Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Rabbul A’lamiin atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah henti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak disana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita Nabi kita Muhammadin عليه الصلاة و السلام beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah beliau sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. Pembelajaran Ke-12 hadits Ke-377 dari Usair bin Amr رضي الله تَعَالَى عنه, di atas adalah sebagai berikut; Masih membahas hadits yang Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى bawakan yaitu, hadits dari Usair bin Amr رضي الله تَعَالَى عنه, ada juga yang mengatakan bin Jabir dan masih membahas hadits tentang Uwais al Qarni ketika Umar bin Khattab رضي الله تَعَالَى عنه bertemu dengannya lalu Umar melakukan cross check bertanya segala sesuatu yang hanya diketahui oleh Uwais al Qarni atau Uwais bin Amir dan semua di jawab dengan benar. Lalu Umar mengatakan bahwa beliau mendengar sabda Nabi ﷺ, tentang Uwais lalu disebutkan, “Saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 'Akan datang kepada kalian Uwais bin Amir bersama rombongan bala bantuan pasukan dari penduduk Yaman, dari suku Murad kemudian dari marga Qaran, dulu menderita penyakit sopak kemudian sembuh, kecuali bagian sebesar koin dirham, dia mempunyai ibu, dia sangat berbakti kepadanya, seandainya dia bersumpah atas Nama Allah, pasti Allah membuat apa yang disumpahkannya terlaksana. Jika kamu mampu meminta kepadanya agar memohonkan ampunan untukmu, maka lakukanlah’. Lalu Umar mengatakan, setelah ini engkau mau kemana? Kata Uwais ke ‘Kufah’, kemudian Umar menawarkan, “Apakah aku perlu menulis surat untuk kebaikanmu kepada gubernurnya?. Dia menjawab, 'Saya lebih suka berada di tengah manusia fakir yang tidak dikenal”. Setahun kemudian ada tokoh Kufah yang naik Haji, lalu Umar menanyakan Uwais terhadap tokoh tersebut dan tokoh tersebut mengatakan, “Saya meninggalkannya dalam keadaan rumahnya jelek dan perabotannya sedikit”. Lalu Umar menceritakan tentang kondisi atau tentang kedudukan tinggi Uwais di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala, dan orang ini kaget “(Manakala orang yang bertemu Umar ini pulang), dia langsung mendatangi Uwais dan berkata, 'Mohonkanlah ampunan untukku’. Uwais berkata, 'Engkaulah yang baru datang dari perjalanan yang shalih (haji), justru engkaulah yang seharusnya beristighfar untukku’. Uwais berkata lagi, 'Kamu bertemu Umar?' Dia menjawab, 'Ya’. Lalu Uwais memohonkan ampunan untuk orang itu. Akhirnya orang-orang mengenalnya, maka dia segera keluar (dari Kufah)” (HR. Muslim). Sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya bahwa 'Uzlah atau menarik diri atau mengasingkan dan tidak tampil di masyarakat itu di panggung depan atau dibelakang layar dan kesimpulannya adalah sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Jauzi dan para ulama lain رَحِمَهُمُ الله تَعَالَى bahwa ini tergantung kondisi. Makanya ulama mengatakan bahwa, jika anda mengetahui keuntungan dan kedudukan 'Uzlah dan duduk persoalan masalah ini, anda jadi mengerti bahwa menghukumi 'Uzlah lebih afdhal secara mutlak itu salah dan sebaliknya berinteraksi dengan manusia secara mutlak juga itu salah. Namun yang harus dilakukan adalah melihat kondisi seseorang dan melihat siapa yang berinteraksi dengannya dan kondisinya lalu di lihat motifnya bahwa berinteraksi itu apa. Dan keuntungan apa yang luput atau hilang kalau berinteraksi dengan mereka lalu diqiyaskan dengan sebaliknya lalu kita akan tahu mana yang lebih kuat. Jadi pointnya adalah apakah kita terjun langsung atau kita menarik diri itu setiap kondisi beda, setiap orang beda. Lalu bagaimana caranya? Lihat siapa yang terjun langsung atau siapa kita menarik diri lalu bagaimana kondisi orang tersebut lalu dengan siapa dia akan berhadapan lalu apa motifnya lalu apa keuntungan dan kekurangannya lalu apa yang luput darinya kalau dia terus terjun langsung atau menarik diri. Dan semua dipelajari dan di dudukan secara komprehensif lalu di buat kesimpulan dan setelah itu kita tahu bahwa si A ini sebaiknya menarik diri atau seperti Uwais al Qarni atau sebaliknya kamu harus maju atau tampil atau terjun langsung, sebagaimana Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ maju dan tampil menjadi Khalifah setelah Rasulullah ﷺ wafat dan begitu seterusnya, karena orang itu berbeda-beda. Jadi semua harus dipikirkan dan didudukan baru setelah itu kita akan mendapatkan kesimpulan yang utuh, apakah harus maju atau mundur. Dan intinya dua-duanya dipraktekan oleh generasi terbaik. Dan sebagaimana yang sudah disampaikan bahwa ternyata mayoritas generasi terbaik atau para sahabat itu cocoknya mundur, karena tidak mudah untuk maju dan memimpin, karena dia tidak boleh terbawa, namun dia yang harus mewarnai dan lain sebagainya. Dan motifnya harus benar dan ikhlas karena Allah. Dan orang tidak bisa disamakan. Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Sabtu, 15 Dzul Hijjah 1445 AH/22 Juni 2024 Ahida Muhsin
@Yakali-b8q6 ай бұрын
Masyaallah kajian setiap apa yang disampaikan sangat menakjubkan bagi saya pribadi... Barakallahu fiikum...
@yudidarmadi1556 ай бұрын
dulu saya janggal wajah ahlul qiyam laksana purnama. begitu lihat ustadzuna, masya alloh tabarokallohu skincare nya wudhu 🤲🏼
@Latifahid46 ай бұрын
Jazakumullahu Khayran Wa Baarakallahu fiikum Ustadz dan Team, untuk ilmu yang disampaikan pagi ini.
@ichwaniichwani96616 ай бұрын
Jazaakumullahu khairon ustadz dan anggota tim.terima kasih atas ilmunya
@Nabila_marsy6 ай бұрын
Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush sholihaat Terimakasih banyak Ustadzuna dan Tim
@syaputrifebrinasari48406 ай бұрын
Masya Allah Tabarakallah
@elvirawidyatiofficial62476 ай бұрын
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bismillah Subhanallah Alhamdulillah Allahu Akbar