Рет қаралды 19,106
"Keruh dalam kelam sampah air Ciliwung/Rentang tangan kakimu pendek terkurung/Mengais iba peluh Ibu Kota/Tantang nasib kapan giliran tiba."
Di atas adalah penggalan lagu Ode Pinggiran Jakarta, lagu dari The Brandals yang terdapat dalam album Audio Imperialist (2005). Sejak mengukuhkan diri lewat album debut pada 2003, The Brandals setia menghadirkan suara susah jalanan. Membalut sumpah-serapah, serta doa yang tak muluk-muluk amat dari para kelas pekerja Ibu Kota, dalam sebuah mazmur bernapas rock & roll.
The Brandals punya prasasti tersendiri dalam perjalanan musik Indonesia, yang wajib untuk diarsipkan. Mereka adalah band yang menghidupi namanya sendiri. Membawa "attitude" berandalan itu ke atas panggung, seolah tingkah ugal-ugalan pujangga rock 70-an bangkit kembali. Menjadi antitesis sosok-sosok bintang panggung yang mendominasi industri musik pada era 2000-an.
Dalam perjalanannya, karya-karya The Brandals dikultuskan. Beberapa waktu lalu, album debut mereka yang telah berusia 17 tahun dirilis ulang dalam format piringan hitam. Karya-karya Brandals terus dirayakan tanpa terkekang waktu. Menjadi anthem bagi mereka yang menghayati hidup kelas pekerja, atau jemaat rock & roll yang selalu butuh raungan gitar dan drum yang rancak, plus suguhan para personel karismatik.
__________________________________________
Tentang Shindu's Scoop:
Kami memiliki semangat untuk mendokumentasikan/ mengarsipkan potongan-potongan cerita dari dunia musik Indonesia - juga beberapa yang terkait dalam industri hiburan - lewat penuturan lisan para musisi/seniman sebagai pelaku utama.
__________________________________________
-Pengarah Produksi:
Jati Savitri
Achmad Firdaus
Coki Lubis
-Produser:
Komang Yudha Wirakusuma
-Pengarah Teknis:
Rizky Saputra
-Video dan Audio:
Edgar Nurhakim
Fadilla Irna Karomah
Garry Subekhi
Muhammad Ardiansyah
Muhammad Reynaldi
Rafli Aditia
-Media Sosial:
Leni Anggraeni
#ShindusScoop #TheBrandals