Siap-Siap 2022 Ganti Kurikulum

NARSUM: - Anindito Aditomo - Kepala BSKAP Kemendikbud Ristek
- Rakhmat Hidayat - Pengamat Pendidikan UNJ
Bagaimana persiapan menyambut kurikulum baru?. apakah perubahan kurikulum serta merta akan membawa perubahan di dunia pendidikan?. Dan untuk membahasnya, Tifanny Raytama berdialog lewat zoom dengan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo dan Pengamat Pendidikan Universitas Negeri Jakarta, Rakhmat Hidayat.

[@santay8632]

Tolong disampaikan ke KEMENDIKBUD dan Bidang pendidikan. Tolong buat kurikulum BERBASIS SIKAP DAN PENGAMALAN. Percuma kebanyakan teori gak bisa mengamalkan, koruptor juga tahu bahwa korupsi tidak boleh. Tapi tetap saja korupsi. Sama satu lagi, saya sering mendengar banyak guru yg mengeluh mengenai ADMINISTRASI, konsentrasi guru banyak terpotong gara gara nyusun admintrasi, sehingga pembelajaran tidak begitu maksimal

[@prasetyadimas1036]

Nah setuju banget

[@nabilmarqo1292]

Betul aekali, guru disibukkan dg administrasi sementara konsentrasi mengajar jd kacau

[@ngopi3960]

SETUJU..........

[@finaarohman7756]

kebetulan sekolah saya sudah mulai pake kurikulum ini, merdeka belajar dan penerapan pendidikan karakter sangat sangat diterapkan. dan administrasi yg dibuat oleh guru tidak begitu merumitkan, tapi asesmenya agak sulit

[@emanobryantelle]

BETUL KAK

[@UbayChannelASN]

Sy guru, 1. Tidak ada kurikulum yg bertujuan buruk 2. K-13 pun dulu sifatnya optional Tapi realita di lapangan, semuanya berlomba-lomba mengikuti tren terbaru Permasalahan yang utama adalah 1. Anggaran 2. Kesiapan sarpras 3. Kesiapan guru dan siswa 4. Moral attitude yg semakin pudar

[@rudiofficial8246]

betul sekali kang ubay.... 👍👍

[@antoverstappenburik3711]

Yup mkin pudar.. Apalagi Suka membuang sampah sembarangan..

[@ADUK1]

Sekolah roboh malah gak di perbaiki.

[@nurulfajri76]

Ya, betul bro,

[@ayupuspaningrum2346]

UP

[@fahmamamluatul9601]

Ganti kurikulum namun kesenjangan antara pendidikan anak usia dini dengan sekolah dasar belum disempurnakan dengan baik. Di paud kita diharuskan menekankan karakter dan hanya memberikan pra literasi kepada anak anak, namun di sekolah dasar anak anak kelas 1 sudah harus mengerjakan soal yang pantasnya diberikan kepada anak kelas 4 SD. Mohon pencerahannya agar guru paud dan SD ini bisa bersinergi dengan baik, bukan malah saling mengalahkan seperti saat ini

[@eolwitherlinadeswita9751]

Betul sekali. Kayak yang buat kurikulum ini main2. Anak didik yang jadi korban. Hmm. Pdahal katanya yang buat ahli di bidang pendidikan.

[@avatar20104]

Setujuu

[@yantyyanti1988]

Setuju

[@titikmukawanah4274]

Setuju. Anak2 SD muatan kurikulumnya padat sekali, guru nengsjarkan buku. Bukan mengsjarkan budipekerti.

[@ismipurisa]

Betul. Kelas 1 tiba tiba teks bacaannya panjang, langsung pakai huruf kapital dan tanda baca.

[@mrdidivlog]

Yang harus diperbaiki yaitu : 1. Pendidikan karakter harus diterapkan sejak dini. 2. Pendidikan yang berfokus pada bakat dan minat anak.

[@bintangpermono5282]

Setuju.., biar siswa dn guru sama2 happy d kelas, pgetahuan siswa jg jd g dangkal

[@mitrabrandingku]

Sebagai mantan guru SMA swasta, saya melihat pendidikan di indonesia tidak maju2 krn selalu berganti2 kebijakan & kurikulum.. saya dulu merasakan sendiri waktu habis tersita hanya ngurus administrasi demi mengejar standar kurikulum 2013 sementara materi pembelajaran justru terbengkalai..

[@media_kelas_pai]

Tolong pak jangan hanya merdeka belajar saja, penting bagi para guru agar bisa merdeka administrasi sekaligus merdeka finansial. Yg setuju like

[@sintaayu5468]

Setujuuu

[@camper3642]

Tepat sekali

[@nasirudinok185]

Sangat Setuju

[@adeabang_channel8632]

Bener... Administrasi benar² menguras waktu dan malah bikin gak fokus ngajar.

[@ngopi3960]

SETUJU.......

[@misswindi]

Guru pada dasarnya senang belajar, namun terlalu banyaknya tuntutan administrasi membuat guru kelelahan dan kehabisan waktu. Sebetulnya mau mengaplikasikan kurikulum manapun tidak masalah karena tujuannya sama2 baik. Memang di era digital seperti ini banyak murid yang lebih pintar dari guru, tapi guru juga pandai beradaptasi kok, baik itu mengikuti pengetahuan masa kini atau pun menggunakan digital tools yang terkini. Selama guru tidak dibebani terlalu banyak administrasi, rasanya semuanya akan berjalan dengan baik dan seimbang.

[@saifularif8100]

Uji coba terus sampai bingung cara mengajar mueid bingung ahirnya cuaek yg penting sekolah wk wk wk

[@cahayaapriskaikepuri1965]

Ya Bu betul...

[@WarlockWizard]

Kalo bisa recruit guru muda bersemangat dan murah senyum bukan yang tinggi berpendidikan tapi tidak bersemangat dalam mengajar

[@anamarselasuwarto8815]

Setuju bu..

[@melyyulianti6287]

Rekrutt guruu yg bnerr" ngajaarrrr nya pak,kualitass jg pentiingg!!!

[@jiyousa4037]

Sangat susah bagi saya yang seorang siswa kelas 10 menguasai banyak sekali materi di banyak pelajaran selama 1 semester ini. Guru juga jadi harus buru buru memberi materi materi nya di durasi waktu sekolah yang singkat karena pandemi. Karena buru buru itu, siswa juga susah mencerna materi nya. Belum lagi banyak sekali tugas yang diberikan. Saya harap kata "praktis" di kurikulum baru ini benar benar praktis dan memudahkan siswa dan guru.

[@anggaangga9119]

Setuju. Pendidikan Indonesia memang belum stabil.

[@Farichie]

@@anggaangga9119 makanya ikut pertukaran siswa

[@venom-gx7qt]

true

[@ivada4304]

Anak sy kelas 2 MI juga materi terlalu byk dan berat. Yg tertekan sy sbg ibu. Klu sy membiarkan dia santai menikmati masa kecil maka dia akn tertinggal. Tp sy lelah, ngajari susah nyangkutnya. Tugas bejibun.. eh pas mau ujian lupa semua 😭

[@orangedude9857]

Nice bois

[@briandikaaditama7733]

Pendidikan di Indonesia itu yg kurang cuma 2. 1. Mental 2. Kesesuai dengan pekerjaan Kuliah susah2 di Sains misalnya, di dunia pekerjaan ga sesuai, ilmunya tidak dipakai (jadi operator doang). Cuma teori dan ga berguna di dunia kerja. Malah Leadership dan manajemen yg dipakai. Sangat mengecewakan sekali.

[@Maximilianusanthonius]

Yg paling unggul hanya sekolah agama

[@siapahayo27.]

@@Maximilianusanthonius itu juga kadang pendidikan agama di sekolah hanya ngajar teori, trus kan belajar agama untuk kebaikan, tapi kebanyakan di sekolah belajar agama supaya nilai di rapor atau di ujian bagus

[@krisskalalo7599]

S1 cuma sampah

[@yatilestari4878]

kasihan lulusan S1 yang sains g kepakai ilmu

[@muhammadfarhan4755]

Satu lagi yg kurang , yakni religius . Harusnya kurikulum pendidikan nasional memprioritaskan religius, mental, sains, & kesesuaian dengan pekerjaan

[@farrelaudrey]

Sebenernya penggerak utama pendidikan itu lebih ke guru. Karena saya disini sebagai siswa (smp) juga merasa bahwa ngga sedikit guru guru yang tidak enjoy di bidangnya, akhirnya menilai muridnya secara asal asalan. Bahkan saya masih bingung, sudah hampir 2 tahun tapi masih ada yang mengaku tidak paham dengan media pembelajaran sekarang (zoom, google meet). Itu sebagai bukti bahwa sebenernya kurikulum yang ada itu hanya sebagai alat untuk membangun pendidikan, namun pendidikan itu sendiri tetap ada di tangan guru. Perubahan kurikulum itu membuat guru semakin mudah untuk mengajar, tapi kemvbali lagi apakah gurunya memang suka mangajar? jawabannya ada di guru. Adanya kurikulum baru sebagai opsi juga bagus, karena disini kita semakin sadar bahwa kesenjangan antar daerah di bidang pendidikan memang sudah ada. Jadi penanganan dan respon tiap daerah juga harus beda, tidak sama. Semoga kedepannya kemendikbud bisa membuat guru itu semakin berdaya di bidang pendidikan, dan tidak hanya di kurikulum saja Edit: Saya tidak menjelekan pihak tertentu, saya hanya menyayangkan kesempatan dengan mengomentari program pemerintah. Selayaknya pendapat lainnya, belum tentu apa yang saya bicarakan relate dengan semua orang karena pendapat bukanlah fakta jadi anggap ini sebagai sebuah referensi bukan patokan (2/12/2021)

[@udky4]

Guru tentunya harus lebih pintar dari muridnya, kalau muridnya lebih paham zoom drpd gurunya maka orang itu gk cocok jadi guru dan baiknya cari kerjaan lain, jangan dipaksakan hanya karena duit kalau memang tidak mampu, Cari kerjaan lain, dagang di pasar aj,

[@farikad.s1427]

setuju dengan anda

[@riamizardyossabastian9621]

Sebenarnya ada alasan tidak faham saat zoom itu hanya digunakan sebagai alasan. Media internet sekarang luas. Kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Mau belajar gitar? Ada di yt. Mau belajar tambahan ada di yt atau apk lain

[@81rury]

MasyaAllah.. Ananda pintar menyampaikan pendapat. Sukses selalu, ya!

[@auliamaharaniputriaji9717]

@@udky4 cara pikir anda terlalu dangkal

[@hendriyustandi5186]

Kurikulum 1994 yg berkesan, sopan santun, tenggang rasa, hormat menghormati berkesan sampai sekarang Yg sekarang dikit2 ganti kurikulum jd bahan percobaan terus kayanya

[@erwinduank]

Hasilnya? Ya itu para pejabat skrg seperti apa, seperti itu pula wajah Indonesia skrg.

[@receivedSE]

Kurikulum 1984 mantap. Utk pembelajaran bhs lnggrs materinya...jauh lbh lengkap. Kalau yg skrg....cuma reading.

[@hobijelong0107]

Apalagi anak anak sekolah dasar..buku tematik(dalam 1buku berisi bbrp mata pelajaran) Bingung

[@KingOfShadow1]

@@erwinduank itu kembali ke oknumnya... Semua pemimpin negara (presiden c.s) ini hasil kurikulum lama.. Klo kurikulum baru hasilnya boch g ada sopn santun.. sudh hamil di luar nikah. Lbih bnyk yg bobrok ... Itu mulai dari kecil...

[@yan.seun.30]

@@hobijelong0107 iya bingung, pernah liat bukunya ponakan, gk ngerti asli, trs klo mau ujian tuh gmn aku pikir, lebih ribet belajarnya, mending dipisah2lah tiap matpel, ky dulu

[@muhammadfaizal8558]

KURIKULUM PEJABAT aja yang dirubah 1. Pelajaran Rasa Malu 2. Pelajaran Kontrol Hawa Nafsu 3. pelajaran Ingat Mati 4. pelajaran Budi pekerti dan Kejujuran Karena PENDIDIKAN sesungguhnya adalah DIGUGU dan DITIRU dari kata GURU /BERGURU . (Mengajari dan mencontohkan) Pendidikan tidak akan BERHASIL jika para pembuat kebijakannya saja tidak BISA JADI CONTOH dan TELADAN.. Hanya bisa berucap tapi tidak bisa mencontohkan/praktekkan Ibarat BICARA kita mesti peduli sesama, ..harus jujur, kita harus cinta tanah air Tapi PEJABATNYA Tidak peduli rakyat, kelakuan korupsi (Maling dan tidak jujur) serta Lebih bela kepentingan Asing ...(TKA RRC bebas masuk kerja sementara rakyat sendiri masih banyak yang nganggur dan butuh pekerjaan) ITU SAJA

[@masANDREanakmuda]

👍👍👍👍

[@dianratnawati5403]

Cucok

[@muchamadyusuffitriyansah6062]

Masih ada lagi yaitu pelajaran jangan suka pencitraan, jangan suka berbohong, jangan suka berjanji dan harus bisa menghargai orang lain.

[@alvirosy]

@@muchamadyusuffitriyansah6062 triple kill wkwk

[@QuinzaHandsew75]

Nahh ini jg perlu

[@kenallinguistik]

Bos, uji coba jangan di sekolah2 penggerak yg rata2 sekolah unggulan dong. Uji coba itu ke sekolah-sekolah biasa, pinggiran, pelosok desa gitu. Mosok uji kurikulum pakai sekolah unggulan, ya apa pun kurikulumnya mereka bisa mengikuti. Sekolah lain, belum tentu bisa mengikuti. Mohon dinalar.

[@wardatunnisaa4963]

Setuju, pak

[@irfa1458]

Setuju

[@shaviraauliaa7302]

punten pak, saya sekolah di desa dan sudah diterapkan kurikulum ini tapi untuk kelas 7 saja 🙏

[@rodiyahajj2789]

Menterinya suruh keliling indinesia dulu datangi sekolah2 di daerah terpencil, daerah tertinggal dsb..baru bikin kurikulum baru, jangan main rubah2 aja tanpa sosialisasi tanpa kompromi..

[@Darwis7194]

Kurikulum 2013 saja masih sempoyongan eeeh udah mau ganti aja, meski pilihan tentu sekolah akan berlomba lomba utk ikut kurikulum baru biar terlihat lebih keren. Yang tidak kalah penting adalah sosialisasi, pendampingan dan kesadaran akan beragamnya kualitas guru maupun kemampuan peserta didik. Jangan lupa, ini juga terkait dengan uang, sebab kurikulum baru berarti buku baru dgn anggaran yg sangat besar, penulis senang, penerbit bahagia, guru dan siswa bengong

[@iamdluhansa]

Buku itu soal pilihan guru Pak. Saya mungkin sudah 10 tahun lebih tidak nyuruh anak beli buku. Selain di perpustaan ada, tiap anak dipinjami satu-satu, saya juga tinggal ngasih fotokopi/print handout (free), pdf, atau link rujukan. Soal sempoyongan, tanpa embel "ganti kurikulum" guru skrg kan jg bebas mau milih kd yg mau diajarkan, ga harus semua KD di k13. 2 KD yg dirasa esensial juga boleh. Sempoyongan itu kalau nekat 5 atau 6 kd per semester saat PJJ di pandemi.

[@prayogochannel2409]

@@baronramdani simpel apa nya ujung2nya pasti nanti bakalan kya AKM liat aja soalnya panjang2

[@prayogochannel2409]

@@baronramdani fokus itu ke teknologi dan bahasa inggri agar siap bekerja fokus literasi dan numerasi buat apa ga di pake juga untuk bekerja

[@prayogochannel2409]

@@baronramdani dan juga lebih baik di fokuskan ke penguasaan skil dan minat juga bakat itu lebih berguna di masa depan ketimbang membaca teks soal yang panjang siswa ga termotivasi malah semakin malas dan membosankan

[@prayogochannel2409]

@@baronramdani 😂😂😂😂 bahasa inggri bukan baca tp berbicara praktek

[@didikhartono6533]

Guru sekarang sibuk urusan yg sifatnya administratif,sehingga gak sempat mikirin hal2 yg inovatif. Segi finansial jg minim,. Gmn mau MERDEKA BELAJAR kalau gurunya belum Merdeka....

[@yubelliahildegardisratu1674]

Setujuu kak

[@khaerulasnan4141]

Jika ingin kurikulum diterjemahkan dan dijalankan dengan baik oleh guru, maka tarik kebijakan pendidikan secara terpusat. Kewenangan dalam pengangkata pejabat sampai kepala sekolah jadikan wewenang kemendikbud. Guru selain terbebani kurikulum juga banyak yang terbebani dosa politik. Jadinya alih-alih menjalankan kurikulum dengan baik, guru ada yang sibuk berpolitik praktis, sisanya hidup dalam ketakutan di bawah bayang-bayang mutasi. Merdeka mengajar? Nonsense 😊

[@firmanbudiwicaksono1822]

Ya gapapa ganti kurikulum namanya juga penyempurnaan, tapi ya kalo udah diganti mbok ya diterapkan dibiasakan dan disempurnakan 5-10 tahun lah kalo udah ganti, guru juga gabisa secara langsung dalam waktu singkat untuk menerapkan suatu kurikulum butuh penyesuaian beberapa tahun

[@vito-boni]

Nih saya punya saran: 1. Sederhanakan materi yang diajarkan Percuma mata pelajaran ampe 15 buku paket kalo ujung²nya gak kepake di masa depan; 2. Mata pelajaran yang relevan Misalnya Ilmu kesehatan, ilmu kesehatan jiwa, ilmu teknologi computer, dll. Itu semua cukup berguna untuk bekal masadepan nanti; 3. Pembentukan sikap sejak dini Anak tk dan sd dari pada dikasih matematika ama sejarah mending diajarkan kedisiplinan, mengontrol emosi, kemandirian, sopan santun, lalu diarahkan cita² atau minat bakat mereka. 4. Edukasi orang tua untuk mengajarkan anaknya Peran orang tua membimbing anaknya lebih penting dari pada sekolah.

[@tanatakun2604]

Kalo ngomongin untuk fokus ke mapel yang diminat itu udah sama dengan kuliah atau sekolah kejuruan, mapel banyak ketika sekolah dasar sama menengah itu untuk modal masuk kuliah dan sekolah kejuruan. Let say sekolah-sekolah memakai mata pelajaran yang dianggap relevan di atas, apa materi yang diberikan tidak akan menyinggung materi dasar lainnya seperti MTK, IPA, IPS? Dan juga siswa pada umur SD-SMP belum bisa menentukan minat mereka, bahkan mahasiswa masih banyak yang merasa salah jurusan. Kalo tentang tk diajarkan matematika dan sejarah rasanya tidak ada ya, dulu seingat saya ketika tk kebanyakan praktek prakarya dan berhitung sederhana.

[@gallyndrafatkhudinata1489]

TK sudah diajar seperti itu untuk ponakan saya, di TK Islam. Pada saat dia TK lalu sudah diajarkan sesuai minat dan bakat. Saat ini matematika untuk ponakan saya SD juga ga seperti dulu yg banyak materi, sekarang digabung dengan beberapa komponen namanya Tematik.

[@zhentian1977]

Sekolah di seluruh dunia ngajarin hal yang sama: ilmu dasar. Di negara maju pun ya sama, bakal ketemu matematika, fisika, biologi, dan kawan-kawannya. Sekolah itu biar ilmunya luas tapi dangkal, jangan dulu dalam tapi sempit. Emangnya semua mau jadi dokter? Lah, ngajarin ilmu kesehatan gimana kalo biologi aja gk diajarin. Ilmu sekolah gak berguna? Berarti dulunya gk belajar.

[@redstito87]

Latar belakang lingkungan, keluarga, ekonomi siswa sangat berpengaruh membentuk semangat mereka belajar. Fasilitas utk sekolah di daerah tertentu juga masih minim tapi di standarkan dg kondisi di ibu kota. Sekolah swasta dg dana minim pun juga terbentur utk berkembang.

[@sepupublackjack5775]

Fun Fact: -Pak rakhmat: bingung soal keleluasaan kurikulum yang dimaksud, krn fakta di lapangan dipengaruhi rentang birokrasi yang sepertinya disebabkan sosialisasi yang kurang tersampaikan dengan baik. -Saya kira ini konten akan membahas konsep kurikulum baru, ternyata fokus membahas teknis penerapan. Pak Anindito hanya menjelaskan secara formal dan umum bahwa ya alasan dan tujuan perubaha kurikulum untuk meng-improve proses hasil belajar. -Walaupun fokus pembahasan membahas teknis penerapan, banyak komentar membahas konsep pendidikan dan kurikulum. Hal ini dapat diinterpretasikan bahwa audience yang berkomentar tidak peduli teknis penerapan kurikulum baru tersebut. (wkwkwkwk) Pendapat saya: -Saya salfok ke komen yang mengeluhkan administrasi pendidikan dan finansial guru di tengah komen orang lain yang senang membahas konsep kurikulum. Sebenarnya berapa jumlah guru yang merasa kewalahan gara2 adiminstrasi pendidikan dan finansial keguruan? Jangan2 jumlahnya sangat banyak tapi terkesan sedikit karena tidak speak up karena takut dll., sehingga mereka ikut menyumbang menjadi penyebab pendidikan di indonesia susah maju. Saya jadi teringat nasehat seorang dosen pendidikan yang berkata: (1) jika kalian ingin jadi guru dan berniat mencari uang, maka jadilah guru di luar negeri (2) jika kalian ingin jadi guru dan berniat mencari pahala, maka jadilah guru di dalam negeri. -Sempat salfok ke komen yang menilai banyak guru indonesia tidak kompeten, memangnya kemana orang-orang kompeten tersebut? kerja di perusahaan? kenapa tidak jadi guru? apa karena kerja di perusahaan lebih besar penghasilannya daripada jadi guru? -Saya rasa pembuktian terbaik dari "Sebenarnya berapa jumlah guru yang merasa kewalahan gara2 adiminstrasi pendidikan dan finansial keguruan?" dan "apakah mereka ikut menyumbang menjadi penyebab pendidikan di indonesia susah maju." adalah ketika guru-guru tersebut (di indonesia) berhenti menjadi guru serentak dan ganti profesi, maka akan terlihat akankah terjadi kekurangan guru? hehehe

[@ahmadnasuki6063]

Yap betul sekali, guru di Indonesia hanya dianggap sebagai pahlawan bukan sebagai profesi, tapi pekerjaan nya dituntut profesional (segudang administrasi dan aturan) dengan upah yang asal-asalan. Di negara lain guru sangat dihormati & dihargai sebagai sebuah profesi, bahkan disana upah guru ada yg sampai ratusan juta per tahun (silakan searching hehehe). Sedangkan di Indonesia? Cuma jutaan pertahun. Miris rasanya mendengar ada guru yg sampai sekarang hanya digaji ratusan ribu Makannya guru banyak yg mencari pekerjaan sampingan, sehingga fokusnya terpecah bukan hanya mengajar tapi juga bekerja/jualan

[@anisnur5162]

Saya mahasiswa pendidikan, passion di pendidikan tapi tidak mau menjadi guru, kenapa? Karna ya itu gaji kecil, lebih worth it masuk perusahaan edutech. Lebih lagi menurut saya di sekolah lebih fokus pencapaian harus udah paham materi ini dalam rentang waktu segini, jujur saya menilai kurikulum terlalu padat padahal kemampuan siswa menangkap materi itu beragam, pace nya beda2, sehingga lebih terasa "mendidik"/memberi ilmunya bagi saya menjadi guru les daripada guru sekolah. Bimbingan belajar yang banyak menjamur menjadi bukti bahwa siswa lebih percaya bimbel daripada sekolah, jika di survey mungkin bahkan mereka akan memilih bimbel sbg tempat dimana mereka lebih memahami materi. Di sekolah murid yang kecepatan memahami materinya lambat akan terus tertinggal.

[@venom-gx7qt]

iya saya juga pernah berfikir "apakah kalau jumlah guru indonesia berkurang drastis, apakah gaji nya akan naik" (pemikiran anak kecil/remaja) karena menghubungkan dgn pelajaran ekonomi yg kalau barang sedikit dan minta tinggi maka harga penjualan akan naik 😁. kalau ada yg mau tambah2in boleh

[@ayurosalita5816]

Jaman kuliah Belajar bikin RPP berpacu pada kurikulum lama, setelah lulus kuliah masuk ke dunia kerja, kurikulum nya berubah. Lah ini hafal betul ttg Kurikulum 2013 ada lagi yg revisi, kemudian ganti lagi pake yg kurikulum esensial, eh ini mau berubah lagi 😁 Aduhhh.. Bgmn ini? Guru pusing dengan kurikulum. Tidak fokus pada pembelajaran untuk siswa. Ini juga berkaitan dg administrasi keuangan guru, yg mana mengeluarkan dana pribadi untuk ini itu, apalagi yg masih honorer. Kasihan bgt yaa..

[@ryandinipuspitachannel5857]

Betullllll

[@emifadhillah6998]

Tiap tahun bintek 😁😁😁

[@koemanlevel8436]

Siapa suruh pusingin administrasi

[@yadinurjaman9819]

Setuju ☺️ Lebih baik buka Bimbel sendiri jelas" kita bisa lebih fokus bagaimana mencerdaskan seorang anak 😃

[@cahayaapriskaikepuri1965]

Kelincih percobaan

[@kangahmadrifaiparwis]

Sebenarnya satu fokus aja, jajaran kementrian lebih banyak mendengar Guru, karena guru lah eksekusi kurikulum dilapangan, dengarkan secara berimbang dan proporsional diseluruh wilayah NKRI

[@venom-gx7qt]

benar, dari guru satu2. "bukan dari organisasi guru*

[@Rudi_TV153]

Mohon disampaikan kepada Kemdikbud, mohon : 1. Jangan ada istilah sertifikasi. Jadikan saja gaji bagi mereka yang sudah memenuhi syarat 2. Kalo tetap harus ada sertifikasi, tak perlu lah ada syarat ini dan itu. Karena utk dapet sertifikasi saja sudah ribet dan susah 3. Kenaikan Pangkat, Kenaikan Tingkat, atau yg lainnya, mohon diotomatiskan. Kenapa? Karena data udah ada di BKN. Jd, knp harus ngumpulin file ini itu lagi. Apalagi kemarin kan udah PDM 4. Cek lah dg benar dana Bos yang diterima dan dikeluarkan dg benar. Jangan ada dusta diantara kita. Terima kasih

[@aloykrenz9571]

Nambah, Pelaporan Siplah yang yang yang.... ya sudahlah...

[@alvirosy]

Iya sih, setuju bgt soal otomatisasi. Kemaren bantuin ibu saya (guru, usia 50an) ngisi SAPK dan SIMAS, ampunnnn ribet sekali. Yg diisikan bejibun, dan itu data yg mestinya sdh ada di BKN. Ya kali BKN gatau data diri kita, riwayat mengajar beserta bukti2nya, dll. Lain lg dg riwayat pelatihan/seminar yg prnh dihadiri. Itu baru masuk akal untk diinput sndiri. 😌

[@anamarselasuwarto8815]

Betul

[@arikurniarti1621]

iya mendingan gaji ditambah gausahlah ada sertifikasi yg pelaksanaannya membuat rumit dan melelahkan

[@billboom6525]

pada point 4. ada permainan dana dari atas sebelum sampai ke bawah :v ini biasanya sering terjadi di daerah-daerah, kalo di kota sudah terdeteksi ini korupsinya. "mohon di lakukan pengawasan yang lebih ketat....!!!"

[@davidprabowo3194]

Output plg ptg adalah adab, sekolah skrg hny menilai kemampuan akademik,. Kecurangan, persaingan sdh dipertontonkan dr tingkat terendah, Tdk ada kerjasama, kedisiplinan, kesopanan, tanggung jawab Intinya kejar itu nilai raport bagaimanapun caranya, maka kamu dianggap pintar

[@berilmu-ria6523]

Bener banget mas,saya siswa SMA kalau ada kerja kelompok,anggota nya susah sekali untuk di ajak kerja sama.Mereka cuma numpang nama doang dam dapat nilai.Padahal sudah di tegur berkali-kali tapi tetep aja kayak gitu😑

[@buditriasih1622]

Sebagai orangtua kami tdk punya lagi Kepercayaan kpd sistem pendidikan Indonesia sejak PPDB. Apalagi stelah masuk sekolah penggerak, setiap hari anak mengeluh materinya terlalu sedikit dan santai. Akan menjadi tidak adil bagi kurikulum penggerak dibanding sekolah kurtilas krn nanti yang akan lolos PTN pasti yg menguasai materi yg lebih banyak dlm Ujian Masuk PTN😔

[@murijulikristianto2899]

Saya sendiri guru, guru disibukkan dengan laporan bos, laporan ini itu serta administrasi. Jadi konsentrasi mengajar jadi buyar. Kadang bingung ini jadi guru atau tenaga administrasi 😐

[@intanyuliani9337]

betul sekali cikgu

[@badaruddin4429]

Berdo'a saja semoga kurikulum yang baru bisa berhasil membangun karakter siswa yang selama ini masih samar-samar kita lihat. Utamanya siswa di daerah-daerah pelosok. Aamiin

[@hariani_sc731]

Merdeka Belajar ! Setuju Pak. Di sesuaikan dengan wilayah dan lembaga masing2. Yang terpenting adalah Kompetensi Dasar yang di capai Peserta Didik. Sehingga Sekolah dan Guru harus berusaha inovatif dan kreatif the best proses.✊✊

[@zainal_abidin_shaf]

Kurikulum 2013 buat SD/MI Senin sampai Sabtu pelajarannya Tema semua (Tema 1, 2, 3, 4, 5, 6), tidak ada lagi Matematika, B. Indonesia, IPA, IPS, PPKn, yang bagus dan berkesan itu kurikulum 1994 & KTSP 2006

[@Lamborghiniaventador1990]

Betul

[@sariasih4978]

Bener...pelajaran serasa mengambang karena sehari berbagi mata pelajaran

[@moemuslih314]

Gurunya saja tdk kompeten

[@angelamichelle7109]

iya betul, kurikulum 13 membingungkan, kl anak ulangan atau ujian tengah dan akhir semester harus bs mempelajari, memahami dan menghafal 5 pelajaran sekaligus dlm 1 hari, blajar uda campur aduk ky gado2 pkn, b.indo, ipa, ips, sbdp, wooww sgt memberatkan anak sekali, yg ada anak ga ngerti apa2

[@ariffiyatno1167]

Pernah ngajarin anak sd, baca2 bukunya bingung sendiri karena campur2, saya saja bingung apalagi anaknya.

[@sultanhikmatyar5068]

Cara memajukan pendidikan bukan dengan cara mengotak atik kurikulum tapi langkah pertama yang harus kita lakukan adalah sejahterakan Guru

[@thallenaurelliask852]

mohon maaf pak izin koreksi, dua duanya perlu dan saling bersinergi kok, adanya kurikulum pasti selalu bertujuan baik

[@zainularif89]

Paling enak yah kurikulum 1994, masih ada P4 Penataran Pancasila, jadi anak sudah diajarkan dan hafal ideologi pancasila sejak dini, budaya santun terhadap Ortu, Guru, dan Generasi lebih tua khas Bangsa Indonesia, dll Generasi 2000'an - sekarang??? Bisa anda lihat betapa bar-barnya komentar mencela antar bangsa namun dibalik fake akun, artinya jadi lebih pengecut

[@peoplepower563]

Kurikulum sekolah hari ini hanya dicetak sebagai pekerja. Tapi tidak untuk berwirausaha, pembuat lapangan pekerjaan. Alhasil banyak pengangguran di kalangan lulusannya

[@arisb5655]

GANTI KURIKULUM ! Buang managemen VISI-MISI -TUJUAN/TUPOKSI. Kembalikan ke MISI - VISI & TATA NILAI selamanya di NKRI & PANCASILA !

[@moemuslih314]

Kita seharusnya mengadopsi kurikulum inggris dg memanfastkan 1 jam bersama walikelas utk mendiskusikan topic2 yg berkaitan dg pendidikan karakter

[@asepsaefulr]

Siswa kelas 1 SD sudah dipaksa bisa membaca, terbukti dengan buku pelajarannya yg terlalu banyak instruksi dan teks. Padahal katanya, di PAUD siswa belum diajari calistung dan tidak dicetak untuk terampil membaca. Materi pelajaran pendidikan dasar terlalu berat, ini berpotensi menimbulkan kelelahan anak-anak. Kalau memang ingin memerdekan belajar, maka sekolah tanpa perpustakaan yg dikelola dan berperan dan berfungsi baik adalah bukan sekolah yg memerdekakan belajar. Tiap ganti menteri selalu gonta-ganti kurikulum...seolah hanya dari situ seorang pejabat menteri dinilai mampu berinovasi. Masyarakat paham betul bahwa mengubah kurikulum dan struktur lembaga kementerian hanyalah pemborosan. Ngabisin anggaran. Tidak urgensi dan subtansial. Mari kita pakai akal sehat. Kasian guru-guru dan pelajar. Sekarang ada lagi istilah Profil Pelajar Pancasila. Apalagi ini? Apakah dulu siswa tdk Pancasilais? Sejak dl ada pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan, PMP, PSPB, dsb. Lalu dihapuskan. Skrg seolah2 jadi hal baru ada berbagai label dan jargon2 yg terus didengung2kan.

[@owlivery3549]

saya tidak bisa berharap banyak dalam dunia pendidikan di Indonesia sebagai mantan murid, saya merasakan “mual” menjalani kelas dengan pelajaran yang banyak tetapi membuat otak murid kepanasan. jujur menurut saya pribadi pendidikan sampai saat ini sangat tidak cocok terhadap siswa. kalau memang mau merubah pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik, coba tanyakan langsung pada siswa/siswi langsung, jangan tanya kepada guru apalagi pejabat. pendidikan untuk siswa. kurikulum belum tentu mampu mendidik siswa, hanya sekedar menjadi standar dan formalitas untuk mendapatkan nilai saja, tanpa benar-benar membuat otak siswa berisi ilmu. yg penting nilai bagus, itu sudah cukup bagai celengan kosong yg dicat emas. terlihat bagus dari luar tapi tak ada isinya.

[@kusumarefaharatama4010]

Guru dn pejabat kan juga pernah jadi siswa..

[@adam6597]

Setuju bang

[@farikad.s1427]

setuju banget!!!!

[@Iloveyou-jg6kz]

Masa harus tanya pada siswa??? Aneh banget menurut saya....hehe

[@fikripukis6381]

Gw sebagai siswa sma yang lagi ulangan dan otak ngebul saat ini setuju

[@yasaanesta5157]

Sejahterakan gaji guru tidak tetap dan guru honorer dulu lah Karena mereka dunia pendidikan bisa bertahan sampai sekarang. Karena mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yg sejati 🙏🙏🙏

[@giarsidhatanu1843]

Setuju

[@yenialexandriachannel6587]

Setuju bosqiu

[@m.nabilfathurrahman9153]

Setuju... HIDUP HONORER!

[@mastertech7662]

@@m.nabilfathurrahman9153 kalau boleh tau honorer di tempatnya brp? apa sesuai kabar hanya ratusan rb?

[@m.nabilfathurrahman9153]

@@mastertech7662 4 Jt, di Wilayah DKI Jakarta, sedangkan biaya hidup disini sangat mahal, tidak sebanding.

[@jalilafandi2282]

Jika goal kita bisa menjadi negara yang literasi sains dan numerasinya tinggi (naik peringkat PISA). Seharusnya kurikulum yang diterapkan fokus ke arah ke sana.

[@senandungmahadevan8113]

Makanya skrng ad gerakan MIME mas nya n masih ad jg yg lainny, tujuanny utk meningkatkan literasi dan Numerasi..

[@senandungmahadevan8113]

@ꓚꓳꓠꓚꓳꓣꓓ waduhhh ini yg kurang melek sama program kemendikbud,,MIME itu program Kemendikbud,bukan MEME😂...

[@bodoamat938]

kalo hanya untuk naikkan peringkat PISA sungguh rendah, karena mereka2 yg nilai PISAnya tinggi seiring dengan kemajuan negaranya, produktivitasnya tinggi, kreativitas dan inovasinya tinggi, kemandiriannya tinggi, guru, sekolah, kepala sekolah, mentrinya, camatnya bupatinya, gubernurnya, presidennya peduli pendidikan dan masa depan bangsanya mau di bawa kemana, jadi bangsa kuli atau sebaliknya.

[@sadinaoneday4572]

Betul sekali, sosialisasi yg kurang, mnybbkn msh trjdi miscomunication, kasi kurikulum disdikbud di daerah msih bnyk yg blm mmahami esensi kurikulum yg akn dikmbngkn di daerah terutama di sekolh sbgai kurikulum tingkat satuan pendidikan. Dikhawatirkan nasibny tdk jauh berbeda dgbkurikulum sblmny,mbuat tmn2 plksana kurikulum di bawah dalam hal ini para guru mnjadi merasa mnjdi beban baru, krn bban problem kurikulum sblmny blm clear.

[@dewidapur]

Tolong masukkan pengajaran yg berkaitan dengan kemampuan berlalu lintas, penggunaan jalan raya bersama, termasuk etika dan aturannya, mulai dari SD (misal: cara menyeberang jalan, manfaat trotoar), dan SMP mulai diajarkan yg lebih kompleks. Ini berguna kelak utk menekan angka kecelakaan lalin, salah satunya.

[@petrusdimase1520]

Menurut pendapat sy, Matematika, Programming, AI, Machine Learning, Computer Vision perlu jadi mata pelajaran wajib di SD. Mata pelajaran Nasionalisme dan Kemanusiaan (Humanity) perlu ada sebagai penyeimbang pelajaran Agama.

[@mastertech7662]

Masa anak SD tiba2 ke AI programming sih? Benerin dlu fundamental Matematikanya, orang2 nogmongin AI, ML, blockchain, kalkulus aja masih pada dapet C, baca matriks aja gak bisa.

[@petrusdimase1520]

@@mastertech7662 yang versi anak2 kan ada..

[@Nnasn]

Tapi yg terkabul malah esport

[@Mencari_ilmu_1790]

@@petrusdimase1520 nah iya tu buktinya ada kok beberapa buku kodingan untuk anak 6-17 tahun

[@yubelliahildegardisratu1674]

Belum level nyaa boskuu kalau SD

[@guruhonor3970]

Semua ada di tangan guru, jika guru sudah mengajar dgn iklas, memiliki kompetensi, dan memang memiliki jiwa untuk mengajar maka apapun kurikulumnya siswa akan menjadi baik..

[@harism.a5910]

Yg paling penting bukan ganti kurikulumnya, kurikulum cuma sekedar instrumen, tp yg paling penting gurunya dilatih terkait kurikulum itu. Penyebab kurtilas gagal dulu krn guru" yg kurang dilatih soal kurtilas, cuma sosialisasi, alhasil pas penerapan gurunya gelagapan dan jadilah peristiwa kurtilas gagal yg kita sama" tau dulu. Bukan instrumennya yg jelek, kurtilas klo emang ngerti sebenernya bagus bngt, cuma krn ga dilatih guru"nya jd berantakan pas diterapin. Semoga jd perhatian pak mentri, sebagus apapun kurikulumnya, klo gurunya ga dilatih bener" sampe ngerti soal kurikulum itu, hampir dipastikan bakal berantakan pas penerapannya nnti

[@catharinemarlissa1203]

Keren sih ini kurikulum yg menyesuaikan konteks dan kebutuhan sekolah 👍

[@denissaputra8641]

Semoga yg nonton ini selalu sehat selalu yaa...

[@nonibelanda507]

Aamiin

[@dederiva6614]

Kalau kurikulum merdeka belajar sebagai pilihan, apa korelasinya kebijakan kepala sekolah atau pengawas akan diambil dari guru penggerak?

[@pejuangpendidikanindonesia7113]

itu cuma pilihan pak, ga ada paksaan kata pak nino

[@prayogochannel2409]

@@pejuangpendidikanindonesia7113 ga mungkin ga ada paksaan contohnya AKM tetap saja semua sekolah harus ikut

[@arianiariani914]

Kurikulum boleh saja di ganti. Tapi jangan memberatkan guru . Kalau bisa ringankan beban guru tingkatkan kualitas belajar siswa fasilitasi dengan buku yang cukup .sesuaikan dengan keadaan bangsa kita jangan mengadopsi kurikulum luar negeri yang tidak sesuai dengan karakter bangsa kita ...

[@RemiLeonora]

Semoga kurikulum barunya bagus, gk sprti kurikulum 2013. Sumpah kurikulum 2013 jelek bgt, pelajarannya campur, random gk jelas. 2 tahun ngajarin adek semenjak pandemi, K13 suka buat emosi.

[@alfatih-hx3cf]

Saya lebih suka kirikulum jamanya pak Harto, sasaran akademik jelas, sasaran wawasan Pancasila jelas, administrasi sederhana jd tugas guru fokus mendidik, kuota jumlah pendidik tercukupi...

[@Lamborghiniaventador1990]

Iya simple,guru2nya pun sejahtera zaman pak Harto guru2 malah dikasih rumah tinggal, ga ada guru PNS, guru honorer, klo guru ya guru diperlakukan sama rata

[@dhewiauliya2072]

Kurikulum diperbaharui secara berkala itu perlu. Kepada bapak ibu yang diberikan wewenang untuk merancang kurikulum yang baru, tolong buat dengan sebaik-baiknya. Sosialisasinya juga tolong dilakukan dengan cara yang sederhana dan mudah di mengerti

[@riyan28gtr]

Bagaimana caranya membentuk standarisasi kompetensi kalau kondisi siswa, guru, sekolah, dll berbeda2..

[@pejuangpendidikanindonesia7113]

pendidikan di indonesia aja ga bisa disamaratakan, kondisi geografis, ketersediaan guru dll berbeda2 tiap daerah

[@iamdluhansa]

Kan memang tidak harus disamakan. Tugasnya Kan memaksimalkan potensi anak, sesuai dengan keadaan lingkungan setempat pula.

[@natsinaga6994]

Sekolah harusnya belajar untuk bekerja bukan untuk pintar-pintaran

[@nonibelanda507]

Se 7 ... lbh baik hapus aj SMA......ckup SMK sja yg ada..... Biar sya jga ga perlu bingung milih kmna anak sya stelah SMP

[@farikad.s1427]

@@nonibelanda507 ga setuju kalau di hapus, karna anak-anak juga butuh pilihan antara mau kejuruan atau mau ke SMA. yang perlu di rubah sistem pendidikan nya

[@inisialprogrammechanismnam9925]

Persentase potensi terbesar menentukan kunci keberhasilan dunia pendidikan itu 90% terletak pada gurunya,karena guru sebagai penggerak pelopor dan pembimbing bagi murid serta memberi cahaya pelita yg menerangi jalan murid untuk meraih cita2 yg di impikanya,tapi kita tahu sperti apa kualitas dari guru2 di negara ini sering jg di temukan guru yg tidak memahami bidangnya dia itu guru tapi dia jg bingung jelasin materi pembelajaran ke murid2nya

[@rosyidahnurfahmi3684]

sangat setuju sih buat sekolah yang sudah lama berdiri atau yang sudah siap dengan kurrikulumnya... tapi bagaimana sekolah di daerah atau sekolah yang belum terbiasa mandiri dan belum memiliki standarisasi...?

[@rosyidahnurfahmi3684]

@imam syafii iya artinya dia sudah siap dengan perangkatnya... Sebenernya di luar negri itu system pendidikannya sudah mengacu pada kebutuhann siswa jadi bukan pemerintahnya yang menentukan. kalau belum siap? Banyak sekolah di daerah yang belum siap mendirikan sekolah lho pak... dia masih asal asalan dalam membangun kurrikulum... ujung ujung nya anak yang dikorbankan karna ketidak jelasan system sekolahnya... menurut saya masih perlu standarisasi dan sekolah yang diperbolehkan memilih kurikulumnya sendiri harus ada persyaratan ketat... Harus ada kerangka yang kuat supaya sekolah walaupun memiliki kreatifitas namun tetap semua pencapaian terpantau dengan jelas.

[@rosyidahnurfahmi3684]

@imam syafii BTW sekolah yang saya punya juga berdiri sendiri dengan menerapkan pendidikan karakter islami. meskipun masih mengikuti pemerintah, namun untuk metode benar benar mencari sendiri

[@BudiWijayaGuru]

Saya guru , menurut saya peran orang tua atau keluarga dirumah wajib di ikut sertakan . Karena pengawasan orang tua itu penting. Saya pribadi di channel youtube saya acap kali sering menemukan peserta didik yang dibolehkan merokok oleh orang tua nya. Jadi libatkan orang tua untuk mengawasi anaknya belajar dirumah

[@navidhanani5592]

Kurikulum kecerdasan finansian cara mengelola uang agar kedepan banyak jadi pengusaha bukan ASN

[@rudywiratama2408]

Kurikulum harus bisa menyesuaikan perubahan jaman... Di jaman dunia digital saat ini kurikulum yg udah jalan ternyata gagal... kwalitas lulusan SMU, STM, MA dan universitas sangat jauh dari standart kebutuhan kehidupan jaman sekarang

[@safbar4007]

Indikatornya apa?

[@rudywiratama2408]

@@safbar4007 saat ikut mewawancarai lulusan SMU, SMK dan universitas yg terjadi sangat memrihatinkan. Lulusan saat ini sangat jauh dari kebutuhan standart tenaga kerja yg trampil dan disiplin

[@titisetyaningrum7899]

@@rudywiratama2408 coba lebih spesifik hasil wawancaranya apa? Opini jg hrs ada dasarnya

[@basukirahmat7816]

Belum lagi praktik pengelolaan dana BOS di sekolah yang semata merasionalkan laporan anggaran yang jauh dari fakta lapangan perlu disikapi serius.

[@hadiyachanel5435]

80 % isi kurikulum adalah proses pembelajaran.Dan inti pembelajaran adalah harus menyenangkan...konsep happynes inilah yang mestinya di bangun. Apa saja yg mestinya ditelaah. 1. Perhatikan beban kurikulum 2.Perhatikan asesmen 3.Perhatikan proses

[@HarisCaturNugrohogumbreg]

Saya suka situational-structural curicullum & Standar Kompetensi harus sama hanya berbeda proses pembelajaran.

[@ILHAM69061]

Sekarang kebanyakan buku....sangking banyaknya g nyangkut dikepala😁

[@sr2echanel827]

Dan jangan lupa daerah-daerah kita memiliki kearifan lokal masing-masing.

[@asepuzumaki1104]

Kurikulum yg paling cocok utk 2022 : 1. Cara membuat Chanel KZbin dan menjadi KZbinr 😁. 2. Psikologi & Agama sbg landasan moral sbg manusia yg beradab 👍, dsni siswa hrs dibebaskan memilih agama apa yg ingin dia ketahui serta pendekatan psikologi apa yg ingin dipakai bukan hny teksbook ato teori kaku dr teks saja tpi realita manfaat agama itu dlm kehidupan sehari" kita sbg landasan sikap hidup 👍. 3. Seks Edukasi & Hukum, dsni siswa hrs diberitahu apa resiko" dr pelanggaran seksual & konsekuensi hukumnya sehingga semakin sedikit terjadi kasus" pencabulan dll di negri ini 👍. 4. Pendidikan Moral Keluarga, berisi ttg bgmn sikap dlm menghadapi kehidupan dikeluarga, siswa bebas berekspresi dan curhat mengenai kehidupannya dan Guru bisa memberi bimbingan dlm menghadapi problem" mereka sehingga siswa jadi lebih siap secara mental & emosional 👍. Disini jg hrs ditekankan ttg Resiko Pernikahan agar anak" kita tdk sedikit" mikirin nikah aja 😪, dan slalu mengintimidasi para jomblo. Krn membangun sebuah keluarga ideal itu sangatlah sulit dan penuh perjuangan. 5. Cita" & Harapan utk masa depan, dsni siswa bisa menggambarkan spt apa masa depan mereka nanti 👍 apa saja langkah" yg perlu dilakukan utk mencapainya.

[@inzaghiposumaalkahfi9650]

Daftar Nama-nama Kurikulum di Indonesia : ... _[Isi Sendiri]_ ... 2004 : KBK 2006 : KTSP 2013 : K13 2022 : ????

[@alifiyanayyaro]

Banyak ide tak apa untuk menyukseskan pendidikan. Tapi jangan sampai ide itu hanya di konsumsi sama sebagian sekolah saja. Yang dibutuhkan sekarng adalah ide kurikulum yang bisa bisa dipakai oleh semua sekolah dari sabang sampai merauke, Agar selaras tanpa ada pembeda dan perbedaan. KArna kita Indonesia.

[@meowcomrade6877]

Sekolah itu punya hak otonomi buat ngembangin kurikulum di sekolah masing2 sesui sumber daya yang dimiliki dan relevan diterapkan di pesertanya. Masalahnya kadang juga ada di sarpras dan pengelolaan sumber daya yang belun bisa tepat dan maksimal.

[@derajuliani8589]

Kurikulum yg sekarang aja , bingung.. anak saya SD , Buku nya aja bingung , mana pelajaran Bhs indo , Mana PPkn , dan dll. disatukan , kita kan para Mak2 bingung Liat Bukunya aja udah Pusing .. enak Jaman Dulu , buku2 pelajaran masing2 .

[@RutPratiwiMasudara]

Semua kurikulum itu bagus.. Tp kalau penilaiannya tidak sesuai akan sama saja :") Dan... tolong dengan sangattttttt Tenaga profesional di SD butuh banyak seperti pustakawan dan TU.. Bisa gila guru SD ngurus semua sendiri 😭

[@suyantomzain2364]

Pemimpin yg amanah adalah pemimpin yg dipilih sesuai ahlinya.

[@pejuangpendidikanindonesia7113]

betul, dan mas menteri saya liat cukup ahli membuat perubahan revolusioner buat pendidikan kita

[@Lamborghiniaventador1990]

Betul para profesor,doktor,magister dan sarjana2 pendidikan tertawa liat pengusaha gojek mimpin mereka 🤭

[@kakikakikukakukaku1853]

Sangat bahaya dalam politik bila guru dan dosen tidak disibukkan dengan gejolak kurikulum karena akan memunculkan anak bangsa yang pandai dalam berpikir kritis...

[@muhammadfawwaz3261]

Saya setuju dengan komunikasi yang baik, namun harus memiliki sikap keluwesan yang di bicarakan tadi, namun di lapangan belum terjadi siswa siswi belum mendapatkan keluwesan secara keseluruhan dalam memilih bidang yang di minati untuk perkembangan dalam segala aspek kehidupan. Dan kita belajar ke sekolah untuk tahu sesuatu yang belum di ajarkan, bukan hanya di uji dengan prepsi nilai saja. Jangan hanya mengedepankan teori saja, namun penerapan di dalam kehidupan juga perlu dan sangat di butuhkan.

[@agusekowinantose7616]

Dari 2003 sampai sekarang isinya uji coba melulu. Guru baru mula terapkan kurikulum baru kemudian berubah lagi begitu seterusnya

[@muhammadfarhan4755]

Kalo saya sih, setuju dengan kurikulum diganti. Asalkan kurikulum baru juga bertujuan & meningkatkan keimanan & ketakwaan, berakhlak mulia sebagaimana pada pasal 31 ayat 3 UUD 1945 yg bermakna pemerintahan harus mengusahakan sistem pendidikan Nasional yg meningkatkan keimanan & ketakwaan, berakhlak mulia,dll. Jika kurikulum baru gak meningkatkan keimanan & ketakwaan, berakhlak mulia,dll. Lebih baik menggunakan kurikulum lama aja, karena kurikulum gak sesuai dengan pasal 31 ayat 3 UUD 1945. Maaf silahkan kurikulum baru juga memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi , tapi harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama & persatuan bangsa sebagaimana pada pasal 31 ayat 5 UUD 1945 🙏

[@Darwis7194]

Kurikulum mestinya ya holistik bukan hanya terkait dengan hal2 spiritual dan keimanan

[@muhammadfarhan4755]

@@Darwis7194 , tapi sayangnya pasal 31 UUD 1945 menyatakan bahwa pemerintahan mengusahakan sistem pendidikan Nasional yg meningkatkan keimanan , ketakwaan , berakhlak mulia. Jika kurikulum gak dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, berakhlak mulia maka INKONSTITUSIONAL, karena bertentangan dengan pasal 31 ayat 3 UUD 1945 sebagai HUKUM TERTINGGI dalam HIRARKIS HUKUM INDONESIA . Lagian wajarlah pemerintahan mengusahakan sistem pendidikan Nasional yg meningkatkan keimanan, ketakwaan, berakhlak mulia karena Indonesia adalah negara yang berdasarkan ketuhanan yang maha menurut sila pertama & pasal 29 UUD 1945. Dan juga, sesuai dengan pasal 28 J ayat 2 UUD 1945 yg bermakna hak kita dibatasi pembatasan peraturan perundang-undangan yang sesuai dengan pertimbangan moral , NILAI AGAMA, dll. Dan juga, selaras dengan butir pengamalan pertama sila kedua yg bermakna manusia diperlakukan sesuai harkat & martabat nya sebagai makhluk Tuhan yg maha esa. Dan juga, sesuai dengan butir pengamalan kesembilan sila keempat yg bermakna keputusan diambil harus dipertanggungjawabkan secara MORAL kepada Tuhan yang maha esa, terimakasih 🙏😊

[@muhammadfarhan4755]

@@Darwis7194 , maaf silahkan kurikulum baru juga memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi harus menjunjung tinggi nilai-nilai agama & persatuan bangsa sebagaimana pada pasal 31 ayat 5 UUD 1945. Jadi jika kurikulum baru hanya memajukan ilmu pengetahuan & teknologi ,tapi tanpa menjunjung nilai-nilai agama , maka akan bertentangan juga dengan pasal 31 ayat 5 UUD 1945 yg merupakan hukum tertinggi dalam hirarkis hukum Indonesia 🙏😊

[@Darwis7194]

@@muhammadfarhan4755 sip

[@yusufbinamaju5141]

Setuju, perkuat pendidikan moral dan vokasi

[@imashidayah485]

Tolong sampaikan kepada Pak Mentri,kembalikan PPKN ke PMP agar pendidikan moral terfokus di sana.Mencerdaskan anak lebih mudah di bandingkan memoralkan akhlak anak.Imbas pandemi yang sangat tampak bagi siswa adalah rusaknya sopan santun,etika dan moral anak.Andai kurikulum terus menerus gonta ganti tanpa mengutamakan pendidikan moral mau di bawa ke mana generasi bangsa ini? Kita orang timur bukan berarti harus tertutup dengan sistem pendidikan luar tetapi kami sangat berharap jangan sampai merusak kultur.Mengajar bukanlah teori dengan berbagai macam administrasi menumpuk tetapi di perlukan kerja bersama dan menciptakan aturan bersama demi menyelamatkan anak bangsa. Terima kasih.

[@sukanonton4615]

gimana pendidikan mau maju, tiap ganti menteri ganti kurikulum. Sekolah 1. coba liat negara pendidikan yang ranknya tinggi, minim perubahan kurikulum, disini belajar sekolah masih menghafal, waktu belajar gila-gilaan sekolah serasa jadi tempat penitipan anak. jam belajar kebanyakan waktu untuk keluarga dan bermain kurang. 2. makin kesini attitude anak semakin minus, pendidikan akhlak merosot. 3. di indonesia ini tidak jelas arah kompetensi belajarnya, semua matpel dipelajari, semua harus nilai 70, tidak ada fokus ke kompetensi si anak. Perguruan tinggi 1. Dosen banyak tuntutan administrasi, kuliah disuruh S2 dan S3, sementara tunjangan fungsional dosen ga naik dari 2007 - 2021. 2. kesejahteraan dosen masih banyak yang kacau balau, apalagi kampus satker masih ada dosen jadi tukang ojek. 3. Serdos jadi ajang bisnis : pekerti / AA = 3JT, TKDI = 350rb - 500rb / Ujian, TKDA = 350 - 500rb / Ujian. kesamaan dosen dan guru adalah administrasinya makin ribet. Gw jamin nanti setelah pemilu 2024 kurikulum berubah lagi, kerjaan lagi buat guru dan dosen ngurusin administrasi, Struktural kampus mah enak aja mereka ga banyak berubah scope kerjanya.

[@sitijamilah354]

Penddikan itu bukan hya d sekolah tp penddikan keluarga jg mmegang peranan penting utk ank,contoh d sekolah sy ada ank yg ngomong jorok dan tdk sopan itu dperoleh d keluarga nya,jd jgn mnyalahkan penddkan d sekolah.

[@Nurariadi]

Setuju buk, sebenarnya yg paling no. 1 itu pendidikan nya di lingkungan keluarga, orang tua tidak boleh lepas tangan

[@arminarmin5024]

Rendahnya mutu pendidikan kita bukan krn kurikulum yg buruk tapi kualitas guru dan manajemen sekolah yg belum standar serta kebijakan pemerintah daerah. Susah bicara mutu kalau standar manajemen sekolah dan standar pembelajaran belum ada. sangat beda dgn negara maju yg semua punya standar. jd bukan kurikulum tapi standar guru dan kepsek yg belum jelas.

[@moemuslih314]

Guru indonesia tdk kompeten. Di level jakarta aja guru indonesia d bwh philipina

[@sudrajat8436]

Gaji nya dulu bang naikin, minimal UMR lah 🤣

[@devasadega19]

Saya ingin memberi masukan sedikit, menurut saya guru perlu optimal dalam mengajar dan setelah saya amati hal yang menghambat kinerja guru adalah administrasi yang terlalu banyak, rumit dan menyita waktu, sehingga fokus guru dalam mengajar jadi terhambat.

[@arifatulilmi2873]

Semoga orang orang pintar yg menyusun kurikulum dibersihkan hatinya.. Diluruskan niatnya.. Lillahi Ta'ala demi kemajuan pendidikan anak-anak bangsa tanpa di selipi kepentingan kepentingan pribadi ato golongan ato kepentingan politik belaka.. Semoga Amanah yg menyusun kurikulum

[@udky4]

Banyak profesor di negeri ini tp kurang produktif, hanya tinggi2an ijazah saja demi tunjangan tapi tidak ada nilai tambah yg produktif dari hasil ijazah S3nya, paling bisa dihitung jari yg produktif, itu gambaran orang dengan ijazah yang setinggi S3, Apalagi S2 dan S1 nya, Kuliah S1 dan S2 yg penting deket sama dosen dan kasih oleh2 dosen pasti lulus, Gk jauh beda SD SMP dan SMAnya, Konteks pendidikan di negeri ini yaitu minta anggaran sebesar2nya, kesejahteraan pendidik yg sebesar2nya, tapi yg disajikan adalah hasil didikan peserta didik yang gk jelas besaran prosentase serta tujuan nilai kesuksesannya

[@erlanggaalamsyah2481]

Soalnya banyak KKN

[@anaskhoiri3653]

@tiara prasetya padahal karya ilmiah dibuat setiap tahun mungkin cuma masuk perpustakaan saja tanpa dibaca

[@bispak182chanell2]

Apa kebisaan mu wahay mas yudi

[@musiceverytime5425]

Moga murid" tdk dijadikan korban malpraktek pendidikan di indo lagi 😑

[@rohmadnurdianto9906]

Sejahterakan para guru dan berikan beasiswa study lanjut untuk guru maka pendidikan di indonesia akan maju

[@abdullahsarijan2170]

Hal penting yang juga perlu mendapat perhatian adalah keamanan guru, terutama guru-guru didaerah pedalaman. Sekolah didaerah pedalaman memiliki tingkat kelulusan yang tinggi bukan disebabkan oleh hasil belajar namun lebih disebabkan oleh ketiadaan jaminan keamanan bagi guru. Ketidak mampuan membaca, menulis maupun berhitung oleh lulusan SLTA dari daerah pedalaman saat diterima di perguruan tinggi dapat sebagai tolok ukur ketidak berdayaan guru di daerah pedalaman yang terpaksa harus meluluskan siswanya.

[@rukminispd1332]

Saya setuju saja yang penting guru dan siswa nyaman

[@mediacopas8478]

mau dibawa kmna pendidikan indonesia?

[@Maximilianusanthonius]

Ke arah sekular.....

[@beatrixtapoonasuyono2435]

Suara positif dr sekian guru tentang kurikulum baru ini. Yaaa guru di daerah mana dulu pak, Indonesia tdk hanya di sekitar Monas. Tolong turun langsung ke daerah kepulauan Pak. Yg di Jawa sdh ganti kurikulum yg di daerah bukunya kayak apa belum pernah lihat. Tentu perubahan semua jg mau tapi mbok yo... Realistis.

[@djokosuwono3742]

Perubahan kurikulum memang tdk bisa dihindari sbg dampak perkembangan zaman, bukan berarti kurikulum sebelumnya tidak bagus. Kemdikbud perlu lakukan sosialisasi ke daerah/sekolah. Tetap semangat.

[@urielaja9973]

Mau sampe 1000x ganti kurikulum pun klo sdm2 d sekolah negeri di wilayah timur masi kek sekarang mending stop.

[@mohamrul4840]

Kurikulum nya bagus, administrasi nya yang terlalu membebani guru

[@ayurosalita5816]

Apalagi guru honorer ya pak 😅

[@wrightars7394]

bukannya administrasi udh diringkas jadi satu halaman ya ama Pak Nadiem? Tolong koreksinya jikalau ada krsalahan

[@jeremyemmanuel6994]

sy sngt setuju biarkan kurikulum sesuai masing2 sekolah. Terutama tdk harus sama pd tiap2 sekolah, artinya sekolah membebaskan anak didik mengambil mata pelajaran sesuai minat dan bakat serta cita2 mereka. tdk hrs semua pelajaran hrs ditelan oleh siswa yg akhirnya hanya satu atau dua pelajaran yg dipakai. Pelajaran hrs sdh berbasis menggunakan software artinya matematika, fisika tdk hrs bisa hitung manual tp sdh pakai software agar otak siswa tdk terlalu banyak dibebani macam2 ilmu manual, toh bsk kalo kerja semua menggunakan kalkularot atau software unt mempercepat kerja. UNTUK APA ADA CARA YG MUDAH DAN CPT TP MSH PAKAI CARA YG KONVENSIONAL YG LAMBAT. Yg penting adalah HASIL AKHIR. bukan bgmn caranya. Jaman dulu rumus2 ditemukan unt mempermudah hitungan, jmn skrg ditemukan software mk hrs sdh menggunakan iptek. 20 thn yll sy pernah mengusulkan di Univ sy bhw belajar bisa pakai internet (istilah jmn sy dulu) tdk hrs datang ke kampus/sekolah, wkt itu ditentang & diprotes habis2an, tp nyatanya skrg terlaksana. Intinya skrg semua kerja, belajar dan apapun HRS menggunakan teknologi, dan JANGAN SURUH IPTEK MENUNGGU KITA, tp kita yg hrs mengejar dan mengikutinya

[@FatihDTomo]

Yg sehrsnya dirubah itu sistem pendidikannya. Percuma kurikulum berubah-ubah klo sistemnya msh sama. Karena masalahnya bukan hanya pd anak didik, tp jg tenaga pendidik (kualitas, guru honorer & gaji yg rendah), infrastruktur & korupsi (dg alokasi budget yg besar dari APBN)

[@sulaimango4117]

Kurikulum paling sukses y kurikulum KTSP ,,,

[@evinurhayatikusumaningrum4824]

K13 paling bagus krn murid lbh aktif guru hanya fasilitator.

[@gishelggh6831]

@@evinurhayatikusumaningrum4824 tapi secara materi lebih mantab ktsp lebih detail dan anak mudah menangkap materi.

[@indorailfans2532]

Ganti kurikulum mulu kalo ga merubah akhlak apa gunanya

[@mahfilatul2127]

Administrasi yang dibebankan guru masih terlalu banyak sehingga belum FOKUS untuk siswa, apalagi sebuah sekolah yang tidak punya tata usaha guru harus nyambi bertugas sebagai TU my SAPK, Aplikasi pajak, operator dapodik, siharka, PKG-SKP, PAK, OPERATOR ANBK, belum lagi permintaan2 Administrasi yang sifatnta mendadak harus selesai spontan... Kapan waktunya guru untuk muridnya?? Kasian murid2 yang sudah 2 tahun terkena imbas pandemi...waktunya kebijakan mas menteri untuk GURU yang FOKUS UNTUK SISWA.🙏🙏

[@waodeasruni6820]

Ganti kurikulum juga kurang bermakna apabila guru masih dituntut administrasi banyak dan terlebih gaji guru honorer lebih murah dari tukang sampah bahkan jauh di bawah UMP. Kurikulum baru tapi 2 juta Guru honor diangkat atau pak Mentri mundur Deal 👍👌 ini hanya saran.

[@wantostone9283]

Ganti menteri.... ganti kurikulum.... apa kata dunia...

[@pejuangpendidikanindonesia7113]

kalo lebih baik ya gpp

[@bangkongsakti6831]

Gonta ganti mulu kasian nanti peserta jadi percobaan..

[@dwiputrasetodharma4347]

Bukan gonta-ganti Mulu, tapi emang aturannya setiap 10 tahun sekali perlu di revisi kurikulum pendidikannya, biar sesuai dengan perkembangan zaman....

[@inzaghiposumaalkahfi9650]

Mengapa kebanyakan Universitas / Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lebih sering masuk ke Media-media Publik (TV/Radio dan Media Digital) daripada Universitas / Perguruan Tinggi Swasta (PTS)? Padahal kalau Masuk PTN itu Susahnya minta Ampun dan PTS kurang terkenal.

[@arceliofarizjr.4823]

Pendidikan indonesia gk akan pernah maju kalau sistem nilai dan ranking di sekolah negeri ini tdk dihapus. Karena sekolah itu tujuannya mengembangkan serta menambah kreativitas bukannya mengejar nilai. Akibatnya banyak siswa yg mencontek saat ujian karena ingin mendapat nilai bagus dan tdk mau berusaha.

[@eliyanasianturi1781]

Terinspirasi dari Jerome Polin nih ceritanya?? Ga mau ke saing gitu hahahahahhh

[@ravy2216]

Jerome siapa?

[@abdisukmaa]

Semoga dgn opsi kurikulum yg baru dapat: 1. Mengedepankan peran orgtua siswa dgn sekolah. 2. Kurikulum yg lebih ramping dan yg paling penting adalah, 3. Sederhana namun bermakna.

[@Maximilianusanthonius]

Sekolah mubadzir....semua mata pelajaran ujung2nya yg dipake paca hitung tok....OMONGKOSONG

[@abdisukmaa]

@@Maximilianusanthonius Iya benar, yg d pake adalah baca dan hitung aja namun itu bagi org yg malas mikir..

[@Maximilianusanthonius]

@@abdisukmaa gk ada gunanya mikir ..... Lihat pelajaran agama semuanya dipake diamalkan kehidupan sehari-hari.....ini yg paling ideal drpd... Bahasa Indonesia Bahasa daerah Ppkn Ipa Ips Lulus ilmu tersebut tidak dipake sama sekali..... Kurikulum MUBADZIRR....

[@abdisukmaa]

@@Maximilianusanthonius mapel bhs indonesia gak di pakai ya ? Skrg kamu komen d komentar Saya pakai bahasa apa ? Saya sbnr.a malas membalas komentar kamu, tp saya pnya tanggungjawab utk mengedukasi kamu.

[@Maximilianusanthonius]

@@abdisukmaa bahasa Indonesia cukup dr sekedar ngomong...ngapain pke pelajaran sgla.... Paling parah bahasa daerah...🤦‍♂️🤦‍♂️ Bwt apa....apa lulus nanti bakal dpke?