Рет қаралды 579
Hai dan jumpa lagi di playlist liburan dan jalan-jalan masih di channel yang sama. Di vlog edisi yang ke 336 ini, kalian akan saya ajak staycation ke salah satu destinasi impian di Nusa Tenggara Timur. Ya, Wae Rebo Village, berjarak hanya 4 jam perjalanan saja menggunakan roda empat dari Labuan Bajo ke arah tenggara pulau Flores. Gimana kisah perjalanannya? Yuk, tonton terus sampe habis dan silakan support channel ini dengan cara subscribe supaya kalian bisa terus dapet update untuk video liburan berikutnya.
Perjalanan ini akan kita mulai dari salah 1 hotel di kawasan Labuan Bajo yang dibantu oleh tur wisata lokal. Lanjut kita simak briefing dari tour guide lokal-nya.
Oke, let's go! Jadi dengan 4 jam perjalanan, biar gak bosan. Yuk kita dengerin beberapa legenda cerita tradisional dari si abang supir.
Nah, itu tadi kisah legenda pertama mengawali perjalanan kami. Cerita berikutnya, gak kalah seru. Tapi sebelumnya, ini adalah penumpang-penumpang di mobil pertama dari total 2 mobil yang digunakan.
Perjalanan terus berlanjut, dan kali ini kita mampir ke salah satu depo sopi culu. Apa itu? Sopi ini adalah minuman beralkohol yang diolah secara tradisional dengan cara menyuling buah anang yang direbus. Secara rasa, mirip2 dengan arak Bali atau sejenisnya. Untuk kualitas no 1, namanya adalah BM. Ciri khas-nya lebih bening ketimbang yang kualitas no 2. BM ini dijual seharga 50 ribu per botol 500ml. Ingat, ini bukan buat mabuk, tapi sekedar untuk menghangatkan badan saat di Wae Rebo nanti. Nah, setelah transaksi ini, kita akan lanjut lagi perjalanan menuju Wae Rebo dengan rute kombinasi, yaitu jalan rusak dan jalan rusak parah tapi dengan view yang fantastis, mulai dari menembus hutan, jembatan, hingga pantai.
Di beberapa titik, ada saja jalan rusak parah yang harus dilalui. Ngga disarankan untuk menggunakan mobil dengan penggerak roda depan, karena bakalan bernasib kayak gini. Lanjut lagi kita menjauhi pantai dan mulai masuk ke arah perbukitan. Perjalanan 89 km berakhir di sebuah tempat bernama Wae Rebo Lodge. Tempat ini kami gunakan untuk beristirahat sekaligus makan siang. View-nya? Menarik. Secara rasa, B aja, tapi harga juga masih terjangkau. Yang penting, isi perut untuk kekuatan dadadada pake drone.
Dan, perjalanan masih berlanjut sekira 7 km ke arah utara. Kali ini jalanannya cukup proper buat kalian yang baru aja makan siang. Dan, sampailah kita ke Desa Denge, kawasan dengan transportasi terakhir ojek yang akan mengantarkan kita sampai ke basecamp pendakian Wae Rebo. Biaya ojek ini adalah 100 ribu untuk pulang dan pergi. Lumayan untuk menghemat tenaga ketimbang jalan.
Dan, sampailah kita di basecamp pendakian, yang bakal ditemani untuk naik sama guide lokal yang merangkap porter. Perjalanan berlanjut untuk menuju pos 1 dari 4 pos yang ada hingga ke tujuan.
Dan setelah menempuh 3 jam tracking, sampai juga kami di Wae Rebo village. Cakep banget. Terbayar sudah perjalanan yang melelahkan ini.
Malamnya, kalo beruntung, kita bisa menikmati live show art performance dengan alat musik tradisional yang akan dibawakan oleh penduduk lokal di situ. Selamat menikmati dan jangan lupa subscribe channel ini buat kalian yang belum.