Allah Pencipta Langit dan Bumi (KKGK 59-72)

  Рет қаралды 4,881

Katolisitas

Katolisitas

4 жыл бұрын

Apakah Anda ingin tahu jawaban-jawaban ini pertanyaan-pertanyaan berikut ini, yang diambil dari Kompendium Katekismus Gereja Katolik?
KZbin LIVE: SELASA, 19 MEI 2020, JAM: 19:00 - 21:00
CHANNEL: KATOLISITAS
Link: • Allah Pencipta Langit ...
atau: bit.ly/allah-pencipta
Ingin tahu maksud dari dunia diciptakan? Dan bagaimana penciptaan malaikat?
Bagaimana penciptaan manusia? Apakah maksud dari penciptaan laki-laki dan perempuan?
Apakah maksud manusia diciptakan menurut gambar Allah?
Ikuti dalam kursus Kompendium Katekismus Gereja Katolik
#SeriPembelajaranKKGK

Пікірлер: 15
@imunpublik490
@imunpublik490 Жыл бұрын
SYALOM pak stef dan bu .Igrid ....saya Bertanya mengenai Pentingkah Keselarasan Sifat dan Kepribadian ALLAH pencipta langit dan bumi dengan Nabi atau rasul yang membawa ajaran agama untuk umatnya sebagai Contoh yang benar atau menjadikan panutan hidup....? dan juga pengajaran ALLAH pencipta langit dan bumi dengan pengajaran yang diajarkan nabi atau rasul kepada umatnya..?
@corneliuspulung9426
@corneliuspulung9426 Жыл бұрын
Dalam Gereja Katolik, kita tahu bahwa Allah berbicara melalui perantaraan para Nabi, lalu diteruskan hingga kedatangan Yesus ke dunia. Lalu Yesus sendiri memilih kedua belas rasul, dan para rasul juga memilih para penerus mereka untuk mewartakan Injil serta mengusahakan keselamatan jiwa-jiwa. Nah, pada dasarnya, kita semua sebagai pengikut Yesus, tidak hanya perlu mengimani ajaran yang benar sesuai dengan wahyu Allah, melainkan juga menghidupinya sehingga kita juga dapat menjadi teladan iman bagi orang lain. Tentunya para pemimpin agama (seperti Paus, Uskup, para imam) dan juga kaum hidup bakti (biarawan dan biarawati) juga punya tanggung jawab lebih akan hal tersebut. Namun secara umum, kita semua dipanggil kepada kekudusan. Kita semua harus berusaha untuk meneladani sifat-sifat Allah sebagaimana yang terlihat dalam pribadi Yesus Kristus. Karena manusia adalah makhluk yang lemah dan tidak sempurna, maka kita bisa jatuh dalam dosa, termasuk dosa-dosa yang berat. Oleh karena itu, jika para tokoh agama jatuh ke dalam hal tersebut (seperti yang terjadi pada banyak kasus pelecehan seksual oleh klerus), atau orang di sekitar kita mengalami kejatuhan demikian, maka kita harus berpegang pada ajaran iman kita dan tidak membiarkan skandal atau hal buruk tersebut menggoyahkan iman kita. Semoga cukup menjawab ya.
@ceciliaaurell502
@ceciliaaurell502 3 жыл бұрын
Bagaimana St. Thomas bisa mengetahui semua tentang yg dijelaskan tdi menurut St. Thomas? Tks.
@katolisitas_official
@katolisitas_official 3 жыл бұрын
@Cecilia Aurell, Bukan tanpa alasan bahwa St. Thomas Aquinas mendapatkan gelar common Doctor of the Church. Pengertiannya yang mendalam tentang Kitab Suci ditambah dengan pengetahuan tentang filosofi dan Bapa Gereja, penghormatannya terhadap pengajaran Magisterium, serta kemampuan intelektualitasnya, dan terutama adalah kekudusannya, membuat dia dapat masuk ke dalam misteri Allah secara mendalam. Rahmat Allah, kemurnian hati dan kerendahan hatinya menjadi pondasi yang kuat, sehingga dia dapat terus mempunyai keintiman dengan Allah. St. Thomas Aquinas, doakanlah kami. terima kasih katolisitas
@longinhodasilva1033
@longinhodasilva1033 8 күн бұрын
Juv24tilos : singkatan dari = JUVENTUDE 24 Timor Loron Sae'e.
@veronicayuliani9144
@veronicayuliani9144 4 жыл бұрын
Syalom Pak Stef dan Bu Ingrid. Beberapa waktu yang lalu saya melihat video penjelasan oleh romo katolik ortodox mengatakan bahwa manusia yang mati tidak atau belum ada yang ke surga karena untuk sampai ke surga harus menunggu kebangkitan badan. Apakah kita juga punya pandangan yang sama tentang hal tersebut? Terima kasih.
@katolisitas_official
@katolisitas_official 4 жыл бұрын
Salam Veronica, Gereja Katolik mengajarkan, berdasarkan Ibr 9:27, bahwa sesaat setelah manusia meninggal, jiwanya akan diadili oleh Tuhan Yesus. Ini disebut sebagai Pengadilan Khusus. KGK 1051 Di dalam jiwanya yang tidak dapat mati setiap manusia menerima ganjarannya yang abadi, dalam satu pengadilan khusus langsung sesudah kematian, dari Kristus, Hakim atas orang hidup dan mati. Hasilnya, adalah jiwa itu masuk Surga jika sudah sempurna dalam kasih, atau masuk ke neraka, jika menolak Allah, dan ke Api Penyucian, jika meninggal dalam keadaan rahmat, namun belum sempurna dalam kasih. (KGK 1022) Pengadilan Terakhir terjadi di akhir zaman saat terjadi kebangkitan badan, di mana setiap orang akan diadili di hadapan semua makhluk yang lain. Ini merupakan semacam pengulangan atas Pengadilan Khusus, namun yang hasilnya akan diterima oleh jiwa maupun badan. Sesudah Pengadilan Umum/ Terakhir ini yang ada hanya Surga dan neraka. Silakan membaca lebih lanjut di sini: www.katolisitas.org/pengadilan-khusus-dan-pengadilan-umum/?preview_id=1471&preview_nonce=2cc957f875&preview=true Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.org
@veronicayuliani9144
@veronicayuliani9144 4 жыл бұрын
Terima kasih penjelasannya 🙏
@januariobria5810
@januariobria5810 4 жыл бұрын
Maaf Bu Inggrid dan pak Stefanus... Saya masih sulit mengerti Tubuh, jiwa dan Roh. Roh dan jiwa dikatakan sama jika keputusan dari pengolahan pikiran (jiwa) itu sama sama dengan keinginan Roh.. Seperti Tuhan Yesus memiliki keinginan daging dan keinginan Roh,, seperti merubah batu menjadi roti tapi keputusanNya adalah mengikuti keinginan Roh.. Saat penciptaan itu Roh Tuhan yang dihembuskan itu adalah Roh Tuhan atau jiwa?? Soalnya saat Adam Pertama kali berdosa dan dikatakan jika kamu memakan buah itu kamu akan mati... Dan setelah makan maka mereka telanjang... Apakah dikatakan mati disini adalah Roh Allah yang dihembuskan itu tidak lagi menyatu secara penuh dengan pribadi manusia Adam karena mengikuti keputusan Pikiran (jiwanya)? Ada juga ayat yang meyebutkan bahwa Roh-ku tidak akan diam dalam tubuh manusia dan usia manusia akan 120 tahun saja... Dan ini yang menyebabkan Manusia meninggal... Dan kisah Habel setelah dibunuh maka jiwanya berteriak dibawah tanah... Saat Yesus berdoa maka maka bahwa keinginan Bapa yang terjadi... Dan juga saat diatas salib Yesus mengatakan Eli mengapa engkau meninggalkan Aku? Disini saya masih bingung... Jiwa dikatakan sama dengan Roh jika kedua keinginan itu sama/tidak berdosa? Kalau berdosa maka keinginan daging dan Roh itu berbeda.... pertanyaan saya Apakah jiwa itu dihakimi kalau jiwa itu adalah Roh yang dihembuskan oleh Allah sendiri? Apakah roh hembusan Allah itu dihakimi? Atau keputusan yang diambil setelah mengolah Pikiran itu masuk di jiwa atau roh? Contoh pikiran kita memutuskan tidak percaya pada Tuhan tapi belum dalam tindakan/ masih dalam hati... Keputusan pikiran itu bisa dikatakan jiwa atau bukan? Makasih
@katolisitas_official
@katolisitas_official 4 жыл бұрын
Salam Januario, Katekismus (KGK 364) mengajarkan, “Tubuh manusia mengambil bagian pada martabat keberadaan "menurut citra Allah": ia adalah tubuh manusiawi karena ia dijiwai oleh jiwa rohani.” Pengajaran tentang tubuh dan jiwa manusia, tercantum di Katekismus Gereja Katolik paragraf no. 362-368, 382, di sub judul: Satu dalam Jiwa dan Badan. Manusia tidak terdiri dari dua kodrat yang disatukan, tetapi kedua prinsip jasmani (tubuh) dan rohani tersebut (jiwa) itu membentuk satu kodrat pada manusia (lih. KGK 365). Di sini yang disebut adalah tubuh dan jiwa;, bukan tubuh, jiwa dan roh. Di dalam jiwa manusia, memang bisa terjadi pertimbangan sebelum ia membuat keputusan. Tetapi sesudah keputusan dibuat, itu adalah keputusan jiwa yang bersifat rohani tersebut, yang umumnya lalu diwujudkan oleh tubuh, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Berikut ini adalah pertanyaan Anda dan tanggapan kami: 1. Tuhan Yesus punya keinginan daging dan keinginan Roh? Jika keinginan daging di sini diartikan sama dengan keinginan daging pada manusia umumnya yang sering dipertentangkan dengan keinginan Roh, maka Tuhan Yesus tidak memiliki keinginan daging. Keinginan daging ada pada manusia karena pengaruh dosa asal, sehingga manusia punya 3 kecenderungan yang disebut concupiscentia: 1) keinginan daging; 2) keinginan mata; 3) kesombongan (lih. 1Yoh 2:16). Yesus tidak memiliki ketiga kecenderungan ini, karena Ia tidak berdosa. Namun karena ketika mengambil rupa manusia, Ia memiliki tubuh, maka Yesus bisa merasa lapar. Meskipun demikian pada saat berpuasa 40 hari 40 malam itu, Ia tidak berkeinginan mengubah batu menjadi roti. Kitab Suci tidak menyatakan demikian. Yang membujuk Yesus untuk melakukan hal itu adalah iblis. 2) Yang dihembuskan Allah kepada manusia, Roh atau jiwa? Kitab Suci menyebutkan, “Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kej 2:7). Jadi yang dihembuskan adalah nafas hidup/ kehidupan dari Allah, sehingga manusia dapat hidup. Katekismus mengajarkan bahwa asal mula keberadaan dan kehidupan semua ciptaan adalah Sabda Allah dan nafas Allah ini (lih. KGK 703). Dari paragraf yang sama kita ketahui bahwai Roh Kudus lah yang memerintah, menyucikan, dan menjiwai ciptaan, karena Ia adalah Allah yang sama hakikat-Nya dengan Bapa dan Putera. Allah adalah Roh (Yoh 2:24). Sang Pemberi kehidupan adalah Roh-Nya yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memberi kehidupan pada makhluk ciptaan-Nya. Namun pada makhluk ciptaan, prinsip yang memberi kehidupan disebut jiwa. Seperti pada hewan dan tumbuhan, karena mereka memiliki hidup, maka mereka pun memiliki jiwa, yaitu prinsip kehidupan. Namun demikian, karena mereka tidak diciptakan sehakikat dengan Allah, jiwa mereka tidak bersifat rohani. Sedangkan pada manusia, jiwanya (“prinsip kehidupannya” - KGK 363) bersifat rohani, dan dikehendaki oleh Allah sendiri, maka dikatakan dihembuskan langsung oleh Allah (Kej 2:7, KGK 362). Jiwa rohani pada manusia adalah jiwa yang mempunyai akal budi dan kehendak bebas, sehingga manusia dapat mengenal dan mengasihi Penciptanya (lih. KGK 356). Kemampuan Ini tidak ada pada hewan dan tumbuhan. 3) Apakah dikatakan mati disini adalah Roh Allah yang dihembuskan itu tidak lagi menyatu secara penuh dengan pribadi manusia Adam? “Mati” yang disebut di sana mengacu kepada akibat dosa, yaitu akibat 1) jangka panjang dan 2) langsung/ jangka pendek. Akibat dosa,1) hidup manusia di dunia terbatas, ia akan mengalami kematian, yang artinya keterpisahan antara tubuh dan jiwanya. 2) Karena dosa berat yang dilakukannya, Adam kehilangan rahmat pengudusan dari Roh Kudus. 4) Habel dibunuh, jiwanya berteriak demikian pula Yesus? Setelah Kain membunuh Habel, Allah menegurnya dengan berkata, “Apakah yang telah kamu perbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah” (Kej 4:10). Memang dikatakan bahwa dalam darah ada nyawa (Im 17:11), namun ini adalah suatu gaya bahasa kiasan: tanpa darah dalam tubuh, baik hewan ataupun manusia tidak dapat hidup. Tetapi kita ketahui darah tidak bisa berteriak, karena tidak ada mulutnya. Maka yang dimaksudkan di sini adalah Allah mengetahui bahwa Kain telah membunuh Habel yang tak bersalah, dan karena itu, Allah tidak berkenan. Sedangkan pada Tuhan Yesus, menurut para Bapa Gereja, terutama St. Hieronimus, teriakan “Eloi, eloi, lama sabakhtani” pertama-tama ditujukan untuk memberitahukan bahwa kematian-Nya di kayu salib merupakan penggenapan sempurna nubuat tentang kematian Sang Mesias sebagaimana tertulis dalam Mazmur 22. Mazmur 22 diawali dengan perkataan tersebut, yang terjemahannya adalah, “Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Daku?” Namun selain berisi nubuat tentang kematian Mesias, Mazmur itu pun menuliskan pengharapan bahwa semua orang akan mengingat peristiwa kematian-Nya dan keadilan Allah akan diwartakan kepada angkatan kemudian. Mazmur inilah yang diacu oleh Yesus, namun keadaan ajal-Nya menghalangi-Nya untuk mengucapkan keseluruhan Mazmur itu. 5) Jiwa dikatakan sama dengan Roh, jika kedua keinginan itu sama/ tidak berdosa? Yang berbeda adalah keinginan daging dan keinginan roh/ jiwa. Hal ini kita ketahui dari tulisan Rasul Paulus dan Petrus: “... hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” (Gal 5:16,17) “... Aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa” (1Ptr 2:11). Maka, walau dalam pikiran manusia bisa terjadi suatu pertimbangan, sebelum ia membuat suatu keputusan. Perasaan bisa dipengaruhi oleh keadaan tubuh, misal orang yang lelah tubuhnya, menjadi sulit berpikir atau malas berdoa. Tetapi begitu ia telah membuat keputusan (misal keputusan untuk tetap belajar atau tetap berdoa), hal itu merupakan keputusan jiwa rohaninya secara keseluruhan. 6) Apakah jiwa itu dihakimi kalau jiwa itu adalah Roh yang dihembuskan oleh Allah sendiri? Apakah roh hembusan Allah itu dihakimi? Tadi sudah disebutkan bahwa yang diberikan oleh Roh Allah kepada kita adalah nafas kehidupan. Maka jiwa rohani manusia tidak sama dengan Roh Allah. Jiwa rohani pada manusia adalah prinsip kehidupan yang membuat manusia itu hidup. Jiwa rohani ini akan diadili oleh Allah sesaat setelah kematian orang itu (Ibr 9:27, KGK 1022) dan jiwanya akan memperoleh ganjaran menurut perbuatannya (1Ptr 1:17; Why 20:13), entah itu Surga, Api Penyucian atau neraka. Baru di akhir zaman setelah terjadi kebangkitan badan, hasil penghakiman ini akan dialami juga oleh tubuhnya, entah di Surga atau di neraka. 7) Atau keputusan yang diambil setelah mengolah pikiran itu masuk di jiwa atau roh? Contoh pikiran kita memutuskan tidak percaya pada Tuhan tapi belum dalam tindakan/ masih dalam hati... Keputusan pikiran itu bisa dikatakan jiwa atau bukan? Pikiran dan pertimbangan termasuk dalam aktivitas jiwa yang rohani. Dalam jiwa yang bersifat rohani ini, seseorang dapat bergumul dan menimbang segala perkara. Keputusan yang dibuat kemudian adalah keputusan jiwa rohani tersebut, yang nantinya harus dipertanggungjawabkan di hadapan Tuhan. Maka, jika seseorang memutuskan untuk tidak percaya kepada Tuhan, itu sudah merupakan dosa, walaupun belum diwujudkan. Sebab dosa itu sudah mulai dari pikiran yang berbuahkan keinginan. Katekismus (KGK 1871) mengajarkan: “Dosa adalah satu ‘perkataan, perbuatan, atau satu keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi. Satu penghinaan terhadap Allah. Ia membangkang terhadap Allah dalam ketidaktaatan, yang berlawanan dengan ketaatan Kristus.” Maka orang yang berkeinginan/ membuat keputusan untuk tidak percaya kepada Allah, ia sudah menentang hukum abadi. Apalagi biasanya, apa yang sudah diputuskan ini kemudian diikuti oleh 1) ucapan/ perkataan, entah lisan atau tulisan, 2) ataupun dalam perbuatan, misalnya tidak mau lagi beribadah atau berdoa, dan memutuskan segala sesuatu menurut keinginannya sendiri tanpa mempertimbangkan hukum Tuhan. Demikianlah yang dapat kami sampaikan sehubungan dengan pertanyaan Anda. Semoga dapat membantu. Salam kasih dalam Kristus Tuhan, Katolisitas.org
@januariobria5810
@januariobria5810 4 жыл бұрын
@@katolisitas_official selamat malam Bu Inggrit dan pak Stef.. Terima kasih jawaban sebelumnya, Mengenai poin 7... Yaitu keputusan... Sebelum seseorang mengambil keputusan pasti ada masukan nilai yang baik dan nilai buruk atau positif dan negatif atau pengetahuan yang baik dan buruk... Setelah informasi tadi diolah oleh otak maka dengan kehendak bebas itu kemungkinan keputusannya ada dua yaitu perbuatan baik atau buruk... kalau kita hubungkan dengan Roh Kristus yang kita terima saat permandian itu posisinya bagaimana? Roh Kudus, menggantikan roh yang baru, dikatakan tinggal dalam hati kita dan membimbing.... Kalau ada Roh Kristus tinggal dalam kita apakah kita memiliki kodrat keIlahian sehingga kita bisa dikatakan Anak Tuhan? Atau bagaimana sifat persatuan Roh Kristus dan Jiwa manusia? Kejadian 6:3 (TB) Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." (Apakah nafas hidup yang dihembuskan pada penciptaan Adam adalah Roh Tuhan yang dimaksud pada ayat ini? Kalau tidak bagaimana menjelaskan ayat ini?) alkitab.app/v/e709429c4a00 Makasih sebelumnya.
@katolisitas_official
@katolisitas_official 3 жыл бұрын
@@januariobria5810 Prinsipnya adalah "_grace perfects nature_" atau rahmat menyempurnakan kodrat. Allah tinggal di dalam hati kita sebagai yang terkasih, bukan berarti merusak kodrat kita sehingga kita kehilangan kehendak bebas. Namun kehendak bebas kita semakin disempurnakan oleh Allah. Kej 6:3 menunjukkan bahwa dosa berat dapat memisahkan kita dari Allah. Dan ini berlaku bahwa seseorang yang setelah dibaptis menerima Roh Allah, namun dosa berat membuat Allah tidak lagi bertahta dalam hati kita sebagai yang terkasih. Semoga dapat membantu dan mohon maaf pertanyaan ini tertinggal dan belum sempat terjawab sebelumnya. In Christ - katolisitas
@januariobria5810
@januariobria5810 3 жыл бұрын
@@katolisitas_official terima kasih banyak. Om Stef dan Bu Inggrid
@user-qn2ww1th9e
@user-qn2ww1th9e 4 жыл бұрын
24:56
Jatuh dalam Dosa (KKGK 73-78)
1:34:50
Katolisitas
Рет қаралды 4,7 М.
#1 - Apa tujuan hidup manusia?
15:23
Katolisitas
Рет қаралды 7 М.
Happy 4th of July 😂
00:12
Pink Shirt Girl
Рет қаралды 60 МЛН
ТАМАЕВ УНИЧТОЖИЛ CLS ВЕНГАЛБИ! Конфликт с Ахмедом?!
25:37
Looks realistic #tiktok
00:22
Анастасия Тарасова
Рет қаралды 98 МЛН
Romo Katolik Berbahasa Arab Sambut Raja Salman
7:20
CNN Indonesia
Рет қаралды 656 М.
Dengan Apa Kan Kubalas - OFFICIAL MUSIC VIDEO
7:23
Symphony Worship Family
Рет қаралды 56 МЛН
Apakah Ada Ujung Alam Semesta?
10:04
Kok Bisa?
Рет қаралды 14 МЛН
Kapan Gereja Lahir?
13:45
Katolisitas
Рет қаралды 1,1 М.
Sekilas Perjalanan Hidup St. Faustina (Part 2)
10:20
Katolisitas
Рет қаралды 853
Mengapa Kristus Bangkit?
6:05
Katolisitas
Рет қаралды 459
Napak Tilas Kehidupan St. Maximilian Kolbe
6:35
Katolisitas
Рет қаралды 292
#FaktaAlkitab | PENAMPAKAN ALLAH YANG DI TULIS DALAM ALKITAB
8:30
Hristiyanlık Tarihi (Başlangıcından 17. Yüzyıla Kadar)
1:45:54
Kronik Tarih
Рет қаралды 1,9 МЛН
Kontroversi Fiducia Supplicans
16:22
Katolisitas
Рет қаралды 8 М.
Happy 4th of July 😂
00:12
Pink Shirt Girl
Рет қаралды 60 МЛН