Sejarah dan Perkembangan Sisingaan, Kesenian Kebanggaan Urang Subang,

Siapa tak mengenal sisingaan. Kesenian khas Kabupaten Subang ini kerap ditampilkan dalam berbagai event. Mulai di hajatan kampung, event nasional hingga tampil di mancanegara sebagai duta budaya Indonesia. Hingga saat ini kesenian Sisingaan masih banyak digandrungi. Dalam setiap penampilannya, seni sisingaan selalu mengundang decak kagum yang melihatnya. Di Subang sendiri saat ini terdapat ratusan grup sisingaan. Tak heran keseian ini menjadi ikon budaya kabupaten Subang. Tugu Sisingan yang berada tepat dijantung kota Subang menasbihkan Subang sebagai kota sisingaan.
Sisingaan sudah diakui secara nasional, tercatat sebagai Warisan Budaya Tak Benda nasional sejak tahun 2013.
Lalu bagaimanakan sebenarnya awal mula sisingaan ini tercipta?
Terkait hal ini terdapat beberapa versi yang berbeda. Namun demikian berbagai penelitian menunjukkan bahwa Sisingaan sudah ada sejak zaman kolonial.
Ada yang berpendapat bahwa Sisingaan lahir pada masa kolonial sebagai bentuk perlawanan masyarakat Subang terhadap penjajah yang diekspresikan melalui bentuk aktivitas berkesenian. Namun, ada pula yang menolak pendapat ini, justru menurut peneliti lain Sisingaan merupakan bentuk ekspresi kegembiraan.
Pendapat lain mengungkapkan Sisingaan kaitannya dengan tradisi odong-odong yaitu mengarak sesuatu benda yang dibentuk menyerupai binatang tertentu dan diiringi dengan bunyi “surak” atau tepuk tangan berirama. Odong-odong ini biasa dipertunjukan pada konteks ritual, seperti ritual pertanian, dan upacara Ngaruwat Bumi. Tradisi ini katanya sudah ada jauh sebelum agama-agama besar masuk.
Dalam beberapa koleksi foto kuno milik Wereld Museum Belanda terdapat 2 buah foto dalam album Subang yang menunjukkan kesenian usungan dengan berbagai bentuk hewan. Foto yang diperkirakan dibuat antara tahun 1900 hingga 1920 itu bertuliskan keterangan sedekah bumi. Mungkin ini menjadi cikal bakal Sisingaan.
Sebelum bernama Sisingaan banyak penamaan atau sebutan yang diberikan pada kesenian ini; ada yang menyebutnya kesenian Gotong Singa, Kuda Ungkleuk, atau Singa Ungkleuk, Odong-odong, Singa Depok, dan Pergosi. Baru pada tahun 1989 berdasarkan hasil seminar, ditetapkanlah nama seni pertunjukan ini adalah Kesenian Sisingaan.
Kesenian sisingaan kini semakin berkembang mulai dari bentuk Sisingaan, waditra, gerak tari hingga busana pemainnya terus mengalami perkembangan tanpa meninggalkan kesan tradisionalnya.
Sisingaan saat ini banyak ditampilkan dalam berbagai acara, bukan hanya khitanan namun juga dalam berbagai acara penyambutan tamu maupun acara resmi lainnya kesenian ini kerap ditampilkan.

[@Ipayyneverlus]

Wowww

[@prassetya699]

Keren jangan sampe hilang ini Sisingaan harus ada penerusnya

[@Ipayyneverlus]

Halo sobat sekalian

[@kakelibra751]

Semangat melestarikan budaya lokal, hususnya seni gotong singa kab.subang

[@restuandika739]

Mantap m3n👍

[@kangdedimuhtarchannel]

Mantap 👍

[@ramalikdenbara3729]

Di tempatkan di syurganya Alloh, Amiiiin.

[@pa_Asep]

👍👍

[@fajartakandiwa3217]

sim kuring ageung di Leles ,Sagalaherang anu kakoncara ku sisingaan oma group.. abdi kapungkur disepit ,naek sisingaan

[@myxynnn1747]

Mainya hebat

[@aryawijaya6115]

Anjay🤙

[@dikatyzko5564]

Indro

[@ramalikdenbara3729]

Abh MH asa ka lanceuk ka Abh Robot th ka tambah rorompok th tukangeun beliau, sok mindeng ngalongokan kr jumeneng MH, ayeuna kng Robot TOS di alam kubur Mugi di tampi iman Islamnya di maapkn segala dosanya di tmp

[@kota_subang]

Aamiin YRA

[@AbelRizadi-zs4bz]

Vivi

[@arifkyrifaldy]

p