Belajar nisan dari pemerhati sejarah nisan jawa di makam leluhurnya para raja Vorstenlanden

di video saya kali ini sedikit spesial,karena pembahasan kita sedikit menyimpang dari sejarah kolonial.kali ini saya di temani om Yoan akan mengexplore makam leluhurnya raja raja jawa masa kolonial yaitu ki Ageng Henis dan sedikit belajar tentang pernisanan jawa yang berkembang era mataram islam bahkan sebelum nya.
mohon maaf jika ada salah dalam penyebutan nama,dan saya minta koreksi atas nama mbak Alit di video tertulis Alin,namun nama beliau adalah Theresia Alit.mohon maklum,terima kasih

[@ArtefaknusantaraNusantara]

Ikut belajar mas jirat dan nisanya

[@erasahrukunana4310]

Semangat om

[@satriabersarung3262]

Smnagt..inpo rujukan mas

[@qomaruddinjoko2120]

Jaga makam2 lluhur kita jangn sampai dibsklawikan

[@syifailuunchannel9183]

Seperti nisan aceh

[@Trianaeravloger]

Benar,nisan ini nisan islam ala jawa bisa dibilang begitu.tp sebenernya semua berawal dari nisan aceh,karena kerajaan islam pertama berada di aceh kerajaan lamuri atau lamre

[@hermawan3486]

​@@TrianaeravlogerASSALAMU'ALAIKUM WR.WB. SELAMAT MALAM BAPAK. MOHON MAAF BAGAIMANA SAYA BISA MENGHUBUNGI BAPAK YOHAN YA PAK,,KARNA DI JIMBANG ADA BEBERAPA BATU NISAN KUNO DI AREA MAKAM KUNO YANG INGIN KITA PELAJARI, APAKAH ADA NOMER WA OM YOHAN YANG BISA SAYA SIMPAN ATAU KAH ADA FACEBOOK YANG BISA SAYA KUNJUNGI...TERIMAKSIH

[@BS_WIJAYAKUSUMA]

Dalam literatur kitab kitab klasik islam memasang nisan makam hukum asalnya adalah makruh selama di tanah pribadi, dan bila untuk makam makam para nabi, ulama dan orang soleh maka boleh karena termasuk pengecualian. Apalagi yang berhubungan dengan sejarah perjuangan Islam Untuk dipelajari dan dijaga kelestarianya Agar bisa iambil hikmahnya untuk masa yang akan datang. Sedangkan membangun nisan di atas tanah pemakaman umum adalah tidak boleh, tetapi bila menyampaikan hukum tersebut akan menimbulkan kemadorotan seperti terjadinya gesekan dan perpecahan dgn masyarakat alangkah baiknya tdk disampaikan. Hanya menambahkan keterangan saja Salam sehat selalu❤

[@jakartaaxionaxion6842]

Kok gitu ya....padahal yg dimakamkan manusia juga. Sama sama manusianya. Pada hakekatnya manusia itu diciptakan oleh Tuhan yg sama.

[@BS_WIJAYAKUSUMA]

@@jakartaaxionaxion6842 diciptakan sama, tetapi mengenai derajat di sisi Allah berbeda antara orang yang berilmu/Ulama dan orang yang tidak berilmu, orang yang bertaqwa dan tidak tentulah berbeda, syarat dari Taqwa sendiri adalah Ilmu, maka disini bukan membedakan antara satu manusia dengan satu manusia yang lain, tapi dilihat dari sisi derajatnya di sisi Allah Swt, sudah sepantasnya kita memuliakan pula orang yang berilmu, Allah saja memuliakan apalagi kita yang sesama manusia, para Ulama dan Sholihin yang di muliakan Allah Swt..firman Allah dalam QS Al-Mujadalah [58] ayat 11 berikut ini: يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

[@bimabagussaputro1300]

Kalau lambang bulan nisan mendalami agama, kalau lambang bintang nisan mendalami apa om ? Belum lama ini saya lihat ada 4 makam lambangnya bintang