1419. ANTARA BAIK & TERBAIK | Riyaadhush Shaalihiin | Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

1419. ANTARA BAIK & TERBAIK
Riyaadhush Shaalihiin
Bab 45 | Mengunjungi & mengundang orang-orang baik
Hadits ke-373 | Hadits Anas Radhiallahu ‘anhu
وعن أَنس رضي اللَّه عنه أَن أَعرابياً قال لرسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : مَتَى السَّاعَةُ ؟ قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ » قال : حُب اللَّهِ ورسولِهِ قال : « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . متفقٌ عليه ، وهذا لفظ مسلمٍ .
Dari Anas Radhiallahu ‘anhu, ”Bahwa seorang Arab badui berkata kepada Rasulullah 'Kapankah Kiamat tiba?' Rasulullah (balik) bertanya, 'Apa yang kamu siapkan untuk hal itu?' Dia menjawab, 'Cinta kepada Allah dan RasulNya.' Maka beliau bersabda, 'Kamu akan bersama yang kamu cintai'." (Muttafaq ‘alaih, dan ini adalah lafazh Muslim)
وفي روايةٍ لهما : مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَوْمٍ ، وَلا صَلاةٍ ، وَلا صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّه وَرَسُولَهُ .
Dan dalam satu riwayat milik keduanya, "Saya tidak mempersiapkan untuknya banyak puasa, shalat, dan sedekah, tetapi saya mencintai Allah dan RasulNya."

[@ahidamuhsin953]

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran Ke-2 hadits Ke-373 dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut;  Masih bersama pembahasan hadits dari Anas رضي الله تَعَالَى عنه, وعن أَنس رضي اللَّه عنه أَن أَعرابياً قال لرسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : مَتَى السَّاعَةُ ؟ قال رسولُ اللَّه ﷺ : « مَا أَعْدَدْتَ لَهَا ؟ » قال : حُب اللَّهِ ورسولِهِ قال : « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ » . متفقٌ عليه ، وهذا لفظ مسلمٍ . Artinya, ”Bahwa seorang Arab Badui berkata kepada Rasulullah 'Kapankah Kiamat tiba?' Rasulullah (balik) bertanya, 'Apa yang kamu siapkan untuk hal itu?' Dia menjawab, 'Cinta kepada Allah dan RasulNya.' Maka beliau bersabda, 'Kamu akan bersama yang kamu cintai'." (Muttafaq ‘alaih, dan ini adalah lafazh Muslim). Dan dalam satu riwayat milik keduanya, وفي روايةٍ لهما : مَا أَعْدَدْتُ لَهَا مِنْ كَثِيرِ صَوْمٍ ، وَلا صَلاةٍ ، وَلا صَدَقَةٍ ، وَلَكِنِّي أُحِبُّ اللَّه وَرَسُولَهُ “Saya tidak mempersiapkan untuknya banyak puasa, shalat, dan sedekah, tetapi saya mencintai Allah dan RasulNya”. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Nabi ﷺ memiliki skill komunikasi yang luar biasa, kemampuan bicara dan berdiskusi serta skill menjawab pertanyaan yang terbaik, karena beliau Rasul utusan الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang terbaik. Maka beliau menyajikan komunikasi yang begitu indah. Pertanyaan di jawab dengan pertanyaan dan memberikan pelajaran berharga bagi kita. Lalu Nabi ﷺ senantiasa mengarahkan umatnya ke hal yang terbaik, ketika ada yang bertanya kapan terjadi hari Kiamat, namun justru beliau mengarahkan kepada apa yang telah engkau persiapkan, karena persiapan itu jauh lebih penting dan persiapan adalah hal yang terbaik.  Jadi Nabi عليه الصلاة و السلام mengarahkan ke yang terbaik dan bukan hanya mengarahkan kepada hal yang baik. Dan ini adalah karakter yang ada di dalam Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ. Jadi sebagaimana Nabi ﷺ senantisa mengarahkan ke hal yang terbaik, dalam Al-Qur’an pun yang Allah firmankan itu konsep yang terbaik. Allah berfirman tentang Al-Qur’an dalam QS Al-Isra’: 9 yang berbunyi; إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا Yang artinya, “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar”. (QS Al-Isra’: 9). Dan makna لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ “petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” dan أَقْوَمُ disini Isim Tafdhil adalah isim yang diambil dari fiil mudzakar dan untuk muannats artinya ke “Hal yang terbaik”. Makanya kalau kita baca buku tafsir adalah ke “Konsep yang paling adil, lurus, benar dan paling terbaik”. Memang hidup itu susah dan berat, hidup itu penuh dengan masalah dan musibah, tetapi Allah membekali kita dengan Kitab Suci dan dengan Sunnah Nabi-Nya ﷺ yang senantisa mengarahkan kita bukan hanya ke jalan yang baik atau konsep yang baik tetapi ke jalan dan konsep yang terbaik. Dan bukan hanya ke konsep yang adil tetapi ke konsep yang teradil. Dan bukan hanya ke konsep yang benar, tetapi ke konsep yang terbenar. Dan ini dibuktikan oleh Nabi ﷺ, “Kapan terjadi Hari Kiamat?”, lalu di jawab oleh Nabi ﷺ, “Apa yang telah engkau persiapkan?”. Jadi menjawab dengan sebuah pertanyaan dan pertanyaannya tidak sembarangan atau menyerang, tetapi pertanyaan yang mengarahkan ke konsep yang paling bermanfaat dan paling terbaik dan yang harus anda pikirkan adalah “Persiapan”. Dan ini adalah sebuah bukti dan ini tidak mudah, hanya bisa dilakukan oleh orang-orang terbaik dan Rasulullah ﷺ adalah manusia yang terbaik.  Kalau kita mengatakan konsep di dalam Al-Qur’an, petunjuk di dalam Al-Qur’an dan petunjuk di dalam Sunnah Nabi ﷺ sebatas baik saja, kita zhalim apalagi kita bicara menolak. Karena Allah mengatakan, إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا “Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS Al-Isra’: 9). Dan Allah mengarahkan dalam Al-Qur’an kepada yang terbaik lalu anda mengatakan baik? Maka anda zhalim. Allah dan Rasul-Nya ﷺ senantiasa mengarahkan kita kepada yang terbaik dan ini melahirkan konsekuensi hati-hati dalam meresponse dan di sisi lain kita harus banyak bersyukur. Makanya Allah hanya meminta kita untuk سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۚ “Kami mendengar, dan kami patuh” (QS An-Nur: 51). Dan ini yang terbaik dan anda tidak usah mencari yang lain lagi. Dan diantara banyak manusia di banyak bidang kalau kita berhadapan dengan orang-orang terbaik, banyak dari mereka tidak suka kalau kita banyak bertanya, apalagi pertanyaannya yang meragukan kapasitas mereka, walaupun pada dasarnya kita membeli jasa mereka dan bukan kita yang memutuskan. Seperti halnya dalam jual beli bahwa pembeli adalah Raja, tetapi tidak berlaku kalau anda berhadapan dengan penjual terbaik, mereka adalah rajanya dan mereka bisa membuat kita tidak punya pilihan dan kalau misalnya kita bisa memilih namun keputusan tetap pada mereka dan kita bisa nurut dan kita mengatakan wajar karena dia yang terbaik.  Kalau itu dalam menyikapi manusia dan kita bisa mengerti, lalu bagaimana dengan Rabbuna الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, kita baca يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ “memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS Al-Isra’: 9) dalam Al-Qur’an menunjukan hal yang terbaik. Kita mempelajari hadits Nabi ﷺ, Nabi ﷺ di tanya apa, justru beliau mengarahkan ke yang terbaik. Tetapi dalam keseharian kita saat kita menyikapi Al-Qur’anul Karim dan Sunnah Nabi ﷺ, rasanya itu belum tercermin bahkan sebagian pihak menyikapi dengan arah meragukan, mereka tidak menyebutkan saya ragu dengan Al-Qur’an misalnya karena itu terlalu vulgar, tetapi bagaimana menjalankan apa yang ada di dalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi ﷺ itu menunjukan bahwa mereka belum yakin 100% dan itulah permasalahan besar kita. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Senin, 12 Dzul Qa'dah 1445 AH/20 Mei 2024 Ahida Muhsin

[@hj.wiwikrumiati6791]

Alhamdulillah

[@aldiapaya1157]

Masyaa allah

[@RABbased]

Jazakumullah khairan ustad dan tim, semoga kita diberikan rasa istiqomah dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu

[@RizaAJuli]

❤❤❤❤❤❤❤

[@kenyowigati6383]

Syukron atas taudziahnya, Ustadz..

[@syaputrifebrinasari4840]

Masya Allah Tabarakallah

[@Finqin]

Barakallahu fiik

[@a.4.27.4.i]

❤️❤️❤️

[@herwanisarmansugianto9126]

🙏

[@jadid_islam6328]

❤

[@dzikristore528]

Alhamdulilah