Рет қаралды 87
CATATAN: BEBERAPA GAMBAR HANYALAH ILUSTRASI
SUPERPEDIA ISLAMIC menyajikan informasi seputar kehidupan Islam dan Muslim. Video disini hanyalah sebagai referensi berbagai riset dan pengumpulan data, foto dan video dari berbagai sumber yang dikemas dalam bentuk entertainment. Kebenaran hanya milik Allah SWT.
Asif ibn Barhiya merupakan salah satu murid Nabi Sulaiman alaihissalam. Ia adalah seorang ulama dan pengikut setia yang senantiasa membantu Nabi Sulaiman alaihissalam dalam dakwahnya kepada kaumnya.
Asif ibn Barhiya juga berperan sebagai pencatat wahyu dari Allah subhanahu wa ta'ala yang diberikan kepada Nabi Sulaiman. Suatu ketika, Nabi Sulaiman alaihissalam bertanya kepada para pembesarnya, "Siapakah di antara kalian yang sanggup mendatangkan Istana Ratu Balqis ke sini sebelum mereka sampai di sini?" Saat itu, Ratu Balqis dan pasukannya sedang dalam perjalanan menuju istana Nabi Sulaiman.
Istana Ratu Balqis berada di negeri Yaman, sementara istana Nabi Sulaiman alaihissalam berada di Palestina. Jarak antara Yaman dan Palestina kurang lebih 2.400 km. Jarak yang sangat jauh ini akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk ditempuh dengan berjalan kaki, terutama di zaman itu ketika belum ada kendaraan seperti mobil atau pesawat. Bahkan di zaman modern saat ini, tidak ada peralatan canggih yang mampu menyelesaikannya dalam waktu singkat. Memindahkan dan menyusun kembali istana ini akan membutuhkan waktu berbulan-bulan, karena harus dipindahkan satu persatu batu-batunya.
Nabi Sulaiman alaihissalam meminta kepada para pembesarnya untuk mengangkat kerajaan Balqis dan meletakkannya di depan kerajaan Sulaiman. Permintaan ini tampak tidak masuk akal, namun salah satu pembesarnya, yaitu Ifrit-raja para jin dan jin yang terkuat di antara semua jin-berani menyanggupi tantangan tersebut. Ketika Ifrit ditanya siapa yang sanggup, ia langsung berkata, "Aku sanggup, wahai rajaku, mendatangkan istana Ratu Balqis sebelum engkau berdiri dari singgasanamu. Sesungguhnya, aku memiliki kekuatan dan aku adalah orang yang amanah."
Mendengar kesanggupan Ifrit ini, hati Nabi Sulaiman alaihissalam merasa terkesan. Namun, ternyata ada seorang lain yang juga menyanggupi tantangan ini. Orang ini berasal dari bangsa manusia. Ia menunjuk dan berkata, "Wahai rajaku, aku sanggup mendatangkan istana Balqis kepadamu bahkan sebelum engkau mengedipkan mata."
________________________________________
Sahabat Superpedia,
Akhirnya, dari sayembara ini, Nabi Sulaiman alaihissalam memutuskan untuk meminta Asif ibn Barhiya-orang yang menyanggupi tantangan tersebut-untuk memindahkan istana Ratu Balqis. Dan benar saja, sebelum Nabi Sulaiman alaihissalam berkedip, istana Ratu Balqis sudah ada di hadapan matanya. Nabi Sulaiman alaihissalam mengatakan, "Ini semua adalah karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau aku kufur. Maka barangsiapa yang bersyukur, sesungguhnya dia telah bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang kufur, sesungguhnya Rabbku Maha Kaya lagi Maha Pemurah."
Dalam kisah ini, Asif ibn Barhiya berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar memindahkan istana Ratu Balqis. Artinya, atas izin Allah subhanahu wa ta'ala , istana itu berpindah karena Allah telah mengabulkan doa hamba-Nya yang shaleh ini.
Dikisahkan juga bahwa Asif ibn Barhiya adalah orang yang menjadi sekretaris Nabi Sulaiman alaihissalam. Ketika Nabi Sulaiman alaihissalam menerima wahyu dari Allah, Asif-lah yang mencatatnya hingga catatan tersebut menjadi sebuah buku yang diletakkan di bawah singgasana Sulaiman. Nabi Sulaiman alaihissalam sempat mengancam sebelum wafatnya, "Barangsiapa yang mengambil buku ini, jika dia dari bangsa manusia, akan kubunuh dia. Namun jika dia dari bangsa jin, aku pastikan ia akan terbakar."
________________________________________
Jadi, sejak ancaman tersebut, tidak ada satu pun dari bangsa manusia dan jin yang berani mengambil buku itu. Buku tersebut tetap berada di bawah singgasana Nabi Sulaiman alaihissalam hingga akhirnya Nabi Sulaiman alaihissalam meninggal dunia di atas singgasana dalam keadaan terduduk. Setelah beberapa hari dari kematiannya, singgasana tersebut dimakan rayap, dan terjatuhlah Nabi Sulaiman alaihissalam yang sudah meninggal dari singgasananya. Pada saat itu, manusia dan jin terkejut karena ternyata rajanya telah lama meninggal dunia. Kejadian ini tidak diketahui oleh siapapun, bahkan Ifrit yang paling sakti pun tidak tahu, menandakan bahwa jin sebenarnya tidak mengetahui hal-hal yang gaib.