Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shalihat" Jazakallahu khair ust. Nuzul Wa Barakallahu fiikum ust Nuzul dan tim..
@Nabila_marsy19 сағат бұрын
Alhamdulillahiladzi bini'matihi tatimush sholihaat Jazakumullahu Khayran wa Barakallahu Fiikum Ustadzuna dan Tim
@ahidamuhsin953Күн бұрын
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ Alhamdulillah kita panjatkan puji dan syukur kita kepada Allah Tabaroka wa Ta’ala atas segala nikmat dan karunia yang Allah berikan kepada kita. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nikmat Allah itu tidak pernah berhenti sebagaimana kehidupan kita, dimana bumi di pijak di sana ada nikmat الله سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Sebagaimana Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada Rasul kita, Nabi kita Rasulullah ﷺ beserta para keluarga, para sahabat dan orang-orang yang istiqamah berjalan dibawah naungan Sunnah Rasulullah ﷺ sampai Hari Kiamat kelak. Dan semoga Allah merahmati Al Imam An-Nawawi رحمه الله تَعَالَى beserta keluarganya dan seluruh ulama kita dan semoga Allah merahmati Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri حفظه الله dan seluruh team berserta keluarganya dan juga orang-orang yang beriman dan umat Muslim dimanapun mereka berada. Dan juga semoga Allah memberikan kekuatan dan ketabahan untuk kaum Muslimin dan Muslimat yang sedang terzhalimi di Palestina, di Uyghur dan di belahan Bumi lainnya, serta memberikan perlindungan kepada kita semua sebagai umat Rasulullah ﷺ dan sebagai suri tauladan kita semua. آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. PART ONE Kesimpulan Ke-2 dari Bab 46 tentang “Keutamaan Dan Anjuran Cinta Karena Allah, Orang Yang Mencintai Memberitahukan Cintanya Kepada Orang Yang Dicintai Dan Jawabannya Untuknya Bila Dia Memberitahukannya” adalah sebagai berikut: Kesimpulan ke-2 dari Bab ini dijelaskan sebagian para ulama bagaimana Allah dan Rasul-Nya ﷺ mendidik umat untuk memiliki semangat yang tinggi atau cita-cita yang tinggi, bukan hanya sekedar biasa-biasa saja. Mereka mengatakan, ‘Rasulullah ﷺ sebagai pendidik pertama itu tidak mengajarkan sahabat-sahabat beliau sebatas selamat dari Api Neraka dan masuk Surga. Namun setiap saat dan setiap ada moment beliau selalu mendidik dan menyampaikan bagaimana meningkatkan kualitas dan derajat kebaikan para sahabat beliau dan umat sampai tingkat tertinggi atau puncak tertinggi di Dunia dan di Akhirat’. Bagaimana mencapai limit seseorang bukan hanya di Akhirat, tetapi di Dunia dan di Akhirat. Dan itu terbukti bagaimana pencapaian umat, bagaimana para sahabat رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ menjadi salah satu yang terbaik di dunia secara duniawi sejajar bahkan orang-orang Romawi mundur ketika Perang Tabuk. Dan Baitul Maqdis di lepas oleh Romawi kepada umat di Masa Umar bin Khattab رضي الله تَعَالَى عنه. Dan kita tahu bahwa Romawi adalah kekuatan terbesar pada saat itu. Jadi Pendidik itu bukan hanya mengajak untuk masuk Surga, tetapi bagaimana mencapai tingkatan tertinggi di Dunia dan di Akhirat dan itulah peran dari Rasulullah ﷺ. Dan ulama mengatakan, ‘Mendidik, mengajak dan mengajarkan umat dan para sahabat sampai pada titik tertinggi dan puncak di Dunia dan di Akhirat’. Makanya salah satu contoh di dalam point ini adalah bagaimana Nabi ﷺ mengatakan, سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ “Dari Abu Hurairah رضي الله تَعَالَى عنه, dari Nabi ﷺ, Beliau ﷺ bersabda, “7 golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh’. Dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya” (Muttafaq ‘Alaih). Lalu apa kata Nabi ﷺ ketika menjelaskan tentang hadits ini? Itu menunjukan kedudukan yang sangat tinggi pada hari Kiamat, karena untuk mendapatkan itu tidak setiap orang bisa, namun hanya 7 golongan saja. Bayangkan umat manusia dari Nabi Adam عليه السلام sampai hari Kiamat yang bisa mendapatkan naungan Allah pada hari Kiamat hanya ada 7 golongan dan ini benar-benar kedudukan yang sangat tinggi dan sangat prestigious di Akhirat. Dan yang pertama kali masuk adalah Imam yang Adil. Orang yang pertama kali masuk Surga adalah orang yang memiliki kedudukan tertinggi di Dunia dan tidak ada strata social yang paling tinggi di banding Pemimpin yang Adil dan ini puncak dari ekosistem dan puncak dari kehidupan bermasyarakat. Dan itu yang pertama kali disebutkan oleh Nabi kita ﷺ dan sebagai pesan bahwa Islam sangat mendukung prestasi di Dunia dan di Akhirat. Dan bukan sebatas bisa baik, hidup dan bisa survive, tetapi Imam yang Adil dan 7 golongan pada hari Kiamat. Bayangkan Imam yag Adil itu bukan hanya di Dunia di dapat, tetapi di Akhirat juga dia dapat. Di Dunia di level tertinggi dan tidak ada level tertinggi dari sebuah dunia di banding Pemimpin dan itu di Dunia, lalu di Akhirat dia mendapatkan naungan dari Allah Tabaroka wa Ta’ala. To be continued 1 of 3 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Selasa, 7 Rajab 1446 AH/7 Januari 2025 Ahida Muhsin
@seandysusanti5380Күн бұрын
Semoga allah merahmati kk dengan rahmatnya yg maha luas dan tampa batas
@ahidamuhsin953Күн бұрын
@@seandysusanti5380begitu juga sebaliknya آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن,
@vnteguhКүн бұрын
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات اللهم إني أسألك علما نافعا وأعوذ بك من علم لا ينفع جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم
@seandysusanti5380Күн бұрын
Alhamdulillahi robbal aalamiin robbana taqobbal minna
@imammuhajir99Күн бұрын
Jazaakumullah khair wabarakallah fiikum, Ustadzii
@UstadzNuzulDzikriShortsКүн бұрын
Jazaakallahu Khoir atas ilmunya Ustadz
@herwanisarmansugianto9126Күн бұрын
بسم الله الرحمن الرحيم 💫🙏 Jazakumullah khair ,ustadz Barakallahu fiikum
@ahidamuhsin953Күн бұрын
2nd PART Makanya ulama mengatakan bahwa, ‘Allah dan Rasul-Nya ﷺ mendidik umat untuk mencapai puncak’, bukan berhenti di tengah jalan atau putar balik atau bukan dunia tidak ada artinya, tetapi Dunia adalah satu-satunya jembatan menuju Akhirat atau sebagai sarana menuju Akhirat sebagaimana dijelaskan oleh Al Imam Ibnu Qoyyim رحمه الله تَعَالَى, maka kita harus berhasil melalui jembatan tersebut. Dan tentu saja ini sesuai atau dikaitkan dengan apa yang Allah takdirkan kepada seorang hamba. Tetapi intinya bagaimana seseorang itu mencapai puncak potensinya dan memanfaatkan seluruh potensinya atau untuk maslahat di Dunia dan Akhirat. Jadi tidak tepat ketika ketika seseorang Hijrah lalu dia santai-santai lalu dia berdalih karena zuhud terhadap Dunia. Tidak ada yang lebih zuhud daripada Abu Bakr As Shiddiq lalu Umar lalu Utsman lalu Ali bin Abi Thalib رضي الله تَعَالَى عَنْهُمْ dan mereka adalah para pemimpin Dunia. Siapa yang bisa menclaim lebih zuhud daripada 4 nama besar pemimpin tersebut? Dan 4 ini adalah Pemimpin Dunia sebelum mendapatkan derajat tertinggi di Surga dan ini adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Justru setelah hijrah seseorang semakin termotivasi dalam hidup dan hidup memiliki arah yang jelas dan benar menuju Allah Tabaroka wa Ta’ala dan menjadi sarana menuju Akhirat. Dan hidup tidak terombang-ambing, rancu dan bias. Dan hidupnya orang-orang beriman menjadikan dunia sebagai jembatan menuju Akhirat. Dan orang kalau sudah tahu tujuan semua masalah akan dihadapi, tujuannya jelas dan terarah dan maju terus di dalam kehidupannya. Allah berfirman, وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ “Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat)” (QS Al-Hasyr: 18). Dan tujuan sudah clear bagaimana mencari wajah Allah Tabaroka wa Ta’ala dan bagaimana selamat di hari yang sangat penting dan paling berharga. Allah berfirman di dalam QS Al-Baqarah: 48 yang berbunyi; وَاتَّقُوا يَوْمًا لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَاعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ Yang artinya, “Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikitpun; dan (begitu pula) tidak diterima syafa'at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong”. (QS Al-Baqarah: 48). Dan Allah kembali ulang di dalam QS Al-Baqarah: 123 yang berbunyi; وَاتَّقُوا يَوْمًا لَا تَجْزِي نَفْسٌ عَنْ نَفْسٍ شَيْئًا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا تَنْفَعُهَا شَفَاعَةٌ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ Yang artinya, “Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong”. (QS Al-Baqarah: 123). Dan Allah juga berfirman di dalam QS Al-Baqarah: 281 yang berbunyi; وَاتَّقُوا يَوْمًا تُرْجَعُونَ فِيهِ إِلَى اللَّهِ ۖ ثُمَّ تُوَفَّىٰ كُلُّ نَفْسٍ مَا كَسَبَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ Yang artinya, “Dan peliharalah dirimu dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan)”. (QS Al-Baqarah: 281). Allah sudah memberikan peringatan وَاتَّقُوا يَوْمًا - وَاتَّقُوا يَوْمًا - وَاتَّقُوا يَوْمًا dan inilah yang menjadi garis dari orang-orang yang beriman. To be continued 2 of 3 part Mohon maaf dan juga koreksinya jika ada kekeliruan atau kesalahan karena keterbatasan dan kurangnya pemahaman ilmu yang saya miliki dalam merangkum, والله تَعَالَى أعلم بالصواب اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ Barakallahu fikum… Jakarta, Selasa, 7 Rajab 1446 AH/7 Januari 2025 Ahida Muhsin
@ichwaniichwani9661Күн бұрын
Jazakallahukhairon pak ustadz
@nurfadhilahandikanatsirput4658Күн бұрын
syafakallah ustad🤲
@syaputrifebrinasari4840Күн бұрын
Masya Allah Tabarakallah
@jamalabdulhamid7743Күн бұрын
الحمد لله رب العالمين جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا Ustadzuna Muhammad Nuzul Dzikri beserta Tim Muhajir hafizhahumullahu ta'ala atas ilmunya بَارَكَ اللهُ فِيْكُم
@hanasyakira_Күн бұрын
Jazakumullah khayran Ustadz beserta tim
@mnmusyafa20Күн бұрын
Alhamdulillah,syukran jaziilan ustaz wa jazaakumullah khairan katsiiran