju biru itu berkata benar dari bahasa tubuh & cara bicaranya. Seperti ingin meluapkan kekecewan ke beberapa pihak. Sesuai yang dia katakan “cak ji sy terdhalimi”. Semoga cak ji memberi jalan keadilan & solusi yg terbaik. Dan tidak memihak ke salah satu pihak .

[@BambangJanoko-i2z]

Biar tidak salah paham ke cak armuji, ini penjelasan dari PT alana : Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@ridhwanfromgb7931]

​@@BambangJanoko-i2zbuzzer kok aktif ya 😅.. wes uenak dimarekno nek pengadilan.

[@notneedforyouknow]

BETUL SEKALI.GAK MUNGKIN KALAU DIA BUKAN PEMILIK BISA BERBICARA SELANTANG ITU.

[@gatots1826]

Ijin ditimpa ijin. Kl benar begitu ya aneh. Seharusnya periksa yg mengeluarkan ijin, kok bisa ijin baru keluar diatas ijin yg ada dilokasi yg sama. apakah ada permainan disitu atau tidak?

[@johanproperty8467]

Di Pemkot banyak tikus hutan pak, ijin2 bisa lancar asal ada umpannya.. 😅😅 Kalau gini langsung ke Mentri ATR & BPN aja .... ,

[@Eyesmouth]

Patut di duga ada permainan mafia tanah ini,, harus diusut tuntas biar tidak ada mafia2;tanah lagi

[@rio_oreo]

Kalo Armuji nggak bisa menyelesaikan masalah ini ,Armuji gagal dadi wakil wali kota

[@ciputraefajar6788]

intine cak ji iki melindungi mafia tanah, cuma hoahhh ho.oh wae oka oke.....

[@paradisetv1535]

Melindungi ndasmuu si gendut itu yg salah

[@NurilIsmawati]

Disurabaya bnyk bngt masalah tanah,,,benar2 mafia tanah tempat nya surabaya.

[@-devaindra-8841]

Susah di selesaikan secara mediasi... Soalnya saling klaim yg paling bener,apalagi tanah berhektar2

[@bepeatb.]

Di Tunggu Part 2 nya Cak Jii...

[@CVArfanBarokahJaya]

di mohon komentar apa pun yg menjurus ke arah tuduhan ke pihak manapun harus berdasarkan pengalaman pribadi yg di sertai dgn data2 yg jelas dan valid...jgn berkomentar ke arah tuduhan ke pihak manapun berdasarkan rasa like and dislike...just info aja...kusutnya permasalahan tanah di sbya itu di karena kan warisan pemerintahan jaman dlu jauh di blkng periode eri atau pun risma...karena tata kelola pemerintahan jaman dlu itu masih serba manual dan amburadul...yg di manfaatkan aparat pemerintahan jaman dlu mulai dri tingkat RT sampai walkot/bupati sampai Gub...justru smua pemerintahan jaman skrg mulai dri pusat sampai daerah ketiban pulung...harus membenahi kusutnya permasalahan tanah khususnya di perkotaan warisan dri pendahulu2nya...mau di telusuri mulai dri mana...lha pelaku2 dan saksi2nya aja dah pada almarhum...data base pertanahan yg di wariskan pemerintahan jaman dlu ke pemerintahan jaman skrg berantakan dan sangat minim skli referensi nya...mau di telusuri kyak apa pun psti kan keputus karena pihak2 yg terkait dah pada almarhum...kan wawalkot td dah blng...dah buka kran...klo ada pihak yg menilai aparatur pemerintahan salah...ya gugat secara hukum..disertai data2 dan bukti2 dan saksi2 yg valid....dri situ kan ketemu akar permasalahanya dan kan di jadikan sebagai acuan buat perbaikan/update data base...

[@fathurchannel5144]

Klo saran sy selama proses hukum. Sebaiknya di berhentikan sementara semua aktifitasnya sampai prosesnya selesai

[@maulanadevano2212]

Padahal Bukti sudah ada Semua.... Alasane fasum gawe warga. Mugi ada jalan terbaiknya.

[@wahyurrt008]

KELiHATAN kalau ngelindungi mafia tah , bahaya pak karir samean

[@paradisetv1535]

Mafia tanah apa? Jelas2 si salim yg salah

[@MJr_Farm]

Gk seperti biasane pak njenengan nangani masalah.. Onok seng sampean lindungi ketingale pak.. Klhtan ada mafia dpemerintahan

[@VegaYunita]

Dijual tanah di romokalisari sby barat. Masih berupa tambak pek'e mbahku luas tanah kurleb 10 ribu enam ratus meter persegi dijual harga di bawah pasar

[@FaeyzaEffendi]

Cak ji eleng umur,, wes tuek tolong dadi penengah seng jujur, insyaallah ada hikmah di balik semua ini

[@BambangJanoko-i2z]

Biar tidak salah paham ke cak armuji, ini penjelasan dari PT alana : Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@joniboen]

Makanya kalo punya tanah di jual aja ganti crypto aman tenteram dari direbut warga kampung terutama warga blok M.

[@kosuman1000]

Crypto ?😂 digawe tuku soto ae ga iso 😂😂😂😂

[@IcoxTdgo]

Ojok micek lek pemkot yo akeh mafiane cak, kudu fair cak ji

[@JayabayaOff]

Bener Iki, tanah mok 2,7 hektar tapi bisa ngerusak yang 27 hektar kok aneh yah. Pak wawali kok gak merikso Kabeh

[@babayaga8530]

​@@JayabayaOff Pak Armujine AE g ngerti masalahne, coba sampean nonton video ne di jelasno wong e sek bingung hahaha

[@arcesuwangsa5085]

Betul sampean mass 👍🏻

[@motkermit]

Helukkk

[@ahmadjunaidi3987]

Percuma cak ji, kasus seperti ini udah masuk ranah hukum/pengadilan. Kalo di bicarakan di pinggir jalan nggak selesei ".

[@herekbalap117]

Wes talah rakyat kecil kui mung gwe korban kro gawe tambal butuh lek Ono pemilu tok bar ywes jadi hak ayo rakyat ojok wedi wedi awak dwe yo due harga diri uang sepele asal rkyat mau kompak orang atas atas g bisaa apa apa wes talah mafia tok iki sembrang disogok uang wes ketok rakyat kecil mek digawe balbalan tok

[@dyandiian8100]

Bukti nyata kepemilikan tanah ya dari sertifikat.. tinggal lihat aja terbitan punya siapa yg tahun nya lebih awal. Di situ jelas yg punya wewenang yg punya sertifikat.. ayo jiiii seng adil nek nengah i cekne berkah jabatan mu ,, eman" wes akeh penggemar yutub e

[@AdiDanar]

Ayo ji ojok di lindungi mafia tanah.. Karena sampean paham banget sopo ae mafa tanah suroboyo..

[@setelan7999]

Cak ji angger teko pokok syuting asline cak ji iki gak mudeng blass asline😂

[@akhmadidom3991]

temenan

[@sugengsasmito958]

Yok iik

[@JayabayaOff]

Nah

[@efendihidayat5398]

Ini lah masalah tanah..banyak mafia dari sudut mana saja..apa lagi lahan basah. Gk mbelo kanan kiri opo maneh mbelo tengah yg sangat rawan mafia perizinan..semoga tidak ada yg dirugikan pada masalah ini..dan yg bermain2 semoga dapat hidayah

[@abroriabdul173]

Tanah saya juga pernah seperti itu. Di jual orang yg gak saya kenal. Ahkhirnya perang di pengadilannn... Melawan mafia setempat dan orang pemerintahannn

[@Goodgamers05-05]

Menang/kalah pak?

[@bagusfirmansyah7582]

Semangat cak ji ...saya yakin pak Armuji bisa jd penengah yg adil dan sikat aja lngsung mafia tanah

[@tukangkasihliriklagu8051]

Saknone rek nasibe pak Salim iku, niat investasi malah rungkad, semoga pak Salim diberi kesehatan dan panjang umur atas kejadian ini, sebenarnya banyak orang yg mengalami sepeti pak Salim ini, cuma ini bedanya nominal yg lebih besar, dan Pak Salim ini kelihatan disegani oleh masyarakat sekitar

[@bolaidanbolei1761]

Bela lah yg benar jangan bela yg salah , hukumannya dunia dan akhirat pak 😂😂😂😂

[@febriganteng7053]

Saya cuma ngasih saran pak armuji , jangan membela yang salah pak,itu rela yg punya tanah,harus nya mafia tanah ini kita berantas pak,ijin 🙏

[@virallvideos1126]

jelas tidak membela, makanya mau di cek di BPN dan suruh tetap proses hukum bila merasa benar, malah bagus ketahuan semua oknumnya.

[@JainalAbid]

Harus di rekayasa ulang dari depan akte notaris harus di kumpulkan di rekayasa ulang

[@hudaduplast3174]

Urep ng kota jan ruwet" rek"😂😂

[@SantosoBudi-cj3gk]

di pemerintah bnyak mafia pak armuji..tolong diselidiki...

[@gendonprakoso9693]

Pak armuji ngapunten.data lengkap memang pasti udah tidak di ragukan scra fisik.tetapi jika ada pihak yg lain merasa di rugikan atas data itu ( manipulasi data )atau perijinan juga harus di lihat dan di selidiki.bukan tidak mungkin semua itu terjadi atas dasar uang masuk dan semua bisa di buat dan di jalankan.

[@yudhaaryanto2370]

Izin pak. Ngapunten. la ini terlihat melindungi mafia ne ki. Bahaya ki cak ji. Sampean harus netral cak ji punten nek niki sampean berat sebelah 🙏🏻

[@ArohAndrianto-f9v]

mereka di dunia merebutkan harta dan tanah, itu semua tidak akan di bawa mati bapak-bapak, selesaikanlah dengan peraturan dan undang-undang yg ada hidup di dunia hanya sementara

[@bagusdwi1849]

Wait. Katanya blokir di bln maret dan jangka waktu 30 hari, secara tidak langsung klo waktu habis pemblokiran itu kan ga berlaku.... jadi wajar klo bulan berikutnya setelah habis waktu blokirnya pemkot bisa mengeluarkan ijinnya. Ngapunten koreksi klo saya salah

[@Netanyahu23]

Itu yang ngasih izin2nya semua di periksa juga dong udah bener apa nggak,jangan asal ada cap GARUDA nya di bilang SAH 😅😅

[@BambangJanoko-i2z]

Biar tidak salah paham ke cak armuji, ini penjelasan dari PT alana : Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@anasarridlo807]

AYOK SUROBOYO BEBAS MAFIA TANAH ...

[@Rista_makeup]

Pak lapor mas wapres aja atau akun gerindra....bnyak yg di usut pak.

[@nurkhalis1448]

@admin_gerinda

[@cocktailkon69]

mohon ijin pakk armuji mungkin next time sebelum turun lapangan dipelajari terlebih dahulu... munggkin tidakk perlu pakk armujji yg mendalami... jadi biar tidak kagok gini....

[@notneedforyouknow]

menurut saya kalau bapak salim bukan pemilik gak mungkin dia bisa berbicara lantang seperti itu,tolong pak armuji kalau mau menengahi jangan condong ke salah satu pihak.

[@FerdiwIjaya-x8h]

Supaya semua bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) Dan Pak Salim dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan PT Mitra, Alana yg difasilitasi BPN, Pemkot, LPMK tdk pernah bisa menujukan perjanjian kerja sama dengan Pak Budi Said, krn versi Bapak Salim, Bapak Salim memberikan uang ratusan milyar ke Pak Budi Said berdasarkan rasa percaya saja tanpa ada perjanjian tertulis 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@arijatmiko3248]

​@@FerdiwIjaya-x8hiki yo komplotane

[@soechannel600]

Keliatan cak jie membela yg salah...jare njalok data,pas onok data e njalok cek lucu..sangat lucu perlu di kroscek cak ji ini...

[@DestifanTomi]

Koyok e iyo

[@Saidrsn]

haruse onok wong BPN karo bagian2 pemberi izin laine pas sidak pak, ben pemangku kebijakan iku isok lgsg ngekei dasar2 acc urusan iki, nek onok sing ga beres ben lanjut jalur hukum. urusan tanah memang ruwet, ga duwe mental preman ga bakal isok nang bisnis iki.

[@DimasAndikaaa]

Up viralkan biar gerinda dengar saudara.mafia tanah kejam🤭

[@beluwuga]

27:28 PENGHUNI DIBILANG BUKAN PEMILIK… cuma penghuni kamu, PENGHUNI ITU BELI, YA JUGA PEMILIK. Enak bisa bilang gitu lari orang lama”.

[@AnugrahPrastyo-w8i]

TEMPAT TAMASYA KELUARGA DAN HARGA TERJANGKAU... LAPAK RAWON UNMER SURABAYA UNIVERSITAS MERDEKA JL KETINTANG MADYA VI NO 02 KOTA SURABAYA.. BUKA : RABU. KAMIS. SABTU & MINGGU JAM : 08.00 WIB - 13.00 WIB HARGA MERAKYAT CUMA 15K.. #BONEK SUROBOYO NB : Masuk Dari Gapura Depan Unmer lalu berjalan sekitar 35 Meter sebelah Kanan...

[@antonandiasis2872]

ARMUJI ❤❤❤❤❤❤❤

[@masrete5328]

Dari sini kita paham kemampuan Cak Ji sebagai walikota SBY.

[@suhardiwijaya5986]

Hal ini terjadi karena ketidak cermatan aparat pemerintah di berbagai instansi. Bahkan mungkin oknum2 aparat diatur dg uang.

[@fauzikecew9436]

Wes gak ngurusi bah tanah e pt mitra bah tanah e alana. Intine kabeh iki tanah e gusti allah . 😅😅😅

[@JayabayaOff]

Wah wong Suroboyo Utara Iki, wkwkwkwk cabang sao paulo

[@notneedforyouknow]

wah rumahmu pisan di bangun di atas tanae Gusti Allah,awas lek ngamok tanae Koen di ambil uwong,be smart bro,pemikiranmu mencerminkan kualitas SDM mu

[@abumuawiyah1541]

​@@notneedforyouknow Jgn diambil serius pak dee, Iki nyindir wong Mexico.. teko pulau sebrang Kabeh2 jare tanah-e Allah 😆😆😆

[@tremodenew3400]

Ad kong kalingkong oknum pkot dengan mafia tanah.. Masa ad perumahan di dalam perumahan.. Aneh bin ajaib....

[@BambangJanoko-i2z]

Biar tidak salah paham ke cak armuji, ini penjelasan dari PT alana : Supaya penonton bisa tahu fakta hukum yg sebenarnya, saya dari Alana akan memberikan penjelasan sbb : 1. Seluruh tanah di Perum Gunung Sari Indah adalah milik PT. Arga Paripurna 2. PT. Mitra Kharisma Niaga membeli tanah dari PT Arga Paripurna seluas +/- 25 Hektar 3. Salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma Niaga ada Bapak Budi Said. 4. PT. Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ) membeli 2.5 Ha tanah dari PT. MITRA KHARISMA NIAGA ( bukan dari Bapak Budi Said, krn Sertifikat nama PT Mitra Kharisma Niaga ) 5. Bapak salim bukan pemilik sertifikat, bukan juga pengurus di PT Arga Parupurna, bukan juga pengurus / pemegang saham di PT Mitra Kharisma Niaga. tetapi menurut pengakuan Bapak Salim bahwa Bapak Budi said memakai uang Bapak Salim sekian ratus Milyar utk membeli lahan di PT Arga Paripurna. 6. Jadi saat PT Kharisma Menjual sebagian tanah milik PT Kharisma ke PT Tumerus Jaya Propertindo ( ALANA ), Bapak salim minta bagian / keuntungan kepada PT Mitra Kharisma Niaga. 7. PT Kharisma Niaga tidak mau memberikan bagian dari Penjualan Tanah tersebut, krn tanah tsb adalah asset PT MITRA Kharisma Niaga. Sedangkan Bapak Budi Said hanya sebagai salah satu pemegang saham saja. Jika Bapak Salim merasa menghutangi Bapak Budi Said, silakan Bpk salim menagih sendiri krn hutang tsb adalah masalah pribadi person to person ( bukan hutang PT Mitra Kharisma Niaga) Kesimpulan : 1. Tidak ada sengketa lahan / double sertifikat di lahan alana gunung sari indah. Yang ada Bapak Salim merasa menghutangi salah satu pemegang saham PT Mitra Kharisma ( Bapak Budi Said ), krn merasa Bapak Budi Said tdk membayar, lalu asset PT Mitra Kharisma Niaga dianggap sebagai bagian Asset Bapak Salim dan Bapak Salim menghalang halangi Alana untuk membangun ( Sertifikat saat ini sudah balik nama dari PT Mitra ke Alana ) 2. Benar dulu pemilik awal, PT Arga Paripurna memiliki ijin lokasi, tetapi karena saat ini lokasi PT Arga sudah dijual ke pihak lain ( saat ini dibeli alana), maka pemilik terakhir (alana) tetap bisa mengajukan ijin imb an Alana. Dan hal ini berlaku bagi semua orang, jika bapak ibu membeli rumah walau sudah ada IMB pemilik lama, jika mau dibangun lagi boleh mengajukan imb baru atas nama pemilik yang baru, walaupun sebelumnya sudah ada imb atas nama pemilik lama.

[@muhammadabdusshomad5043]

Iki wes jls nyerempet2 kwak 😂😅 afa dugaan kesana 😂😂😂

[@sanjiku_12]

​@@BambangJanoko-i2zbuzzer sitok iki nandi" onok, wong ngarepe walkot seng ngingu buzzer😂😂

[@arijatmiko3248]

Koen mafia ne tah komen kok ngunu terus​@@BambangJanoko-i2z

[@BambangJanoko-i2z]

@@arijatmiko3248 iyo mas,,, mafia skeptis... ra oleh sangu soale... mangkane gak budal mrunu aq...

[@mochismail5050]

Kok koyoke seru yooo cak wakakakaakakakkkakkk... Part 2 pasti jossss cuma yaaahh jenenge menungso seh uang berbicara pastinya 😂😂😂😂😂😂😂 Sing salah tag dungakno mlarat 7 turunan masiio iku sampean²...

[@OctaHandyca97]

Pak ferdi tidak pernah bohong. Bukti juga ada . Tolong d pin koment bapak ferdi🙏

[@januaralisurockboyo1044]

Mesti nontok pidio e pak armuji.....👍👍👍

[@dhofirsetyawan8141]

KLO di serahkan ke saya. Ya pasti beres masalahnya. Itu orang2 tinggal di cek aja. Ini kan negara hukum. Bukan negara banyak mulut.

[@dennyload1149]

Ini sudah diluar kapasitas mediasi..... bukan soal pagar tetangga......tapi tanah 27 hktar.... ndak mungkin selesai dgn mediasi... biar lewat jalur hukum saja.

[@yaniaja4537]

Dari sini aku faham kenapa kita harus mendoakan tanah jugak...karna tanah sudah di injek2 masih saja di perebutkan kalau tanah sudah muak bisa goyang itu tanah...aku aja yg melihat gedek pusing sama2 ngotot..kok Kuwat pak armuji😢

[@bambangkarburator]

Ada mafia tanah ada juga mafia perizinan. Dan kebanyakan anggotanya adalah pegawai pemerintahan.

[@andre_alee]

pakkkk luraaahhhh..jantung aman😂😂😂😂😂

[@gachoyogikalilla7112]

Klo mafia tanah kelas atas yg salah bisa jadi benar,klo masalah izin pemerintah keluar karena masuk persyaratan data datanya palsu ya urusan jadi tambah ruet karena biasanya masalah pada oknum pembuat kebijakan yg terlanjur awalnya salah.itulah tantangan mengapa mafia tanah susah di berantas di indonesia.

[@veryrevanda5272]

kali ini kayak e lawan e bener. critane jelas akurat.

[@cakamin2745]

20:58 data wes lengkap malah nanti saya cek😂 piye iki pak? Anak buah e samean harus di kroscek pak

[@notneedforyouknow]

BETUL BANGET

[@tyson22-pm4hf]

Paleng yo melok mngan wisan.

[@sAuna.tv.Channel]

Jangan ada pengadilan Jalanan.... Cak Dji ngga bisa menyelesaikan masalah hukum pertanahan dengan bicara di jalanan....ngga punya wewenang memutuskan juga..kecuali berkaitan dengan hak pemkot .......harus hati hati jika ada kasus hukum...apalagi jika di buat kontent...khawatir lalu memberi statement yg berdampak secara hak hukum seseorang/badan hukum...berbahaya karena pernyataan sepihak apalagi spontanitas pernyataan pejabat pemerintahan..dilapangan bukan sebagai sumber hukum tidak bisa dijadikan dasar hukum kepemilikan hak......kecuali yg berkaitan dengan kepentingan hak pemerintah daerah.

[@sulistyaniwijayanti5854]

Pasti ini ada mafia tanah, pemerintah harus tegas pada mafia tanah, saya penghuni gsi setahu saya tanah dan jalan itu ya milik pt agra paripurna. Cak ji harus membantu bangsa kita jangan membantu orang asing dan mafia tanah. Pejabat ya jangan mudah mengeluarkan ijin hanya karena dapat uang.

[@afungsuwelo1028]

SERU !!! TONTONAN YANG MENARIK LANJUT BRO HA HA HA 🤣🤣🤣👏👏👏

[@junalaroschannel6211]

Iki antara pemerintah, masyarakat karo arek arek...