Sejarah Aqidah Asy'ariyah dan Mu'tazilah - Hikmah Buya Yahya

  Рет қаралды 52,497

Buya Yahya

Buya Yahya

6 жыл бұрын

5 Identitas diri sebagai Muslim sejati :
1. Agamaku Islam
2. Manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah
3. Pengikut Asy'ariy & Maturidiy
4. Bermadzhab yang 4 (khususnya Syafi'i)
5. Bertasawuf
Follow our Channel :
Website : buyayahya.org/
TV Channel : www.albahjah.tv/
Radio : radioqu.com/
Audio Channel (mp3) : buyayahya.net/
Facebook Page : / buyayahya.al. .
Instagram : / buyayahya_a. .
Google + : plus.google.com/+AlBahjahTV
INFORMASI INFAQ CENTRE AL-BAHJAH :
Bank Syariah Mandiri (BSM)
No. Rek : 7 2004 2009 2
KODE BANK : 451
a/n : Yayasan Al Bahjah
CP : 085311222225
LEMBAGA PENGEMBANGAN DAKWAH AL-BAHJAH
Jl. Pangeran Cakrabuana No. 179 Blok Gudang Air Kel. Sendang Kec.Sumber Kab. Cirebon 45611

Пікірлер: 484
@djokowardono4607
@djokowardono4607 4 жыл бұрын
Kita hidup di jaman yg sdh berba mudah, ini adalah rahmat buat generasi kita. Oleh krnnya kita bisa dg mudah belajar agama dan bisa membandingkan mana yg berdasar dalil yg kuat dan logis yg asli datang dr Rasulullah.
@bintangcerdas1856
@bintangcerdas1856 2 жыл бұрын
Anda nggak bisa,.kalo anda tidak punya basid keilmuan yang cukup...Karana otak anda pasti nyungsep memahami dalil dari orang yang nggak ahli dalam beristidlal.
@musafircinta413
@musafircinta413 2 жыл бұрын
😊😊 emang mampu bang ??? 🤔🤔 hati - hati belajar tampa guru syaitanlah gurunya .
@nurqolbi2452
@nurqolbi2452 2 жыл бұрын
Buya terima kasih atas ilmunya 😭🙏 Semoga Buya senantiasa sehat dan diberikan umur yang panjang lagi berkah aaamiin. Indonesia masih sangat butuh ulama seperti Buya
@rumaniazhar1573
@rumaniazhar1573 3 жыл бұрын
SUBHANALOH SEMOGA ALLOH AZZA WA JALLA SELALU MELINDUNGI BUYA AAMIIN YRA.👍
@novarizal1186
@novarizal1186 2 жыл бұрын
Wahai Orang 2 yang beriman, Kenalilah Al Qur'an dan Sunah agar Kita bisa membedakan yang Haq dan yang Batil agar Kita tidak tersesat dalam menjalankan Ujian dunia ini....
@bintangcerdas1856
@bintangcerdas1856 2 жыл бұрын
Gimana cara mengenalinya kalau anda nggak pernah belajar
@giribib9661
@giribib9661 4 жыл бұрын
Ceramah super subhat. Akidah Imam Syafi'i *tidak sama* dg Akidah Imam Abul hasan al asyari dan Abu Mansur al Maturidi. Imam Syafi'i *meyakini* Allah Ta'ala berada di langit. Imam Abul hasan al asyari dan Abu Mansur al Maturidi *meyakini* Allah Ta'ala tidak bertempat ( *Murni, ini adalah Akidah Mutazilah* ) Berbeda ....sangat berbeda.
@kamunanyaaaaaaaaaaaaaaaaa
@kamunanyaaaaaaaaaaaaaaaaa 4 жыл бұрын
Masih ingat Muhammad al fatih?sebaik baiknya panglima perang dalam hadits Rasulullah Muhammad al fatih maturidiah,juga sufi, tarekat nya tarekat Naqshabandiyah,para tentaranya Asy'ariah dan maturidiah,, Salahuddin al Ayyubi juga Asy'ariah,dan masih banyak tokoh berakidah Asy'ariah karena Asy'ariah adalah mayoritas,, Masya Allah
@maskarebet5372
@maskarebet5372 4 жыл бұрын
@@kamunanyaaaaaaaaaaaaaaaaa emang urusannya apa dengan al fatih atau al ayubi? Kalau aqidah sesat ya sesat saja sekalipun yang meyakini orang ternama. Dan yang kau sebut itu bukan dari kalangan tiga generasi pertama, jadi persetan sekalipun orang sepenuh bumi pada beraqidah asyari atau maturidi...
@rasport3670
@rasport3670 2 жыл бұрын
@@maskarebet5372 lu yang sesat mah bambang, komen itu pake ilmu jangan pake nafsu setan
@hambakawulo6274
@hambakawulo6274 Жыл бұрын
Iki piye
@Banitamim566
@Banitamim566 5 ай бұрын
Ibnu tumart pengikut asyairah ah adalah pembantai ulama ..
@rojulirojuli2032
@rojulirojuli2032 2 жыл бұрын
Trimakasih Buya atas penjelasanya, Ya Alloh lindungilah kami dari kesesatan akidah yang menyimpang, semoga Alloh mengampuni orang2 yang lupa tidak tahu Aamiin..
@yayakhidayat5282
@yayakhidayat5282 3 жыл бұрын
Level Ustadz bahkan Kyai pun ternyata harus terus belajar sampai akhir hayat. Apalagi spt saya yg kurang ilmu ini.
@abdrahmana_vhenrank4250
@abdrahmana_vhenrank4250 2 жыл бұрын
Saya juga lemah . Man'ut Poro kiyai
@yati_azkiyahchanel9002
@yati_azkiyahchanel9002 3 жыл бұрын
Maasya Allah..Syukron Buya atas penjelasannya 👍👍
@tawhidchannel3035
@tawhidchannel3035 5 жыл бұрын
sebuah percakapan Asyariyah (AS) dan Ahlussunah (AH) AH : Allah itu melihat, maha mendengar, dan mencipta AS : Tidak, berarti Allah seperti mahluq. karena punya mata dan telinga. yang benar Allah itu Qudrat (berkuasa) AH : Berarti Allah engkau samakan dengan mahluq, karena mahluq juga punya kuasa? AS : Beda, berkuasanya Allah beda Dengan kuasanya mahluq AH : Nah, begitu juga mendengar nya Allah dan melihatnya Allah pasti beda dengan mahluq ليس كمثله شيء
@fizanfizan4108
@fizanfizan4108 5 жыл бұрын
Tdk pernah aku mndengar aswj berkata allah tdk melihat dan mendengar dan mencipta. Wahabi mmg pakar mencipta fitnah utk mburukkn aswj.
@azhariisnan1041
@azhariisnan1041 5 жыл бұрын
As:melihat Allah bukan dengan mata kaya mata manusia,mendengar Allah bukan dengan telinga kaya telinga manusia,,,setahu saya sih begitu tks
@masvi2n
@masvi2n 4 жыл бұрын
Dusta, yg mengatakan AS berpendapat Allah tidak melihat mendengar
@rahmansyahsyah3990
@rahmansyahsyah3990 4 жыл бұрын
Monyet bertangan tapi tangan monyet gk sama dgn tanganmu !!...tapi ttp aja bertangan...begitulah wahabi
@ahmedkreasi
@ahmedkreasi 4 жыл бұрын
Kuasa itu bukan bentuk. Itu sifat.
@asmaracipto2808
@asmaracipto2808 2 жыл бұрын
Alhamdulillah, nambah pengetahuan tentang AKIDAH, Terima kasih Buya atas pencerahannya...
@fachmizacky6427
@fachmizacky6427 3 жыл бұрын
Abul Hasan sendiri telah kembali ke pangkuan manhaj Salaf, dan mengikuti aqidah Imam Ahmad bin Hambal. Yaitu menetapkan seluruh sifat-sifat yang telah Allah tetapkan untuk diriNya, dan yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hadits-hadits shahih, dengan tanpa takwil, tanpa ta’thil, tanpa takyif dan tanpa tamtsil.
@Lantanum057
@Lantanum057 2 жыл бұрын
kzbin.info/www/bejne/bp63lH2BbcmAgrM
@ariefwidyantoro1745
@ariefwidyantoro1745 Жыл бұрын
Semoga kita selalu berusaha terus tholabul ilmi sehingga paling mendekati bagaimana Islam diamalkan oleh Rasulullah Shollalohu Alaihi Wassalam dan 3 generasi terbaik Islam sesudahnya....tholabul ilmi insyaAlloh menjadi sunatullah cara mencari kebenaran tsb. Barokalloh fiikum...
@mahmudhikari1111
@mahmudhikari1111 2 жыл бұрын
Asy'ariyah dan maturidiyah adalah Ahlusunnah wal jamaah
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@sittialinda9951
@sittialinda9951 4 жыл бұрын
masyaallah betullah buya
@ruangdiskusi554
@ruangdiskusi554 3 жыл бұрын
Alhamdulillah, Barokallah Fiikum Buya... Mohon izin merangkum 🙏 ; 5 Identitas diri sebagai Muslim sejati : 1. Agamaku Islam 2. Manhaj Ahlu Sunnah wal Jamaah 3. Pengikut Asy'ariy & Maturidiy 4. Bermadzhab yang 4 (khususnya Syafi'i) 5. Bertasawuf
@buyayahyaofficial
@buyayahyaofficial 3 жыл бұрын
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. terima kasih banyak atas rangkumannya. kami akan masukan kedalam deskripsi video. semoga semakin bermanfaat dan pahala kebaikan mengalir untuk anda. terima kasih (admin)
@hanafisupartosaad427
@hanafisupartosaad427 2 жыл бұрын
Ini sesat bro
@adaslalu1190
@adaslalu1190 2 жыл бұрын
@@hanafisupartosaad427ngawur lu
@marcjacobs1341
@marcjacobs1341 2 жыл бұрын
@@adaslalu1190 🤣🤣🤣🤣🤣
@leonardonangcikboy4814
@leonardonangcikboy4814 3 жыл бұрын
Banyak yg menghujat akidah Asy'ari ah dari kalangan akidah Ibnu Taimiyah di komentar ini, beda guru beda pula pemahaman Wahaboy, sampai kiamat juga berdebat begini terus
@rommynaufal8534
@rommynaufal8534 Жыл бұрын
Muhammadiyah itu rujukannya rata2 ibnu taimiyah
@hanafisupartosaad427
@hanafisupartosaad427 2 жыл бұрын
Dari firqoh2 Islam yg sekarang masih ada, maka asy'ariyyah ini yg paling dekat dgn ahlus sunnah. Tapi mereka akudahnya telah tercampur ilmu kalan bin teoligi. Akudah Islam yg asli murni itu adalah skidah 4 Imam madzhab. Yaitu akidah atsariyyah...akidahnya para sahabat.
@dakwahislamchannel135
@dakwahislamchannel135 8 ай бұрын
Memahami ilmu agama haruslah dari orang yg ahlinya agar tidak sesat pemahaman agama yg bersumber dari Alquran dan Hadits (seperti Imam Hanafi, Malik, Syafii, Ahmad bin Hanbal, Imam Abul Hasan Al Asy'ari, Al maturidi dan ulama-ulama ahlus sunnah lainnya)
@fajriramadhan4479
@fajriramadhan4479 3 жыл бұрын
Cukuplah mengambil Aqidah dari Al-Qur'an dan hadist shahih,,adapun ulama² yg pemahaman Aqidah nya keluar dari manhaj ahlussunnah wal jamaah mereka tidak mendapat petunjuk
@dhaniwidi9573
@dhaniwidi9573 2 жыл бұрын
Pendapat Syeikh Bin Baz: (Ulama Besar, Mufti di Arab Saudi.) Asy'ariyah adalah Ahlusunnah dalam perkara yg mencocoki Ahlusunnah. Namun mereka bukan Ahlu Sunnah dalam permasalahan Asma' wa shifat. Ahlu Sunnah wal jamaah adalah menyikapi ayat2 dan hadist2 tentang sifat Allah sebagaimana datangnya mengimani bahwasanya sifat2 tersebut adalah benar secara makna, tanpa menyerupakan Allah dengan mahkluknya. inilah yg dikatakan Malik bin Annas rahimahullah, Al Aiza'i, Ibnu Al Mubarak, Asy Syafi'i, Abu Hanifah, Ahmad, ast Tsauri dan semua Imam terdahulu, begitu juga para sahabat serta Nabi dan Rosululloh, atas mereka shalawat dan salam. Mereka tidak MenTakwilkan sifat2 Allah sebagaimana Asy'Ariyah, Seperti juga yg dilakukan kelompok Jahmiyah, Mu'tazilah mereka itu menTakwilkan Sifat2 Allah dengan makna yg lain. Wajib bagi kita menetapkan sebagaimana datangnya. Mengimani bahwasanya sifat2 itu adalah benar, seperti sifat: Rohmah, Murka, Ridho, Tertawa dsbg. Namun sifat2 Allah tersebut tidak seperti kita, tidak boleh menyerupakan Allah dengan makhluk. Kita juga tidak boleh menTakwil, Namun harus mengimani sifat2 tersebut sebagaimana datangnya bahwasanya sifat2 itu benar. Tidak menyerupakan dengan makhluk, dengan mensucikan tanpa meniadakan sifat2 tersebut. Menetapkan sifat2 Allah yg Maha Suci tanpa merubah maknanya. inilah perkataan yg benar sesuai dituliskan imam2 Ahlusunnah dalam kitab2 mereka, Seperti Ibnu Khuzaimah, Abdulah ibn Ahmad, Utsman bin Said ad Darimi dan generasi setelahnya seperti Ibnu Taimiyah, Ibnul Qoyim baik dari Salaf maupun Khalaf.
@harunhasan8417
@harunhasan8417 Жыл бұрын
Coba jelaskan apa aqidah para sahabat, 4 imam mazhab, dan aqidah asya'irah al maturidiah, jgn hanya bilang sama aqidahnya ttp tdk di jelaskan.. dgn dalil yah buya ..??
@ronnysyahruni3276
@ronnysyahruni3276 Жыл бұрын
1.Mana yg lebih mungkin terpengaruh oleh mu'tazillah dalam hal akidah...??A.Asy'ariyah B. Salafi 2.sebutkan tokoh ulama dari Asy'ariyah yg pernah jadi Imam mu'tazillah??? 3.sebutkan tokoh ulama dari Salafiyah yg pernah jadi Imam Mu'tazillah???? 4.Dari dua kemungkinan di atas (No 2 & 3) mana yg paling besar terpengaruh akidah Mu'tazillah???
@alpihpl9350
@alpihpl9350 2 жыл бұрын
Makanya tolak ukur kebenaran itu hanya dari Alqur an hadist dan pemahaman sahabat
@awitasari6958
@awitasari6958 2 жыл бұрын
Turunan mutazilah jahmiyah asyairoh. Sekte muathilah
@bayeufidyah3815
@bayeufidyah3815 2 жыл бұрын
Sekte Mu’tazilah adalah sebuah sekte yang mulai berkembang di awal abad kedua Hijriah. Sekte ini diajarkan oleh Washil bin Atha’, seorang murid al-Hasan al-Bashri yang memilih untuk menyimpang dari ajaran guru-gurunya. Di kemudian hari, sekte yang ia dirikan dijuluki dengan sekte Mu’tazilah yang diambilkan dari lafadz i’tazal (menyendiri/menyimpang) karena telah menyimpang dari paham mayoritas umat Islam. Pada mulanya, Mu’tazilah yang diajarkan Washil bin Atha’ hanya menyimpang dengan penetapan empat kaidah saja, yaitu: Pertama, menafikan semua sifat dzat Allah yang telah termaktub dalam Al-Qur’an dan Hadits seperti ilm, qudrah, iradah, dan sesamanya. Misalnya, mereka menganggap ilmu Allah tidak mungkin Qadim (dahulu) karena seandainya ilmu Allah dahulu niscaya akan ada dua hal yang dahulu yaitu Allah dan ilmu Allah. Hal ini mustahil karena tidak mungkin ada yang menyamai Allah dalam sifat Qadim (dahulu). Al-Qadhi Abdul Jabbar menambahkan, “Seandainya Allah memiliki ilmu niscaya Allah dapat diukur sejauh mana ilmunya sebagaimana manusia yang dapat diukur tingkat keilmuannya. Dan seandainya Dia memiliki ilmu maka ilmu tersebut akan sirna karena tidak ada yang abadi kecuali Dzat Allah. Seandainya Allah memiliki ilmu niscaya Dia akan membutuhkan anggota tubuh sebagai tempat menyimpan ilmu sebagaimana manusia yang membutuhkan otak dan hati sebagai tempat menyimpan ilmu. Seandainya Allah membutuhkan ilmu-Nya yang ia ciptakan untuk mengetahui niscaya Ia adalah Dzat yang membutuhkan kepada ciptaan-Nya dan ini semua tidak mungkin secara akal.” Walhasil, mayoritas sekte Muktazilah meyakini Allah mengetahui dengan dzatnya yang abadi tanpa melalui perantara ilmu (al-Qadhi Abdul Jabbar, al-Mukhtashar fi Ushul ad-Din, Kairo: Maktabah al-Wahbah Kairo, 1996, h. 212). Pendapat ini disanggah oleh Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa ilmu Allah adalah bersifat Qadim (dahulu) karena seandainya ilmu Allah tidak bersifat Qadim niscaya Allah awalnya tidak mengetahui kemudian menciptakan pengetahuan sebagaimana manusia yang terlahir bodoh tidak mengetahui apa-apa kemudian ia belajar dan memiliki ilmu. Hal ini tentu tidak mungkin karena pendapat Mu’tazilah ini menetapkan sifat Naqish (kurang) kepada Allah. Baca juga: Dalil dan Penjelasan tentang 20 Sifat Wajib bagi Allah Kedua, menetapkan bahwa kehendak Allah hanya seputar perkara yang baik menurut akal manusia. Mereka meyakini bahwa Allah tidak boleh menghendaki keburukan kepada makhluk-Nya karena hal tersebut bertentangan dengan sifat Maha Penyayang dan Maha Pengasih yang dimiliki Allah. Selain itu, Allah juga harus mengutus nabi dan rasul sebagai pengingat manusia atas perintah dan larangan Allah serta balasan yang mereka dapatkan di hari kiamat. Sedangkan seluruh keburukan yang dilakukan ataupun menimpa manusia adalah akibat dari perbuatan mereka tanpa sedikit pun ada campur tangan dari Allah. Al-Qadhi Abdul Jabbar menambahkan, “Allah hanya menghendaki perkara yang baik karena Dia telah melarang seluruh perkara maksiat. Bagaimana mungkin Allah marah dan menghukum orang-orang yang bermaksiat di hari kiamat sedangkan Dia sendirilah yang menghendaki perbuatan maksiat tersebut terwujud selama di dunia? Bagaimana mungkin Allah mengutus para nabi dan rasul agar menyeru manusia meninggalkan maksiat sedangkan maksiat tersebut Allah sengaja wujudkan sendiri?” (al-Qadhi Abdul Jabbar, al-Mukhtashar fi Ushul ad-Din, 1996: 233). Pendapat ini disanggah oleh Ahlussunnah wal Jama’ah bahwa seluruh takdir yang baik dan buruk adalah dari Allah serta perbuatan makhluk tidak lepas dari izin kehendak-Nya. Seandainya ada perbuatan maksiat yang tidak dikehendaki Allah terjadi niscaya Allah memiliki sifat lemah karena tidak mampu menggagalkan maksiat yang tidak Dia kehendaki wujud. Oleh karena itu di sini perlu dibedakan antara ridha dan kehendak-Nya. Ahlussunnah wal Jama’ah mencontohkan, ada hal yang diridhai dan dikehendaki Allah terjadi seperti imannya sahabat Abu Bakar dan ada hal yang tidak diridhai Allah tetapi dikehendaki Allah untuk terjadi seperti kafirnya Abu Jahal. Baca juga: Mengurai Takdir dari Tiga Perspektif: Allah, Malaikat, dan Manusia Ketiga, menetapkan bahwa orang yang fasiq dan durhaka kepada Allah tidak termasuk golongan orang yang beriman dan juga bukan termasuk golongan orang kafir. Mereka berpendapat bahwa orang fasik dan ahli maksiat tidak dapat disebut sebagai orang beriman. Karena hanya orang yang baik dan menjauhi maksiat yang pantas disebut orang beriman. Di sisi lain, orang yang fasik dan ahli maksiat juga bukan dari golongan orang kafir karena mereka telah membaca syahadat dan masih beriman kepada Allah. Akan tetapi, nantinya orang yang fasik dan ahli maksiat yang tidak mau bertaubat akan dihukum kekal di neraka dengan siksa yang lebih ringan daripada yang didapatkan oleh orang-orang kafir. Sekte Muktazilah menyebut kaidah ini dengan al-manzilah baina manzilatain. Mereka mengambil dalil pendapat ini dari redaksi ayat: بَلٰى مَنْ كَسَبَ سَيِّئَةً وَّاَحَاطَتْ بِهٖ خَطِيْۤـَٔتُهٗ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ “Bukan demikian! Barang siapa berbuat keburukan, dan dosanya telah menenggelamkannya, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya” (QS Al-Baqarah ayat 81). Padahal, menurut mayoritas ulama ahli tafsir redaksi perbuatan dosa (sayyi’ah) yang dimaksud ayat ini adalah dosa kekafiran bukan sekadar perbuatan dosa besar (Syekh Muhammad Thahir Ibnu Asyur, At-Tahrir wa at-Tanwir, Tunisia: Dar Sahnun, 1997, vol. I, h. 581). Baca juga: Empat Jenis Kufur atau Kafir dalam Ahlussunnah wal Jamaah Keempat, menetapkan bahwa salah satu dari dua kelompok sahabat Nabi yang bertikai di perang jamal sebagai orang fasik yang akan kekal di neraka selama mereka tidak mau bertaubat dan menyesali perbuatannya. Mereka berpendapat bahwa tidak ada dua kebenaran yang wujud dalam satu pertikaian. Pasti ada satu kelompok yang salah dan berdosa dan ada satu kelompok yang benar. Selain itu, mereka juga meyakini salah satu di antara dua golongan yang bertikai di antara pengikut Ali bin Abi Thalib dan Mu’awiyyah sebagai orang yang tidak pantas sebagai pemimpin umat Islam. Oleh karena itu, mereka tidak mendukung salah satu dari keduanya sebagai pemimpin umat Islam. (Lihat kitab al-Milal wa an-Nihal karya Abu Fattah Muhammad Abdul Karim asy-Syahrasytani, Kairo: Muassasah al-Halabi, 1968, vol. I, h. 49). Tentu hal ini tidak sesuai dengan pendapat Ahlussunnah wal Jama’ah yang meyakini para sahabat sebagai orang-orang yang mulia karena dari pengajaran para sahabatlah guru-guru kita terdahulu mempelajari agama Islam. Menuduh para sahabat seperti sahabat Ali bin Abi Thalib dan sahabat Mu’awiyah sebagai orang fasik berakibat fatal sebagaimana dalam Hadits disebutkan قال رسول الله لا تسبوا أصحابي لعن الله من سب أصحابي Rasulullah bersabda, “Jangan kalian mencaci para sahabatku, Allah melaknat orang yang mencaci para sahabatku” (HR ath-Thabrani). Sumber: islam.nu.or.id/ilmu-tauhid/aliran-mu-tazilah-pemikiran-dan-sanggahannya-4biQc
@bintangcollection9495
@bintangcollection9495 Жыл бұрын
احسنت
@cahyarienaldi369
@cahyarienaldi369 2 жыл бұрын
Apa perbedaan antara mu'tazilah dengan asy'ariyah dalam hal akidah?
@giribib9661
@giribib9661 4 жыл бұрын
*SUBHAT2 BUYA YAHYA* DIMANAKAH ALLAH TA'ALA MENURUT 4 IMAM MAZHAB Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad semuanya bersepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas seluruh makhluk-Nya. Imam Abu Hanifah mengatakan dalam Fiqh Al-Akbar, مَنْ اَنْكَرَ اَنَّ اللهَ تَعَالَى فِي السَّمَاءِ فَقَدْ كَفَرَ “Barangsiapa yang mengingkari keberadaan Allah di atas langit, maka ia kafir.” (Lihat Itsbatu Shifat Al- ‘Uluw, Ibnu Qudamah Al Maqdisi, hlm. 116-117) Imam Malik bin Anas mengatakan, اللهُ فِي السَّمَاءِ وَعِلْمُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ لاَ يَخْلُوْ مِنْهُ شَيْءٌ “Allah berada di atas langit. Sedangkan ilmu-Nya berada di mana-mana, segala sesuatu tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” (Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al- Ghaffar, hlm. 138) Diriwayatkan dari Yahya bin Yahya At Taimi, Ja’far bin ‘Abdillah, dan sekelompok ulama lainnya, mereka berkata, “Suatu saat ada yang mendatangi Imam Malik, ia berkata: “Wahai Abu ‘Abdillah (Imam Malik), Allah Ta’ala berfirman, الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى “Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy.” (QS. Thaha: 5). Lalu bagaimana Allah beristiwa’ (menetap tinggi)?” Dikatakan, “Aku tidak pernah melihat Imam Malik melakukan sesuatu (artinya beliau marah) sebagaimana yang ditemui pada orang tersebut. Urat beliau pun naik dan orang tersebut pun terdiam.” Kecemasan beliau pun pudar, lalu beliau berkata, الكَيْفُ غَيْرُ مَعْقُوْلٍ وَالإِسْتِوَاءُ مِنْهُ غَيْرُ مَجْهُوْلٍ وَالإِيْمَانُ بِهِ وَاجِبٌ وَالسُّؤَالُ عَنْهُ بِدْعَةٌ وَإِنِّي أَخَافُ أَنْ تَكُوْنَ ضَالاًّ “Hakekat dari istiwa’ tidak mungkin digambarkan, namun istiwa’ Allah diketahui maknanya. Beriman terhadap sifat istiwa’ adalah suatu kewajiban. Bertanya mengenai (hakekat) istiwa’ adalah bid’ah. Aku khawatir engkau termasuk orang sesat.” Kemudian orang tersebut diperintah untuk keluar. (Lihat Al-‘Uluw li Al-‘Aliyyi Al-Ghaffar, hlm. 378) Inilah perkataan yang shahih dari Imam Malik. Perkataan beliau sama dengan robi’ah yang pernah kami sebutkan. Itulah keyakinan Ahlus Sunnah. Imam Syafi’i berkata, القول في السنة التي أنا عليها ورأيت اصحابنا عليها اصحاب الحديث الذين رأيتهم فأخذت عنهم مثل سفيان ومالك وغيرهما الإقرار بشهادة ان لااله الا الله وان محمدا رسول الله وذكر شيئا ثم قال وان الله على عرشه في سمائه يقرب من خلقه كيف شاء وان الله تعالى ينزل الى السماء الدنيا كيف شاء وذكر سائر الاعتقاد “Perkataan dalam As Sunnah yang aku dan pengikutku serta pakar hadits meyakininya, juga hal ini diyakini oleh Sufyan, Malik dan selainnya : “Kami mengakui bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah. Kami pun mengakui bahwa Muhammad adalah utusan Allah.” Lalu Imam Asy Syafi’i mengatakan, “Sesungguhnya Allah berada di atas ‘Arsy-Nya yang berada di atas langit-Nya, namun walaupun begitu Allah pun dekat dengan makhluk-Nya sesuai yang Dia kehendaki. Allah Ta’ala turun ke langit dunia sesuai dengan kehendak-Nya.” Kemudian beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keyakinan (i’tiqod) lainnya. (Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 123-124) Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanya, “Apa makna firman Allah, وَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ “Dan Allah bersama kamu di mana saja kamu berada.” (QS. Al-Hadid: 4) مَا يَكُونُ مِنْ نَجْوَى ثَلَاثَةٍ إِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ “Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya.” (QS. Al-Mujadilah: 7) Yang dimaksud dengan kebersamaan tersebut adalah ilmu Allah. Allah mengetahui yang ghoib dan yang nampak. Ilmu Allah meliputi segala sesuatu yang nampak dan yang tersembunyi. Namun Rabb kita tetap menetap tinggi di atas ‘Arsy, tanpa dibatasi dengan ruang, tanpa dibatasi dengan bentuk. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Kursi-Nya pun meliputi langit dan bumi.” Diriwayatkan dari Yusuf bin Musa Al Ghadadiy, beliau berkata, قيل لأبي عبد الله احمد بن حنبل الله عز و جل فوق السمآء السابعة على عرشه بائن من خلقه وقدرته وعلمه بكل مكان قال نعم على العرش و لايخلو منه مكان Imam Ahmad bin Hambal pernah ditanyakan, “Apakah Allah ‘azza wa jalla berada di atas langit ketujuh, di atas ‘Arsy-Nya, terpisah dari makhluk-Nya, sedangkan kemampuan dan ilmu-Nya di setiap tempat (di mana-mana)?” Imam Ahmad pun menjawab, “Betul sekali. Allah berada di atas ‘Arsy-Nya, setiap tempat tidaklah lepas dari ilmu-Nya.” (Lihat Itsbatu Shifat Al-‘Uluw, hlm. 116)
@aliaminfansyuri4620
@aliaminfansyuri4620 10 ай бұрын
Hati2 jaga mulut dgn mudah menyduh org berbuat syubhat .... kau nanti akan dimintai pertanggungjawaban olh Allah SWT kelak di akhir !!! Bila kau beda pendapat jgn langsung menjustifikasi bhw org melakukan perbuatan subhat .... !!!! Ingat itu adzab api neraka itu amat pedih ... !!!!
@afiqamirul
@afiqamirul 2 ай бұрын
​@@aliaminfansyuri4620Hujah telah didirikan..antum tidak mau terima..tiada paksaan..😊😊😊
@kiosbesar7537
@kiosbesar7537 2 жыл бұрын
Apakah orang yang menganggap orang gila bisa menjadi wali adalah termasuk tassawuf yang palsu?
@priyapurwanta7399
@priyapurwanta7399 Жыл бұрын
Buya ... mohon tanya. Disebut adanya imam2 yang meluruskan aqidah di abad ke 3 - 4. Bukannya kanjeng Nabi belum dilahirkan waktu itu. Itu maksudnya aqidah sebelum Islam?
@kutubukusekali
@kutubukusekali Жыл бұрын
Abad 3 dan 4 Hijriah
@yohanesyanento7838
@yohanesyanento7838 3 жыл бұрын
Bismillah..ust ini aneh juga menuduh orang selain kelompoknya salah semua..tapi dar awal sampai akhir tak ada satupun ayat, haditz dan perkataan ulama yg keluar dari lisannya..jadi yg berbohong siapa ya.??? Buktikan dong kalau akidah Asay'iroh Maturidya sama dengan akidah imam yg empat..bawakan ke hadapan manusia tentang perkataan para imam2 tersebut tentang akidah mereka..biar umat tahu.. Kami orang awam, kami mau dengar perincian akidah imam yg empat dengan akidah Asay'iroh Maturidya sama atau tidak. Kalau sama dimana kesamaannya, jangan bilang sama saja tampa bawa bukti. Kami mau dengar pemaparan secara terperinci bagaimana akidah imam2 tersebut, kalau bual2 tak pake bukti saya rasa hanya orang yang akalnya rusak yg mau percaya.
@Lantanum057
@Lantanum057 2 жыл бұрын
betul sekali, berbeda dengan syeikh uthman Al khamis kzbin.info/www/bejne/bp63lH2BbcmAgrM
@endjahhamami4961
@endjahhamami4961 2 жыл бұрын
Yang Sudah Jelas Aqidahnya empat Imam Mazhab BUKAN Aqidah Asyariah Dan Maturidiah.
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@amrisekjen5974
@amrisekjen5974 Жыл бұрын
Tidak sesuai judul.... sejarah mu'tazilahnya gak ada.... Gak sesuai expektasi.
@yerrypattimore686
@yerrypattimore686 Жыл бұрын
Sahabat nabi tabi'in tabi' tabi'in mereka orang yg di ridhai Allah, beda dengan sekarang sudah banyak di rasuki pemikiran sesat iblis berjama'ah mengaku ahlussunnah wal jama'ah.
@muslim3259
@muslim3259 2 жыл бұрын
Empat imam mazhab apa beliau2 itu beraqidah asyariah tolong dijawab.
@chiarahumairah4814
@chiarahumairah4814 2 жыл бұрын
Buya yahya lupa dalil bhw sebaik baik umat adlh dizaman ku...dan setelahnya..dan setelahnya Pertinyi in nya adlh mengapa harus memakai mahzab imam syafi"i dan berakidah kan abu hasan asy'ari?knp nggk langsung ke mahzab sahabat dan berakidah kan para sahabat?
@bapakaki5079
@bapakaki5079 Жыл бұрын
Alhamdulillah saya knal manhaj salaf . Yg benar2 ahlusunah waljamaah.
@sayyidkhoirulfahmi8116
@sayyidkhoirulfahmi8116 2 жыл бұрын
Buya yahya sebaik nya lebih berhati2 lg dlm ucapan nya. Jangan krn kebencian membuat tdk bisa mnjaga ucapan drpd mengtakan yg haq.
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@hermawan8521-her
@hermawan8521-her 2 жыл бұрын
Salafnya siapa yang akidahnya sama dengan Asyairah & Maturidiah?, dari tadi sy tunggu dalil dari hadits atau atsar sahabat gk muncul euy...klaim imam yang 4 akidahnya sama dengan Asyairoh, maaf dalil dari kitab imam 4 yang mana? Zaman informasi sudah sangat terbuka, semua kitab2 hadits, kitab2 imam madzab yang 4, kitab ulama besar mudah untuk diakses, jangan malas untuk baca..hati2 dengan klaim2 tanpa dalil yang shahih..
@miftakhulhasan6402
@miftakhulhasan6402 3 жыл бұрын
semoga diberi hidayah
@agustriyanto8633
@agustriyanto8633 3 жыл бұрын
kalau imam syafii berakidah asy ariyah, apakah ada buktinya?
@rafaysadubi7792
@rafaysadubi7792 2 жыл бұрын
Asy'ari itu muncul setelah imam syafii
@StudioMataSatu
@StudioMataSatu 3 жыл бұрын
Saya mau lompat aja langsung ke imam Syafi'i laah Buya.. enggak tau kenapa males masuk konflik identitas (Islam) semacam itu.. salah menyalahkan.
@rickydicky2659
@rickydicky2659 3 жыл бұрын
Silakan saja. Tapi belajar yang banyak dulu, baru bisa ambil keputusan.
@ronnysyahruni3276
@ronnysyahruni3276 Жыл бұрын
Kesimpulan... 1.Sepakat bahwa akidah mu'tazillah sesat 2. Sepakat bahwa Imam As syaari... Hijrah dari mu'tazillah ke Ahlus Sunnah PERTANYAAN !!!! 1.BAGAIMANA AKIDAH MU'TAZILLAH... 2. YANG MANA LEBIH MIRIP.. AKIDAH AHLUSSUNNAH ATAU WAHABI??? TERHADAP AKIDAH MU'TAZILLAH???? (CARILAH JAWABAN YG JELAS DAN TERPERINCI...JANGAN ASAL ASALAN)
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@rommynaufal8534
@rommynaufal8534 Жыл бұрын
Muhammadiyah itu aqidahnya asyariyah kan? Selama ini secara amaliyah muhammadiyah mirip wahabi cara shalatnya spt bismillah sir waktu shalat shubuh, maghrib dan isya dan Kitab2 rujukan muhammadiyah itu karangan ibnu qoyyum dan ibnu taimiyah
@lukmannurhakim2877
@lukmannurhakim2877 2 жыл бұрын
Ass buya, maaf sy mau nanya,ada yg ngaku tasawuf tp mengharomken yg pake speker,apakah itu termasuk benalu tasawup bukan?
@dodiiskandar1523
@dodiiskandar1523 3 ай бұрын
Om tasawuf itu cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan beribadah mensucikan jiwa dan menjernihkan ahklaq agar lahir batin tenang ..... Kalau ada orang yg masih punya prasangka buruk terhadap orang om bisa bedakan apa dia bertasawuf atau tidak.
@anaklabil2083
@anaklabil2083 3 жыл бұрын
Masya Allah...Dalilnya sangat jelas dan tegas di menit 16:04
@ainunjariah3997
@ainunjariah3997 4 жыл бұрын
kalau aqidahnya makkah dan madina bagaimana ustadz apa juga berbahaya???
@buyayahyaofficial
@buyayahyaofficial 4 жыл бұрын
maaf apa yang anda maksudkan? tidak ada aqidah mekah dan madinah (admin)
@ainunjariah3997
@ainunjariah3997 4 жыл бұрын
maaf ustadz maksud saya akidanya orang2 di mekkah dan orang2 di madinah apakah berbahaya juga seperti yang pak ustadz sampaikan.
@duniatanamanofficial5704
@duniatanamanofficial5704 3 жыл бұрын
PARA SAHABAT DAN PARA TABI'IN NGGAK ADA YG BERAKIDAH ASY'ARIYAH DAN MATURIDIYAH
@duniatanamanofficial5704
@duniatanamanofficial5704 3 жыл бұрын
KENAPA NGGAK MENGIKUTI AKIDAHNYA IMAM SYAFE'I SAJA.
@miftakhulhasan6402
@miftakhulhasan6402 3 жыл бұрын
karena gak terima dalilnya
@chipman1503
@chipman1503 2 жыл бұрын
Bener berarti kata Ustadz Firanda..
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@ernilupi6547
@ernilupi6547 Жыл бұрын
40 thn abu hasan as ari berpaham muktazilah kemudian pindah kepaham Qulubiyah di faseh inilah beliau banyak pengikutnya dan Banyak menulis kitab, kemudian dia sadar atas kekeliruanya dia mempelajari mazhap imam malik dan kembali kpd mazhap ahli sunah berjamaah, Tapi sayang buku buku tersebut sudah di pelajari umat dan tersebar sampai sekarang, dan pada fase ahlisunah wal jamaah ini beliau kembuat tiga kitab srbagai pembantah kitab yg sesat terdahulu, Para penuntut ilmu Di zaman yg penuh fitnah Semarang Kira Pro aktif untuk mencari kebenaran kita tidak bisa percaya kepada satu org Ustad akan tetapi kita harus membaca kpd kitap yg aslinya , Para oenuntut ilmu coba kaliaan baca kitab asariya fase kulubiyah dan face ahlizunah waljamaah, Yg di praktekan I di masyarakat Sekarung kitab yg manah?
@ericyudantasaputra3329
@ericyudantasaputra3329 2 жыл бұрын
1. Imam Asyari mengikuti pemahaman tauhid dan aqidah nya siapa ? Kan tidak mungkin pemahaman tauhid dan aqidah Islam beliau hasil dari akal pikiran dan logika nya sendiri tanpa ada sesuatu dan seseorang yang mempengaruhinya ? 2. Siapa sebenarnya yang seharusnya kita ikuti dalam bertauhid dan beraqidah didalam Islam Imam Asyari atau orang2 yang mempengaruhinya ? 3. Para sahabat dan salafus sholeh tidak mengenal Imam Asyari apalagi memiliki pemahaman tauhid dan aqidah seperti Imam Asyari , apakah mereka bukan termasuk Ahlu Sunnah Wal Jamaah ( Aswaja ) karena sebagian besar umat Islam Aswaja wajib mengikuti pemahaman tauhid dan aqidah nya Imam Asyari ? 4. Siapa sebenarnya yang paling pantas untuk diikuti pemahamannya dalam bertauhid dan beraqidah sebagai seorang muslim para sahabat dan salafus sholeh atau Imam Asyari dan maturidi ? Mohon penjelasannya bagi yang paham , terimakasih 🙏
@rafaysadubi7792
@rafaysadubi7792 2 жыл бұрын
1. Pemahaman ulama ulama salaf terdahlu 3. Imam asy'ari hidup setelah mereka dan mengikuti pemahaman mereka
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@muhammadrokhim2749
@muhammadrokhim2749 2 жыл бұрын
Jgn sembunyikan sejarah.
@miftakhulhasan6402
@miftakhulhasan6402 3 жыл бұрын
agama islam itu harus seribet itukah?
@bachriunadriah7393
@bachriunadriah7393 3 жыл бұрын
Tauhid yg kita pakai sekarang ini adalah "Kitab Tauhid Sifat Duapuluh" : 1. Imam Sanusi yg pertama menyusun Tauhid Sifat Duapuluh 'Kitab Umm Al Barahin". Beliau dari Tilimsan (832 - 895 H atau abad 9 H) Bukan Abul Hasan Al Asy'ari yg menyusunnya. 2. Tauhid ini disusun berdasarkan Dalil Akal, yaitu Hukum Akal : Wajib, Mustahil dan Ja'iz. Sifat Wajib 20 , Sifat Mustahil 20 dan Sifat Ja'iz 1. Dalil Naql hanya sebagai penguat saja apabila sesuai dgn akal ; dan apabila tidak sesuai dgn akal ditinggalkan 3. Tauhid Sifat Duapuluh termasuk ILMU KALAM (Imam Syafi'i membenci Ilmu Kalam / Filsafat ).
@hanafisupartosaad427
@hanafisupartosaad427 2 жыл бұрын
Asy'ariyyah ini ilmu kalam/teologi. Sedangkan imam Syafii itu mencela dan membenci ilmu kalam. Kok asy'ariyyah ngaku ngaku ahlus sunnah???? yg benar asy'ariyyah itu AHLUL KALAM bin FILSAFAT bin Aristoteles bin plato. He he he
@droneracing6051
@droneracing6051 2 жыл бұрын
Lha kenapa sudah kembali ke aqidah salaf kok masih pakai aqidah muktazilah dan mujassimah?????? Sebelumnya , Abul hasan asary muktazilah lho , gembong muktazila! Kalau sudah balik aqidah salaf , ya Imani donk Allah bersemayam di atas arsh. dan bagaimana bersemayam Allah , kita gak patut menanyakan kan sahabat tidak berani ,apalgi kita , siapa kita😂😂😂, tanya2 dzat Allah!
@arsyadramadhani1813
@arsyadramadhani1813 Жыл бұрын
ko jadi ribet buya?
@tony_taruna79
@tony_taruna79 3 жыл бұрын
PENGAKU SYAFI'IYAH TAPI BERAQIDAH ASY'ARIYAH TIDAK TERANGGAP SEBAGAI SYAFI'IYAH. قال الإمام أبو الحسن الكرجي من علماء القرن الخامس الشافعية ما نصه: ((لم يزل الأئمة الشافعية يأنفون ويستنكفون أن ينسبوا إلى الأشعري ويتبرأون مما بنى الأشعري مذهبه عليه وينهون أصحابهم وأحبابهم عن الحوم حواليه على ما سمعت من عدة من المشايخ والأئمة))، وضرب مثالاً بشيخ الشافعية في عصره الإمام أبو حامد الإسفرائيني ((الملقب الشافعي)) الثالث قائلاً: ((ومعلوم شدة الشيخ على أصحاب الكلام حتى ميز أصول فقه الشافعي من أصول الأشعري، وعلق عنه أبو بكر الراذقاني وهو عندي، وبه اقتدى الشيخ أبو إسحاق الشيرازي في كتابيه اللمع والتبصرة حتى لو وافق قول الأشعري وجهاً لأصحابنا ميزه وقال: ((هو قول بعض أصحابنا وبه قالت الأشعرية ولم يعدهم من أصحاب الشافعي، استنكفوا منهم ومن مذهبهم في أصول الفقه فضلاً عن أصول الدين)). Abul Hasan Al Karji¹, salah seorang tokoh ulama Asy Syafi’iyyah berkata: “Para imam dan alim ulama Syafi’iyyah, dari dulu sampai sekarang menolak dinisbatkan kepada Asy’ariyah. Mereka justeru berlepas diri dari madzhab yang dibangun oleh Abul Hasan Al Asy’ari. Menurut yang aku dengar dari beberapa syaikh dan imam, bahkan mereka melarang teman-teman mereka dan orang-orang dekat mereka dari menghadiri majelis-majelisnya. Sudah dimaklumi bersama kerasnya sikap syaikh² terhadap Ahli Kalam, sampai-sampai memisahkan fiqh Asy Syafi’i dari prinsip-prinsip Al Asy’ari, dan diberi komentar oleh Abu Bakar Ar Radziqani. Dan buku itu ada padaku. Sikap inilah yang diikuti oleh Abu Ishaq Asy Syirazi dalam dua kitabnya, yakni Al Luma’ dan At Tabshirah. Sampai-sampai kalaulah sekiranya perkataan Al Asy’ari bersesuaian dengan perkataan rekan-rekan kami (ulama madzhab Asy Syafi’i), beliau membedakannya. Beliau berkata: “Ini adalah pendapat sebagian rekan kami. Dan pendapat ini juga dipilih oleh Al Asy’ariyah.” Beliau tidak memasukkan mereka ke dalam golongan rekan-rekan Asy Syafi’i. Mereka menolak disamakan dengan Al Asy’ariyah. Dan dalam masalah fiqh, mereka menolak dinisbatkan kepada madzhab Al Asy’ariyah; terlebih lagi dalam masalah ushuluddin.” 📖📚 At Tis’iniyyah, hlm. 238-239. 1.Abul Hasan Al Karaji di abad keenam menyusun kitabnya Al-Fushul fi Al-Ushul 'An Aimmati Al-Fuhul Ilzaman li Dzawi Al-Bida' Wa Al-Fudhul. Disini beliau menggambarkan keresahan para ulama syafi'iyyah atas fenomena infiltrasi aqidah asy'ari ke dalam mazhab syafi'i yang sedang berlangsung pada masa itu. Abul Hasan Al Karaji di abad keenam menyusun kitabnya tersebut (Al-Fushul fi Al-Ushul Min Aimmat Al-Fuhul) karena melihat fenomena ini. Bahkan setelah kemunculan Al-Juwaini (w. 478 H) dan Al-Ghazali (w. 505 H). 2.Yakni Syaikh Abu Hamid Al Isfaraini Referensi bisa lihat Di Tisiniyyah : books.google.co.id/books?id=ledJCwAAQBAJ&pg=PT882&lpg=PT882&dq=%D9%88%D9%87%D9%88+%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%8A+%D8%8C+%D9%88%D8%A8%D9%87+%D8%A7%D9%82%D8%AA%D8%AF%D9%89+%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE+%D8%A3%D8%A8%D9%88+%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82+%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%B2%D9%8A+%D9%81%D9%8A+%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8%D9%8A%D9%87+%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%85%D8%B9+%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%A8%D8%B5%D8%B1%D8%A9+%D8%8C+%D8%AD%D8%AA%D9%89+%D9%84%D9%88+%D9%88%D8%A7%D9%81%D9%82+%D9%82%D9%88%D9%84+%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B4%D8%B9%D8%B1%D9%8A+%D9%88%D8%AC%D9%87%D8%A7%D9%8B+%D9%84%D8%A3%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%D9%86%D8%A7&source=bl&ots=wrQbQrCCxA&sig=ACfU3U2KuMD9eTIn3HAQLl62yHzUMQiURw&hl=ms&sa=X&ved=2ahUKEwjkm6yb4rDtAhUSA3IKHf1sAKEQ6AEwAXoECAIQAQ#v=onepage&q=%D9%88%D9%87%D9%88%20%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%8A%20%D8%8C%20%D9%88%D8%A8%D9%87%20%D8%A7%D9%82%D8%AA%D8%AF%D9%89%20%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE%20%D8%A3%D8%A8%D9%88%20%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82%20%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%B2%D9%8A% Dan juga ; books.google.co.id/books?id=XTFICwAAQBAJ&pg=PT600&lpg=PT600&dq=%D9%88%D9%87%D9%88+%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%8A+%D8%8C+%D9%88%D8%A8%D9%87+%D8%A7%D9%82%D8%AA%D8%AF%D9%89+%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE+%D8%A3%D8%A8%D9%88+%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82+%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%B2%D9%8A+%D9%81%D9%8A+%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8%D9%8A%D9%87+%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%85%D8%B9+%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%A8%D8%B5%D8%B1%D8%A9+%D8%8C+%D8%AD%D8%AA%D9%89+%D9%84%D9%88+%D9%88%D8%A7%D9%81%D9%82+%D9%82%D9%88%D9%84+%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B4%D8%B9%D8%B1%D9%8A+%D9%88%D8%AC%D9%87%D8%A7%D9%8B+%D9%84%D8%A3%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%D9%86%D8%A7&source=bl&ots=GSLV27Geku&sig=ACfU3U1LGvvQgNz3rRhbB81iRqANFofFbA&hl=ms&sa=X&ved=2ahUKEwjkm6yb4rDtAhUSA3IKHf1sAKEQ6AEwAHoECAEQAQ#v=onepage&q=%D9%88%D9%87%D9%88%20%D8%B9%D9%86%D8%AF%D9%8A%20%D8%8C%20%D9%88%D8%A8%D9%87%20%D8%A7%D9%82%D8%AA%D8%AF%D9%89%20%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%AE%20%D8%A3%D8%A8%D9%88%20%D8%A5%D8%B3%D8%AD%D8%A7%D9%82%20%D8%A7%D9%84%D8%B4%D9%8A%D8%B1%D8%A7%D8%B2%D9%8A%20%D9%81%D9%8A%20%D9%83%D8%AA%D8%A7%D8%A8%D9%8A%D9%87%20%D8%A7%D9%84%D9%84%D9%85%D8%B9%20%D9%88%D8%A7%D9%84%D8%AA%D8%A8%D8%B5%D8%B1%D8%A9%20%D8%8C%20%D8%AD%D8%AA%D9%89%20%D9%84%D9%88%20%D9%88%D8%A7%D9%81%D9%82%20%D9%82%D9%88%D9%84%20%D8%A7%D9%84%D8%A3%D8%B4%D8%B9%D8%B1%D9%8A%20%D9%88%D8%AC%D9%87%D8%A7%D9%8B%20%D9%84%D8%A3%D8%B5%D8%AD%D8%A7%D8%A8%D9%86%D8%A7&f=false
@ahmadrasikhilmi254
@ahmadrasikhilmi254 3 жыл бұрын
"Ilmu imam asyari n mansur mathuridi jga diambil dari para ulama salaf" Salut dgn sikap Buya Yahya yg "mengeluarkan" Syiah dari aswaja dn tasawwuf yg dhalal dari tasawwuf yg lurus
@Lantanum057
@Lantanum057 2 жыл бұрын
kzbin.info/www/bejne/bp63lH2BbcmAgrM mohon disimak penjelasan syeikh Al-khamis
@dallesarah8712
@dallesarah8712 2 жыл бұрын
Sekarang Sy manhaj salah lebih tenang 🙏
@mhdasbet
@mhdasbet 3 жыл бұрын
MUKTAZILAH BAJU LAMA ASY ARIYAH MATURIDIYAH BAJU BARU .
@jamalsa3884
@jamalsa3884 3 жыл бұрын
Mujassimah wahabi salafikir menabur kebencian. Kebiasaan mereka "mensesatkan" orang.
@ceria110
@ceria110 3 жыл бұрын
Kalau aqidah Imam Syafi'e tidak beza dengan Aqidah Asya'ri, kenapa kita menggunakan gelaran : mazhab Syafi'e dan aqidah Syafi'e. Kenapa perlu gelar mazhab Syafi'e dan aqidah Asya'ri? Kalau kita menggunakan gelaran, mazhab Syafi'e dan Aqidah Syafi'e, tidak timbul tuduh menuduh antara kita.
@aswajasufisitbc7428
@aswajasufisitbc7428 7 ай бұрын
Parah pak yahya ini. Merasa paling ahlusunah, sesat tapi tdk sadar. Assyairah aqidah yg menyimpang /sesat
@abukhottobabdullah1117
@abukhottobabdullah1117 2 жыл бұрын
Mudah saja buya yahya...imam2/ulama2 saudi itu sesat semua yah...mana bukti ilmiah kalau al ibanah dan maqolat islamiyah itu dipalsukan oleh saudi?
@indranst3144
@indranst3144 Жыл бұрын
Dusta . Ahlul syubhat
@droneracing6051
@droneracing6051 2 жыл бұрын
Penuh tanda tanya???????
@ubayhaitsu9163
@ubayhaitsu9163 4 жыл бұрын
yg ono menyesatkn yg ini menyesatkn jdi sesat semua
@alamayatv8349
@alamayatv8349 3 жыл бұрын
Di giring untuk taklid buta
@ruchbudi7749
@ruchbudi7749 3 жыл бұрын
Gitu ya...bukan ilmu itumah! cerita sana sini...kalo nyambung dgn nabi coba proses nyambung nya gmn?
@chiarahumairah4814
@chiarahumairah4814 2 жыл бұрын
Itu yg ngaku2x mahzab syafi'i..ustadz2X nya gak ada yg komitmen...ngaku mahzab syafi"i tapi istri2x mereka gak disuruh bercadar..he..he2X
@jidatcerah4161
@jidatcerah4161 5 жыл бұрын
wahabi yg selalu mengklaim palimg sumnah paling murni agamanya, pasti langsung kejang kejang nonton video ini kzbin.info/www/bejne/mXe8k6KdrJx2gpY
@NurulAini
@NurulAini 3 жыл бұрын
Ouh ternyata asari tu muktazilah. Jd aswaja juga muktazila donk 😂😂
@maherramadhan5065
@maherramadhan5065 3 жыл бұрын
abis quota coy, dengerin ampe abis lah
@luckysetia8803
@luckysetia8803 3 жыл бұрын
Ini fatwa sesat, dan berbohong atas nama iman syafi'i. Nauzubillah.
@raihanar3238
@raihanar3238 3 жыл бұрын
Anda sesat
@hanafisupartosaad427
@hanafisupartosaad427 2 жыл бұрын
Ngawur...ceramah buya ini. Wur mgawur
@iqbalarifin1281
@iqbalarifin1281 Жыл бұрын
Jangan berbohong buaya abul hasan al asy-ari guru pertamanya adalah pentolan muktazilah ayah tirinya sendiri al juba'i, abul hasan al-asy'ari belajar selama 40 tahun dengan ayah tirinya, jadi ente jangan mengelabui umat, gak ada riwayat asy'ari berguru pada ulama2 salaf kecuali di akhir2 hidupnya sa'at itulah dia bertaubat dari aqidah sesatnya sampai dia mengarang kitab al ibanah sebagai bukti pertaubatannya.
@10mviews33
@10mviews33 4 жыл бұрын
Obat utk pemahaman akidah yg melenceng ttg asy'ariyyah, maturidiyah, adalah qs 3 ayat 7.
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@dhaniwidi9573
@dhaniwidi9573 2 жыл бұрын
Pendapat Syeikh Abdurrahman Dimasqiah: Asy Ariyah adalah pengikut dari sebuah madzab/kelompok yg di sebut kelompok Asy-Ariyah. Nama ini di nisbatkan kepada Abdul Hasan al Asy Ari. Abdul Hasan al Asy Ari sempat tersesat selama 40 tahun. ia mengikuti sebuah faham yg umatnya sepakat dengan kesesatannya, yaitu faham Mu'tazilah. ia berfaham Mu'tazilah selama 40 tahun, Mu'tazilah adalah sebuah faham yg menolak sifat2 Allah, Menolak adanya azab kubur, menolak Allah diatas Arsy mereka juga sebelumnya mengikuti faham yg menyimpang, yaitu yang disebut dengan faham jahmiyyah. Awalnya kaum Mu'tazilah membantah para Filsuf (Ahli filsafat) namun dalam perjalananya merekapun justru terpengaruh gaya Filsafat. Mereka juga membantah Bid'ah dengan memunculkan Bid'ah yg baru. Mereka mendasarkan pemahamannya dengan apa yg kita sebut ilmu Kalam. Yaitu cara berpikir yg dipengaruhi filsafat Yunani, terkait metaFisika, Theologi (ketuhanan) dsb. meskipun faham Mu'tazilah dalam ilmu theologinya dinilai lebih baik dari pada para Filsuf, Namun tetap saja mereka tersesat. Abdul Hasan Asy Ari setelah berfaham Mu'tazilah selama 40 tahun dalam penyesalanya mengatakan: "Siapapun yg mengenalku, maka inilah aku" "dan bagi yg tidak mengenalku, Aku adalah Abdul Hasan Asy Ari yg dulunya pengikut Mu'tazilah selama 40 tahun." "Namun Hari ini aku Umumkan, Bahwa aku adalah pengikut imam Ahmad bin Hambali." artinya Abdul Asy Ari menisbatkan bahwa dirinya mengikuti jalan Imam Ahmad bin Hambal. Dan Imam Ahmad bin Hambal adalah Ulama yg kokoh dan sabar ketika menghadapi kelompok Mu'tazilah. ketika itu kelompok Mu'tazilah adalah kelompok yg keras memusuhi org2 yg menyelisihi mereka. Mereka mempengaruhi Khalifah al Ma'mum, (Khalifah Abasyiah pada waktu itu). Mereka mempengaruhi dan memprovokasi Khalifah agar org2 yg menyelisihi mereka untuk dipenjara, dibunuh dsbg. Mereka meyakini bahwa Al Quran adalah Mahkluk, Al Quran bukan Perkataan Allah namun diciptakan. kesimpulanya Mereka tidak meyakini Al Quran adalah perkataan Allah namun meyakini ayat2 tersebut diciptakan. (Mereka banyak kekeliruan). Imam Ahmad bin Hambal meyakini bahwa Allah ta'ala berbicara dengan suara yg dapat didengar. beliau mendasarkan pendapatnya dari banyak dalil, seperti yg bisa kita dapatkan skrg dalam Sahih Bukhori: "Allah akan mengumpulkan hamba2nya pada hari kiamat, kemudian Allah memanggil mereka dengan suara yg terdengar dari jarak jauh seperti suara yg terdengar dari jarak dekat." artinya Imam Ahmad meyakini bahwa Allah berbicara dengan suara yg dapat didengar. Namun sampai hari ini kaum Asy Ariyah mengatakan: " Tidak!, Haram meyakini seperti itu." Imam Ibnu Hajar dalam kitabnya Fathul Bahri, beliau menyebutkan perbedaan antara akidah Asy Ariyah dan Akidahnya Imam Ahmad. Imam Ahmad meyakini bahwa Allah bersuara yg dapat didengar, namun kaum Asy Ariyah tidak sependapat dengan keyakinan tersebut, tapi penolakan tersebut sangat kontradiktif dengan yg di katakan Asy Ari sendiri, bahwa beliau (Abdul Hasan Asy Ariyah) adalah pengikut Imam Ahmad bin Hambal, dalam Mukadimah Beliau mengatakan: "Jalanku (Madzabku) adalah Imam Ahmad bin Hambal" dalam kitabnya yg berjudul (Albanah'an Ushul ad Diyanah)" Dan kaum Asy Ariyah saat ini menyelisihi itu, bahkan Syeikh Utsman al Khamis berpendapat kaum Asy Ariyah telah keluar dari madzab.
@mahmudhikari1111
@mahmudhikari1111 2 жыл бұрын
Wkwkw sotoy, dari awalan nya aja udah salah
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
@juniarchannel8545
@juniarchannel8545 3 жыл бұрын
Akidah Imam al-Asy’ari sebelumnya adalah Mu'tazilah yaitu Allah adalah Makhluk dan menolak Allah diatas Arsy kemudian beliau bertobat Kemudian sekarang para pengikutnya modifikasi Akidah Mu'tazilah menjadi Allah ada dimana-mana atau Allah adalah ion-ion dalam semua Makhluk (Wahdatul Wujud) ..
@jamalsa3884
@jamalsa3884 3 жыл бұрын
Ini orang klw gk Wahabi salafikir pasti munafik pengadu domba
@yudiiska
@yudiiska 4 жыл бұрын
bacain kitab Al ibanah tadz...itu aqidah terakhir beliau setelah tobat dari mu'tazilah. Beliau menetapkan Allah beristiwa di atas Arsy...bukan dimana2...Allah punya tangan, punya mata,....dll.
@rahmansyahsyah3990
@rahmansyahsyah3990 4 жыл бұрын
Kamu punya tangan monyet juga . Tapi tangan monyet gk sama dgn tanganmu..tapi sama2 bertangan....!! Iya toh
@mohdrahimi3180
@mohdrahimi3180 4 жыл бұрын
@@rahmansyahsyah3990 Tangan. Kaki. Mata itu lmbang perbuatan Allah swt..Allah swt melipat langit dgn tangan kanannya..Dlm hadis Allah swt melipat bumi dgn tangan kirinya..Tangan dn kaki bukan bermakna anggota..Allah swt tak berangota tubuh seperti makhluk,,Baca quran dn hadis mesti faham maksudnya..Semoga Allah beri faham agama seperti nabi sw dn sahabat dn satukan ummat islam..Aamin..
@sugengsugeng4409
@sugengsugeng4409 3 жыл бұрын
emang Alloh beristiwa di Arsy..ber istiwa menurut Alloh maknanya dserahkan pada Alloh..mungkin ini lebih selamat...kalo beristiwa menurut kita bersemayam ..bersemayam dlm bhs indo artinya duduk...Alloh duduk di atas Arsy..apa kita gga tahu yg namanya duduk. apa gga kebayang dgn perkataan duduk...gga usah tanya duduknya seperti apa...tp kebayang apa engga..
@dangukeunmurotal9422
@dangukeunmurotal9422 5 жыл бұрын
Alhamdulillah saya berlepas diri dari aqidah asyariyah
@tombakzld1605
@tombakzld1605 5 жыл бұрын
Saya berlepas diri dari akidah wahabi mujassimah
@ikhwah_9873
@ikhwah_9873 5 жыл бұрын
@@tombakzld1605 Wahabi teros Yang dituduh Muhammad bin Abdul Wahab = Wahabi?.. harusnya kan muhammadi. Yang benar Abdul Wahab bin rustum = khawarij bahkan ulama sempat berfatwa dia sesat. Wahabi = propaganda Syiah dan kolonial Inggris. Itulah mengapa imam Bonjol dicap Wahabi. Coba liat pandangan Soekarno dan Buya Hamka tentang Wahabi.
@aryagading2941
@aryagading2941 4 жыл бұрын
@@tombakzld1605 baru tahukan kamu tentang penisbatan WAHABI,,,,hehehehe
@tombakzld1605
@tombakzld1605 4 жыл бұрын
@@ikhwah_9873 akidah wahabi Mngatakan Allah bertempat..,bin baz saja bangga Mngatakan dirinya wahabi..,ibnu saud dan Muhammad Abdul wahab berkolaborasi dgn tentara inggris untuk khilafah ustmani
@tombakzld1605
@tombakzld1605 4 жыл бұрын
@@aryagading2941 sdh lama mas bro
@mcpurbadidi1409
@mcpurbadidi1409 5 жыл бұрын
Kenapa kita selalu menjustifikasi paham dengan pertentangan seperti Perang? sungguh kita menjadi kerdil dan sombong.mereka para pemikir islam dari jaman dulu telah menyumbangkan karya intelektual yg sudah memperkaya hasanah islam, pengetahuan dan pemahaman yg memperkaya kita.bagi kita selalu menghargai pemikiran siapapun mereka.
@rezafauzidwisandi420
@rezafauzidwisandi420 6 жыл бұрын
Alhamdulillah 😊
@mrlompat7433
@mrlompat7433 6 жыл бұрын
Ya Allah,,, sadarkanlah buya yahya, supaya kembali pada Alquaran dan hadist, jangan taklid pada ulama,,,
@jalankreatif531
@jalankreatif531 5 жыл бұрын
Mr Lompat mending taklid pada ulama, dripda lu taklid pda setan
@fariznurfalah
@fariznurfalah 5 жыл бұрын
jangan taklid....Lucu sekali,, dirinya sendiri menuruti apa yang diajarkan guru nya sendiri. berarti ente ga usah ngaji cuk... ente ngaji sama google aja sana cari al-qur'an. inget alqur'annya jangan ada terjemahan, kalau pake terjemahan berarti ente taklid sama yang nerjemahin, terus inget al-qur'an yang ada syakalnya, kalau pake berarti ente taklid wkwkwk... pemahaman macam apa kau ini.. manusia ane lu... so so an kembali al-qur'an hadist, kaya yang langsung paham aja... masih pake al-qur'an terjemah aja udah bisa berfatwa yaaa... hadeeeeuh
@yurdanidani3284
@yurdanidani3284 5 жыл бұрын
Muslim hijrah ..setuju aku sma kamu ...mreka ngaji dengan salafi ya kyak gitu
@usinbae2924
@usinbae2924 5 жыл бұрын
@@fariznurfalah mndingan kt bljr trus....biar kt tau apa itu taklid..
@usinbae2924
@usinbae2924 5 жыл бұрын
@@fariznurfalah mndingan kt bljr trus....biar kt tau apa itu taklid..
@kikiaryadi9452
@kikiaryadi9452 4 жыл бұрын
Akidah adalah dasar pemikiran kitabterhadap Allah ,, alangkah baiknya menukil dgn dalil2 soheh !
@950886994
@950886994 5 жыл бұрын
Subhanallah...tuduhan yg tdk berdasar.
@sunnah-nx9ft
@sunnah-nx9ft 5 жыл бұрын
Sudah sunatullah semakin jauh dari jaman kenabian dan sahabat semakin banyak orng2 yg menyimpang dari islm yg murni dan banyak berbuat bid,ah .. Sesuai hadissaheh, kata nb , generasi terbaik pd jamanku, jaman sahabat, dan jaman tabiin. ...jg sesuai hadissaaheh ,,, umatku akan pecah jd 73 gol.
@azhariisnan1041
@azhariisnan1041 5 жыл бұрын
Terus yang 72 itu gimana,,,, Dan yang 1 gmna dan siapa
@sunnah-nx9ft
@sunnah-nx9ft 5 жыл бұрын
Kita beribadah,, berdawah, karna ada dalil, dan karna allah,,bukan karna orng banyak, bukan karna cari popoliritas, bukan karna takut dibenci orang,,jd kita tenang ja kalo dimusuhi oleh banyak orang ,tenang ja kalo diberi gelar dgn gelar2 macam2lah,,
@MuhammadIsmail-ip4zr
@MuhammadIsmail-ip4zr 5 жыл бұрын
Wahabi suka mementahkan dalil.. Wahabi otak Yahudi
@zeroz9012
@zeroz9012 5 жыл бұрын
@@MuhammadIsmail-ip4zr kaum NUsantara ngomong ahlul sunnah wal jamaah tapi jenggot pada di cukur ehh malah dikatai jenggot bikin tambah goblok!! Mantap dah kaum NUsantara ahlul dajjal wal jamaah .
@singsonge522
@singsonge522 5 жыл бұрын
Agama baru atau gimana ?
@allyshodiq6968
@allyshodiq6968 4 жыл бұрын
WABABI...pengikut albani
@wongkulon7815
@wongkulon7815 5 жыл бұрын
Asari hanya menetapkan sifat wajib bagi Allah hanya tujuh adapun 20 sifat wajib bagi Allah itu gabungan dari dua tokoh 7 dari asari dan 13 dari mbah maturdi. 7 + 13 = 20
@maskarebet5372
@maskarebet5372 4 жыл бұрын
😁 Jadi dari lek asyari 7 tambah punya mbah maturidi 13 jadinya 20 😯 Ana baru paham sekarang 😁
@sunnah-nx9ft
@sunnah-nx9ft 5 жыл бұрын
Kata nb, tinggalkan lah olehmu debat, walaupun kamu benar,,maka kamu akan dibuatkan rumah disurga,,,
@aryagading2941
@aryagading2941 4 жыл бұрын
Aku adalah Asy'ari,,,,, itulah DOKTRIN..
@adnanmaulana7125
@adnanmaulana7125 3 жыл бұрын
Mksd?
@indra-mu5be
@indra-mu5be 5 жыл бұрын
Islam ahlu sunnah wal jamaah asy syari'ah maturidiyah bermahdzab sufiyah
@rommynaufal8534
@rommynaufal8534 Жыл бұрын
Mazhab itu ya syafii
@mukjiojie2448
@mukjiojie2448 5 жыл бұрын
kalau saya ingin mengikuti femahaman nabi dan sahabat
@achmadalfian9084
@achmadalfian9084 5 жыл бұрын
Bodoh...
@mukjiojie2448
@mukjiojie2448 5 жыл бұрын
@@achmadalfian9084 Ber arti menurut kamu ajaran nabi dan para sohabat bodoh gitu
@alix13gamerz18
@alix13gamerz18 5 жыл бұрын
gi mna loe mau mengikut nabi dan sahabat?
@mukjiojie2448
@mukjiojie2448 5 жыл бұрын
@@alix13gamerz18 Sollu ale
@mukjiojie2448
@mukjiojie2448 5 жыл бұрын
@Wendi Khan imam akhmad bin hambal
@HambaAllah-yp4dy
@HambaAllah-yp4dy 5 жыл бұрын
Insya Allah, Kyai Buya amalnya shalih karena ilmunya bermanfaat tersebar di youtube, Aamiin
@sunnah-nx9ft
@sunnah-nx9ft 5 жыл бұрын
Tapi tdk sampaikelangit
@usinbae2924
@usinbae2924 5 жыл бұрын
Alangkh ..baiknya klo di sertai dngn dalil hujjah yg kuat.. Krna hanya hujah dalill yg kuatlh yg akn..menjwab knp org" awam bnyk yg berfikir..
@janjijhony9669
@janjijhony9669 4 жыл бұрын
😀... Manaqib seorang ulama sesudah rasulullah kok pakai dalil ??? Dalil opo ??? Kebiasaan nih...😂😂😂.... Cukup baca sejarah hidupnya.tapi yg asli lho yaaaa.!!!.. Bukan yg aseli trus di tambah2 dgn pendapatnya sendiri... Biar cucok dgn akidah kelompok tertentu... Ini mah membawa opini ke arah tertentu !!! Hehehe biasanya ada yg begitu ... suka Memutar balikan fakta...
@jamalsa3884
@jamalsa3884 3 жыл бұрын
Ini bahas sejarah. Klw mau lu search bahasan ttg faham asy'ariyahnya
@Lantanum057
@Lantanum057 2 жыл бұрын
@@janjijhony9669 kzbin.info/www/bejne/bp63lH2BbcmAgrM
@Lantanum057
@Lantanum057 2 жыл бұрын
@@jamalsa3884 jgn hanya dari satu pihak, coba nonton dari pihak lain juga kzbin.info/www/bejne/bp63lH2BbcmAgrM
@jamalsa3884
@jamalsa3884 2 жыл бұрын
@@Lantanum057 apa yg belajar dr pihak lain? Asy'ariyah versi salafi? Klw mau belajar betul2 apa itu mu' tazilah, mujassimah, asy'ariyah langsung ke pokoknya. Cari guru mu'tazilah dr kaum liberalis, cari guru mujassimah dr salafi, cari guru asy'ariyah dr kalangan asy'ari. Jangan belajar asy'ariyah dr liberalis atau salafi. Gk nyambung. Malah jadi fitnah. mengeluarkan asy'ariyah dr ahli sunnah itu sama artinya lu bilang sesat atau kafir ke seantero pengikut asy'ariyah. Tp gk heran juga yg namanya salafi memang kerjaannya menuduh sesat orang. Sesat artinya neraka. Kafir lah semua selain golongan sampean... Intinya, Silahkan pilih yg sesuai dg hari nurani atau kadar kemampuan berpikir sampean. Yg jelas gua & asy'ariyah bukan tukang nuduh sesat orang. Agama ini bukan utk memecah tp utk mempersatukan. Sunnah itu lebih dr sekedar omongan tp tindakan. Kalau ngomong sunnah, tp sebentar2 "mensesatkan/mengkafirkan" orang, itu bukan sunnah Rasulullah, tp sunnah dajjal.
@sunnah-nx9ft
@sunnah-nx9ft 5 жыл бұрын
Dijmann sekarang ini insyaallah, orang2 yg betul2 ahlusunnah wal jamaah. ....tdklah banyak. ... Dan banyak dimusuhi oleh banyak orang yg sedikit itu. Sesuai hadissaheh alguraba,, hadissaheh akan pecah 73 gol, , surah qur'an, al,an,am116,,, jg dinukil dari kitab yg ditulis syikh muhammad bin jamil zainu, minhaj alfirqah annajiyah wattaifah al mansyurah
@fizanfizan4108
@fizanfizan4108 5 жыл бұрын
Rasulullah bersabda “Sesungguhnya umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah as-sawad al a’zham (jama’ah muslimin atau pemahaman jumhur ulama).” (HR. Ibnu Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim. Menurut Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shoghir, ini adalah hadits Shohih) Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari XII/37 menukil perkataan Imam Thabari rahimahullah yang menyatakan: “Berkata kaum (yakni para ulama), bahwa jama’ah muslimin adalah as-sawadul a’zham“
@rommynaufal8534
@rommynaufal8534 Жыл бұрын
Wahabi pun bukanlah firqah, tapi gerakan
@rammaadi884
@rammaadi884 5 жыл бұрын
Alhamdulillah Terimakasih buya. Semoga diberikan mereka hidayah yg mengakatan aqidah Asy ari sesat
@acehalfaqir6516
@acehalfaqir6516 Жыл бұрын
KEADAAN MANUSIA DALAM HAL KEBENARAN ADA TIGA GOLONGAN : 1.ada yg mencarinya 2. ada yg mengikutinya 3 dan ada pula yg tidak pernah peduli apa itu kebenaran. Manusia yg mencari kebenaran ada yg menemukannya dan ada yg tidak menemukannya bahkan ia bermusuhan dengannya. Sedangkan manusia yg mengikuti kebenaran, ada yg sadar bahwa yg ia ikuti itu memang kebenaran dan ada juga yg sekedar ikut-ikutan saja. Dan manusia yg tak pernah peduli dengan apa itu kebenaran, inilah manusia yg keadaannya lebih buruk dari binatang, artinya binatang lebih mulia daripada nya (surat al A`raf: 187). Dimana Ia hanya mengikuti apa saja yg sesuai dgn selera nafsunya dan menguntungkan nafsunya itu, Tanpa pernah ia peduli apa itu kebenaran atau pun bukan. Adapun manusia-manusia pencari kebenaran dan menemukannya, mereka senantiasa mengikutinya, dan tak pernah peduli dlm mengikutinya (apa itu dicaci, dicela, dihina, di ancam dan lain sebagainya) serta selalu mempertahankannya, sekali pun nyawa taruhannya. Karena kebenaran yg ia capai adalah sesuatu yg tak ternilai harganya, tak ada angka-angka yg bisa menilainya. Ia merasakan betapa sulitnya mencapai kebenaran itu, berjuta macam pikiran ia peras untuk mengkritisi suatu hal yg ingin ia nyatakan sebagai kebenaran. Berbagai upaya ia lakukan untuk mencapai kebenaran itu, tak kenal lelah atau pun lemah dlm mencarinya, karena ia tahu dibalik semua itu terdapat sebuah kebahagian abadi yg bisa menghapus semua hal yg ia rasakan dalam mencari, mengikuti dan mempertahankan kebenaran ini. Inilah mereka para seeker (pencari kebenaran) sejati. Dan sejarah telah membuktikan para seeker sejati ini, itulah mereka yg terbanyak dari umat Rasulullah sebagai pembawa Islam kebenaran sejati, dengan berbagai macam peninggalan mereka dlm perjalanan mereka itu. Mereka ini dipilah dalam tiga kelompok besar yg masing-masing menemukan kebenaran menurut metode taktik strategi mereka, yaitu ulama kalam dengan aqal mereka yg dipelopori oleh dua Imam besar, Imam Asy`ari dan Imam al Maturidi.Ulama fuqaha dan muhadditsin dgn penelitian dan pemahaman mereka yg dipelopori oleh Imam-Imam besar 4 mazhab, Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi`i dan Imam Hambali. Dan ulama sufiyyah dengan dzauqi mereka itu, yg di pelopori oleh Imam Hasan Bashri, Imam Junaid al Baghdadi, dan Imam al Ghazali rahimullahu'an dan semua orang-orang yg berjalan di atas manhaj mereka. Walaupun demikian, pilahan ini hanya bersifat tinjauan semata, seperti halnya Imam al Ghazali, beliau selain dikenal sebagai seorang tokoh sufi, beliau juga seorang ahli fiqih dan hadits juga, sehingga beliau dijuluki sebagai Hujjatul Islam. Adapun manusia pencari kebenaran, lalu ia bermusuhan dengannya. Ini disebabkan karena keyakinan yg ia yakini bahwa apa yg ia capai itulah kebenaran, padahal bukan. sebagaimana maklum, kebenaran adalah sesuatu yg mutlaq dan murni,yg tidak bercampur dengan kebathilan sedikit pun. Dan ia tidak bisa di klaim oleh siapapun bahkan kita lah yg harus berpihak padanya (kebenara) Adapun manusia yg mengikuti kebenaran dan mengetahuinya, itulah orang-orang yg mendalami peninggalan para seeker itu dlm mencari kebenaran, serta senantiasa mengikutinya. Karena mereka juga merasakan sebagaimana yg para seeker itu rasakan, dan berbuat sebagaimana perbuatan mereka. Adapun manusia yg mengikuti kebenaran sekedar ikut-ikutan saja,ia tak begitu memberi arti terhadap kebenaran itu, bahkan kebenaran bisa saja ia tinggalkan baik secara keseluruhan ataupun hanya sebagian saja. Karena ia tak merasakan bagaimana proses menemukan kebenaran itu,orang seperti ini keadaannya ibarat kritikus makanan yg hanya bisa merasakannya saja, tanpa pernah merasakan bagaimana susah dan sulitnya membuat makanan yg lezat. Dan bisa saja ia masuk kedalam kelompok terakhir yaitu manusia yang tak pernah peduli dgn kebenaran. The seeker___
Mengenal Lebih Dekat Imam Abul Hasan Al Asy'ari - Hikmah Buya Yahya
31:33
Kisah washil bin atha' pendiri sekte sesat MU'TAZILAH
22:37
KANG FAWA'ID
Рет қаралды 12 М.
I Can't Believe We Did This...
00:38
Stokes Twins
Рет қаралды 76 МЛН
ОСКАР ИСПОРТИЛ ДЖОНИ ЖИЗНЬ 😢 @lenta_com
01:01
Khó thế mà cũng làm được || How did the police do that? #shorts
01:00
3M❤️ #thankyou #shorts
00:16
ウエスP -Mr Uekusa- Wes-P
Рет қаралды 12 МЛН
Buya Yahya | Indahnya Berbagi Waris Dalam Islam.full
3:01:10
Buya Yahya
Рет қаралды 60 М.
I Can't Believe We Did This...
00:38
Stokes Twins
Рет қаралды 76 МЛН