Rahayu ..🙏🙏🙏

Rahayu selalu team the mitos❤

Anak sy umur 17 s/d 26 moralnya kurang, ibunya yg salah kerja bagaimana maunxa. Tuk Hindu lebih lebih tinggal di Bali sdh tdk maturan saiban dan tangkih

Pendidikan moral / Agamanya kurang

Sminyak hadir salam nyimak..🙏

Mantap pencerahannya kita perlu belajar ngaben setiap saat semasih hidup sblm diaben 👍🙏

Yang melik itu mati muda ini adlh bhs simbol yg perlu dipahami shg melahirkn persepsi yg bnr,yg melik mati muda artinya krn kebodohannya(wimuda)akn mnimbulkn pendritaan krn orang bodoh td mampu mmhmi pmikirannya di pikiran apkh mnybbkn pendritaan atau kebahagiaan dipikiran, bgt kira kira.

Melik=meli+ka,meli=percaya apa yg dipikirkn,ka=kahanan=kecendrungn,jd melik=hny percaya kpd apa yg dipikirkan tp td dipami apkh itu mmbw pendritaan ata kebahagiaan,untuk itlh perlu ada penglukatan agr pikirannya berubah dr td suci mnjd suci dg dmkn pikiran itu terbebas dr melik,bgt kira kira.

Hindu adlh agama pengetahuan yg mmbri tuntunan mncp pembebasan,semua yg keluar dr pikirn melalui mulut kita kalau td diaben atau di parisuda akn mnimbulkn pendritaan yg berkepnjangan,yg diaben apkh namanya atau badan yg sdh mnjd mayat?proses penyucian nama atau kata kata yg masih blm suci itu dilakukn oleh pikirn itu,tapi kl bdn sdh mnjd mayat mk ada istilah mekinsan/nitip di api dn di pertiwi artiny kita td punya kewenangn mmproses kembali ke pnc mh buta itu adlh kwenangan dr hkm alam dg dmkn td perlau simbol" upakara krn simbol simbol=bdn itu sendiri, bgt kira kira.

Rahayu

Rahayu team Demitos antuk pencetahannya🙏🙏🙏

Rahayuu🙏🙏🙏

Pengen banget ketemu sama guru". Pak Wayan, pak putu dan pak Surya. Saya selalu mengikuti setiap acara. 🙏🙏❤️❤️.

suksme DEMITOS 🙏

Bicara ngaben sebenarnya harus memulai dengan pembahasan tujuan akhir hidup agama Hindu Bali secara khususnya yakni, moksartam jagdhita, moksa semasih hidup. Tidak ada kata surga dan neraka karena neraka adalah alam manusia sendiri sementara Sorga blm tau juga seperti apa pastinya. Kemudian utk mencapai moksa selama hidup kita harus mampu mengalahkan sifat2 sembilan kala yg menghalangi manusia menuju tujuan akhir hidupnya, itu disimbolkan dalam upacara ngeringkes sampai sebelum sawanya di bakar , upacara beserta upakaranya, itu sebenarnya untengnya. Makanya orang2 yang "nyiwa ngeraga" tidak melakukan upacara ngaben karena semasa hidup sudah mampu melawan sembilan sifat kala tersebut. Sementara pembakaran mayat, dibakar atau tidak bisa jadi simbol pelepasan badan. Karena saat menuju moksa Ning luhur (moksa setelah meninggal) Atma sudah tidak memerlukan badan untuk menuju paramatma. Sulinggih atau manusia mautama yg mampu ngeluur kan sang palatra punika memang harus memiliki jnana karena dengan jnana beliau mampu menyaksikan sampai dimana Atma berjalan , siapa leluhur yg hadir mengantarkan, dan mampu mengkoneksikan alam leluhur sang palatra dgn Atma yg meninggal tersebut. Dan itu tidak musti dengan puja mantra tapi jnana yg menghasilkan mudra dan koneksi dgn alam atas. Mungkin begitu, mungkin.

Dari pd mikirin bertemu Tuhan lebih baik jadi Tuhan yaitu kita menyatu sbg tujuan akhir Hindu : Moksartham Jagathita yacaity Dharma : dgn Dharma tercapai kebahagian duniawi dan tercapai maksa, apa betul begitu Nara Sumber. Tkasih

Ampura niki dane para Nara sumber sane suksmayang tityang nyarengin Tyang kedik mepitaken kedik Niki wawu Tyang piragi Yening kepala sane sakit Nika berhubungan dengan pikiran ,Yeng kaki kiri sane sakit napi sane mekada dengan hubungan ring kehidupan 🙏🙏

Omsuwatiastu tiang ikut menyimak

narasumbernya harusnya yg menjelaskan bpk yg pakai kaca mata justru dominan berbicaranya

Caranya ikut daftar ke no mana..?

Om Swastyastu, ampure buat Nara Sumber bertiga Tiyang mau bertanya Masalah DoA, Apakah kekuatan/fibrasi sebuah doa itu ada batas waktunya, artinya kekuatannya sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya. Semisal doa tentang kesehatan memiliki kekuatan seminggu maka tidak perlu kita berdoa setiap hari tentang doa kesehetan,cukup setiap Minggu,dan berlaku untuk doa doa yang lainnya. Mohon pencerahannya, terima kasih sebelumnya.

Kasta jaman now sudah tidak jelas, tujuannya kan penataan, tapi kini mereka yg seharusnya hidup suci sudah banyak tercemar, jadi namanya saja bagus, gimana mau menurunkan anak suci yg ayah ibunya sdh cemar Makanya kasta sdh ga berlaku lagi krn semua skrg sdh cemar, walaupun msh ada yg taat tp kecil sekali, ngitung kasta skrg sdh tidak relevan, galaknya pas mau nganten saja, tapi prilaku sehari-hari tercela, itu nilainya juga nyerod mecebur, tidak malu masih menganggap diri masih tinggi

Rahayu, doa itu sebuah harapan bisa terkabul dan bisa tidak sesuai dgn karma kita❤

Tyang setelah ikut embos...bersama anak dan orang tua mencoba therapi di rumah therapi varas ..mau therapi lagi

Matur suksma agung demitos

Rahayu Demitos 🙏

Do'a dan usaha...... suksme DEMITOS🙏

Swasthiastu sareng nyimak 🙏

🥰🥰🙏

Menurut ty KL hanya berdoa saja tanpa melakukan usaha Perbuatan yg mendukung doa itu dan di lakukan dengan keyakinan kesembuhan itu mustahil di dapat, begitu juga sebaliknya🙏

Penjelasannya bagaikan terjemahan bebas, kenapa ya tidak ada kesatuan tafsir terkait hal ini?😢

Om Swasti astu apapun yang di korek digali dibahas ini itu kekayaan orang bali kita harus bangga yng ptng jaga jarak dan batas

Mendengar diskusikan ini, jd paham ternyata sdh usia lanjut sy blum ktemu WIT saya dlm hudup. Dan saat ini merasa sdh finish utk mencari wit tsb... Smg mulai hari ini pencarian tsb lbh nyata... Selama ini mungkin karna sy selalu cari zona aman, menghindari penderitaan/passion....sukseme

Kawitan berarti asal usul , asal kita dari leluhur mana. Kenapa kita harus tau karena ada yg manumadi di kita, di badan kita yaitu leluhur kita yg masih punya hutang karma di alam mikrokosmos. Hutang itulah yg membuat panumadian punika ten janten munggah ngeluhur masikian ring sanghyang tunggal. Jika kita sadari itu , badan kita akan mengantarkan kita ke asal usul kita itu, setelah itu secara tidak langsung hutang yg menyebabkan karma berkelanjutan pada keturunan leluhur kita tersebut akan terputus. Namun untuk itu kita harus sadar juga dengan tuntunan diri sejati kita sane wenten ring "dalem"

😊🙏Kawitan.. seperti sebuah pohon.. ada yg ketemunya dipucuk.. ada yg ketemu diranting.. ada yg ketemu didahan.. ada yg ketemu dibatangnya.. yg ujung2nya ketemu diakarnya.. bumi.. ibu.. pertiwi..😊🙏

Nara sumber apa penonton yg 1 itu secara etikan kurang pas JD Nara sumber cara duduknya saja emmmm

Saya sebagai generasi muda kebetulan dadia pecah menjadi banyak kawitan😂 Itu bukan esensi bagi saya Kawitan sesungguhnya adalah ibu bapak kita.. Dan kalau kawitan berdasar pada garis lakilaki ya patut dicurigakan juga apa bener ayah biologis kita adalah ayah yang benar 😂 Pada intinya ibu dan ayah memberikan saham 50:50 Kalau mau serius dan fanatik dengan trah lelaki ya tes DNA tapi agak lucu juga kalau kita terlalu fanatik Nyatanya kawitan kita semua berasal dari daratan Afrika sana 😅

Setuju

Saya dari kecil suka mantra asato ma sadgamaya sampai sekarang

Baru dengar dari pak dokter. Tahi lalat di kelamin pria/perempuan punya kesaktian khusus😊. RAHAYU Salam dari Jogja istimewa

Bagaimana cara kita menemukan potensi yg ada di dalam.diri kita mohon.penjelasannya..

Menyimak 🙏

Izin saya comment di episode tentang kawitan ini. saya sendiri menemukan kawitan semenjak kuliah S1 dulu. Hal ini dikarenakan banyak hal terjadi dengan almarhum tante saya dulu dan secara spiritual juga ada beberapa orang yang saya temui. Energi dari orang orang yang saya temui di tahun 2005 - 2010 itu bisa dirasakan kembali ketika saya berada di dekat Kabupaten Blitar dan Kabupaten Malang saat ini. Indikator dari leluhur kawitan, saya bisa disembuhkan dari penyakit non medis. Rumah sakit di Jawa dan rumah sakit di Bali memberikan diagnosa berbeda. Ketika saya balik ke Kabupaten Blitar, saya disembuhkan di padepokan. Hasil selama berproses di padepokan beberapa tahun ini membawa saya berziarah ke makam tante saya pada tahun 2024 di Jakarta yang sudah meninggal 8 tahun lalu (2016). Kedekatan dengan tante saya dulu sangat murni, sublim yang dapat menenangkan hidup, menemukan tujuan hidup, menemukan jati diri saya sebenarnya, keindahan, rasa penuh, kesejatian hidup dan pengalaman hidup yang luar biasa sehingga saya ingin dekat terus dengan tante saya walaupun sudah meninggal 🙏🏻 Bagi saya, almarhum tante saya melebihi keluarga. Doa untuk almarhum tante saya, doa untuk leluhur. Semoga arwah tante saya ditempatkan di tempat keheningan tanpa suka duka. Satu hal tragis dalam cerita saya adalah tante saya kurang dihargai. Hal terburuk yang saya alami adalah walaupun tante saya sudah meninggal, tante saya difitnah bahwa tante saya memasang foto macan di rumahnya. Semasa hidup tante saya juga pernah difitnah. Pada saat saya menceritakan bahwa tante saya sudah meninggal, itu saya dapat senyuman dan tatapan tajam ke arah saya beberapa menit dan semua itu terjadi di depan resepsionis. Ketika itu, saya menoleh ke arah resepsionis dan bernada tinggi, saya jelaskan bahwa saya sedang kedukaan. (Hati hati dengan orang yang membuat kemarahan memuncak dan menjadikan diri kita antagonist). Berdasarkan dari kejadian tersebut, leluhur kawitan saya tidak diakui karena tidak ada hubungan darah atau bukan keturunan Chinese. Kasarnya, saya tidak dibolehkan ke padepokan. Namun, saya memiliki pilihan hidup bahwa saya ingin menyatu dengan leluhur di rong 3. Karena leluhur yang bisa membuat saya bertahan hidup hingga sampai detik ini.

Suksma pencerahannya 🙏

Ternyata pengalaman dari Pak dokter hampir mirip dengan tyang sendiri...menderita tanpa kelihatan untuk menjadi sukses, Rahayu 🙏

Obrolan yg santai tapi banyak makna dalam pembelajaran di kehidupan 🙏🙏

Setuju dengan pak dokter,bahwa dlm geguritan Tamtan; "Sane telas tunas tytyang".yg artinya wit/asal mula yg adlh "kekosongan"..Rahayu..❤

Trimakasih atas pencerahannya bpk narasumber sdh memotivasi, smg semakin sukses🙏

SALAM RAHAYU IKUT NYIMAK🙏

Terimakasih banyak penjelasan nya sangat padat dan jelas sekali ❤