TARI LIMBASARI_TARI TRADISIONAL_SERLI ANGGITA_SMKN 1 BOJONGSARI_PURBALINGGA_JAWA TENGAH

TARI LIMBASARI
FLS2N TARI TRADISIONAL
Penari : Serli Anggita
Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Bojongsari
Kabupaten Purbalingga
Jawa Tengah
Karya Tari Limbasari ini diilhami dari sebuah kisah legenda putri cantik dari desa Limbasari, kecamatan Karangreja kabupaten Purbalingga. Berawal dari kisah kecantikannya Limbasari yang menjadi pembicaraan para penduduk desa. Maka kian hari kian banyak para adipati - adipati yang mengejar ngejar limbasari untuk mempersuntingnya karena kecantikannya yang luar biasa, sehingga para adipati- adipati itu berusaha berbagai cara agar Limbasari mau menerima lamarannya.
Wlingi Kusuma yaitu kakak Limbasari mempunyai cara untuk menentukan calon suami adiknya dengan cara mengadakan sayembara perang dan siapa saja yang dapat mengalahkannya maka dialah yang berhak mempersunting Limbasari. Namun para adipati menyadari jika Wlingi Kusuma sangat sakti sehingga tidaklah mungkin untuk mengalahkannya, hingga muncul niat jahat para adipati untuk bekerja sama mengeroyok serta membunuh Wlingi Kusuma, akhirnya Wlingi Kusuma tewas dan dimutilasi oleh para adipati.
Kematian kakaknya sangat tidaklah wajar sehingga membuat Limbasari semakin bingung dan kalut dalam suasana ketidaknyamanan. Jauh didalam lubuk hatinya dan batinnya berpendapat bahwa dengan kecantikan fisik memang bisa membahagiakan, tetapi dengan kecantiakan juga bisa membuat malapetaka. Oleh karena itu ia berpesan kepada gadis gadis Desa Limbasari, agar jangan meniru dirinya, sesuatu yang sangat berlebihan itu tidaklah bagus, berperilakulah dengan yang sederhana saja.
Dalam kondisi gelap pikirannya, Limbasari memohon kepada Allah SWT dengan cara tapa pendem dengan menguburkan diri dalam tanah yang diberi seutas benang panjang menjulur ke permukaan tanah. Pesannya sebelum dikuburkan kedalam ke liang lahat, bila benang ditarik masih bergerak, artinya ia masih hidup. Sebaliknya bila benang ditarik tidak bergerak, maka artinya ini menunjukkan bahwa Limbasari sudah meninggal dunia. Begitulah setelah kurang lebih seminggu melakukan tapa pendem, benang itu lalu ditarik, tetapi tidak bergerak sama sekali yang berarti ia sudah meninggal dunia.
Produksi by SMK N 1 BOJONGSARI
Directed dan Koreografer : JUNIATI S. Pd
Penata Rias busana : DESI
Properti : MULYO SETYO BUDI
Penata Gerak : JUNIATI S. Pd dan WIJANARKO S. Sn