Uluk-Uluk

KHP Kridhomardowo Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat pada kesempatan ini menyajikan Gendhing Pahargyan atau gendhing-gendhing yang sering dibunyikan pada prosesi upacara adat, perayaan, atau acara-acara jamuan di dalam Keraton Yogyakarta.
Gendhing Uluk-Uluk Laras Slendro Pathet Sanga, Kendhangan Ladrang, Kendhang Kalih adalah gendhing perhormatan untuk menghormati jamuan minum teh di Keraton Yogyakarta. Kata “Uluk” berarti “memberi”, “menjamu” atau “menghormati”. Kata “Uluk-Uluk” juga berarti ucapan dari seorang utusan Sultan untuk disampaikan kepada Patih atau Abdi Dalem Sipat Bupati. Gendhing ini dibunyikan sebagai pertanda Sultan memberi jamuan minuman berupa secangkir teh kepada tamu yang hadir dalam sebuah acara.
Sebagai contoh, pada saat hari raya Idul Fitri, Sri Sultan berkenan menerima kedatangan Abdi Dalem Sipat Bupati (Abdi Dalem yang berpangkat Bupati), untuk melakukan upacara Ngabekten. Setelah semua Abdi Dalem selesai melakukan Ngabekten, Sri Sultan berkenan menjamu dengan minuman teh. Ketika para petugas pembawa teh keluar dari Bangsal Manis, segera dibunyikan Gendhing Uluk-Uluk Laras Slendro Pathet Sanga. Pada awalnya, gendhing ini disajikan secara soran Irama I, setelah iring-iringan pembawa teh sudah mendekati tempat duduk para tamu, gendhing menjadi Irama II. Dalam irama II ini, gendhing disajikan secara uyon-uyon alusan. Setelah semua selesai minum teh, gendhing kembali menjadi Irama I, sembari mengiringi para pembawa teh masuk kembali ke Bangsal Manis.

[@viasywiweningpramesthi9627]

My country dl sring ekstrakulikuler gamelan didesaku gunkid

[@bimobayuaji1980]

Ini yg di tunggu....gending klasik kraron YK....👍😍👍😍👍😍

[@cahndeso5016]

Teringat ktk ada orang hjtn , dan ketika istirht siang dr swh, leyeh2 dengerin gending jw, enk sekali

[@bapakguntoro351]

Sering dengarkan n nikmati gamelan, semakin terasa Jogja banget

[@nantonih]

Bersyukur ada chanel Kraton Yogya. Konten2nya sangat memperkenalkan budaya jawa yg skrg mgkn tinggal tontonan. Uyon2 mungkin dulu di masyarakat seperti halnya msyarakat saat ini yanh rengeng2 lagu2 pop atau klasik dengan bahasa indinesia/inggris/korea. Sambil nyirami tanaman terus lagon (bersenandung). Nah... (Nwn sewu), sehubungan dengan itu, apakah berkenan jika Admin Kraton saat upload uyon2, baik untuk mengiringi tari atau untuk didengarkan saja, bisa disajikan juga syair uyon2nya (cakepan?). Kalau ga cukup ya di bagian komentar. Sy sering mengikuti konten2 di sini. Juga konten uyon2 adiluhung. Tapi, meski sy warga Yogya, pendengaran sy kok terbatas sekali dgn syair yg dilagukan (duh, nyuwun ngapunten keterbatasan saya🙈😊). Sy sdh coba browsing dgn memakai judul konten ternyata juga kesulitan mencari di internet (kurang canggih searchingnya mungkin🙈😊). Kalau ada teksnya, siapa tahu viewers jadi ingin coba2 rengeng2 juga.. pas di gerong (?) atau pas yang vokal sindennya. Nyuwun ngapunten kumawantun matur🙏. Smg menjadi pertimbangan. Maturnuwun🙏😊

[@blasiusissrihardi1787]

Kula antu-antu palaran mandra wanaran nipun. Sembah sewu nuwun.

[@mitch7ar243]

Gending yg ini lbh asyiik

[@HB-cp6pj]

Bgs lg dikasih teks nya suara sinden nya...jd biar bs ikut nyinden walo suara parauu 😚

[@djamaldjamal8581]

Monggo pun lajengaken, supados wargo mudo memahami budaya leluhurnya