Рет қаралды 8,493
Senior Director Head of Advisory Group JLL Indonesia, Vivin Harsanto mengungkapkan sederet dampak pelemahan Rupiah terhadap konsumen dan pengembang properti.
Vivin mengatakan penguatan Dolar akan mengerek sejumlah harga sehingga mendorong konsumen untuk lebih menahan belanja termasuk di sektor properti. Sementara bagi para pengembang, kondisi ini akan berimbas kepada kenaikan sejumlah bahan bangunann yang akan mengerek biaya produksi hingga adanya potensi lonjakan beban usaha yang berasal dari utang valas para developer.
Sementara Direktur PT Mertopolitan Land Tbk, Olivia Surodjo menyebutkan saat ini dampak pelemahan Rupiah belum terlalu terasa untuk segmen bisnis landed residential property. Hal ini terkait penggunaan material lokal namun bagi sektor highrise properti yang banyak menggunakan bahan impor maka pelemahan Rupiah akan memberi efek cukup signifikan.
Menghadapi berbagai tekanan ekonomi, pelaku usaha sektor properti membutuhkan sokongan pemerintah terkait perizinan hingga kepastian daya topang bisnis properti.
Seperti apa efek dan upaya menahan dampak pelemahan nilai tukar ke sektor properti? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Senior Director Head of Advisory Group JLL Indonesia, Vivin Harsanto dan Direktur PT Metropolitan Land Tbk (MTLA), Olivia Surodjo dalam Property Point, CNBC Indonesia (Rabu, 110/07/2024)
Terus ikuti berita ekonomi bisnis dan analisis mendalam hanya di www.cnbcindone....
CNBC Indonesia terafiliasi dengan CNBC Internasional dan beroperasi di bawah grup Transmedia dan tergabung bersama Trans TV, Trans7, Detikcom, Transvision, CNN Indonesia dan CNN Indonesia.com.
CNBC Indonesia dapat dinikmati melalui tayangan Transvision channel 805 atau streaming melalui aplikasi CNBC Indonesia yang dapat di download di playstore atau iOS.
Follow us on social:
Twitter: / cnbcindonesia
Facebook Page: / cnbcindonesia
Instagram: / cnbcindonesia
/ cuap_cuan
Tiktok: bit.ly/38BYtJx
Spotify: spoti.fi/2BR7KkT