Kenangan 2009 dengan bapak alm Djasa Tarigan dan alm bang sakti depari.
@dammarpmarpaung2104 Жыл бұрын
Mari sma2 kita lestarikan budaya karo enda.. bujur.. slam sitandan.... horas ..sian ratau parapat...
@arissudanasitepu8639 Жыл бұрын
Memang pak Tarigan e komponis musik khusus budaya karo, Kita pasti semua rindu jamahan musik dari nya..
@armenfsembiring1816 Жыл бұрын
Gendang asli, perlu i lestariken👍🏻
@panserkarokaro6057 Жыл бұрын
Mantap ,music tradisional Karo lestari terus bjr 👍🔺💪
@ronisitepu2661 Жыл бұрын
Mungkin bas generasi muda pagi Enda nggo kapna la mejile Tapi Enda me adat Karo situhu Tuhu. Legend djasa and sakti depari
@BulangOppo Жыл бұрын
Enda labo soal kiniteken en da budaya perlu lestariken
@KutaKeriahen-kp6it Жыл бұрын
La terlupakan sora kul capi Tarigan merga na
@FirmanTariganSibero Жыл бұрын
Jarang Enggo Sibegenda Rupa Abang Jt Damai Kam I Surga Lanjutkan Perjuangan Jt Junior
@herisatriasahputragurusinga25 күн бұрын
Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO, Karo bukan batak 👍🙏
@herisatriasahputragurusinga24 күн бұрын
Suku KARO secara genetik: Berdasarkan DNA (ilmu genetika yang keabsahannya diakui oleh PBB) Suku Karo sudah mendiami Pulau Sumatera sejak 8.300 tahun lampau dan jauh sebelum Raja-raja Batak datang ke Pulau Sumatera dari sabang sampai lampung (berdasarkan genetika DNA ini mengartikan Suku Karo bukan suku batak dan bukan juga sub suku batak). Orang Karo terutama merupakan campuran dari 4 (empat) penutur bahasa, yaitu: 1. Orang Negrito (Masa Mesolitik: 10.000 - 6.000 tahun lalu). 2. Penutur Austroasiatik (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu). 3. Penutur Austronesia (Masa Neolitik: 6.000 - 2.000 tahun lalu). 4. Orang Tamil dari India Selatan (Masa periode tahun masehi). Di dalam DNA Karo (dan Gayo) ada ditemukan unsur: Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil, sehingga kesamaan inilah yang membuat Karo dan Gayo berkerabat sangat dekat. Sementara Orang Karo merupakan keturunan dari campuran Orang Negrito yang datang pada masa Mesolitik, penutur Austroasiatik dan penutur Austronesia yang datang pada masa Neolitik, serta Orang Tamil. Maka, jelas berbeda kedatangannya yang jauh lebih dulu kedatangan dari Orang Negrito, penutur Austroasiatik, dan penutur Austronesia dibanding Si Raja Batak yang diperkirakan datang sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu. dikonfirmasi oleh hasil analisa DNA Orang Toba oleh Mark Lipson (2014:87) dengan menyimpulkan bahwa DNA Orang Toba terdiri dari: Austronesia 55%, Austroasiatik 25%, dan Negrito 20%. Maka, jelas bahwa Orang Toba bukan hanya Orang Taiwan (Austronesia+Austroasitik), tetapi campuran Orang Taiwan dan Orang Negrito. Orang Negrito sudah ada mendiami Humbang sebelum Si Raja Batak datang ke Sianjur Mula-mula di kaki Pusuk Buhit, Negeri Toba, sehingga pernyataan bahwa Sianjur Mula-mula merupakan awal persebaran manusia bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos. Orang Karo bukanlah Orang Taiwan seperti Si Raja Batak yang Orang Taiwan, melainkan campuran Negrito, Austroasiatik, Austronesia, dan Tamil. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa Orang Karo bukan keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Orang Karo lebih dulu sampai di Tanah Karo yang sudah datang pada masa prasejarah daripada Si Raja Batak yang sampai di Sianjur Mula-mula sekitar 800 (+/- 200) tahun lalu, sehingga migrasi Orang Toba ke Tanah Karo tidak menjadikan Orang Karo menjadi keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula. Jelas bahwa tidak ada hubungan genealogis Si Raja Batak dengan Orang Karo, sementara bahasa Toba dan bahasa Karo termasuk ke dalam rumpun bahasa Austronesia. Akhirnya, pernyataan bahwa Orang Karo adalah keturunan Si Raja Batak dari Sianjur Mula-mula bukanlah fakta, melainkan hanyalah mitos! Kenapa orang Karo tidak mau disebut Batak. Dalam buku "Sejarah Pijer Podi, Adat Nggeluh Suku Karo Indonesia (1995)" karya Kol (Purn) Sempa Sitepu menuliskan dengan tegas jika Suku Karo bukan berasal dari si Raja Batak. Sehingga penyebutan Batak Karo jelas mengubah sejarah. Dalam penjelasannya, dia pun mencantumkan sisilan suku Karo yang dirangkum dari cerita para leluhurnya. Dituliskan jika leluhur etnis Karo dari India Selatan yang berbatasan Myanmar Dahulunya, ada seorang raja hidup dengan permaisurinya di seberang laut. Sang raja rupanya memiliki panglima bernama Karo yang merupakan orang keturunan India. sang raja mengatakan pada Panglima Karo ingin pergi ke lokasi baru untuk mendirikan kerajaan. Sang putri raja Si Miansari ikut serta. Miansari yang sudah menyimpan rasa kepada Karo memilih ikut rombongan dengan pasukan yang dipimpin sang panglima. Pasukan pun berlayar hingga tiba di Pulau Pinang. Konon mereka tinggal beberapa bulan di pulau itu hingga sang Raja kepincut dengan pulau yang lebih luas di sebelah selatan. Dengan semangat raja pun akhirnya meminta pasukan bersiap untuk menyeberang. Nahas, di tengah laut, mereka diterjang ombak besar hingga pasukan terpencar. Beruntung putri Miansari dengan rombongan Panglima Karo terdampar. Sementara keberadaan sang raja tak diketahui. akhirnya Putri Miansari dengan Panglima Karo pun sepakat pergi dengan membawa dua dayang dan tiga pengawal. Dalam pencarian tempat baru itu, akhirnya Miansari dan panglima menikah. Rombongan pun akhirnya tiba di pulau Perca (Sumatera). Saat ini, tempat tersebut dinamakan Belawan. Masih belum ingin menetap, rombongan pun menelusuri aliran sungai hingga tiba di tempat yang kini dinamakan Durin Tani. Di tepat itu diketahui ada gua yang disebut gua Umang. Dianggap tak aman, Panglima Karo dengan rombongan pergi hingga sampai ke tempat bernama Buluhawar, Bukum. Mereka pun tinggal di kaki gunung kini bernama Sikeben yang berdekatan dengan Bandarbaru. Masih mencari tempat yang lebih nyaman, Karo kembali berpindah hingga tiba di kaki Gunung Barus. Meski pemandangan dan udara di tempat tersebut sangat disukai rombongannya, Karo tetap ingin mencari tempat lain yang mirip dengan tanah kelahirannya. Saat beristirahat di bawah pohon beringin, Karo mengutus anjing untuk menyusuri sungai yang kini disebut Sungai Lau Biang. Beruntung anjing itu kembali dengan selamat. Karo dan rombongan pun kembali melakukan perjalanan hingga tiba di daratan tinggi bernama Mulawari atau berseberangan dengan si Capah (Seberaya). Daratan tinggi kini ini sebut Tanah Karo. Pernikahan Putri Miansari-Karo dikaruniani tujuh anak. Anak pertama hingga keenam semuanya perempuan. 1. Corah 2. Unjuk 3. Tekang 4. Girik 5. Pagit 6. Jile 7. Meherga Anak ketujuh berjenis kelamin laki-laki. Lantaran disebut sebagai penerus, anak ketujuh ini diberi nama Meherga (berharga)/Merga(mahal) Terciptanya Merga dari Suku Karo Lahir anak ketujuh Karo ini juga menjadi cikal bakal terciptanya merga di Suku Karo. Merga pun akhirnya menikah dengan anak Tarlon (saudara bungsu dari Miansari) bernama Cimata. Merga dan Cimata pun memiliki lima anak laki-laki yang namanya menjadi induk merga Suku Karo. Anak pertama yakni Karo (sebagai leluhur agar diingat para keturunannya). Anak keduanya yakni Ginting. Anak ketiga yakni Sembiring. Nama itu diambil kata kata Si Mbiring yang artinya hitam. Konon, Sembiring ini paling hitam di antara saudaranya. Anak ke empat Peranginangin. Dia diceritakan lhahir saat angin puting beliung. Sementara anak kelima atau bungsu diberi nama Tarigan. Itulah sejarah kenapa orang Karo tidak mau disebut orang Batak. Mereka tidak ingin menghapus sejarah leluhurnya hingga disebut suku Batak padahal mereka berbeda asal usul nenek moyang dan mereka telah membentuk identitas mereka yaitu" Suku Karo dgn Merga Silima" dgn salam Mejuah-juah. Dikutip dari website resmi Pemerintah Kabupaten Karo, berikut daftar 5 marga induk suku Karo atau Merga Silima beserta sub merganya. 1. KARO-KARO: . Karo sekali · Barus · Bukit · Gurusinga · Kaban · Kacaribu · Ketaren · Kemit · Jung · Purba · Sinulingga · Sinukaban · Sinubulan · Sinuraya · Sitepu · Sinuhaji · Surbakti · Samura 2. GINTING: · Ajartambun · Babo · Beras · Cabap · Gurupatih · Garamata · Jandibata · Jawak · Manik · Munte · Pase · Seragih · Suka · Sugihen · Sinusinga · Tumangger 3. SEMBIRING: · Berahmana · Busuk · Depari · Colia · Keloko · Kembaren · Muham · Meliala · Maha · Bunuaji · Gurukinayan · Pandia · Keling · Pelawi · Pandebayang · Sinukapur · Sinulaki · Sinupayung · Tekang 4. Perangin-angin · Bangun · Keliat · Kacinambun · Namohaji · Nano · Menjerang · Uwir · Pinem · Pancawan · Panggarun · Ulun Jandi · Laksa · Perbesi · Sukatendel · Singarimbun · Sinurat · Sebayang · Tanjung 5. TARIGAN: · Bondong · Gana-gana · Gersang · Gerneng · Jampang · Purba · Pekan · Sibero · Tua · Tegur · Tambak · Tambun · Silangit · Tendang Suku Karo tak mengenal MARGA tapi MERGA yang berasal dari kata MEHERGA/ MERGA yang berarti mahal karena anak laki-laki itu penerus keluarga.Suku Karo punya MERGA SILIMA yaitu KARO-KARO,GINTING, SEMBIRING PERANGINANGIN dan TARIGAN dimana ada 2 merga berbeda atau mendapat pengecualian yaitu merga PERANGINANGIN boleh menikah sesama cabang merga PERANGINANGIN ( sub merga tertentu) dan satu lagi merga SEMBIRING yang terbagi menjadi dua yaitu yang makan b1/anjing tidak boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING dan yang pantang makan b1/anjing boleh menikah sesama cabang merga SEMBIRING. Bujur ras mejuah-juah man kita kerina Kalak KARO tanpa embel-embel pembatak2kan dgn logika dan fakta 🙏
@brenajovelynchannel90558 ай бұрын
Luar biasa legend musik karo....
@bregintentertainment2040 Жыл бұрын
Luar biasa Mari tetap sijaga ras silestariken Musik tradisi karo
@TukangCukurKoci Жыл бұрын
Momen yg sangat langka,2 pemain keyboard terbaik karo yang pernah ada berada dalam 1 video.
@2_adrianleekasparipurba577 Жыл бұрын
Bujur pak sehat Kam selalu pak. Enda maka
@ardigurusinga Жыл бұрын
Lalit 2 na memang djast enda,,🙏🙏🙏
@billysiagian-du5fx5 ай бұрын
Iaja gendang silima sidalanen maka gendang sarune ras kibot ngenca
@syaifulginting67410 ай бұрын
Jasa Tarigan dan Sakti Sembiring keduanya telah banyak meninggalkan kenangan.
@bolangginting6408 Жыл бұрын
Akupe seh Kel kuakap sedap na Sora sarune e gendang Karo asli .
@LensusGinting10 ай бұрын
Lit kg kp..je siraja regget..alm..abg anda sakti sembring depari...
@laguKaro-0110 ай бұрын
Waktu sie ia kap punana sound sistem na
@johntariganz Жыл бұрын
Luar biasa pak DJAST / JATADU 👏👏👏
@YudiSyahputra-x1w23 күн бұрын
Ula perseri ndu jaruk2 ras baruk2
@AronPerjumaDigital Жыл бұрын
Tukang Rodest soundna pe Raja Rengget Sakti Depari
@rifkisandersebayang-gh9vi Жыл бұрын
Upload kerja tahun gunung 2009 bg pliss
@laguKaro-01 Жыл бұрын
Ok enggo upload Beru Sebayang.
@demosSinukaban-qu4jr Жыл бұрын
mantap
@ardigurusinga Жыл бұрын
😍
@berlianastria194 Жыл бұрын
The best
@arissudanasitepu8639 Жыл бұрын
si perlu rekamen si bagenda perlu ijaga Segelahna katawari pe kita pagi banci ngidah uga kin kebudayanta e ras banci i pelajari generasi2 muda karo, ula sempat kita terlindas perubahen jaman si mbaru lalap reh e..
@romaulisaragih2767 Жыл бұрын
Manbanta kerina kalak karo maka ula siban musui ateDIBATA man banta emang adi jaman siadi langnga seh berita simehuli tahpe agama terlebih agama KRISTEN maka mbue denga erkinetekenan perbegu ras seluk seluken tapi jaman genduari nggo itebusJESUS kita alu ipakuken Ia ikayu persilang.emaka bapa nande turang senina bertobat lahkita ula secara sengaja silakoken sila ngena ate DIDATA gelah ula kari kena hukum kita.contohna gundari sinabug enggo aman maka ulanari si ban mesui ate DIBATA
@2_adrianleekasparipurba577 Жыл бұрын
Enda Budaya Bi.. Labanci si gawer ras agama hehehe
@NurHayati-wk7hw Жыл бұрын
Sinabung me hukum alammurni bi..😅
@akmjhaj2923 Жыл бұрын
Ula kam mabok agama km ka je bi, pesikap lah lebe sikerajangenndu, ras ula campurindu agama ras adat. E jelas 2 hal si berbeda kel
@suhendratarigan595 Жыл бұрын
Adi khotbah atendu , bas gerwja kam cengamen,,, lang kin pe ,adat budayandu lah urusi. Adi jering kita budaya jering saja lah jangdu campuri, adi la kam ngasup natap2 budaya kalak , entek ken bandu ku embang ah...
@YantoDjastJuniorTarigan Жыл бұрын
Kuja nge arahna bahasandu e bi.. 😀😀 Perlu kuakap i tampeken jinujungndu e bi.. Si gondrong ban jinujungndu. 😀😀