Рет қаралды 603,694
Video pendek ini mencakup perjalanan berangkat dari rumah ke Probolinggo sampai ke rumah lagi, Vlog ini tentulah akan menjadi sejarah yang tak terlupakan dalam kehidupan kami, Masih teringat dengan jelas ketika kami mengatar anak sulung kami yang baru saja tamat sekolah Madrasah Ibtidaiyyah Hidayatul Mubtadiin Satreyan 01 ke Nurul Qodim Probolinggo .Anak kami masih sangat manja, kami punya anak adalah merupakan sesuatu yang luar biasa bagi kami karena kami punya anak setelah 3 tahun menikah, Kehamilan pertama sampai ke tiga selalu keguguran, Sampai kami merasa tidak punya harapan punya anak , Akan tetapi Alhamdulillaah ternyata Gusti Alloh yang Maha Kuasa berkehendak kami diberi amanah, Setelah Umiknya anak-anak berobat di Gus Rowi Sumber Gempol Tulung Agung, Ternyata ada penyakit kista dan bisa diatasi secara tuntas , Tidak lama kemudian Umik Laila hamil dalam kondisi sehat dan prima , Setelah genap masa 9 bulan lahirlah bayi yang kemudian dikasih nama Muhammad Ulul Azmi Askandar , Tentulah kami sangat menyayangi dan memanjakannya tapi tetap tegas dalam masalah ngaji dan sekolahnya.
Maka ketika Azmi memutuskan mondok di Nurul Qodim berkecamuk rasa bahagia dan sedih karena selama ini kami tidak pernah berpisah jauh dan lama, Ketika kami menghantar ke Probolinggo dan sampai di Gerbang Kyai Mino dan Umik beli oleh-oleh di minimarket saya, Tiba-tiba Dik Rara dan Dik Nauval menangis keras, Saya dan Mas Azmi pun akhirnya juga ikut menangis, Begitu juga Umik ketika tiba dari minimarket juga ikut nangis karena akan berpisah dengan Mas Azmi untuk pertama kalinya. Pada awalnya Mas Azmi tidak begitu kerasan, Tapi setelah direkrut oleh Gus Hafidz masuk Syubbanul Muslimin, Mas Azmi jadi kerasan, Akan tetapi di tahun kedua ada cobaan lagi, Mas Azmi kena penyakit khas Pondok pesantren yaitu gatal-gatal tapi lumayan parah sehingga Mas Azmi pingin boyong saja, Ketika itu saya mondar-mandir Blitar -Probolinggo sampai 6 kali dalam satu bulan dikarenakan berobat yang cocok ada di Blitar, Tapi Alhamdulillaah bisa segara teratasi, Dan sekarang ketika Azmi lagi senang-senangnya di Pondok dan di Syubban kenapa malah pindah Pondok? Tentu banyak pertanyaan seperti itu , Harap diketahui bahwa masalah pindah pondok ini sudah kami musyawarahkan secara matang dengan Mas Azmi, Bukannya kami bahagia dengan kepindahan ini, Hati dan batin kami menangis meronta, Akan tetapi ada hal darurat yang harus kami tempuh yang sebenarnya tidak sesuai dengan program awal kami, Bisa di crosscek betapa kami ingin Mas Azmi menghafal Alifiyyah 250 bait untuk kemudian masuk di kelas 1 Aliyah Pondok Pesantren Nurul Qodim dan Mas Azmi sudah dapat hafalan 100 bait , Tapi ya sudahlah...ini adalah takdir Ilahi yang harus dijalani , Bisa jadi ini adalah yang lebih baik bagi anak kami Azmi Askandar .
Sowan kami di Nurul Qodim berjalan sangat memuaskan Karena bisa dikatakan kami bertemu dengan semua pengasuh dan semua merestui dan meridhoi Mas Azmi dan semua mendo’akan semoga Azmi mendapatkan ilmu yang lebih anfa’ (lebih bermanfa’at) , Aamiin yaa Mujiibassaa iliin. Saya sertakan photo para pengasuh yang kami sowani yaitu KH. Hasan Abdul jalal (Pengasuh utama), KH. Abdul Hadi / Ummah Faidatul Fauziyah, KH. Hafidz Hakiem / Ning Hj. Kuntum Fi Amanillah, KH. Hasan Taufiqurrohman / Ummi Shofi Farida, Ny.Hj. Ismatul Maula / KH. Fathulloh Fuad , Ny.Hj. Sauadah / KH. Zubairi Ilyas, Ny. Hj. Silvi / KH. Kholid, Yang tidak ketemu hanya KH. Ubaid dan KH. Syam karena sedang bepergian, Dengan Gus Ubaid kontak via HP dengan perantara Gus Ufiq, Sedangkan Gus Syam (kakak dari Gus Hadi dan Gus Hafidz ) saya ketemu di jalan ketika acara puncak Milad Syubbanul Muslimin...Jadi saya anggap sowan kami sangatlah sukses besar...ALHAMDULILLAAH ❤️❤️❤️