Рет қаралды 9,665
TRIBUN-VIDEO.COM - Muhammadiyah, tak akan lepas dari peran Kyai Haji Ahmad Dahlan.
Ulama Besar bergelar Pahlawan Nasional ini merupakan pendiri Muhammadiyah.
Lahir pada 1 Agustus 1868, Ahmad Dahlan adalah putra keempat dari tujuh bersaudara dari keluarga KH Abu Bakar.
KH Abu Bakar sendiri merupakan seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu.
Sementara ibu dari KH Ahmad Dahlan adalah putri dari H. Ibrahim yang juga menjabat penghulu Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat pada masa itu.
Ketika berusia 15 tahun, namanya masih Muhammad Darwis.
Ia melaksanakan ibadah haji dan tinggal selama lima tahun di Mekkah.
Tak hanya sekedar tinggal.
Ahmad Dahlan turut berinteraksi dengan para pemikir pembaharu dalam agama Islam.
Mereka meliputi Muhammad Abduh, Rasyid Ridha, Al Afghani hingga Ibnu Taimiyah.
Usai pulang dari Mekkah di tahun 1888, ia kemudian mengganti namanya menjadi Ahmad Dahlan.
Lima tahun setelahnya, ia kembali ke Mekkah dan menetap di Tanah Suci selama dua tahun.
Di sana ia berguru kepada Syekh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri Nahdlatul Ulama yaitu KH Hasyim Asyari.
Kemudian pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun mendirikan Muhammadiyah di Kauman, Yogyakarta.
Berbagai pertimbangan matang telah ia lakukan sebelum membentuk ormas ini.
Muhammadiyah sengaja didirikan untuk mencapai cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara.
Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam.
Dia ingin mengajak umat Islam Indonesia untuk kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an dan hadis.
Perkumpulan ini berdiri bertepatan pada tanggal 18 November 1912.
Sejak awal Dahlan telah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.
Anggota Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Pradana Boy dalam Seminar Rakernas Tarjih di Universitas Muhammadiyah Malang pada 22 Juli 2023 bicara terkait para ahli yang menggolongkan Kyai Ahmad Dahlan sebagai "man of action".
Menurut Pradana Boy, meskipun peninggalan tulisannya terbilang langka, hal itu tidak menghilangkan aspek intelektual dalam sosok Kyai Ahmad Dahlan.
Ia adalah sosok “Man of Thought” dan “Man of Action” sekaligus.
Ahmad Dahlan melakukan implementasi ajaran AlQuran, namun tidak dapat dipisahkan dari refleksi dan pemikiran sebelum melangkah ke aksi.
Refleksi dan pemikiran inilah yang menjadi elemen intelektualisme dalam perannya.
Sosok Ahmad Dahlan, selain dikenal dekat dengan masyarakat serta para ulama, ia juga dekat dengan tokoh-tokoh agama lain.
Seperti Pastur Van Lith pada tahun 1914-1918.
Pada tahun tersebut, Pastur Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog oleh Ahmad Dahlan.
Saat itu, ia tidak ragu untuk masuk ke gereja dengan memakai pakaian haji.
Kyai Haji Ahmad Dahlan adalah salah satu pahlawan nasional yang memiliki jasa-jasa.
Salah satunya adalah ia berjasa dalam membangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia melalui gagasannya mengenai pembaruan Islam serta pendidikan.
Pemerintah menganggap Ahmad Dahlan memiliki jasa lainnya demi kemajuan bangsa Indonesia.
Termasuk melalui organisasi Muhammadiyah atau Aisyiyah yang telah mempelopori kebangkitan dari wanita-wanita Indonesia untuk dapat mengecap pendidikan serta berfungsi sosial, setingkat dengan para kaum pria.
Oleh sebab itu pemerintah Republik Indonesia menetapkannya sebagai Pahlawan Nasional dengan surat Keputusan Presiden no. 657 tahun 1961.
KH Ahmad Dahlan kemudian tutup usia pada 23 Februari 1923 dan dimakamkan di pemakaman Karangkajen, Yogyakarta.(*)
VO: Saradita
VP: Ika Vidya
#ahmaddahlan #khahmaddahlan #muhammadiyah #pahlawannasional