Рет қаралды 74,381
Semakin berkembangnya industri pertambangan di Indonesia seperti produksi batu bara, maka penggunaan alat transportasi angkutan berat yang mendukung dalam pelaksanaan produksi juga akan semakin dibutuhkan.
Alat angkut yang digunakan dalam pelaksanaan pendistribusian produksi batubara yang dimaksud salah satunya adalah Truk Trailer Double Vessel.
Double Vessel sendiri adalah sebutan untuk truk tambang yang membawa atau menarik dua dump muatan secara sekaligus dalam 1 perjalanan, biasanya juga disebut sebagai Semi Trailer Door Tipper (SDT) atau Side Dump Semi Trailer.
Alat angkut ini disiapkan untuk mendukung pencapaian produktivitas yang optimal, dengan kapasitas trailer rata rata dapat mencapai lebih dari 160 - 200 m3 untuk menunjang produktivitas maksimal angkutan tambang yang diangkut langsung oleh 2 vessel sekaligus.
Bahkan di Negara lain, truknya ada yang menggunakan 3 hingga 4 Vessel dalam sekali angkut, salah satu contohnya di Australia, yang biasa kita sebut dengan Road Train.
Truk ini terdiri dari kepala penarik yang biasa disebut tractor head atau prime mover, dan dua dump trailernya sebagai wadah untuk mengangkut muatannya.
umumnya, sambungan kendaraan ini menggunakan media FWC atau Fifth Wheel Coupling pada bagian yang menempel langsung pada tractor head.
namun pada bagian antara kedua gandengan trailer umumnya munggunakan media penggabungan dolly trailer dengan lengan towing.
Truk double trailer dipilih karna mampu memiliki daya angkut yang sangat banyak, Maka tak heran jika truk ini dibekali banyak roda dan axle untuk menopang muatan yang ekstra berat.
jika dihitung, salah satu unit truk double vessel mempunyai sebanyak 54 roda dengan 14 axle.
Untuk dapat menarik muatan seberat itu, tentunya juga berkat tanaga besar yang dihasilkan dari tractor headnya.
minimal harus memiliki power rata rata dari 500 - 600 Tenaga kuda.
seperti contohnya pada unit tractor head milik Volvo FH 16 610 atau Scania R620.
Volvo FH16 610 dan SCANIA R620
Kedua truk ini menggunakan jenis penggerak 6x4. Untuk Mesin Volvo menggunakan mesin 6 silinder D16, sedangkan Scania menggunakan mesin V8 DC16. Keduanya sama sama memiliki kapasitas 16liter. Namun tenaga puncaknya, Volvo mampu menggedor power hingga 610 Tenaga Kuda, dan Torsi 2.800 Nm.
Sedangkan Scania mampu memberikan 620 Tenaga Kuda dan Torsi 3.000Nm.
Pada Transmisinya Volvo menggunakan sistem I-Shift 14 percepatan dengan sinkronasi servo.
Untuk Scania, menggunakan Opticruise 14 percepatan dengan Retarder sistem.
Dan untuk Berat Kotor atau Gross Combination Weight nya, Volvo sanggup menarik 250Ton sedangkan Scania 270Ton.
Setelah menaikan muatan dan membawanya ke lokasi yang sudah ditentukan, maka truk akan menurunkan muatannya ke sisi samping, sesuai dengan namanya yaitu side dump atau pembuangan dari sisi samping.
caranya adalah menyesuaikan posisi vessel pada area penurunan muatan.
ketika posisinya sudah sesuai, maka driver akan mengaktifkan power take off untuk menjalankan sistem hidrolik pada vessel, dimana hidrolik yang berada di satu sisi vessel akan mendorong dump dan memposisikannya ke arah pembuangan.
setelah material sudah kosong, maka vassel akan di oprasikan lagi ke posisi awal.
Sumber pada konten ini :
ptmha.net
adaro.com
Indotruck-utama.co.id
patria.co.id
unitedtractors.com
volvotrucks.id
scania.com
Wahyudi Ibra
/ @wahyudiibra
United Tractors
/ @unitedtractors
Volvo Trucks Asia
/ @volvotrucksasia
Eka Dharma Jaya Sakti
/ @ekadharmajayasakti
Adaro Energy Indonesia
/ @adaroenergyindonesia446
Music from #InAudio: inaudio.org/
Infraction / Action
Track inaudio.org/tr...
• Cinematic Epic Music b...
Infraction / Atlas
Track inaudio.org/tr...
• Epic Emotional Trailer...