Рет қаралды 68,976
Warga Pulau Rempang, di Batam, Kepulauan Riau, saat ini sedang berjuang keras mempertahankan tempat tinggalnya. Mereka diusir paksa dari tanah yang telah mereka diami selama puluhan tahun, karena di atas tanah itu pemerintah akan membangun proyek strategis nasional bernama Rempang Eco City. Mereka menolak relokasi dan melawan balik penggusuran paksa itu dengan berunjuk rasa, hingga akhirnya bentrokan pecah pada Kamis, 7 September 2023.
Pemerintah melalui BP Batam mengklaim akan melibatkan warga Pulau Rempang dalam proyek Rempang Eco City. Namun, kenyataan di lapangan, pendidikan warga di Pulau ini tidak terpenuhi, SMA dan Perguruan Tinggi tak ada di Pulau Rempang. Dalam lowongan pekerjaan yang dibuka oleh pengembang PT MEG, tidak disyaratkan kualifikasi warga lokal, dan jenjang pendidikan yang disyaratkan yaitu mayoritas SMK, D3, S1, hingga S2. Apakah warga nantinya akan benar-benar dilibatkan, atau hanya janji manis semata?
Hal yang sama juga terkait dengan relokasi. BP Batam baru-baru ini merilis terkait dengan lokasi relokasi dan rencana hunian sementara dan tetap untuk warga terdampak proyek ini. Hal ini baru dilakukan setelah adanya bentrok pada 7 September 2023.
Apakah Rempang Eco City yang menjadi Proyek Strategis Nasional ini akan benar-benar bisa mendongkrak ekonomi warga Pulau Rempang, atau malah sebaliknya, meminggirkan dan membuat warga sengsara?
#pulaurempang
#bpbatam
#batam
#kepulauanriau
#ekonomi
#proyekstrategisnasional
=====================================
Simak kumpulan video berita Harian Kompas: klik.kompas.id...
Info langganan harian Kompas & www.kompas.id:
bit.ly/3J9LO2h
Subscribe KZbin Harian Kompas: bit.ly/3bIgBY9
Ikuti media sosial Harian Kompas
Twitter: / hariankompas
Facebook: /
Instagram: / hariankompas