Tangan Amran Sulaiman Kuasai Sektor Pangan | Jelasin Dong!

Laporan jurnalistik berkualitas dan enak dibaca. Untuk berlangganan Tempo, klik di sini:
s.id/tempoaja
Baca di sini: majalah.tempo.co/
Majalah versi cetak di sini:
linktr.ee/berl...
TEMPO.CO - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengusulkan perubahan regulasi sejumlah lembaga yang menangani sektor pangan, mulai dari perusahaan milik negara hingga regulator lain seperti Badan Pangan Nasional. Dalam rancangan aturan yang disusun, Amran mengusulkan lembaga-lembaga itu berada di bawah koordinasi kementerian yang dia pimpin. Jika aturan ini gol, akankah Amran menjadi panglima yang menguasai tata kelola pangan nasional?
Official Website: www.tempo.co
Dukung Channel KZbin TEMPO dengan join membership Pendukung TEMPO.
Klik: / @tempovideochannel

[@riankusumayuda5632]

Mentri amran sangat bgus, pro dengan rakyat, turun mencari keluahan para petani seperti apa, mencari solusi dan memecahkan masalah. Ketimbang mentri sebelumnya korup😢

[@JunjunganAritonang1]

Lihat hasilnya

[@magisteragribisnis3059]

Apa benar Bro..ada asosisasi ke Kalimatan Selatan engga ini

[@mohonditunggu9187]

Nyimak aja. Pesimis ke depan negara ini bakal spt apa.

[@Peasttt]

Selagi Prabowo tidak lepas dari tangan Jokowi 🐙💰dan Oligarki Rakyat tetap tertindas😭😭 dan tidak BERDAULAT PANGAN, EKONOMI DAN DEMOKRASI😛😛😛

[@JokoSepuh-kt5uy]

Artinya .. Oligarki > Jokowi >....

[@mesiahalmasih6281]

jadi ingat bustanul arifin kepala bulog era orba yg orangnya bu tien.

[@muslimindaenglalo6133]

Balang biringje'ne menyimak

[@munarapbatulayar685]

Saya bukan petani, tapi sawah ada punya sedikit dan saya tidak garap, karna hasil tidak bisa balik modal garap. Kalo sepintas saya lihat masalah pupuk ini seperti sengaja di seting untuk telat tiba dilokasi dan jumlah terbatas/kurang, jadi waktu pemupukan tidak tepat dan porsi pupuk kurang lagi sehingga hasil panen ala kadar. Artinya sengaja di seting supaya hasil tidak melimpah, artinya stok kurang dan arti selanjutnya harus IMPOR .......

[@abansamsana2573]

Angkat dong solusi mengatasi permaslahan pupuk, Presiden harus berani: Berlakukan SUBSIDI PRODUKSI hasil pertanian/peternakan/perikanan (integrasi tani ternak ikan untuk efisiensi). BUKAN SUBSIDI PUPUK Dengan ketentuan sbb: 1. Hasil tani ternak ikan perlakuan pupuk+insek/fungi FULL ORGANIK/ grade A *, dibeli Pemerintah dgn harga *TERTINGGI Jual ke konsumen oleh pemerintah ke konsumen dengan nilai subsidi TERTINGGI 2. Hasil tani ternak ikan perlakuan pupuk+insek/fungi SEMI ORGANIK/ grade B, dibeli Pemerintah dgn harga SEDANG Jual ke konsumen oleh pemerintah ke konsumen dengan nilai subsidi SEDANG 3. Hasil tani ternak ikan perlakuan pupuk+insek/fungi FULL KIMIA/ grade C, dibeli Pemerintah dgn harga TERENDAH Jual ke konsumen oleh pemerintah ke konsumen dengan nilai subsidi TERENDAH OUTPUT: Hasil pertanian dengan kualitas organik/grade A, harga sangat terjangkau oleh konsumen karena nilai subsidi dari pemerintah paling tinggi. Tanpa paksaan, petani akan melakukan pertanian full organik. Rakyat sehat bermartabat, petani berdaulat

[@jonjoberly2731]

Ngarep kebijakan kok mintanya subsidi terus. Kalau minta subsidi terus ujung2nya pemerintah naikin pajak. PPH 12% noh contoh nyatanya. Pikir dulu sblm komen.

[@salehsaleh3116]

Nyimak

[@magisteragribisnis3059]

Pak Amran jadi Presiden saja kalau mau mengatur semua nya yang ada ini...

[@herusudarnoto7723]

Lucu juga sih kalau tujuan menteri pertanian itu swasembada pangan doang, harus menteri pertanian itu punya program memakmurkan petani. Kalau kehidupan petani bisa makmur, sektor pertanian bakal bisa menarik masyarakat untuk bekerja di sektor pertanian sekaligus bisa menekan kemiskinan. Saat ini ada kesan negara memelihara kemiskinan karena akan dimanfaatkan untuk tujuan elektoral saat pemilu dengan strategi bagi2 bansos. Pemerintah memang sengaja tidak menangani kemiskinan agar di saat pemilu masih ada orang miskin untuk di beri bansos (untuk pencucian pemerintah). Menteri pertanian harusnya diberi tugas utama yaitu memakmurkan petani. Kemakmuran petani secara otomatis bakal mengentaskan kemiskinan dan tercapainya swa sembada pangan. Kalau kementerian pertanian hanya fokus ke swa sembada pangan kan gampang, tinggal mencetak sawah2 baru dengan mendatang tenaga kerja dari Cina, masalah pangan dengan mudah bisa teratasi, bahkan bisa mengekspor hasil pangan. Tapi apa gunanya kalau bisa swa sembada pangan tetapi petani Indonesia tidak makmur, bahkan malah makin sengsara. Proyek2 lumbung pangan jangan sampai memakan korban petani2 di Jawa yang sering kekurangan pupuk bersubsidi..

[@moderasi1008]

Apapun yg dilakukan pemerintah/kementan, selama usahatani tdk menguntungkan petani, swasembada sulit dicapai, klo misal tercapai tp tdk mampu meningkatkan kesejahteraan petani, percuma, akan muncul persoalan baru, yaitu banyak petani pensiun dini. Kebijakan pangan murah adalah kebijakan sesat pikir, petani selama ini hanya dianggap sbg obyek bukan subyek bahkan hanya menjadi kuli dari para tengkulak. Petani selalu disebut pahlawan pangan bahkan pertanian/ketahanan pangan selalu menjadi komoditas politik saat pilpres n pilkada, setelah itu da...da...alias bye...bye... 😢😢

[@maguswijanarko688]

ORDE BARU JILID 2 GAASS POOLL AJA LAAHHH 😂😂😂😂

[@ekopriyosantoso5186]

BUMN Pangan Hadir..................

[@didomiranto3696]

Amaran msi da kkrabatan dng syam yg cs jowi n wowo , n syam sndiri ponakan uncle sobirin yg dikejar2 kpk n skrag ud mnang prapradilan . Syam adala yg mngerjakan proyek fut estet di konoha yg mmbabat hutan , jdi amaran n syam , uncle sobirin kluarga . Mantap kan segala urusan pangan rakyat konoha da pda mreka , mulai regulator tingkat pusat , daerah n plaksanaya . Semua atas acc wowo . Jlas ujung2ya money2 buat nambah $ , n dana kampanye 2029 . Hbat2 ..... , alus skli mainya , dng alasan swasembada pangan tpi $ dmna2 ..... 😂 konoha .... konoha !

[@nailalaksono7792]

Di tata seperti apapun, kalau nggak ada takutnya untuk korupsi akan tetap ruwet. Harusnya prioritas 1 adalah mengesahkan UU Perampasan Aset Korupsi. Ketika nggak bisa membuktikan hasil kekayaannya, aset keluarga langsung diambil negara. Saya kira akan sangat membantu APBN, bisa untuk mendanai makan siang bergizi, biaya berdemokrasi akan murah, kayaknya banyak gal ruwet negara ini akan selesai.

[@abansamsana2573]

Fakta kenapa pupuk tidak terealisasi penyerapannya, karena kondisi kemarau, kementan dituntun produksi-maka data tanam melambung tidak sesuai fakta kekeringan. Juga tidak sesuai data BPS

[@herusudarnoto7723]

Kelangkaan pupuk terjadi karena adanya proyek food estate yang banyak menyedot pupuk, sehingga petani di Jawa kekurangan jatah pupuknya yang berakibat hasil panen menurun dan terpaksa impor pangan. Seharusnya proyek2 semacam food estate seperti proyek lumbung pangan Merauke yang sifatnya masih coba2 itu tidak menggunakan pupuk bersubsidi, sehingga tidak mengganggu jatah pupuk untuk petani.

[@kruxz754]

Salah satu faktornya karena birokrasi yg ribet, penyerahan pupuk ke desa desa harus lewat spk dari bupati, sementara di banyak kabupaten sangat sulit menerbitkannya kecuali ada pelicin. Tapi infonya mulai sekarang penyerahan pupuk langsung dari distributor

[@barayatani]

Padahal bagus loh menteri amran

[@Gimananegaraini]

KATA SIAPAAAAHHH

[@barayatani]

@m.c7803 kata saya bang, saya kan petani Pas baru jabat tahun ini ganti menteri yg korupsi banyak bantuan pertanian

[@rudicahyono2031]

😂 itu hanya pencitraan. jangan tertipu 2x

[@barayatani]

@@rudicahyono2031 jaman periode pertama amran juga bagus, cek aja data pas beliau jadi menteri. Saya bisa bilang bagus karena pas beliau menjabat lagi bantuan pertanian tuh pada turun dan juga jatah pupuk subsidi di tambah sama beliau

[@dimasseto7248]

saya rasa bagus kok mentri amran ini project utama prabowo untuk swasembada pangan, jadi wajar saja peraturan disesuaikan demi mencapai target ambisius. tempo kebiasaan nyinyir duluan

[@dwiherusukoco189]

Problem utamanya tdk ada data kebutuhan dan produksi pangan nasional yg valid dan dipercaya semua pihak, sehingga banyak mafia2 import pangan (beras, jagung, kedelai, susu, daging, dst) yg cari keuntungan klp (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) di instansi2 yg merugikan rakyat (petani/peternak). Jadi jgn heran jika masalah import pangan menjadi rebutan setiap instansi terkait bersama rekanannya.

[@mburuberkah8020]

Angan angan menjadi negara maju rasanya masih jauh, pejabat pejabatnya tidak lebih sama dengan yang sudah sudah.

[@kinantimegantari7895]

Semoga isu yang ku dengar salah. Ada rencana besar di sektor pertanian. Daerah Jember atau jombang.

[@AdnanDanipagieh-gl8hh]

Daftar petani milenial online aja lokasinya ngak merata

[@armensiuspebrian8613]

pengen ketawa...

[@mujahidin5189]

Menteri Pertanian Amran Sulaeman, menteri gagal dalam program-programnya salah satunya program sergab. pada periode pertama presiden Jokowi. Program Sergab yang melibatkan TNI, gagal total, Bulog tak bisa menyerap gabah petani. Koq dijadikan Menteri pertanian lagi.

[@barayatani]

Bagus loh padahal menteri amran

[@dimasseto7248]

saya rasa juga bagus mentri amran ini project utama prabowo untuk swasembada pangan, jadi wajar saja peraturan disesuaikan demi mencapai target ambisius. tempo kebiasaan nyinyir duluan, pantau aja dulu kinerja nya.

[@Gimananegaraini]

@@dimasseto7248 kamu belajar lagi filosofinya kenapa bumn itu dipisah operator dan regulator.

[@adyp5833]

Kita ga kurang peraturan yg bagus. Semua menjadi tidak bagus, ketika beberapa oknumnya (sengaja) tidak becus saat mengurus

[@riswanto1761]

asyik gibah dapet duwit ,mantab sukses selalu kawan

[@nokturnalman3647]

kocak lu

[@DreamSucces-b2w]

termaauk yg bikin gara gara susu sapi rakyat jadi dibuangin dn mau impor beaar beaaran ya

[@merpud]

kirain guru gembul

[@IdaRoyani-tn1bd]

Entah lah mengapa presiden dan para menteri jor²an membuat program yang banyak menguras dana, mbok ya tahu situasi dan kondisi yang ada. Kalau mengandalkan hutang, sipapun bisa jadi presiden 😎

[@rudicahyono2031]

😢 menyedihkan. Indonesia cemas 2045

[@bpmberkahplusmanfaat5881]

JANGAN HANYA BICARA DRAMA. BICARALAH ESENSI. Jangan mengentertain para begundal..maling negara. Kembalikan negara pada tempatnya. Yg seharusnya.