INI RELATE BGT!!! pengen sharing sedikit. Waktu aku umur 18 tahun aku melayani di sebuah gereja sebagai salah satu guru sekolah minggu. Pertama kali aku datang untuk sermon untuk bertemu sama guru sekolah minggu yang lain, aku tidak disambut ramah sama sekali mungkin ada beberapa tapi ada satu orang yang seharusnya menjadi pembimbingku karena aku itempatkan di distrik yang sama dengan dia. Namun dia sama sekali mengacuhkan aku bahkan untuk berkenalan saja tidak mau. Singkat cerita aku udah melayani sekitar sebulanan lebih dan di gereja tersebut mau diadakan sebuah konser untuk anak sekolah minggu. Aku otomatis menjadi salah satu panitia konser tersebut. Wah akhirnya aku bisa ngelihat semua sifat asli dari pelayan gereja yang lain selama rapat tersebut. Banyak banget masalah sepele sampai maki maki atau sindir sindiran hanya karena masalah sepele tentang uang. Masalah senioritas juga ternyata ada dan ga sekali dua kali kejadiannya. Selama rapat kerja keras saya juga sama sekali tidak dihargai. Yang selalu dipermasalahkan oleh pendeta maupun pelayan di gereja tersebut adalah kenapa saya jarang datang sermon bukan menilai bagaimana kinerja atau apa saja pengorbanan yang saya lakukan untuk konser tersebut. Padahal mereka tahu bahwa saya sering izin untuk sermon karena bertabrakan dengan jadwal les atau kursus saya yang kebetulan saya hendak melakukan ujian masuk perguruan tinggi. Selama kegiatan konser ini saya juga lumayan banyak mengeluarkan biaya yang saya ikhlas untuk tidak dikembalikan. Namun pada akhir konser saya sama sekali tidak berikan apresiasi seperti teman saya dan seluruh pengurus lainnya yang diberikan istilahnya "uang cape". Saya sih tidak meminta balasan apapun untuk konser ini karena saya tulus mau melayani anak sekolah minggu. Namun hal ini membuat keluarga saya sedikit murka, kenapa dari awal sampe akhir saya ga pernah dipedulikan sama pelayan gereja tersebut. Begitu seterusnya hingga konser selesai, Terlalu banyak kepahitan selama rapat maupun hari h konser yang tidak bisa saya jelaskan satu persatu. Sampai akhirnya menjelang natal, sama seperti biasanya kehadiran saya disana hanya dianggap angin lalu saja. Hingga akhirnya keluarga saya memberikan sedikit rezeki kami untuk menyumbang kegiatan natal pada distrik sekolah minggu yang saya tempati. Semenjak tahu bahwa saya menyumbang untuk natal, hampir semua pengurus maupun pelayan gereja disana bersikap seolah olah baik kepada saya dan menyanjung saya didepan semua orang. Padahal saya tahu sendiri sebelum ini saya tidak pernah dianggap oleh mereka. Sampai akhirnya setelah acara natal selesai saya memutuskan hubungan dengan pelayan gereja maupun kegiatan sekolah minggu karena dilanda kesibukan dengan tugas akhir ujian akhir dan ujian masuk kuliah. Namun dalam hati saya, saya merasa senang untuk keluar dari pelayanan tersebut karena saya sudah beribu kali makan hati disana. Sampai ditahap saya benci dengan semua pengurus gereja tersebut. Karena kejadian kejadian tersebut saya tidak pernah lagi mengikuti layanan digereja sama sekali, cuman sekedar kebaktian lalu pulang kalaupun bertemu dengan mereka dengan tidak sengaja mereka juga toh mengacuhkan saya. Saya tidak tahu mendiskripsikannya namun teman saya bilang kalau hal yang saya alami membuat saya trauma terhadap suatu instansi gereja ini. sampai sampai saya sudah merantau juga saya gamau gereja di gereja yang sama. Sampai akhirnya saya sadar bahwa yang salah bukan gerejanya namun oknumnya, akhirnya saya mulai membuka hati, mengikhlaskan semua yang terjadi. Saya mulai pelayanan kembali walaupun bukan di gereja tersebut.
@hendrawijaya99802 жыл бұрын
gereja dan gembalanya harus dengar podcast ini, sebagai bahan koreksi secara mendalam, mereka hrs mau jujur cek ricek sejauh mana kemurnian penggembalaan gereja hari2 ini
@RaguelLewi3 жыл бұрын
Semoga teman-teman enjoy ya!
@TodaysMessage3 жыл бұрын
Thank you Pastor El... Sangat menginspirasi
@saraputri18262 жыл бұрын
Pastor,aku ngalamin banget apa yg pastor blg ttg org kristen di menit2 ke 9.Gimana caranya udah hampir persembahin semua yg ada tp selalu gapernah/ga di anggep sama org2 gereja? bahkan beberapa yg katanya "kaka rohani" hampir kaya tiap chat ngehakimin terus bhw gw yg salah gitu.aku tu galau bgt😢
@carolinaanastasia49592 жыл бұрын
@sebastianpardede64173 жыл бұрын
Pelayanan terbesar itu lahir dari luka terdalam 🥰🥰
@RaguelLewi3 жыл бұрын
Yes yes
@EzraTri-si7lq Жыл бұрын
Terimakasih Sahat Memberkati.. 😇
@denyfirmansyah88733 жыл бұрын
Gila sih ini episode paling terbuka, padat, lsg mengerucut mantab
@RaguelLewi3 жыл бұрын
Bless you
@hoseaclaudio59653 жыл бұрын
Praise the Lord 🙏
@jrg-b612 жыл бұрын
tepat sekali dibutuhkan ps yg berbicara akan kenyataan kehidupan ini
@ferycantona18849 ай бұрын
Bang raguel, minta saran dong, bagaimana agar tetap fokus melayani dengan tulus di dalam circle gereja yang kita sudah sempat kecewa dengan beberapa pelayannya, dalam hati saya ada dorongan untuk berpindah gereja agar tidak terdistraksi oleh kebencian saya terhadap orang-orang ini, tapi ada juga yang mengatakan bahwa saya sebenarnya tidak perlu sampai pindah gereja namun tetap fokus melayani dan tetap berusaha mengampuni orang-orang tersebut? Thanks sebelumnya pastur raguel, video ini sangat memberkati 🙏🏻
@elenorajaimun4561 Жыл бұрын
Terima kasih today messages,..
@agungworshippertv.54919 ай бұрын
Syalom perkenalkan nama saya Rahmagung Sembodo Survivor Leukimia. Saya adalah satu2nya pasien Leukimia yang hidup dan sehat se-Indonesia di tahun 2022. Saya sudah meninggal karena leukimia dan covid tgl 5 September 2022. Saya hidup Kembali karena Tuhan Yesus menjumpai saya ketika saya di rawat di ruang ICU RS.Dharmais. Ketika Tuhan Yesus datang di ruang ICU, Dia berkata: "Berserah nak, Aku yang bekerja bagimu, Aku tidak meninggalkanmu, Aku akan pakai kamu menjadi saksi-Ku yang hidup bagi banyak orang, Aku yang akan melengkapimu." Kesaksian saya bisa dilihat di KZbin: Agung Worshipper TV Miracle TV Solusi TV Ini nomor WA saya: 081383283366. Saya sekarang banyak memberikan edukasi bagi penyintas kanker di Indonesia. Sampai saat ini saya masih cek up satu bulan sekali di RS.Dharmais dan saya masih minum obat kemotherapy oral. Kiranya kesaksian saya ini menjadi berkat dan semakin memperkuat khususnya iman orang percaya untuk tetap ikut Tuhan Yesus apapun yang terjadi. GBU 🙏🏻
@samuelfredyfranciscosiantu5747 Жыл бұрын
Wow sungguh membangun 😊
@jemivr_46502 жыл бұрын
Trima ksih buat chanel ini yg sngat memberkati smoga tetap brkembang. Trima ksih jg Ps. Raguel Lewi atas kisahx dan pesanx. Tuhan memberkati playananx. Amin
@carolinaanastasia49592 жыл бұрын
Terimakasih Ps. Raguel untuk sharingnya
@jenlyfioms6483 жыл бұрын
Thank you pastor 👍 Sangat nancepp
@RaguelLewi3 жыл бұрын
Bless you
@selvicepicepot3 жыл бұрын
Thankyou ps.. Sangat menginspirasi 🙏🏻🙏🏻
@RaguelLewi3 жыл бұрын
Bless you!
@faridasamosir3 жыл бұрын
Opening sound 👍🏽👍🏽👍🏽
@regestisalomi2 жыл бұрын
Thats really powerful 🥰
@linaangela7187 Жыл бұрын
Gereja n parents....sama2 toxic n mengecewakan. Circle diluar greja jauh lebih menyenangkan n apa adanya.
@NetizenAnswer10 ай бұрын
judulnya kok "setia di gereja"??? mestinya setia sama TUHAN..gereja mah bangunan doank..hahaha.. eittzz..TUHAN bukan di gereja loh..TUHAN ada di setiap pribadi..
@calvinfadirs75202 жыл бұрын
Menurut saya: Kata "Lu" untuk seorang Pendeta, kayanya kurang pas dehh 🙏...
@rachelmeiva812 жыл бұрын
Bisa di denger bro podcastnya dgn lengkap, Beliau sudah bilang walau Beliau menggunakan bahasa duniawi, yg penting bs bawa orang ke jalan yg benar.