Рет қаралды 21,401,676
TRIBUN-VIDEO.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, tertawa lepas saat mendengarkan ide konyol terkait Indonesia.
Kejadian ini terjadi pekan lalu saat dia melakukan pertemuan dengan Menteri Pertanian.
Pertemuan tersebut diadakan pada hari jumat (13/10/2017).
Menteri Pertanian Rusia adalah Alexander Tkachov.
Dia membandingkan sejumlah angka ekspor Russia dengan Jerman.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Mail, motifnya adalah untuk memberikan saran guna meningkatkan perdagangan luar negeri Russia.
Dalam sebuah rekaman, ditunjukkan bahwa Tkachov bilang seperti ini.
"Mereka (Jerman) mengirim setengah daging babi untuk diekspor."
"Lihatlah angka yang dimiliki oleh Jerman."
"5,5 juta ton daging babi diproduksi dalam setahun."
Imbuhnya, "Hampir 3 juta diekspor ke semua negara; ke Tiongkok, ke Indonesia, ke Jepang, Korea, dan sebagainya."
Lalu suasana tiba-tiba menjadi mengejutkan usai pernyataan ini..
Presiden Putin kemudian menanggapi.
"Indonesia adalah negara yang punya banyak penduduk Islam."
"Mereka tak makan daging babi di sana," celetuknya sambil tertawa kecil.
Lalu Tkachov malah bilang begini.
Sambil bercanda, "Mereka akan melakukannya."
Namun Presiden Putin akhirnya menambahkan.
"Tidak."
Mereka tidak akan melakukannya."
Setalah menjawab, Presiden Putin mulai tertawa histeris sambil menutupi mukanya dengan menangkupkan kedua tangan.
Sang Menteri Pertanian kemudian mengklarifikasi komentarnya.
Dia mengatakan yang dimaksud adalah Korea Selatan.
Bukan Indonesia.
Dikutip wartawan Grid.ID dari RT, sebuah media Russia, sektor pertanian Russia melejit setelah Tiongkok dan Venezuela merencanakan peningkatan impor gandum.
Ada 4 ribu ton gandum dikirim ke Tiongkok dari Novosibirsk, Russia, pekan lalu.
Pesanan tersebut akan dikondisikan oleh COFCO.
COFCO adalah singkatan dari China National Cereals, Oils, and Foodstuffs Corporation.
Ini merupakan salah satu BUNN Tiongkok yang khusus mengelola makanan.
General Manager (GM) COFCO, Ma Lijun, berkomentar terkait hal ini.
"Bersama dengan para pemasok, kami berencana untuk mendiskusikan bagaimana cara memnuhi permintaan pabrik di Tiongkok dengan lebih baik."
"Kami ingin tahu lebih banyak tentang produksi dan kualitas gandum Russia untuk mempersiapkan ekspansi impor."
Lihat videonya di atas!