Tahun pertama Sosialisasi/bimtek/diklat/whorkshop deep learning (belum faham), Tahun ke-2 belajar membuat mmbuat perangkat pembelajaran (mulai mmpeljari pergantian istilah² baru), Tahun ke-3 mulai penerapan implementasi (dikit² mulai paham), Tahun ke-4 mulai memahami, Tahun ke-5 baru paham mski blum mnyeluruh, Tahun ke-6 WAJIB HUKUMNYA GANTI KURIKULUM LAGI... Begituuuu seterusnya....
Para pendidik manusia yg senantiasa bereformasi untuk pembangunan anak bangsa. Deep learning atau pembelajaran yg mendalam merupakan perwujudan dari perubahan pembelajaran yg di harapkan. Semangat guruku ciptakan generasi esok bermartabat di hadapan tuhan dan berteknologi ❤❤❤❤❤❤❤❤❤
@sugiyat5567Күн бұрын
Biarpun teori itu buatan malaikat tdk akan berdampak apapun jika mindset dan polo kerja tdk berubah. Yakinlah itu... 😊
@LunaGwa-iu3zzКүн бұрын
Setuju saya Pak.👍👍
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Sepakat
@supartitimbulКүн бұрын
Benar sekali Pak ....
@slametagusharianto5706Күн бұрын
Saya yakin sekali. Hampir tidak ada perubahan pola kerja. Hanya perangkat ajar saja yang berbeda.
@ferdi_jufriКүн бұрын
Sepakat
@belajarjadiguru123Күн бұрын
Terima kasih atas penjelasannya. Menambah referensi pengetahuan guna meningkatkan kompetensi guru yang ada d Indonesia. Sehat terus pk. Salam pembelajar.
@suharlinasuharlina-p9eКүн бұрын
Alhamdulillah mks ilmux pak sangat bermanfaat sekali nunggu selanjutx ya pak mks ilmux pak
@saif837Күн бұрын
Terima kasih Bapak atas pencerahan Panjenengan. Sangat bermanfaat👍👍👍👍
@momenbigbgl3617Күн бұрын
Terima kasih sharing-nya. Pencerahan yang singkat tapi mendalam. Barokallah ilmunya.
@purnatugas2342Күн бұрын
Alhamdulilah... Kesehatan mendapat perhatian serius. SEHAT LAHIR BATIN
@dadanggarnida2720Күн бұрын
Perlu dipahami juga bahwa 6 dimensi P3 (Profil Pelajar Pancasila) juga tidak berbeda signifikan dengan PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) pada Kurikulum 2013. Pada K-13 ada PPK dengan 5 Nilai Utama, yaitu: Religiositas, Nasionalis, Mandiri, Gotong Royong, dan Integritas. Pada KM ada P3 dengan 6 dimensi, yaitu: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak mulia, Berkebinekaan Global, Gotong Royong, Mandiri, Kreatif, dan Bernalar Kritis. Sekarang ada Deep Leaning dengan 8 profil lulusan, yaitu: Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME, Kewargaan, Kreativitas, Kemandirian, Komunikasi, Kesehatan, Kolaborasi, dan Penalaran Kritis. JADI SEMUANYA TIDAK ADA YANG BARU, YANG ADA PENGEMBANGAN DARI YANG SUDAH ADA SEBELUMNYA.
@sahabatpembelajarКүн бұрын
👌
@WayanBudiawan-s2cКүн бұрын
Terimakasih atas pencerahannya pak
@muhammadalfianfachrulrozi7702Күн бұрын
Terima kasih atas ilmunya pakai pak🙏
@dellatiartasari206514 сағат бұрын
Deep Learning sptnya penyempurnaan dr kurikulum sebelumnya & lebih kompleks/ lengkap dr kurikulum sebelumnya
@EndarSusilowatiКүн бұрын
Terima kasih atas pencerahannya
@aguswahyono3721Күн бұрын
Terima kasih ilmunya
@pappilajarrangКүн бұрын
Terima kasih Pak, penjelasannya menarik, mudah dipahami, dan sy kira para guru lebih mudah menyerapnya dan menerapkannya.
@ridwanaliwaryono9438Күн бұрын
Hanya berubah nama aja pada intinya sama saja ....guru sudah melaksanakan di kurikulum merdeka, K13, dll
@akmadbusro523119 сағат бұрын
Semua kurikulum bagus bgmn kita menyikapi dan mencampaikn kpd dgn logis dan jelas sesuai dgn tuntutan jamn dan era globalisasi yng tidk keluar dgn prinsip keagamaan yng berkembng di negara kita dan mampu berdaing dgn negara lain
@NaomiHadaRewaКүн бұрын
Kesehatan itu selalu diterapkan di sekolah. Bahkan sekarang ada kerjasama antara sekolah dengan puskesmas terdekat. Bidang jesehatan lebih intensif memberi penyuluhan di sekolah. Ada juga pjok mapel yg mengajarkan tebtang kesehatan jasmani. Sudah dari dulu
@majlistaklimnuurКүн бұрын
Terima Kasih ilmunya... Kata kata terakhir seakan akan mencela kurikulum sebelumnya, Pak Mentri menyampaikan kurikulum lama pakai yang baik, dilakukan penyesuaian dan perbaikan untuk kurikulum yang perlu di perbaiki dengan mendengarkan usulan dari Kota dan Kabupaten di NKRI
@IKSANSURIYADIКүн бұрын
Siap Pak Mentri,, mengingat kembalii materi ToT di tahun 2003 lalu,, 🙏💪💪
@sahabatpembelajarКүн бұрын
👌
@insanulkamal15017 сағат бұрын
setali tiga uang...trims pak Presiden
@sahabatpembelajar37 минут бұрын
Ok
@kartikametafisika6329Күн бұрын
semua bermuara ke buku ajar yang dibuat kmenterian. karena guru2 menggunakan itu
@najmuddindim5491Күн бұрын
Menteri ini cocok menteri pendidikan islam....
@acepspd7246Күн бұрын
Mantap, kumer hapus, deep learning Maju❤
@mujiono4778Күн бұрын
Terimaksih penjelasannya dan slaidnya, semoga sehat selalu
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Di deskripsi
@naisujai1075Күн бұрын
Tinggal menggaji guru dengan layak sesuai tingkatannya 😂😂😂 mau kurikulum apapun kemungkinan outputnya lebih baik, dan perbaiki input guru dari mulai universitas, jadi seorang calon guru harus lebih sulit lulus s1
@Misterius2025Күн бұрын
Masa sihh....
@imamsuprayogo5738Күн бұрын
Konsep deep learning hanya angan-2, tidak realistis. Bagaimana pun disebut, jika gurunya tidak punya pengetahuan dan pengalaman panjang maka hanya akan menjadi teori kosong. Itulah yg disebut sebatas berangan-2. Diumpamakan anak SD disuruh baca buku secara mendalam maka kasih pengetahuan yg diperoleh tetap saja dangkal. Beda misalnya yg disuruh baca adalah mahasiswa, tanpa dikomando agar membaca secara mendalam maka pasti pengetahuan yg diperoleh akan mendalam. Jadi mendalam dan tidak bukan tergantung komando dari atasan melainkan tergantung dari kualitas orangnya. Tanpa ada konsep deep learning jika guru yg mengajar berkualitas yaitu berpengetahuan luas dan berpengalaman maka cara mengajarnya otomatis sudah mendalam..
@cingKucing123Күн бұрын
yang penting sudah bisa cair lah, bang kerjaan tim jadi lebih mudah, mirip dengan sebelumnya tapi berbeda segera bisa cair
@bennyhr2694Күн бұрын
Terima kasih infonya min. minimal rubah dikit, biar klihatan beda 😅.
@alimashar-334518 сағат бұрын
Saya pikir ada yg bikin kaget, ternyata ya mirip2 sj dg yg ada. Kakau pingin berhasil, konsep ini hrs dijabarkan dlm bentuk kurikulum, termasuk petunjuk implementasinya spt apa. Sehingga para pendidik mampu menjalankan fungsinya dg baik. Sdgkan para pembelajar tinggal mengikutinya. Kalau tdk ya akan bali maning-bali maning.
@soedarmononurhamidin497Күн бұрын
teori banyak intinya guru kerja mengajar mendidik melatih dengan keahliannya siswa belajar memahami mengerti mempraktikan dengan disiplin pasti cerdas
@rosneli9834Күн бұрын
Pemahaman tentang kurikulum merdeka belum utuh, ada lagi konsep pendekatan yg perlu di pelajari guru💪
@choirulanwar_sembonКүн бұрын
Contohnya apa bu?
@yutubkufulКүн бұрын
Kebanyakan teori ! Gurunya aja di baguskan ✓ disejahterakan ✓ otomatis Indonesia sukses, lah wong sdh rancangan elite globe biar jdi negara Buruh murah kok yah 😊
@ErminetiErminetiКүн бұрын
Gaya ngajar tetap ,tapi kalo SDM kependidikan nya ok baru mantap ,kalo SDM kependidikan tidak ok ,maka yg terjadi adalah ganti istilah
@alisyahbana17698 сағат бұрын
kembalikan spt tahun 80 an, tdk ada KKM. nilai otentik, nilai jelek merah. malah melahirkan orang pintar macam pak habibi
@sahabatpembelajar35 минут бұрын
👌
@muhammadirfanhafid11687 сағат бұрын
Terima kasih ilmunya Sahabat Pembelajar yang mencerahkan. Tapi, maaf... seingat saya Undang-Undang tentang Sisdiknas itu no,20 tahun 2003 bukan tahun 2023.
@sahabatpembelajar6 сағат бұрын
Ya salah ucap
@yudindani6315Күн бұрын
Kembali ke jaman dulu, siswa harus baca buku secara manual biar pintar,
@daldirin.martareja2432Күн бұрын
memperhatikan paparan ini, setidaknya terkesan 1. sinkretis dari berbagai sumber yang dipaksakan, bahkan juga dari UU dan non UU. 2. gambar ilustrasi tidak mencerminkan flow work, arah kerja lengkap dengan relasi, input-output tidak masalah in process. 3. ilustrasi tidak menggambarkan atau mencampurkan proses kecilnya (itemik) dan proses besarnya (portopolio). 4. sebagian kita berpikir ilustrasi dan diksi-diksinya ini sebenarnya menggambarkan apa, kurikulumkah, metode belajarkah, pendekatan apalah. 5. adalah tidak kalah penting, ilustrasi ini untuk konsumsi siapa, birokrasi pendidikankah (seperti menteri hingga kepala dinas), tenaga administrasikah, gurukah, atau bahkan untuk siswakah. 6. sebagian kita sudah mulai khawatir, 61. ilustrasinya lebih sulit dari pendidikannya, lihat #1-4. 62. sebagian kita melihat itu tidak workable, langsung bisa ditindaklanjuti. 63. dalam 2-3 tahun mendatang, diperkirakan dunia pendidikan masih disibukan dengan pembelajaran-pembelajaran seperti ini. 64. dan tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. 65. kita tidak yakin, kita sanksi peserta pembelajaran, penataran atau apalagi webinar dsb bisa paham tuntas. 66. kasus belakangan guru penggerak yang pembejarannya sampai membutuhkan waktu enam bulan, dan sekarang dinyatakan (setidaknya) unuseful, dan 100 % memuat konten non-pendidikan, lebih administratif. 7. kiranya pendidikan perlu to the point of problem focus dan area focusnya. 71. kedua fokus ini berdasarkan realitas pendidikan yang sekarang dipisahkan (mudah-mudahan hanya dipilahkan) sebagai pendidikan dasar menengah dan pendidikan tinggi. 72. fokus-fokus ini kiranya juga memilahkan pekerjaan administratif, manajerial atau politik, dan pekerjaan klas. 73. masalah yang muncul hingga sekarang tidak memilahkan kewenangan dan tugas pokok dan fungsi entitas yang terlibat dalam pendidikan. terkesan semua ingin menjadi menteri luar negeri pada era awal kemerdekaan. kasus-kasus pengangkatan guru honorer, pengangkatan tenaga pegawai harian lepas dan sejenisnya menggambarkan interferensi tersebut. 74. masalah pada substansi pendidian, hingga sekarang repetisi-repetisi masih terlihat dari pendidikan dasar menengah hingga tinggi, dan tampaknya tidak akan teratasi dalam kurun waktu 2-3 tahun mendatang, dikarenakan tidak menangkap soalnya, atau sulit menindaklanjuti atau bahkan meremehkan sebagai bukan masalah. 75. pelajaran-pelajaran sudah diajarkan sejak SD, diulang lagi di SMP, SMA dan di perguruan tinggi. repetisi ini terlihat tidak berelasi dengan standar minimal pendidikan, jika ada atau jika dirumuskan atau jika diperhatikan (kasusnya sama dengan visi misi, semua ada, tetapi nyaris tidak berelasi dengan prakteknya). 8. jika yang menjadi fokus masalah dan tempat dimana masalah itu seperti pada #73 dan #74, sebagian kita tidak melihat relasinya dengan deep learning dan learning-learning yang lainnya. model-model learning ini diproyeksikan akan menyita waktu guru dan siswa untuk tujuan yang non-substansial. dan stigma ganti menteri ganti kebijakan tidak saja tetap terjadi tetapi juga sangat merugikan kemajuan bangsa ini. kiranya kita perlu mengembalikan pada konstitusi seperti apakah mencerdaskan kehidupan bangsa itu, atau apakah pendidikan kita sudah menjawab tuntutan konstitusi. dulu kita sangat berharap pada kurikulum 2013 yang tampak berorientasi pada siswa, bukan memerdekakan siswa untuk tidak belajar. quo vadis pendidikan indonesia.
@beragamliterasi7023Күн бұрын
semoga dihidupkan kembali pelatihan off line berbasis literasi seperti saat adanya kesharlindung
@fabibifarno7508Күн бұрын
Masih mutar-mutar aja sistem pendidikan kita
@imamsuprayogo5738Күн бұрын
Berkata atas kata tidak akan menghasilkan apa-2 dan hanya sia-2 saja. Seharusnya digeser kepada berkata atas benda. Berkata atas benda akan menjadi jelas. Guru tidak perlu banyak kata, lewat benda siapapun cepat ngerti dan juga paham..
@iyalkampai2678Күн бұрын
Terima kasih penjelasan dan pencerahannya....bisa bagi slide materi nya pak untuk berbagi di kombel sekolah kami🙏
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Di deskripsi
@JokoSr-kp9yuКүн бұрын
Sebaiknya sistem pendidikan kita itu adalah sistem pendidikan islam Jangan yg lain pak kita harus yakin dengan kebenaran agama kita dan contohlah Baginda Nabi kita dan para Sahabat Agar anak didik kita menjadi orang yg bertakwa sejak dini berahlak dan berguna bagi agama bangsa dan umat Jika tidaķ maka anak anak kita hanya akan menjadi orang yg materialistis seperti saat ini dan yg telah lalu
@sahabatpembelajarКүн бұрын
❓️
@yohanesnugrohowidiyantoph.522619 сағат бұрын
mbok mikir....coba astronomi jaman itu seperti apa? Mereka masih mengira bumi itu datar....itu baru astronomi, belum hal2 yang laian dalam ilmu pengetahuan.
@widodowid54537 сағат бұрын
😂😂😂😂
@jeremysrt26484 сағат бұрын
Yg beda cuman mentriNya,, biar dianggap Kerja & dianggap ahli,,yg perlu belajar ahlak itu mulai dri Pemimpin biar jadi contoh bagi anak sekolah
@sahabatpembelajar38 минут бұрын
Yes
@Nurmala-wl2tqКүн бұрын
Beti dengan diferensiasi. Cuman ada kesehatannya doang.
@MiftahAthink2 сағат бұрын
Pakai soal Ujian nih
@sahabatpembelajar39 минут бұрын
👌
@alistarianayoutubealfiana96347 сағат бұрын
Bingung dech😅
@sahabatpembelajar36 минут бұрын
Boleh
@infotvchannel-uj7zf12 сағат бұрын
TIDAK ADA GUNANYA JIKA SETIAP 5 tahun ganti mentri, ganti program dan kurikulum. Syukur2 tidak ganti tahun pengajaran misalnya SD menjadi 7 tahun SMP 4 tahun dan SMA 5 tahun.
@sumadiguru102422 сағат бұрын
Teori ....teori ....pembelajaran saya sangat setuju selalu abded , tapi kenaikan kesejahteraan bagi guru prank melulu tidak jelas .
@nursyamsi79Күн бұрын
Adanya dimensi kesehatan akan merevitaslisasi sistem UKS ya..
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Harusnya
@nirmalamuisКүн бұрын
Alhamdulillah... makasih Pak
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Terima kasih kembali
@agussantana454012 сағат бұрын
setiap menteri baru ganti sistem pembelajaran.. sbnarnya cuman ganti istilah2 aja… tapi klo mindset n kesejahteraan guru tdk dperhatikan maka hasil akan mutee2 aja…
@sahabatpembelajar11 сағат бұрын
👌
@GURUINOVATIF-yv1sm16 сағат бұрын
PQK PAKTUR MAU TANYA Bagaimana cara memperleh PAK 2024 setelah selesai mengerjakan PMM mohon berikan pencerahannya Terimakasih
@sahabatpembelajar15 сағат бұрын
Ada kan video saya
@ripurchanal82887 сағат бұрын
Secara umum sama saja dengan kurikulum merdeka. Cuma ada penambahan sedikit yaitu kesehatan. Ini mah namanya cuma ganti casing.
@sahabatpembelajar37 минут бұрын
Yes
@muhamadsugeng8515Күн бұрын
Kena "Orank Pak Menteri". Deep learning atau model lain apapun itu bukan satu satunya, cuma salah satu. Ee malah dirumuskan dengan hal hal yang diseolah olahkan BAKU BARU BAGUS. Lebih parah lagi dikomparasikan dengan P5 wis, cuma kakean teori.
@HendriPerwira11 сағат бұрын
Ganti menteri pendidikan ganti kurikulum, begitulah seterusnya tapi gak juga ada perubahan yang signifikan dari perkembangan pendidikan itu sendiri. Guru dan murid cuma korban tumbal dari acara "coba coba" dari mereka yang berkuasa.
@najmuddindim5491Күн бұрын
Sami mawon dgn KURIKULUM MERDEKA
@Faisalfaisal-k7eКүн бұрын
Apa apa yang dilakukan dalam pembejaran deep learning
@covid-dv4xtКүн бұрын
ga ada hal baru,hanya masalah beda istilah..bikin para guru senewen
@munawar605Күн бұрын
Sebaiknya jangan terlalu banyak menambah2 istilah ataupun materi untuk guru dan siswa sedangkan yang sudah ada belum mampu untuk dipahami dan dilaksanakan oleh guru apalagi yang ada di daerah pelosok dan nanti pada akhirnya akan dilaksanakan secara abal2 saja pada akhirnya target yang ingin dicapai tidak maksimal
@wasiyemsarwono5451Күн бұрын
Maaf PAK kelihatannya itu semua sudah ada sejak dulu selama saya menjadi guru cuma beda nama nya saja
Bagaimanapun sistem pendidikan yang di buat oleh pemerintah, tidak akan begitu berdampak kalau korupsi masih berakar di negara ini, Kunci kemajuan suatu negara ialah apabila korupsi di berantas dengan memberikan hukuman yang berat bagi para koruptor. Kalau KKN masih berakar di negara ini, omong kosong kalau Indonesia bisa jadi negara maju suatu saat nanti.
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Sepakat
@RUDYPUJIHANTOChannelКүн бұрын
@YudiPradito20 сағат бұрын
Jadi kelihatan ya, kalau pergantiannya tidak substansial. Tapi akibatnya jadi buyar. Kenapa sih harus ganti ganti kalau intinya sama. Apa hanya karena ingin beda aja, kasihan siswa dan guru jadi korbannya. Perubahan hanya pemuasan ego belaka
@KiamatChange-ke8ndКүн бұрын
Belajarnya pakai TOA dan setel sekeras-kerasnya. Biar jadi pejabat dan masuk surga.
@sahabatpembelajarКүн бұрын
👌
@RajaArzankaКүн бұрын
Oh si fullan yg buat kerjaan 😅😅😅
@agussuparmono-j8qКүн бұрын
Gurunya....di prank, omon omon aja soal kenaikan gaji guru.
@mukhlishesteempede78Күн бұрын
Dog Cilentong namanya...
@RustamAji-x3z19 сағат бұрын
Mohon di hapus utk tebus buku sekolah yg memberatkan setiap semester.buku seharusnya BS dpake utk adik kandung.tapi buku yg ditebus TDK BS dimanfaatkan lagi.
@jaisyulusro7486Күн бұрын
Boleh minta filenya pak?🙏
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Di deskripsi
@SMP_beSMARTКүн бұрын
Ganti terusssss....seragam ganti ..penempatan ganti...nama pengawas ganti. nama kepala sekolah ganti....mantap, menteri ahli ganti nama
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Begitulah
@saurmansitungkir1048Күн бұрын
Kesejahteraan tetap...
@ferdi_jufriКүн бұрын
Itulah namanya bagian dari kreativitas😂😂
@rinikuffal4690Күн бұрын
Deep learning posisinya adalah pendekatan pembelajaran, sama dengan tematik, integratif, dsb. kalo plek ketiplek sama michael fullan ya itu mental ATM. 6 profil pelajar pancasila sudah mengejawantahkan cita2 membentuk orang indonesia. menteri ashabul kahfi nih. tidur lamaaaa dan bangun2 yang diomongin udah lawas. kenapa sih ngotot amat mengubah?
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Sepakat
@suwarnosuwarno8839Күн бұрын
Biasa? Indonesia setiap ada menteri baru pasti mengemukakan ide baru
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Yes
@prittysuprihatin939Күн бұрын
Apa ada contoh praktik mengajar yg menerapkan pendekatan Deep Learning ? Jadi gak banyak teori, langsung lihat contoh
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Pendekatan atau model bisa saja pakai yang dulu. Misal pembelajaran bermakna itu pakai cotekstual learning
@supartitimbulКүн бұрын
Benar, lebih mudah belajar dari contoh
@widodowid54537 сағат бұрын
Tambah muter-muter seperti gasing bikin pusing dan gak penting 😂😛😀😛😂😛😀
@sahabatpembelajar38 минут бұрын
Muter² ya?
@gadahzabur372310 сағат бұрын
Judulnya yg berbeda, isinya beda2 tipis seperti Kurikulum2 sebelumnya.
@muntholibfmipa3488Күн бұрын
Nadanya kog seperti sinis yaa ...?
@sugiyat5567Күн бұрын
Kurang kerjaan. Jgn malu2 mengimplementasikan pembelajaran terdiferensiansi. ... Akar masalahnya bukan pd teori model dan atau pendekatan pembelajaran tapi kualitas moral sdm yg rendah.
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Sepakat
@sudadisudadi513019 сағат бұрын
Mbelgedes
@brams688Күн бұрын
Duhhh....ribetnya😢
@matheuspayong7673Күн бұрын
Tdk ada hal baru,,cuma banyak istilah makanya jadi baru,,,biar publik tau aja klw menterix baru,,,,
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Sepakat
@matheuspayong7673Күн бұрын
Banyak istilah padahal sama aja,,,mgkn cuma veda materi aja kali,,,,,,
@sahabatpembelajarКүн бұрын
Sepakat
@acimspd2217Күн бұрын
Pret gonta ganti aturan dah bosan
@budisantoso-fq8ff10 сағат бұрын
ya jelas banyak bedanya pak, itu ada pengalaman belajar, prinsip belajar dan frame work...masing2 itu pasti ada penjelasan dan bukti fisiknya dalam mengimplementasikan...tidak sesederhana penjelasan bapak...karena nantinya pasti ada panduan atau pedoman pembelajaran Deep Learning yg dikeluarkan dari Kemendikbud
@AbdulLatip-lg8nk11 сағат бұрын
Ah teori saja, Indonesia perlu kembali menerapkan kurikulum 68.