TARI TEPAK SIRIH KHAS ROKAN HULU (TARI PEYAMBUT TAMU KEHORMATAN ) - RIAU - INDONESIA

#PesonaIndonesia #wonderfulRokanHulu
SINOPSIS
TARI TEPAK SIRIH (TTS)
Lahirnya Tari Tepak Sirih.
Berdasarkan sejarah, bahwa orang melayu pada dasarnya sangat menghargai persahabatan dan kekerabatan, melayu juga sangat menghargai antara sesama, tanpa membedakan satu dengan yang lain nya, sebagaimana dengan kata bijak, mengatakan “Yang tua di hormati, Yang sama besar (sebaya) di segani dan yang lebih kecil di sayangi”, termasuk dalam hal menyambut tamu yang datang, apalagi tamu tersebut tergolong penting dan istimewa. Bentuk penghormatan tersebut, diwujudkan dalam berbagai cara, kata, lambang serta gerak gerik yang khas, dan tidak jarang juga memadukan berbagai tradisi, namun umumnya tetap didominasi nuansa islami. Seperti menyambut ulama yang datang, dengan qosidah diiringi Burdah atau Rabana, menyambut tamu dengan silat dan gondang burogung dan lain sebagainya. Begitu pula dengan tamu penting dan istimewa seperti pejabat pemerintahan.
Pengertian Tari Tepak Sirih
Tari adalah gerak tubuh secara berirama untuk menyambut tamu khusus dan penting sebagai ungkapan perasaan senang dan gembira serta berusaha memberikan pelayanan serta perlindungan yang terbaik.
Tepak : Tempat penyimpanan bahan-bahan dari peralatan makan sirih, yang terbuat dari kayu, tembaga atau kuningan, berbentuk empat persegi panjang (ada tepak besar, ada tepak kecil) dihiasi dengan kain berenda dan pada umumnya berwarna kuning mas.
Sirih : tumbuhan merambat di pohon, yang daunnya berasa agak pedas, biasa dimakan bersama dengan pinang, kapur, gambir sebagai makanan yang mencandu, penguat gigi, dan sebagai salah satu bahan obat-obatan.
Tari Tepak Sirih : Tari yang di sungguhkan untuk menyambut atau menerima tamu penting atau khusus, sebagai ungkapan senang dan kegembiraan serta hormat kepada tamu yang datang melalui olah gerak tubuh secara berirama dengan Tepak yang berisikan sirih (memuliakan orang lain), kapur (ketulusan), gambir (tabah dan ulet), pinang (baik budi pekerti), kacip (mufakat) sekaligus sebagai lambang kebesaran dan penghormatan tertinggi di adat melayu.
Ragam gerak dan Penari Tari Tepak Sirih.
Ragam gerak yang digunakan dalam tari tepak sirih adalah, terdiri dari:
1. Ragam gerak silat tigo bulan, salah satu silat tradisional Rokan Hulu, yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) secara Nasional tahun 2019 sebagai Karya seni Rokan Hulu yang resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
2. Tupai Bugoluik, dalam bahasa Indonesia Tupai Bugoluik berarti tupai yang sedang bermain. Esensi dari gerak tupai bermain, adalah keterampilan dan kesigapan tupai diatas dahan pohon, berlari dan melilit temannya bersenda gurau tanpa satu pun yang jatuh ke tanah.
3. Burobah Bopulun, ragam ini berasal dari esensi gerak burung burobah yang terbang terampil seolah menyatu dengan temannya bermain-main dan berputar-putar, terbang kencang, namun tidak terbentur dengan pohon atau tumbuhan lain ataupun benda lainnya. Mereka menyatu atau berpulun, tapi tak jatuh ke tanah.
4. Olang Bubega, ragam ini beral dari esensi gerak burung elang yang terbang miring dan tinggi, yang siap membaca situasi dan kondisi dari ketinggian dan kejauhan terhadap mangsa dan makanan. Begitu mangsa akan mengganggu, elang siap dengan sigap dan cerdik mencerkam mangsa atau makanan sampai lumpuh (siap dan Siaga)
Jumlah penari tari tepak sirih berjumlah ganjil dengan jumlah minimal 5 orang atau maksimal 7 orang, dan pada umumnya dilakukan oleh perempuan, dengan busana melayu, kerudung warna merah, baju berwarna kuning emas dan Rok/blus berwarna hijau tua. Irama musik khas Rokan Hulu, irama sholawat di surau suluk dan masjid tergolong tua, dengan alat musik perpaduan tadisional dan modern, termasuk alat musik tradisional Rokan Hulu, bernama “gambang”
PERESMIAN TARI TEPAK SIRIH
Oleh Bupati Rokan Hulu. H. Sukiman Datuk Setia Amanah Panglimo Pukaso, sekaligus penetapan sebagai Tari penyambutan tamu kehormatan Kabupaten Rokan Hulu yang di tandai dengan penandatanganan piagam, pada tanggal 14 Januari 2019, di Hall Utama Masjid Agung Islamic Center Pasirpengaraian.
Pelindung Penasehat : Bupati Rokan Hulu
Pengarah : Sekretaris Daerah Rokan Hulu
Ide Garapan/Lirik lagu : Drs. Yusmar, M.Si
Penata Tari : Dasrikal, Amd.Sn
Penata Busana : Ratih Sukatmini, S.Pd
: Fitriani, SH
: Syahlen, S.Sos
Penata Musik : M.Syukron, Amd.Sn
Richo Setiawan
Vocal : Khairulia. A. Yuni
PEMUSIK
1. Richo Setiawan (GITAR)
2. Ratih Sukatmini (VOCAL)
3. Muhammad Syukron (BIOLA)
4. Amin Hamidi (CELO)
5. Fariz Hasbullah (BEBANO,DARBUKA)
6. Afe Risnan (DRUM)
7. Yasir Arafat (GITAR BASS)
8. Joko Hartono (KEYBOARD)
9. Rian Azka (VOCAL)
PENARI (Sanggar Tari Balai Proco) Kabupaten Rokan Hulu.
1. Putri Azzhara
2. Cita Suci
3. Ridha Febrianti
4. Humairah Faradila
5. Nesha Novita
6. Intania Hardi
7. Mawaddah
Produksi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tahun 2020.

[@liaajulia7302]

Udah umur segini baru tau ada tarian persembahan dan lagunya dari kampung ortu

[@jumiarninoer4256]

Selalu suka setiap kali dengar lagu tari tepak sirih ini, merinding.. Makin cinta dengan Rokan Hulu ku.. 😍

[@wahyuramadhani876]

Mantap.. 👍🏻👍🏻👍🏻

[@erwanbakhtiar2981]

Wow keren.. 👍🏻👍🏻

[@mediacentrerokanhulu]

Terima kasih pak...🙏🏻🙏🏻

[@fitrinovitasari5207]

izin ambil vidionyo untuk buek tugas yo sanak 🙏

[@mediacentrerokanhulu]

Iya kak..