Рет қаралды 715
Siap Ditinggali, 56 Unit Huntara Warga Desa Tumpuk dan Bekiring Terdampak Tanah Gerak Diresmikan
Warga Desa Tumpuk, Kec. Sawoo dan Desa Bekiring, Kec. Pulung, terdampak tanah gerak bisa segera menempati hunian sementara (huntara) yang disiapkan untuk relokasi mereka. Setelah selesai dibangun dan diresmikannya huntara tersebut oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Rabu (17/1/2024).
Plh. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Timur, Andhika N. Sudigda mengatakan total huntara untuk warga kedua desa itu sebanyak 56 unit. Dengan rincian 42 unit untuk hunian 42 KK atau 139 jiwa warga Desa Tumpuk serta 14 unit untuk hunian 13 KK atau 33 jiwa warga Desa Bekiring.
“Untuk di Desa Tumpuk berada di lahan Perhutani di Lungur Mojo dengan sistem pinjam pakai. Sedangkan di Desa Bekiring menggunakan tanah kas desa,” ucap Andhika.
#jawatimur #ponorogo #sugirisancoko #khofifahindarparawansa #beritaterkini
Atas bantuan pembangunan huntara itu, Kang Bupati Sugiri Sancoko mewakili masyarakat Desa Tumpuk dan Bekiring menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada Gubernur Khofifah.
“Saya mewakili masyarakat Desa Bekiring dan Tumpuk menyampaikan terima kasih atas bantuannya, Bunda. Kami mencintai Bunda, dan berdoa semoga Bunda sehat selalu,” ucap Kang Bupati.
Tempat tinggal sudah didapat, namun masih ada persoalan terkait jauhnya lokasi huntara dengan tempat mata pencaharian warga sebelumnya. Gubernur Khofifah berharap segera ada solusi untuk mengurai permasalahan tersebut.
Ia pun meminta Pemkab dan Perhutani untuk membantu mengembangkan sektor mata pencaharian sesuai dengan topografi dan keadaan masyarakat setempat.
Jika melihat dari kondisi lingkungan di Kampung Indah Puncak (KIP) Desa Tumpuk, ia melihat wilayah tersebut memiliki potensi untuk dijadikan tempat wisata. Jika dikembangkan, ia yakin dapat menjadi pilihan baru mata pencaharian mereka.
"Tadi saya melihat cuacanya masih berkabut, sekarang kabut menghilang indahnya makin tampak. Perlu kita pertimbangkan kalau ini bisa dijadikan desa wisata kira-kira desa wisata apa yang potensial, apakah tepat jika wisata Glamping. Mudah-mudahan setelah proses ini ada perencanaan terkait pengembangan desa wisata atau ekonomi tertentu, dibantu tim dari Pemkab untuk mencari potensi terbaik," harapnya.