Рет қаралды 12,828
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-MEDAN.COM - Pasukan Pendudukan Israel sudah memprediksi kerusakan akibat serangan pasukan perlawanan di Lebanon, Hizbullah.
Serangan itu dinilai akan berdampak terhadap pasokan air hingga listrik.
Militer Israel baru-baru ini membagikan sebuah dokumen dengan walikota-walikota di wilayah utara.
Dokumen itu merinci skenario terbaru untuk perang habis-habisan dengan Hizbullah.
Selain itu, mengurakan dampak potensial termasuk pemadaman listrik selama tiga hari di beberapa kota.
Selain itu, gangguan pasokan air yang berlangsung beberapa hari, pemutusan sambungan telepon rumah hingga delapan jam.
Selanjutnya gangguan komunikasi telepon seluler hingga 24 jam, dan gangguan lokal singkat pada layanan radio dan internet.
Sebanyak 40% tenaga kerja Israel juga dimungkinkan tak bisa bekerja selama perang.
Lembaga keamanan lantas mengantisipasi serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
Musuh diperkirakan akan meluncurkan ratusan roket yang membawa hulu ledak mulai dari 50 kilogram hingga 500 kilogram.
Hizbullah diperkirakan awalnya menargetkan fasilitas IOF, diikuti oleh infrastruktur dan kemudian wilayah sipil.
Kelompok tersebut mungkin menargetkan wilayah selatan hingga Tel Aviv.
Sehingga, berpotensi memicu evakuasi massal ke al-Quds dan wilayah selatan.
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) memprediksi, Iran akan melancarkan serangan terhadap Israel dalam 24 jam ke depan atau paling tidak 48 jam ke depan.
Menanggapi ancaman Iran, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengaku pasukannya siap menghadapi serangan apa pun.
Dikutip dari The Times of Israel, pernyataan ini disampaikan Netanyahu pada Minggu (4/8/2024).
Diakuinya, pihaknya siap menghadapi skenario apa pun, baik secara ofensif maupun defensif.
Lebih lanjut dikatakannya, militernya akan membalas dengan keras jika negaranya diserang.
"Saya tegaskan dan katakan kepada musuh-musuh kami: Kami akan membalas dan akan menuntut harga yang mahal atas setiap tindakan agresi terhadap kami, dari pihak mana pun," kata Netanyahu.
Lembaga keamanan Israel berada dalam kondisi siaga tinggi terhadap tanggapan Iran yang dilaporkan dapat diantisipasi dari berbagai arah.
Diketahui, Iran bersumpah akan membalas kematian pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, Rabu (31/7) di Teheran.
Mereka menduga, Israel dalang di balik serangan itu.
Namun, Israel sendiri belum memberikan komentarnya soal tewasnya Haniyeh.
Saat ini, sebanyak 22 negara telah meminta warganya untuk meninggalkan Lebanon.
Pasalnya, perlawanan di Lebanon Hizbullah yang didukung Iran diduga akan memainkan serangan balasan ke Israel. (*)
Bergabung dengan channel ini untuk mendapatkan akses ke berbagai keuntungan:
/ @tribunmedantv
Baca selengkapnya di www.tribun-medan.com
#TribunMedan