Terimakasih pencerahannya Ibu Yenny dan Mas Hendrik. Kalau lagi bingung dengan benang merah tujuan dari OCA ini, mendengarkan obrolan ini jadi tercerahkan lagi, seperti dikembalikan lagi ke rel/ke jalan yang benar :D
@herubudiono598616 күн бұрын
Untuk menerapkan consilience prasyarat apa yang harus dimiliki oleh organisasi?
@INSPIRITCLUB16 күн бұрын
Halo Pak Heru. Pertanyaan yang menarik. Sebenarnya setiap organisasi yang besar otomatis sudah mengandung unsur Consilience. Tantangannya, bagaimana memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan yang sudah tersedia dalam proses mengembangkan berbagai gagasan dan solusi. Seperti Perhutanan Sosial, konsep ini membutuhkan Consilience karena tidak bisa dipahami hanya melalui ilmu ekologi, ilmu kehutanan atau ilmu pertanian saja melainkan membutuhhkan ilmu-ilmu lain seperti antopologi, psikologi, sosiologi dan lain-lain. Esensi bagaimana benar benar memanfaatkan semua pengetahuan itu untuk menjelaskan realitas. Semakin banyak pengetahuan yang digunakan, kita semakin lebih imersif melihat realitas yang kita hadapi
@rimbawan_alor16 күн бұрын
Bagaimana Master jika kita me_PADU_kan berbagai pengALAManuntuk suatu peRUBAHan apakah ini SAMA atau BEDA dengan me_PADU_kan berbagai pengeTAHUan (me_SATU_kan @red) so jika berBEDA manakah yang lebih BAIK untuk kita TERAPkan dan jika SAMA dimanakah letak keSAMAannya? mohon peTUNJUKnya, Matur Nuwun.... rimbawan_alor. KOrVA mana KOrVA
@INSPIRITCLUB16 күн бұрын
Hai Pak Dody. Sebenarnya sebuah 'tindakan' atau "pengalaman" adalah konstruksi dari berbagai pengetahuan. Jadi, dari sebuah tindakan bisa dilihat dari berbagai perspektif pengetahuan. Jadi, proses Consiliencenya dibalik. Untuk melihat tindakan itu berhasil atau gagal tidak cukup hanya dilihat dari satu perspektif (semisal ; keuntungan ekonomi, peningkatan produksi) tapi bisa dilihat dari perspektif lain seperti budaya (kerukunan, kerjasama, dan lain-lain) atau bahkan spiritualitas. Jadi tidak bisa hanya melihat hitam putih saja dari sebuah peristiwa atau pengalaman. Berhasil itu bisa kegagalan. Kegagalan itu bisa jadi keberhasilan.👍👍👍
@asyaa30123 күн бұрын
Berbuat baik......sebab kitapun butuh kebaikan orang lain .
@fatmawatifatmawati844924 күн бұрын
KEREN....Terima kasih share pengetahuan yg menginspirasi dlm melakukan perubahan sosial...👍👍👍🙏
@INSPIRITCLUB24 күн бұрын
Terima Kasih Bu Fat❤
@fatmawatifatmawati844924 күн бұрын
KEREN.....Pak Dani dan Tim Inspirit....Sukses selalu di Tahun 2025...Aamin
@dianaryani734624 күн бұрын
Terima kasih share ilmunya, episode ini menarik. Kadang kita ngak PD ketika menyebutkan bahwa perubahan itu terjadi dan sy ikut didalamnya meski hanya bagian kecil
@INSPIRITCLUB24 күн бұрын
Halo Mbak Dian.... terima kasih selalu hadir❤❤❤
@budhitakismadi854125 күн бұрын
Jadi ingat tentang beberapa komentar waktu Roemah Inspirit memperkenalkan pendekatan ekosistem untuk perubahan sosial. Ada yang menyederhanakannya dengan berkomentar "kalau begitu, akan ada yang dimakan dan memakan dong" atau "ada yg jadi pemangsa dan yang dimangsa". Padahal yang mereka sebutkan itu bukan ekosistem, melainkan "rantai makanan" (langsung ingat gambar di buku pelajaran ilmu alam waktu SD). Atau, yang belum lama ini malah juga diberi istilah yang lebih kompleks, yaitu "food web" - bukan sekedar "food chain" yg sifatnya lebih linier. Pendekatan ekosistem terhadap perubahan sosial jauh lebih kompleks dan kaya nuansa dibandingkan dengan pandangan “rantai makanan” yang sederhana - ataupun food web yg lebih kompleks - karena beberapa alasan utama: Lebih dari sekadar predasi: Ekosistem bukan hanya tentang “pemangsa dan mangsa”. Ekosistem mencakup beragam interaksi: simbiosis, kompetisi, kerja sama, dan perputaran sumber daya yang rumit. Sistem sosial juga melibatkan jaringan yang kompleks dari dinamika kekuasaan, kolaborasi, dan keterkaitan. Perspektif Holistik: Pendekatan ekosistem menekankan pemahaman holistik terhadap isu-isu sosial, dengan mempertimbangkan keterkaitan antara faktor ekonomi, politik, sosial, budaya, dan lingkungan. Perspektif yang lebih luas ini sangat penting untuk mengidentifikasi akar masalah dan mengembangkan solusi-solusi yang efektif. Peran dan Nilai-nilai Manusia: Tidak seperti sistem ekologi, sistem sosial digerakkan oleh agensi manusia, nilai-nilai, dan dinamika kekuasaan. Faktor-faktor ini memperkenalkan kompleksitas dan nuansa yang tidak dapat sepenuhnya ditangkap oleh analogi jaring makanan yang sederhana. Fokus pada Kolaborasi dan Pemberdayaan: Pendekatan ekosistem menekankan kolaborasi antara berbagai aktor dan memberdayakan masyarakat yang terpinggirkan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka. Fokus pada agensi dan pemberdayaan manusia ini sangat penting untuk mencapai perubahan sosial yang langgeng. Pada intinya, "pemangsa dan yang dimangsa" adalah analogi sederhana yang tidak mampu menangkap kompleksitas dan dinamika sistem sosial secara utuh. Pendekatan ekosistem, dengan penekanannya pada keterkaitan, pemahaman holistik, dan agensi manusia, menawarkan kerangka kerja yang lebih kuat untuk memahami dan mengatasi tantangan sosial.
@dianaryani734626 күн бұрын
Episode1 di tahun 2025, terima kasih mas Dani d Inspirit yg selalu share ilmunya, tambah keren🎉
@INSPIRITCLUB25 күн бұрын
Semoga episode ini membawa manfaat, semangat terus!❤❤❤
@bicarafoundation26 күн бұрын
mantap! pas bangat! ekosistem luarbiasa!! salam dari Bicara Foundation di Manokwari ya Min...
@herubudiono598626 күн бұрын
Apakah inovasi untuk penskalaan adalah inovasi dalam perluasan jangkauan dampak inovasi atau perluasan jangkauan inovasi itu sendiri? Inovasi untuk difusi apakah menekankan kepada networking atau menekankan kepada saluran komunikasi?
@INSPIRITCLUB26 күн бұрын
Hai Pak Heru. Inovasi dan Penskalaan Dampak sebenarnya seperti pengingat bagi para inovator sosial. Seringkali kita berhenti pada inovasi sebagai sebuah produk tetapi tidak menempatkan pada skala dampak yang lebih luas. Buku in memberikan rekomendasi bahwa di balik inovasi itu ada budaya penciptaannya sendiri dan budaya menggunakan inovasi yang diproduksi. Jadi, inovasi harus ditempatkan untuk mengubah apa di tingkat komunitas atau masyarakat.
@fatmawatifatmawati844926 күн бұрын
Terima kasih sharing informasi nya Pak Dani dan Tim Inspirit. 👍👍👍🙏
@INSPIRITCLUB26 күн бұрын
Salam Inspirited 🔥
@dianaryani7346Ай бұрын
Makasih sharing ilmunya...selalu menginspirasi👍
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Hai apakabar Mbak Dian..... kelihatannya bulan depan ada kegiatan di Mataram....tapi belum tahu tanggal berapa🥰
@dianaryani7346Ай бұрын
@@INSPIRITCLUB seneng sekali
@fatmawatifatmawati8449Ай бұрын
Keren Pak Dani....sebagian sudah kami alami selama pendampingan kelompok tani ...dan yg lainnya akan coba diterapkan... Terima kasih sharingnya...yg selalu menginspirasi...👍👍👍🙏💪
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Jangan pernah berhentik berkreasi setiap berkesempatan menjadi Fasilitator👍
@inungwiratno1106Ай бұрын
Para calon pemimpin prganisasi konservasi perlu belajar teknik2 divergen thinking ini mas Dani...❤❤❤
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Terima Kasih, Pak Wir. Betul, bisa mendorong munculnya banyak inovasi manajemen konservasi di Indonesia🤩🤩🤩
@rimbawan_alorАй бұрын
Alor senantiasa menyimak..... Matur nuwun Master buat ILMUnya. KOrVA mana KOrVA
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Hai Pak Dody.... selamat berlibur bersama keluarga❤❤❤
@ArtikelDownloadАй бұрын
Sebenarnya kedua-duanya bisa digunakan terutama untuk ekonomi baru yang menggunakan teknologi. Yang terpenting caranya sehat dan menghargai setiap hasil kerja yang tujuannya tidak hanya sekedar mendapatkan penghasilan tetapi keamanan bagi semua, entah itu lewat tradisional atau moderen. Karena tidak semua bisa dilakukan oleh teknologi, karena itu hargai mereka yang di bawah dan beri ruang mereka untuk berkembang dengan menjaga lingkungan dan memberikan kemudahan bagi mereka dalam bekerja.
@herubudiono5986Ай бұрын
Menarik dan mengispirasi
@herubudiono5986Ай бұрын
Terima kasih Mas Dani.
@Fatmawati-j3bАй бұрын
Ahaaa....terima kasih pencerahannya ttg Learning Loop... saya dapat ide u kendala/tantangan kegiatan yg ditemukan di lapangan atau di Kota Kupang terkait permasalahan sampah hehehe. Sukses selalu u Tim Inspirit...Aamin.
@Fatmawati-j3bАй бұрын
Keren Pak Dani....ini tantangan yg harus dicoba sambil jalan yaitu mengaktifkan dan melibatkan aspek emosional peserta/masyarakat dlm setiap kegiatan.... Trima kasih sharingnya. Sukses selalu untuk INSPIRIT...Aamin
@ridwanbagong-o1pАй бұрын
Mantaab Pak Dani, maturnuwun sanget
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Apa kabare Pak Ridwan❤❤❤
@herubudiono5986Ай бұрын
Keren. Selalu menginspirasi.
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Tahun baru ke Pemalang?❤❤❤❤
@herubudiono5986Ай бұрын
@INSPIRITCLUB rencana di Jogja, tetapi mampir ke Pemalang dahulu.
@rimbawan_alorАй бұрын
rimbawan_alor me_SIMAK dengan SEKSAMA.... Terima Kasih. salam KOMUNIKASI salam pemberDAYAan salam RIMBAWAN. KOrVA mana KOrVA
@estisari5516Ай бұрын
Massa Allah mantapp pak dany ini yg kmi cari slm ini.. 🎉🎉
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Halo Bu Esti...senang memperoleh komentar dan sesuai dengan yang selama ini dicari. 👍
@cap_ortuАй бұрын
tipis kali bang itu buku
@rimbawan_alorАй бұрын
Kereennnnnn..... mungkin perSAMAanya DASARnya , SAMA SAMA mempunyai PRINSIP EKONOMI meski BEDA pada TATARANnya ya Master..... Oh ya Master MUNGKINkah dan seberapa BESAR peluang terjadi perGESERan, EKONOMIKA BARU bisa menjadi EKONOMI BARU??? HIDUP EKONOMI RAKYAT. He he he KOrVA mana KOrVA
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Ekonomi Baru bisa jadi bagaimana Alor mencari pasar atas produk-produk hasil buminya. Ekonomika lebih menekankan bahwa Alor itu "pasar" bagi orang-orang di luar Alor. Cara berfikirnya dibalik, Pak Dody supaya Alor benar-benar sejahtera dan berkelanjutan,😍😍😍
@rimbawan_alorАй бұрын
@@INSPIRITCLUB PERFECT Terima kasih buat penCERAHannya Master.... KOrVA mana KOrVA
@rimbawan_alorАй бұрын
Kerennnnn REALITY di lapangan yang biasa para PENDAMPING temui...... apakah ASAS DEMOKRASI kita ambil sebagai SOLUSI jika didalam Komunitas terdapat ke tiga GENERASI? Bagaimana jika dalam suatu Komunitas Dominan dengan Generasi "TUA" dimana suara mereka lebih DOMINAN namun disatu sisi generasi yang lebih "MUDA" mempunyai pemikiran yang lebih MODERAT untuk mencapai TUJUAN keMANDIRIan. ( terjadi KONTRA pemikiran @red ) bagaimna kita memPOSISIkan dan mengambil SIKAP sebaiknya? salam pemberDAYAan salam RIMBAWAN. KOrVa mana KOrVA
@herubudiono5986Ай бұрын
Selalu menginspirasi. Mohon bahas juga fasilitasi buat Gen Y, Z dan Alpha
@inungwiratno1106Ай бұрын
Bisa nggak....model reform di google bisa diadopsi oleh organisasi pemerintah?
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Bisa seharunya karena "the power of play" khan melekat pada setiap kita.
@herubudiono5986Ай бұрын
Apakah ini akan mengubah cara pandang terhadap organisasi, manajemen, kepemimpinan karena pergeseran konektivitas di era VUCA?
@inungwiratno1106Ай бұрын
Pemikiran mas Dani sangat keren..kebaruan2 yg diusung luar biasa..sy kadang merenung, bgmn mas Dani dapat inspirasi itu...❤❤❤
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Waduh dikomen Pak Wir❤..... Terima Kasih Pak Wir. Sejak lama saya tertarik "cara alam termasuk hutan alam mengelola ekosistemnya". Meskipun memiliki banyak layer, mereka tidak terkotak kotak melainkan bergradasi perannya dalam menyangga sebuah living system. Seharusnya, organisasi sosial teramsuk birokrasi mengambil pembelajaran dari dalam mengelola dinamika, komplkesitas, kebaruan dan ketidakpastian. Hanya saja, sistem pendidikan kita masi terbelenggu pada model pembelajaran yang "lama" sehingga mempengaruhi cara kita berorganisasi.... kita masih percaya bahwa tata kelola dan manajemen yang baik, adalah manajemen yang bisa mengontrol dan dikontrol. Jadi, inspirasi dari alam mesti diaktivasi terus menerus. Itulah, yang menyebabkan saya suka dengan pemikiran-pemikiran Pak Wir dalam mengelola dinamika alam, sosial dan pembangunan ekonomi.❤🧡💛💚💜
@Endang123-h8nАй бұрын
Macam pidiyo kebanyakan PP idiyo telanjang agama apa sih yg pegang allikasi ini master g benar untuk muslim
@rimbawan_alorАй бұрын
INSPIRASI yang tiADA berBATAS dan mengIKUTi perKEMBANGan ZAMAN..... KOrVA mana KOrVA
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Alor nggak ada matinya.... Menyala terus💥💥💥
@rimbawan_alorАй бұрын
@@INSPIRITCLUB berSAMA pasti kita BISA....... KOrVA mana KOrVA
@herubudiono5986Ай бұрын
Bukunya apa saja ya Mas Dani?
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Judulnya : "Fasilitasi Adaptif", kemudian "Ekosistem Organisasi Masyarakat Sipil" dan ketiga, "Menjadi Ecosystem Builder"
@aldhianakusumawatiАй бұрын
Mantaaab❤❤ yang satu original suara mas Dani yang khas membawa energi plus satunya pake AI, inspirit gitu lho, selalu adaptif dg hal baru❤❤❤..wew kereeen🎉🎉
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Lagi di Yogya nih .... kangen Kalikajar🎉🎉🎉
@aldhianakusumawatiАй бұрын
Mampir Kalikajar yaa@@INSPIRITCLUB
@bimantaraadjie6989Ай бұрын
Makin canggih nih, AI memang sangat mempermudah hehehe
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Setuju 😁
@dianaryani7346Ай бұрын
Mantap...di Indonesia belum ada yg mendekati standar kota sosial kah?
@INSPIRITCLUBАй бұрын
semua kota berlomba ke smart city, Mbak Dian.... ❤❤❤
@INSPIRITCLUBАй бұрын
Contohnya bisa kita lihat di beberapa kota di Indonesia yang telah menerapkan prinsip-prinsip kota sosial, seperti: Surabaya: Melalui program "Pahlawan Ekonomi" dan "Kampung Unggulan", Surabaya berupaya meningkatkan kesejahteraan warga miskin dan menciptakan lapangan kerja. Solo: Solo fokus pada pengembangan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan masyarakat melalui program-program seperti "Solo Destination" dan "Kampung Batik Kauman". Malang: Malang dikenal dengan program-program inovatifnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, seperti "Malang Cerdas" dan "Malang Sehat"
@luhuraku40182 ай бұрын
💓
@rimbawan_alor2 ай бұрын
Hellloooooo Master mau Consult nih, MODE atawa POLA penDEKATan dalam penDAMPINGan/ PENYULUHan tentu kita meLIHAT seJAUH MANA tingkat MAAF kalau sy boleh katakan "perADABan" di mana MODEL atawa POLA yang biasa saya ambil sedikit mengGURUi yang TENTUnya POLA ini sedikit banyak agak berBEDA dengan saudara kita (masyarakat @red) yang berDOMISILI di " WILAYAH BARAT" yang cenderung mereka tinggal di wilayah yang transisi ( antara KOTA - DESA @red ) di mana ARUS INFORMASI/ TEKHNOLOGIE lebih BAIK shg para PENDAMPING/ PENYULUH lebih kearah untuk mengARAHkan/ memFASILITASI so jadi jika saya tidak/ kurang ACTIVE maka AKTIVASI masyrakat terKESAN lambat/ tiADA peRUBAHan.... Nahhhhh MAAAF gimana menurut Master INSPIRASI yang sangat saya BANGGAkan??? Matur Nuwun salam LESTARI salam pemberDAYAan salam RIMBAWAN. KOrVA mana KOrVA
@INSPIRITCLUB2 ай бұрын
Pak Dody, esensi setiap manusia punya hardware dan brainware yang sama, baik yang tinggal di metropolitan maupun di pelosok nusantara seperrti di Alor. Mereka hidup bersama kebudayaannya bertahun-tahun. Tanpa intervensi program pun, mereka pasti saling berinteraksi dalam bentuk verbal, non verbal dan simbol-simbol. Apa yang diperkenalkan oleh pihak luar dengan mengatasnamakan "kemajuan" perlu hati hati karena menurut Active Learning, otak manusia perlu dipersiapkan bila ingin memperkenalkan hal yang "baru". Tanpa persiapan yang memadai, sesuatu yang baru mirip "virus", ia bisa ditolak oleh sistem tubuh dan otak kita. Karena itu, memperkenalkan hal-hal baru perlu dirancang sungguh-sungguh dan mengaktifkan mereka dalam interaksi sosial yang nyaman. Nah, setelah ini pun, masih ada pertanyaan dari sistum tubuh dan otak kita, perlukah hal-hal baru ini disimpan dalam jangka lama. Tanpa ada manfaat langsung, biasanya orang dewasa, membuangnya, karena dianggap tidak ada gunanya. 😍😍😍
@rimbawan_alor2 ай бұрын
INSPIRASI yang tiADA pernah HABIS dan tiADA BATAS. SALOETH..... KOrVA mana KOrVA
@INSPIRITCLUB2 ай бұрын
Korva paling hebat❤
@rimbawan_alor2 ай бұрын
smoga KOrVa bisa HEBAT dan MANDIRI..... Amien so ini semua karena ADA orang orang HEBAT dengan memBERI MOTIVASI dan INSPIRASI tiADA berBATAS yang HEBAT. KOrVA mana KOrVA@@INSPIRITCLUB
@MarkLee-h6t2 ай бұрын
Thanks for the forecast! Could you help me with something unrelated: I have a SafePal wallet with USDT, and I have the seed phrase. (alarm fetch churn bridge exercise tape speak race clerk couch crater letter). What's the best way to send them to Binance?
@rimbawan_alor2 ай бұрын
terINSPIRASI untuk menjadi FASILITATOR...... perTANYAannya, bagaimana jika kita mengHADAPI atau me_TEMUI suatu KOMUNITAS/ Masyarakat yg terKESAN yang NOTABENE sangat PASIF.... apakah kita harus AKTIF salah satunya berBICARA ataukah kita PASIF/ diam saja sambil terus mengamati?
@INSPIRITCLUB2 ай бұрын
Hai Korva Dody... pertanyaan yang menarik. Sebelum semuanya diputuskan mau aktif atau pasif, perlu diamati apakah dałam kehidupan sehari-hari mereka, mereka memang saling diam antar warga setempat atau mereka saling berbicara dengan dinamis. Bila mereka sehari hari berdialog dan bercengkrama dengan baik, mąka kita putuskan untuk pasif terapi bila sehari-hari mereka ternyata saling diam.... perlu dicari akar masalahnya. Secara teori, Semua orang itu mahluk sosial, jadi pasti berinteraksi dengan sehat.😍😍😍
@herubudiono59862 ай бұрын
Slow/Fast Facilitation ukurannya apa ya?
@INSPIRITCLUB2 ай бұрын
Materi saya tentang Fasilitasi Pasif berangkat dari buku "Ripples from the Zambezi" karya Ernesto Sirolli (salah salah sebut Pak Sirotoli) memang menawarkan pendekatan yang sangat relevan dengan fasilitasi pasif, khususnya dalam konteks pengembangan ekonomi lokal. Buku ini menceritakan pengalaman Sirolli dalam melakukan pendampingan di Zambia, di mana ia belajar bahwa program bantuan dari luar seringkali gagal karena tidak memperhatikan aspirasi dan kebutuhan masyarakat setempat. Berikut beberapa poin penting dari buku "Ripples from the Zambezi" yang dapat memperkaya pemahaman kita tentang fasilitasi pasif: 1. Fokus pada Gairah dan Keahlian Lokal: Sirolli menekankan pentingnya mengidentifikasi gairah dan keahlian yang sudah dimiliki oleh masyarakat. Fasilitator harus membantu mereka mengenali potensi diri dan menyalurkannya ke dalam kegiatan produktif. Contoh dalam buku: Sirolli bertemu dengan seorang wanita yang bergairah dalam membuat selai, namun tidak memiliki pasar untuk menjual produknya. Sirolli kemudian membantu wanita tersebut dengan memberikan pelatihan pengemasan dan pemasaran, sehingga ia dapat menjual selai buatannya ke hotel-hotel dan restoran. 2. Mendengarkan dan Bertanya: Fasilitator harus lebih banyak mendengarkan dan bertanya, daripada memberi ceramah atau instruksi. Tujuannya adalah untuk memahami perspektif, kebutuhan, dan mimpi masyarakat. Contoh dalam buku: Ketika Sirolli bertanya kepada penduduk desa apa yang mereka butuhkan, mereka menjawab "traktor". Namun, setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, ternyata yang mereka butuhkan sebenarnya adalah alat penggiling jagung yang lebih efisien. 3. Memberdayakan, Bukan Menyelamatkan: Tujuan fasilitasi adalah memberdayakan masyarakat agar mereka mampu mengembangkan diri dan komunitasnya secara mandiri. Fasilitator bukanlah "penyelamat" yang datang dengan solusi instan, melainkan pendamping yang membantu masyarakat menemukan solusi mereka sendiri. Contoh dalam buku: Sirolli menolak memberikan bantuan uang kepada sekelompok petani yang ingin membangun irigasi. Ia malah menantang mereka untuk mencari cara mengumpulkan dana sendiri dan menawarkan bantuan teknis jika diperlukan. Hasilnya, para petani tersebut berhasil membangun irigasi dengan usaha mereka sendiri dan merasa lebih memiliki proyek tersebut. 4. Menghormati Kebudayaan Lokal: Fasilitator harus menghormati kebudayaan, nilai-nilai, dan tradisi lokal. Jangan mencoba memaksakan program atau ide yang bertentangan dengan kearifan lokal. Contoh dalam buku: Sirolli menghormati keputusan sebuah suku di Zambia yang menolak menebang pohon di hutan keramat mereka, meskipun hal itu dapat meningkatkan pendapatan mereka. 5. Bersabar dan Bertahan: Proses fasilitasi membutuhkan waktu, kesabaran, dan ketekunan. Jangan mengharapkan hasil instan. Fasilitator harus siap mendampingi masyarakat dalam jangka panjang dan melewati berbagai tantangan. Contoh dalam buku: Sirolli menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan mendampingi masyarakat di Zambia. Ia mengalami banyak kegagalan dan kesulitan, tetapi ia tidak pernah menyerah. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip dari buku "Ripples from the Zambezi" ke dalam praktik Fasilitasi Pasif, diharapkan program pendampingan akan lebih efektif, berkelanjutan, dan memberdayakan masyarakat.
@INSPIRITCLUB2 ай бұрын
@@herubudiono5986 tergantung karakter peserta
@rimbawan_alor2 ай бұрын
@INSPIRITCLUB..... Jadi gak seLAMAnya kita sebagai FASILitator mengAMBIL SIKAP ACTIVE atawa PASSIVE tergantung SIKON ya MASTER? So gimana POSITION kita sebagai AUDIENS yang baik, yang semestinya BANYAK menDENGAR, Maaf apakah ini bisa dikatakan ACTIVE ataukah PASIVE ACTION? Matur Nuwun..... salam LESTARI salam pemberDAYAan salam RIMBAWAN. KOPI mana KOPI
@jennerifaisal63912 ай бұрын
Menyala coach...
@amiliyahfidyati68492 ай бұрын
Senang nonton podcastnya Pak Dani, baru tahu kalau ada ilmu menjadi fasilitator
@amiliyahfidyati68492 ай бұрын
Materi nya sangat menarik, baru bisa menyaksikan secara utuh setelah tiba di Konawe, dan lanjut nonton video-vodeo berikutnya, terima kasih, inspirasi sekali bisa menerapkan di lingkungan kerja menerapkan pada staf staf yang lebih tua
@herubudiono59862 ай бұрын
Terima kasih Mas Dani.
@INSPIRITCLUB2 ай бұрын
Semoga bermanfaat❤
@FirdausHMSaleh2 ай бұрын
Alhamdulillah termasuk angkatan 8 bisa sukses karena adanya inovasi dari #master training #Dani Wahyu Munggoro diantaranya, Adaptive Learning (Flexibel, Responsif Dan Adaptif)
@FirdausHMSaleh2 ай бұрын
Setiap orang memiliki potensi unik yang dapat dikembangkan selain itu juga seseorang mempunyai keunggulan komparatif yang merupakan kunci untuk mencapai kesuksesan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk karier, hubungan sosial, dan pengembangan diri. Melalui ToT ini dengan difasilitasi para *Fasilitator*, para *Narasumber* yang mumpuni termasuk *Master Trainer @Dani Wahyu Munggoro* yang mampu *mengeksplorasi dan mengeksploitasi* kemampuan para peserta ToT melalui teknik melatih yang *OK banget* dan berhasil diimplementasikan peserta sehingga muncullah *TRAINER-TRAINER BARU*
@ridwanbagong-o1p2 ай бұрын
Alhamdulillah... maturnuwun atas bimbingannya... coach ku memang luarr biasa...semangat baru.. inspirasi baru... maturnuwun..❤