Рет қаралды 3,739
Keceriaan Arbain Rambey tiba-tiba luruh. Setelah sejenak berhenti bicara, matanya mulai berkaca-kaca. Perlahan ia mengingat kembali pertautannya dengan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama yang wafat pada 9 September 2020 lalu. Ia menangis kala itu.
Arbain mengisahkan, kenangan bersama Jakob Oetama membentang sepanjang hampir 30 tahun pengabdiannya di Kompas. Baginya, Jakob Oetama ialah sosok panutan yang tidak saja mengayomi, tetapi juga memiliki kearifan dan jiwa sosial yang sangat tinggi.
"Pak Jakob itu bukan cuma bos koran, dia benar-benar wartawan, tulisannya bagus. Saya simpan disket yang berisi tulisan-tulisannya. Dan, siapa pun yang minta tolong, kalau soal materi, selama dia punya pasti dia kasih." pujinya.
Arbain menceritakan secara lengkap momen-momen penting kebersamaannya dengan tokoh pers nasional itu saat berbincang dengan saya dalam program Diksi (Diskusi dan Refleksi) yang tayang di kanal KZbin Media Indonesia. Di samping itu, ia juga menyampaikan berbagai pandangan tentang fotografi yang melambungkan namanya. (Hariyanto)