Рет қаралды 20,676
Tari Golek Ayun Ayun disajikan oleh mahasiswa Jurusan Tari ISI Yogyakarta.
Tari Golek Ayun Ayun diciptakan pada tahun 1976 oleh seorang pakar tari tradisional Jawa yaitu KRT. Sasminta Mardawa, yang memiliki nama asli Soemardjono atau akrab dipanggil Romo Sas.
Tarian ini menggambarkan seorang gadis remaja yang tengah beranjak dewasa dan senang berias diri. Kata “Golek” dalam Bahasa Jawa merupakan istilah yang memiliki arti “mencari” . Kata “mencari” di sini memiliki maksud mencari suatu jatidiri yang sebenarnya dari seorang remaja yang akan memasuki masa dewasa. Nama Tari Golek Ayun Ayun diambil dari gending pengiringnya yaitu Landrang Ayun-ayun laras pelog pathet nem.
Tari Golek Ayun-Ayun sangat kerap dipentaskan untuk menyambut tamu kehormatan dan biasanya ditarikan oleh dua orang penari, tetapi bisa juga hingga enam sampai delapan penari. Tari Golek Ayun-Ayun merupakan varian dari beksan (tari) Golek yang berbentuk tari tunggal, namun dalam penyajian tari Golek Ayun-Ayun bisa juga ditarikan secara berkelompok dengan mengolah komposisi dan pola lantainya.
Busana adat yang dipakai oleh penari Tarian Golek Ayun Ayun adalah pakaian adat Jawa yang terdiri dari Jarik (kain bermotif batik berbentuk segi panjang sebagai penutup tubuh bagian bawah), Stagen (kain bentuk persegi panjang untuk melekatkan jarit), Rompi Bludru, dan Sampur (kain yang diikatkan ke pinggang). Aksesorisnya terdiri dari gelang tangan, gelang bahu, kalung, Subang (perhiasan yang terbuat dari perunggu), Ceplok jebehan (hiasan bunga yang terbuat dari kain saten), Jamang (hiasan kepala dengan bulu), Sinyong (rambut yang diikat seperti bentuk sanggul), dan Cunduk menthul (perhiasan bentuk bunga).