1395. KENAPA 'NYESEK' SETELAH BERHIJRAH? Riyaadhush Shaalihiin Bab 45 | Mengunjungi, mencintai, menemani, mengundang, meminta didoakan orang-orang shalih Hadits ke-370 | Hadits Abu Sa'id al-Khudri Radhiallahu ‘anhu Tanya Jawab
Пікірлер: 21
@ahidamuhsin953Ай бұрын
LAST PART Lihat barangsiapa yang Allah ingin berikan hidayah kepadanya, maka Allah akan melapangkan dadanya untuk memeluk Islam dan menjalankan agama ini, seberat, sesulit, setinggi apapun pendakian Allah akan يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ “_niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam_” dan mengamalkan Islam itu sendiri. Para ulama mengatakan dalam menafsirkan ayat ini, _‘Dadanya akan lapang dan plong dan akan penuh dengan cahaya dengan cahaya Iman dan Al-Qur’an dan jiwanya akan tenang tidak akan sesak, dia akan menikmati pendakian dan tidak merasa berat dan sesak’_. Jadi kata sebagian orang bahwa hidup ini seperti mendaki ke atas, karena memang filosofinya naik kelas. Tapi ingat bahwa itu bukan berarti semakin tinggi semain sesak nafas, bukan seperti itu. Makanya dalam teori Analogi, meng-analogikan dua hal itu tidak harus menunjukkan bahwa dua hal itu semuanya sama dari semua sisi. Jadi ini bukan tentang pendakiannya namun ini tentang kesalahan yang kita lakukan ketika pendakian, sehingga Allah tidak akan berikan hidayah. Dan وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ _“Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit”_, dan apabila Allah ingin menyesatkan seseorang karena kesalahan, dosa, kesyirikan, kekufuran, karena Allah Pemutus yang Maha Bijak, maka Allah akan jadikan dadanya sesak, sempit, seolah-olah dia sedang mendaki ke atas langit. Dan كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ _“Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”_ (QS Al-An’am: 125(. _Jadi dari sini kita bisa pahami cara Allah menghukum seseorang itu karena dosa, kesyirikan, itu tidak harus hartanya dihilangkan atau bangkrut atau bisnisnya goyang dan tidak harus demikian. Namun ada cara yang jauh lebih sakit, mengenaskan dan menyedihkan yaitu Allah berikan semua fasilitas dunia, tetapi Allah buat hatinya berantakan dan dadanya sesak. Tidak ada gunanya semua fasilitas Dunia, mau semewah apapun kalau dadanya sesak dan itulah hukuman yang sangat halus karena orang lain tidak melihat, bahkan sebaliknya banyak orang yang melihat dari kejauhan berfikir hidupnya enak dan nikmat dan itulah Istidraj yang di ulur_. Jadi yang harus kita perbaiki karena hidup harus jalan terus dan tidak bisa kita berhentikan waktu, langkah harus terus diayunkan maka yang harus dilakukan adalah perbanyak Istighfar dan Taubat kepada الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan jaga diri dari dosa dan terus belajar. Ilmu itu obat yang tidak boleh lepas bahkan tidak boleh terlambat di minum, makanya banyak para ulama mengkaji misalnya Kitab Riyadhush Shalihin setiap hari di tengah-tengah umat karena ini obat dan kalau anda tidak minum obat maka sesak hidup anda dan dadanya serasa sempit. Dan Al-Qur’an itu Syifa, Allah yang mengatakan dalam QS Al-Isra’: 82 yang berbunyi; وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا Yang artinya, “Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. (QS Al-Isra’: 82). Dan kalau kita tahu hati kita masih suka sakit dan jiwa kita masih suka sakit maka minum obatlah dan jangan putus minum obatnya, dekatlah dengan Al-Qur’an, kaji Al-Qur’an, baca Al-Qur’an. Dan salah satu cara Allah memberikan hidayah itu dengan pertanyaan orang lain lalu di jawab dan kita katakan ‘itu pengalaman saya sekali’, artinya betapa banyak orang yang memiliki masalah yang sama, dan seperti pertanyaan ini, dan kalau tidak didudukan bisa salah kaprah, dia pikir karena pendakian yang membuat dadanya sesak, padahal bukan seperti itu. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Jum'at, 17 Syawal 1445 AH/26 April 2024 Ahida Muhsin
@wahyuindrawan7386Ай бұрын
Barakallahu fiikum
@nurulintanwahyuni8091Ай бұрын
Jazaakumullahu khairan
@ahidamuhsin953Ай бұрын
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Pembahasan sedikit tentang Al-Qur’an di beberapa pertemuan ini dan kita pelajari bahwa Al-Qur’an adalah Pentunjuk dan Cahaya. Sebagaimana yang sudah di bahas sebelumnya, justru semakin kita berumur teorinya kita semakin butuh dengan Cahaya, karena perjalanan semakin dekat dan kita semakin lemah, maka kita butuh support system. Karena di mana-mana semakin kita dekat dengan garis finish, ibarat seorang pelari itu kecepatan harus semakin cepat dan semua dikeluarkan dan digunakan. Jadi kita harus semakin memiliki support system. Banyak orang yang masa mudanya tidak butuh kaca mata, tapi begitu menua butuh kaca mata, karena dia sangat susah untuk melihat, namun kaca mata secanggih atau dengan tekhnologi apapun kalau tidak ada cahaya tetap saja tidak bisa melihat. Begitu juga dengan kehidupan, mau kita cerdas, genius, orang kaya dan punya team yang solid kalau tidak ada cahayanya akan susah sekali melihat apapun. Kita tinggal di rumah paling mewah di Jakarta, tetapi tidak ada cahaya sama sekali dan di tengah-tengah ada opsi pindah ke kontrakan hanya ruangan kecil tidak ada fasilitas seperti tidak ada AC, tetapi ada cahayanya misalnya dengan memakai lampu atau lilin, lalu apa yang kita pilih? Pasti kita akan pilih tempat yang ada cahayanya, walaupun kecil dan sangat sederhana dan tidak mewah dan begitu juga dengan kehidupan. Ini menunjukkan walaupun kita miskin misalnya, tapi kita hidup dengan Al-Qur’an maka kehidupan kita pasti lebih baik dan berkualitas daripada orang-orang kaya yang hidup tanpa Al-Qur’anul Karim, karena kita hidup dengan Petunjuk dan Cahaya. Dan orang kaya meskipun dia hidup di rumah yang sangat mewah seperti tidak ada cahayanya karena dia hidup tanpa Al-Qur’an tidak ada Petunjuk dan Cahaya sama sekali. Jadi seperti itulah urgensi dari Ilmu dan Al-Qur’anul Karim. Makanya tidak heran seorang Imam ahli hadits pada zamannya dan ulama yang paling dalam penguasaan ilmunya, baik dalam bidang Nahwu, Bahasa, dialek bangsa Arab, serta ilmu hari dan nasab yang bernama Al Qadhi Iyadh رحمه الله تَعَالَى pernah menyampaikan, ‘Orang itu dengan taufik dari Allah akan nyaman dan tenang ketika membaca Al-Qur’an atau dengan membaca Al-Qur’an walaupun dia sedang berada di masa krisis’. Pada saat dia sedang membaca Al-Qur’an, bersama dengan Al-Qur’an, hidup dengan Al-Qur’an dia akan merasa nyaman dan tenang walaupun pada saat itu kondisinya sedang susah, krisis, baik itu krisis secara personal, seperti sedang tidak memiliki uang atau sedang sakit maupun krisis yang ruang lingkupnya atau spectrumnya lebih luas karena Al-Qur’an itu Cahaya dan Petunjuk. Dan sebaliknya hidup ini akan gersang, akan galau ketika kita jauh dari Al-Qur’anul Karim walaupun pada saat itu kita sedang berada di puncak kesuksesan dunia dan itu pasti. Jadi kita renungkan tentang masalah ini. Session Tanya-Jawab: Tanya: Ustadz pernah menyampaikan sebelumnya bahwa kita hidup berjalan di muka bumi ada dua sisi pilihan yang bertolak belakang, yaitu ingin hidup dengan Al-Qur’an atau hidup dengan Hawa Nafsu. Dan Saya merasakan itu di awal hijrah saya. Saya bermimpi Allah melepaskan saya dari kegelapan yang pekat dan menggantinya dengan cahaya yang sangat terang, Allahu Akbar!. Tetapi seperti Sunatullah yang harus dilalui setiap orang yang hijrah bahwa ujian demi ujian terus datang dan menguji Iman ini, di tambah dengan syaitan yang selalu bermain untuk berusaha menggelincirkan dengan segala talbis yang dilakukannya dan makin naik ke puncak saya rasakan semakin terasa berat dada ini dan merasa lelah pendakian ini walaupun saya bertekad terus berjuang. Bagaimana Ustadz cara yang paling efektif agar kelak bisa memenangkan jihad melawan hawa nafsu dan jihad melawan syaitan ini? Karena saya bermimpi juga bahwa pertolongan Allah akan datang pada hidup saya ketika saya bisa membuktikan kepada Allah bahwa saya bisa Istiqamah. Jawab: Ini testimoni dari seseorang yang menjelaskan apa yang dia rasakan dan beliau menggunakan kata melepaskan saya dari kegelapan yang pekat dan menggantinya dengan cahaya yang sangat terang. Jadi kehidupan yang gelap walaupun kita tinggal di kota besar yang penuh dengan lampu dan pencahayaan itu real. Karena cahaya itu bisa secara pisik dan bisa juga secara hati dan jiwa. Dan ketika kita diberikan hidayah dan kita mendapatkan petunjuk maka hidup kita akan terang benderang, mengerti arah hidup kita mau ke mana, mau berbuat apa dan nyaman juga tenang dan kita harus semakin yakin bahwa itu memang benar. Dan setelah kita berhijrah ujian silih berganti, sebenarnya sebelum hijrah pun sama, namun yang membedakan diantaranya misalnya ketika kita naik kelas juga kita ada ujiannya dan tiap tingkat pasti berbeda-beda dan akan semakin sulit dan tidak mungkin tingkat kesulitannya sama, kalau tidak berarti kita tidak ada kemajuan. Dan perlu diluruskan bahwa ‘saya rasakan semakin terasa berat dada ini dan merasa lelah pendakian ini walaupun saya bertekad terus berjuang’ dan ini perlu didudukan. Bahwa terasa berat dada ini bukan karena semakin naik ke puncak dan semakin lelah pendakian ini bukan karena kita semakin naik ke puncak, tetapi karena kita melakukan kesalahan dalam pendakian dan itu masalahnya. Mari kita renungkan firman Allah dalam QS Al-An’am: 125 ketika Allah berfirman; فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ ۖ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ ۚ كَذَٰلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ Yang artinya, “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”. (QS Al-An’am: 125). To be continued 1 of 2 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Jum'at, 17 Syawal 1445 AH/26 April 2024 Ahida Muhsin
@nurulintanwahyuni8091Ай бұрын
Maa Syaa Allah.. Ana selalu butuh pencatat, terkadang tidak sempat menyimak video.. Jazaakumullahu khairan K
@nurulintanwahyuni8091Ай бұрын
Tetap semangat. Dan istiqomahlah menjadi pencatat.. Semoga bermanfaat bagi saudara yg lain.. Aamiin yaa Rabbal 'aalamiin.. Baarakallahu fiikum
Barakallahu fiikum ust n team.. tolong update terus donk di spotify nya..
@muslihahmuslihah5193Ай бұрын
MaasyaAlloh.....dalem banget ustadz😢,jazaakumullohu Khoiron atas ilmunya,baarokalloohufiik
@rifkisetiawan9832Ай бұрын
Semoga Allah merahmati Al imam an-nawawi serta ulama-ulama ahlussunah yang lainnya, Ustadz nuzul Dzikri serta keluarga besar, team media serta keluarga besarnya, dan Semoga Allah merahmati seluruh kaum muslimin. Amin allahumma Amin.
@nurainunnasty3005Ай бұрын
Alhamdulillah, jazakumullah khairan uztad dan tim wa fiikum barokallah
Alhamdulilah .syukron wa jazakallah khayran atas ilmu nya ustadz wa yubarakallah fikum .semoga allah merahmati imam nawawi beserta orang orang yang beliau cintai .semoga allah .merahmati uatadz dan tim beserta orang "yang antumma cintai
@ichwaniichwani9661Ай бұрын
Assalamualaikum ustadz terima kasih ilmunya mohon izin shere pak ustadz jazakumullah khairon