Рет қаралды 96,043
Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru
TRIBUN-VIDEO.COM - Kelompok Houthi, Yaman kembali mengeluarkan ancaman kepada Israel.
Pemimpin kelompok Ansar Allah Yaman (Houthi), Abdul Malik al-Houthi menyebut, pihaknya saat ini tengah menyiapkan rencana besar.
Ancaman ini kembali digaungkan seusai serangan Israel di pelabuhan Hodeidah, Yaman pada Sabtu (20/7/2024).
Al-Houthi menegaskan, serangan Israel tidak akan menghentikan Houthi untuk mendukung Palestina.
“Serangan Israel tidak akan mencapai pencegahan untuk mencegah operasi dukungan untuk Jalur Gaza, dan responsnya tidak dapat dihindari, dan operasi gabungan akan menjadi bukti perkembangan penting,” katanya dalam pidato pada Kamis (25/7/2024) malam.
Al-Houthi mengulangi ancaman terhadap Israel bahwa Houthi akan membalas serangan itu.
Balasan atas tindakan Zionis tersebut bahkan tak akan bisa dihindari.
“Respon terhadap serangan Hodeidah akan datang, dan kami akan terus melanjutkan serangan fase kelima terhadap Israel," ujar Al-Houthi.
Lebih lanjut dikatakannya, serangan balasan akan lebih besar ketimbang yang dilakukan Israel.
Sebelumnya, pesawat tempur tentara pendudukan Israel membom sasaran milik Houthi di dekat pelabuhan Hodeidah pada Sabtu (20/7/2024).
Serangan itu menewaskan sembilan orang dan melukai 87 lainnya.
Tindakan Israel ini sebagai tanggapan atas drone Houthi yang meledak di Tel Aviv pada Jumat (19/7/2024) waktu fajar.
Seorang warga dilaporkan tewas, sementara 10 orang lainnya mengalami luka-luka.
Di sisi lain, Inggris kini mulai berbalik arah dan tak lagi mendukung aksi Israel menghabisi jalur Gaza.
Dalam pernyataan terbarunya, Inggris bahkan meminta agar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu diburu dan ditangkap.
Diketahui, Inggris sebelumnya sempat melayangkan keberatan pada Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas upaya penangkapan Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Dengan tak adanya keberatan itu, rencana dikeluarkannya penangkapan terhadap kedua tokoh ini semakin mulus.
Kantor Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer menyebut bahwa pihaknya tak lagi melanjutkan upaya mempertanyakan ICC atas perintah penangkapan Netanyahu dan Gallant.
Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina (ICJP) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka merasa lega melihat keberatan tersebut dibatalkan.
“Menghormati yurisdiksi dan independensi ICC adalah hal yang paling tidak dapat dilakukan oleh pemerintahan Partai Buruh untuk menunjukkan komitmen tulus terhadap keadilan dan akuntabilitas,” kata Pejabat Hukum ICJP Zaki Sarraf.
Bahkan, Inggris juga membatasi penjualan senjata ke Israel.
(Tribun-Video.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Houthi Ulangi Ancaman ke Israel, Akui Sedang Siapkan Respons Besar, www.tribunnews....
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Garudea Prabawati
Nama Program: Hot topic
Editor Video: Danang Risdinato