ASTEYA Dan Bahayanya

  Рет қаралды 715

Yudha Triguna Channel

Yudha Triguna Channel

3 ай бұрын

• ASTEYA Dan Bahayanya
#BahayaMencuri
#MencuriTindakanMahaPataka
#MencuriPerbuatanDosa
Pencurian menjadi kejahatan yang banyak disoroti dalam literature-literatur Hindu. Dalam Rgveda pencuri disebut dengan Tayu atau Staya, sementara perampok dinamakan dengan Taskara. Megastenes yang menjadi juru bicara Dinasti Maurya sempat mencatat jika pada masa Magadha pencuri hampir tidak berani muncul di India. Sementara ada pula yang berpandangan jika pernyataan Megastenes terlalu dilebih-lebihkan. Sebab Kautilya yang hidup sezaman dengan Megastenes menyatakan bahwa pencurian dan perampokan adalah penyakit masyarakat yang sangat mengganggu pada masa itu. Katyayana menyatakan pencurian sebagai perbuatan yang menyebabkan hilangnya milik seseorang baik secara terang-terangan maupun tersembunyi. Narada menyatakan pencurian merupakan upaya penipuan yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Sementara kadar kejahatan pencuri umumnya ditentukan berdasarkan besarnya nilai barang yang dicuri. Para pencuri kelas rendahan akan mengambil barang-barang keperluan sehari-hari seperti tembikar, tempat duduk, perkakas kulit kerang, perabotan kayu, makanan siap saji, dan semacamnya. Pencuri kelas menengah mencuri pakaian yang tidak berbahan sutera, binatang ternak selain sapi, logam selain emas, beras, gandum. Sementara pencuri kelas atas mencuri emas, batu mulia, sutera, manusia (penculikan), sapi, gajah, kuda, benda-benda sakral, barang milik brahmana, dan barang-barang milik raja. Hukuman yang dijatuhkan bagi para pencuri juga ditentukan berdasarkan nilai barang yang dicuri. Pencuri kelas rendah yang mencuri karena rasa lapar atau kebutuhan yang mendesak umumnya mendapatkan permakluman dalam batas-batas tertentu. Seorang penggembala yang kekurangan makanan dapat mengambil dua batang tebu, dua buah melon atau mentimun, lima buah mangga atau delima, segenggam jagung atau beras, dan sebagainya dari lading milik orang lain. Dalam Manava Dharmasastra memuat cara preventif untuk mengatasi pencurian. Pada adhyaya VIII dinyatakan jika terdapat anak yang hidup sebatangkara karena ditinggal mati oleh kedua orangtuanya maka raja berkewajiban untuk melindungi haknya sampa anak tersebut berhasil menamatkan proses belajarnya di bawah bimbingan seorang guru. Andaikata anak tersebut tidak menjalani proses pendidikan maka kematangan usianyalah yang dijadikan sebagai patokan. Upaya yang dilakukan raja tersebut selain untuk mencegah harta yang menjadi hak anak yang yatim piatu dicuri oleh kerabat-kerabatnya yang serakah maupun orang lain, juga mencegah si anak menjadi pencuri. Sebab dalam banyak kasus seseorang menjadi pencuri karena ketidakmampuan mencukupi kebutuhan hidupnya. Lama kelamaan kadar pencurian dapat meningkat seiring tingginya jam terbang pelaku pencurian. Dalam Manusmrti raja diwajibkan pula memberikan perlindungan harta kepada lelaki atau perempuan yang tidak berketurunan. Selain demi melindungi hak kepemilikan harta, kewajiban raja tersebut secara lebih luas juga bertujuan untuk membiasakan lingkungan yang bebas dari kebiasaan mencuri. Dalam Teks Atma prasangsa digambarkan salah satu tempat pelaksanaan hukuman bagi para roh di neraka bernama titi ugal-agil. Tempat ini berupa jembatan kecil yang selalu bergoyang-goyang apabila dilewati oleh roh-roh yang semasa hidupnya tidak teguh hati, termasuk tergoda untuk mencuri milik orang lain. Dalam Yoga Sutras 2.37 dinyatakan Asteyapratiṣṭhāyāṁ sarvaratnopasthānam (asteya mampu mendatangkan segala jenis kekayaan berharga). Dalam Lontar Tutur Panus Karma dinyatakan terdapat 108 nyama bajang yang berperan menjaga bayi semenjak di dalam kandungan hingga akhirnya dapat terlahir dengan selamat. Satu diantaranya adalah bajang colong, disamping nyama bajang lainnya seperti bajang yeh, bajang tukad, bajang papah, bajang bukal, bajang bejulit, dan sebagainya. Manakala bayi telah berumur abulan pitung dina menurut kalender Bali (42 hari) maka nyama bajang yang telah berjasa tersebut dibuatkan ritual agar tidak berbalik membawa dampak-dampak yang merugikan anak tersebut. Upacara yang bertujuan untuk menetralisir sifat-sifat atau potensi mencuri dikenal dengan macolongan. Umumnya upaca macolongan ini menggunakan sarana ayam kecil (pitik) yang tidak boleh disembelih. Ayurveda menyebut perilaku koruptif (steya) pelanggaran yang mengindikasikan pelakunya tidak sehat. Dalam Gautama Dharmasutra XXI.1-3 ditegaskan jika mencuri merupakan salah satu dari sekian banyak dosa yang menyebabkan merosotnya kualitas kemanusiaan seseorang. Secara umum dalam ajaran Hindu perilaku koruptif tergolong mahapataka (kesalahan berat).
Bagaimana penjelasan selanjutnya, silahkan simak sesuluh Yudha Triguna melalui Yudha Triguna Channel pada KZbin, juga pada Dharma wacana agama Hindu.
Untuk mendapatkan video-video terbaru silahkan Subscribe
www.youtube.co...
Facebook: yudhatriguna
Instagram: / yudhatrigunachannel

Пікірлер: 12
@ardhiwirawan8604
@ardhiwirawan8604 3 ай бұрын
Om swastyastu, penjelasan narasumber yang bagus sekali terkait asteya serta bahayanya (maha pataka). Terima kasih atas pencerahannya bapak Sueka Oka Sugih Arta dan terima kasih juga kepada Ratu Aji Prof. Dr. IBG Yudha Triguna, M.S., atas sesuluhnya yang sangat luar biasa memberikan pemahaman aspek-aspek pelaksanaan agama Hindu secara kritis👍🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 3 ай бұрын
Suksma Prof. Ardi
@intenmayuni4503
@intenmayuni4503 3 ай бұрын
Terimakasih pencerahannya…🙏
@anandakrizora8927
@anandakrizora8927 3 ай бұрын
Terimakasih atas pencerahan yang luar biasa🙏, membuat saya selalu berbuat baik dan menjauhi hal2 negatif dalam kehidupan karena segala perbuatan yang kita lakukan akan selalu mendapatkan karmanya.
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma
@putuyumastrianaanjani6485
@putuyumastrianaanjani6485 3 ай бұрын
Terimakasih pencerahannya🙏, membuat saya selalu berdoa dan semabahyang agar selalu diberikan kerahayuan🙏😇
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 2 ай бұрын
Suksma
@madesumartana7410
@madesumartana7410 3 ай бұрын
Suksma
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 3 ай бұрын
Suksma
@inyomanbudaasmaraputra5750
@inyomanbudaasmaraputra5750 3 ай бұрын
Matur suksma pencerahannya 😊🙏
@yudhatrigunachannel5379
@yudhatrigunachannel5379 3 ай бұрын
Suksma
@inyomanbudaasmaraputra5750
@inyomanbudaasmaraputra5750 3 ай бұрын
Suksma mewali Tuaji, tiang sane kacunduk daweg Tuaji main tenis di UNHI nika 😊
Ada Yang Lebih Dari Sekedar Otak! Lebih penting Malah! | Helmy Yahya Bicara
38:36
AIR DALAM PANDANGAN HINDU
15:47
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 1 М.
If Barbie came to life! 💝
00:37
Meow-some! Reacts
Рет қаралды 55 МЛН
SCHOOLBOY. Последняя часть🤓
00:15
⚡️КАН АНДРЕЙ⚡️
Рет қаралды 11 МЛН
managed to catch #tiktok
00:16
Анастасия Тарасова
Рет қаралды 16 МЛН
SIAPA YANG DIPUJA DI PLANGKIRAN ?
18:07
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 274 М.
YOGA ASLI NUSANTARA KUNO
13:43
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 696
APA DI BALIK BARONG Vs RANGDA
24:39
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 11 М.
PALINGGIH PANGLURAH: Siapa Yang Berstana Disana
15:23
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 55 М.
JENIS-JENIS SADAKA
19:33
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 1,1 М.
Obrolan Dharma 45 “Damai Dalam Hindu Hingga Akhir Hayat”
26:56
KALI INI HINDU TURUN TANGAN❗ #LogIndiCloseTheDoor - EPS. 28
45:00
Deddy Corbuzier
Рет қаралды 2,8 МЛН
BANTEN DALAM TRI ANGGANING YADNYA DAN ASTA KARANING YADNYA
27:21
Yudha Triguna Channel
Рет қаралды 2,1 М.
If Barbie came to life! 💝
00:37
Meow-some! Reacts
Рет қаралды 55 МЛН