Рет қаралды 7,900
Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu ikan asli perairan Indonesia yang telah berhasil didomestikasi. Jenis-jenis ikan patin di Indonesia sangat banyak, antara lain Pangasius pangasius atau Pangasius jambal, Pangasius humeralis, Pangasius lithostoma, Pangasius nasutus, pangasius polyuranodon, Pangasius niewenhuisii.
Ikan patin memiliki bentuk tubuh memanjang, berwarna putih perak dengan punggung berwarna kebiruan. Ikan patin kagak ada sisik, kepala ikan patin relatif kecil dengan mulut terletak diujung kepala agak ke bawah.Hal ini merupakan ciri utama golongan catfish. Panjang tubuhnya dapat mencapai 120 cm.Sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang berguna sebagai peraba.Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang besar serta bergerigi di belakangnya, sedangkan jari-jari lunak pada sirip punggungnya terdapat 6 - 7 buah (Kordi, 2005).
Pada permukaan punggung ada sirip lemak yang ukurannya sangat kecil dan sirip ekornya membentuk cagak dengan bentuk simetris. Sirip duburnya agak panjang dan mempunyai 30 - 33 jari-jari lunak, sirip perutnya terdapat 6 jari-jari lunak. Sedangkan sirip dada terdapat sebuah jari-jari keras yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil dan memiliki 12 - 13 jari-jari lunak (Susanto Heru dan Khairul Amri, 1996).
Menurut Santoso (1996), kedudukan taksonomi ikan patin (Pangasius
hypophtalmus) adalah sebagai berikut :
Ordo : Ostariophysi
Sub-ordo : Siluroidea
Famili : Pangasidae
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius hypophtalmus
Nama Inggris : catfish
Nama lokal : ikan patin
Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Patin
Habitat ikan patin ialah di tepi sungai-sungai besar dan di muara-muara sungai dan danau. Jika dilihat dari bentuk mulut ikan patin yang letaknya sedikit agak ke bawah, maka ikan patin termasuk ikan yang hidup di dasar perairan. Ikan patin brgitu terkenal dan digemari oleh masyarakat karena daging ikan patin sangat gurih dan
lezat untuk dikonsumsi (Susanto Heru dan Khairul Amri, 1996). Patin dikenal sebagai hewan yang bersifat nokturnal, yakni melakukan aktivitas atau yang aktif pada malam hari. Ikan ini suka bersembunyi di liang - liang tepi sungai.
Benih patin di alam biasanya bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air untuk menghirup oksigen langsung dari udara pada menjelang fajar. Untuk budidaya ikan patin, media atau lingkungan yang dibutuhkan tidaklah rumit, karena patin termasuk golongan ikan yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek. Walaupun patin dikenal ikan yang mampu hidup pada lingkungan perairan yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan dengan kondisi perairan
baik (Kordi, 2005).
TM on the spot kali ini mencoba menangkap ikan patin atau jambal di wadjk wonogiri atau WGM dengan umpan pelet dan cacing, selain di waduk wonogiri ikan patin afau jambal juga di temukan disepanjang sungai bengawan solo. Selain di kedua tempat itu sekarang ikan patin sudah tersebar di banyak waduk. Seperti spot waduk cengklik, spot mancing waduk mulur, spot mancing waduk kedung ombo atau WKO.