Benda Mati Punya Kesadaran?

Kita terbiasa menganggap bahwa pikiran dan kesadaran ada dalam tubuh kita. Namun dua dekade terakhir ini muncul tilikan baru dari kajian filsafat akal budi (philosophy of mind) berbasis riset psikologi dan neurosains mengenai proses kognitif. Berdasarkan kajian itu, filsuf Andy Clark mengembangkan teori bahwa pikiran dan kesadaran itu tidak hanya ada dalam batas kebertubuhan kita, tetapi juga melibatkan benda-benda mati di dunia yang berinteraksi dengan kita. Ini dikenal sebagai tesis "kesadaran yang diperluas" (extended mind). Tesis ini melampaui temuan fenomenologi Maurice Merleau-Ponty di mana kesadaran ada di dalam seluruh tubuh kita. Kalau tesis Andy Clark ini benar, maka akan ada implikasi moral yang tidak sederhana: karena kesadaran meluas hingga meliputi dunia di sekeliling subjek, maka konsep diri pun ikut meluas ke dunia. Di video ini saya akan mengupas permasalan yang timbul dari pemikiran unik dalam filsafat analitik ini.
#filsafat #sastra #budaya #filsafatakalbudi #fenomenologi
--------------------------------------------------
Website: www.martinsury...
Instagram: / martinsuryajaya
Facebook: / martin.suryajaya
Goodreads: / 4400055.martin_suryajaya

[@wibuhakase3522]

Terima kasih Bang atas konten yang menarik ini. Saya sendiri membaca berbagai artikel neurosains soal ini. Sepanjang pengetahuan umum saya tentang dunia neurosains, ada tiga versi jawaban untuk pertanyaan judul konten ini. Mungkin Bang Martin sudah tahu. 1) Fisikalisme Ini merupakan mainstream yang ada di dunia neurosains. Pandangan ini jelas menyebutkan bahwa kesadaran itu cuma produk sampingan otak, sehingga akan menganggap filsuf seperti Andy Clark itu sedang bicara omong kosong. Tokoh-tokohnya seperti Sam Harris, Daniel Dennet, dan Patricia Churchland. 2) Neo-panpsikisme Mereka yang tergolong dalam kelompok ini terdiri atas para neurosaintis yang jengah dengan fisikalisme. Terinspirasi dari Filsafat India dan panpsikisme klasik, mereka mengembangkan sebuah model neurosains dimana kesadaran itu bukan produk sampingan otak, melainkan substansi independen yang setara dengan materi. Berbeda dengan panpsikisme klasik, neo-panpsikisme menyebut bahwa terdapat perbedaan kualitas dan kuantitas kesadaran dari tiap entitas yang secara empiris dilambangkan dengan phi. Semakin besar phi, semakin tinggi pula kualitas dan kuantitas kesadarannya. Tokoh-tokoh kelompok ini misalnya seperti Daniel Hoffman, Tononi, dan Christoff Koch. Tononi sendiri mengembangkan Teori Integrasi Sistem untuk menjawab soal hard problem of conscioussness yang diajukan oleh David Chalmers. 3) Orchestrated Objective Reduction Dikembangkan oleh anestesiologis AS bernama Stuart Hameroff yang berkolaborasi dengan fisikawan Roger Penrose. Dengan menggunakan tafsiran mekanika kuantum oleh Roger Penrose, Hameroff berpendapat bahwa kesadaran itu bukan cuma hasil kerja otak yang sifatnya komputasional melainkan kerja proses mekanika kuantum non-komputasional yang terhubung dengan struktur geometris alam semesta. Elektron yang terdapat pada bagian dalam sel otak bernama jaringan mikrotubulus bertindak sebagai penerima dan pengolah sinyal yang berasal dari struktur geometris semesta tadi. Hameroff membedakan kesadaran menjadi dua, yakni kesadaran (pada makhluk hidup) dan proto-kesadaran (pada benda mati). Berbeda dengan panpsikisme yang secara ontologis bersifat dualistik, objective reduction bersifat nondualistik. Materi dan kesadaran adalah dua mode dari satu realitas yang sama. Terima Kasih.

[@faqihhasyim4133]

Jangan lelah memberi pencerahan, mas Martin

[@otniel2663]

Dalam philosophy of mind (filsafat mengenai pikiran) ada beberapa klasifikasi pemikiran (taxonomy) mengenai hal ini: - ada dualism (percaya ada "jiwa" imaterial) dan tubuh. tanpa jiwa ga ada kesadaran/pikiran - ada materialism (percaya otak = pikiran/kesadaran). ada subcabangnya lagi ada emergance materialism, ada eliminative materialism, ada reductionis materialism. a. emergence materialism stance/posisi filosofis mental (pikiran/kesadaran) itu produk dari otak ketika pada kondisi tertentu. tapi mental (pikiran/kesadaran) ga bisa direduksi (dibagi2/dipecah) lagi jadi suatu "bahasa/matematis/fisika/neurosains". intinya tanpa materi/otak, ga ada kesadaran. b. eliminative materialism stance/posisi filosofis bahwa mental itu ga ada. yang ada hanya state neuron2 di otak c. reductionis materialism stance/posisi filosofis bahwa mental itu identik dengan fenomena fisik (di otak). dlm sains consciousness masi misteri karena kita belum bisa simulate/mapping 100% neuron ke mental properties (kesadaran/pengalaman/pikiran). kalau belum di simulasikan/mappingannya ya masih open sama kemungkinan immaterial soul versi agama. tapi yang jelas korelasi otak dan kesadaran itu memang ada (yang dipelajari dalam neuroscience) yang belum jelas akurasi dan gimana cara kerjanya. apakah otak 100% = kesadaran (?) apakah sensasi qualia (subjective experience) bisa direduksi jadi aktivitas2 neuron pada otak. apakah mungkin suatu saat nanti manusia bisa mensimulasikan rasanya asin ke orang yg ga punya lidah, atau warna merah ke orang yang matanya rusak? misal pengalaman melihat warna putih direduksi jadi mental state, neuron x, y dan z sekian miliar saling aktif/firing dengan pattern tertentu. apa yang terjadi di otak ketika u lagi memikirkan unicorn, atau lagi mikirin kuda, atau lagi mikirin kuda poni ? bisa ga kita dapetin 100% korelasi nya dengan apa yang terjadi di otak? kalau bisa, maka kita udah menemukan 100% hubungan korelasi/sebab-akibat antara otak dan kesadaran. di philosophy of mind juga ada problem logical, dimana kesadaran/consciousness sebagai subjective experience, direduksi ke saintifik terms, law of something, yang beda secara "logis". kenapa beda? kalau menurut decartes, kita bisa membayangkan diri kita tanpa tubuh, artinya tubuh/materi dan pikiran/jiwa itu dua entitas logis yang berbeda. kalau sama harusnya kita ga bisa membedakan mereka secara terpisah, itu sama aja kaya bayangin entitas tubuh tanpa tubuh, atau batu yang bukan batu. batu dan bukan batu itu ga bisa dibayangkan terpisah, karena mereka satu identitas. ini hard problem of consciousness dari levine: "kenapa rasa sakit rasanya sakit" ? kenapa universe yang unconscious, brute fact only physical things or matter, can make something that have "feeling". kalau pake argumen "nothing comes from nothing", maybe "ketiadaan consciousness hanya akan menghasilkan ketiadaan consciosuness". "ga masuk akal kesadaran/feeling/mind emerge from only material things." Materi -> menghasilkan -> consciousness itu kaya ketiadaan menghasilkan sesuatu jadi ada. tapi, kalau u mengklaim bahwa manusia ada "immaterial soul" (jiwa), sebenarnya jawabannya pun tetap ga terjawab. cuma geser satu step diatas aja. pertanyannya ntar jadi gini (tapi secara fundamen sama), kenapa jiwa menghasilkan consciousness, jiwa bisa membuat sensasi (qualia) melihat warna merah itu kaya gini, bukan yang lain. kaya pertanyaan, Kenapa kecepatan foton 300 juta m/s, bukan 150 juta, atau 110 juta atau 1 juta? asumsikan ada jawaban quantum physics nya misalnya ada hukum x yg menyebabkan kecepatan cahaya segitu. lalu pertanyaannya kenapa harus segitu? ya emang harus segitu. ini udah bedrock, maka jawabannya ga ada lagi selain karena emang begitu (necessary), dan hukum x dijadikan fundamental nya mengenai hard problem of consciousness juga sama. bakal ada 2 pilihan, 1. entah emang begitu (necessary) bahwa properti matter in some structure/susunan misal otak manusia akan menghasilkan solid consciousness, nanti dijadikan law of consciousness. walaupun ada explanatory gap 2. atau consciousness itu unsolved mystery dan universe/semesta/matter ga punya law of consciousness dimana kita bisa simulasi (misal manusia bisa ngerasain kesadaran orang lain, atau mereduksi kesadaran ke saintifik law), explain why it is the case, and science (physicalism) never reach the ultimate mystery of consciousness.

[@pansin1848]

Saya pribadi menduga bahwa fenomena kehidupan manusia dan alam semesta memiliki kesadaran, tapi makna KESADARAN itu bertingkat-tingkat

[@PustakaHarjuna]

Mantap, setuju. Pikiran tdk berpikir. Yg memikir ialah yg dipikir, yg dipikir ialah yg memikir. Selama nya pikiran tiada di berpikir, memikir, dipikir. Alam bergerak tanpa berbuat, alam ialah pikiran dan manusia lah yg berpikir

[@yuda-go6hz]

13:13 setuju, Mas Martin. Dalam neuroscience ada istilah "activity-dependent neuroplasticity". Kata kuncinya multisensory stimuli dapat berkontribusi menghasilkan reorganisasi struktur di otak yg bertanggung jawab dalam proses kognitif. Sct konsep, konten pemahaman sesorang bisa saja berubah/diubah ketika dibutuhkan. Segala perubahan eksternal sangat mungkin memengaruhi proses berpikir seorang individu. Termasuk intervensi orang lain pada seseorang yg bisa saja bersifat destruktif ataupun konstruktif bagi pikirannya. Menarik ya

[@mibrakhman5651]

Kesadaraan ada karena mengetahui, mengetahui ada karena ada kesadaran. "Semakin tinggi atau banyak kesadaraan seseorang semakin banyak yang dia ketahui"

[@ole-oleojrot3106]

ada beberapa benda yg ku miliki dan saya mau menggantinya yg lebih baru, benda itu akan rusak sndirinya, pengalaman yg sudah terjadi ada hp dan laptop saya... jd ngeri sendiri, sejak itu aq ga pernah mikir utk mengganti barang²/benda² yg ku miliki. jika mau langsung beli benda sejenis tanpa mikir untuk menggantikannya.

[@egakusumaahimsa1647]

Mas Martin, request penjelasan tentang makna ideology khususnya dalam perpekstif Slavoj Žižek

[@nyomannipa2240]

sangat masuk akal. nyimak dari karangasem bali. ternyata ilmu filsafat itu adalah masternya semua ilmu. raja guhyam

[@sdq7632]

raja vidyam, raja guhyam (supreme knowledge, very confidential)

[@coudry1]

Kesimpulan Pribadi dr berbagai sumber "Kita semua adalah Satu Kesadaran" alasan sbb: 1. Di dunia ini segala sesuatu pasti memiliki sebab, sehingga sesuatu ada karena adanya sesuatu yang lain, begitu juga diri kita. 2. Akan sangat menjenuhkan/membosankan jika wujud fisik Kita hanya ada satu saja di dunia ini. 3. Akan sangat menjenuhkan/membosankan jika semua manusia memiliki bentuk fisik/perilaku yang sama persis. 4. Coba bayangkan kosongkan semua hal fisik disekeliling kita hanya sisakan manusianya, kemudian hilangkan semua manusianya sisakan ingatannya saja, kemudian hilangkan semua ingatannya sisakan kesadarannya saja, kemudian hubungkan kesadaran itu, rasakan siapa kita??. 5. Tubuh, pikiran, perasaan, emosi dan segalanya hal di dunia ini selalu berubah-ubah, lantas apa yang tidak pernah berubah??, itulah diri kita yang sebenarnya, yaitu kesadaran sejati. Jika semuanya berubah2/bergerak siapa yang mengamati, harus ada yang tetap untuk bisa mengamati. 6. Semua manusia saling berkomunikasi merupakan awal mula/cikal bakal manusia menyatu, perangkat elektronik saat ini saja dapat menyatukan semua manusia, suatu saat perangkat ditanamkan dalam pikiran manusia dan pada akhirnya manusia akan membuka semua akses pikirannya. 7. Tubuh kita adalah kumpulan/tumpukan memory yang terakumulasi yang dibawa sejak awal kelahiran manusia pertama di dunia melalui ikatan DNA secara terus-menerus. 8. Anak kembar lahir pada waktu yang berdekatan, bagaimana jika seluruh manusia lahir pada waktu yang sama??. Apa yang terjadi jika kelahiran seluruh manusia tidak dipengaruhi oleh dimensi ruang dan waktu?? 9. Anak kembar identik si A dan si B, jika seluruh ingatan si A disalin ke si B, apa yang membedakan?? 10. Hukum tarik-menarik (law of attraction) bahwa pikiran kita akan menarik apapun yang kita pikirkan, karena kita semua seperti satu bagian tubuh. 11. Ibarat beberapa hasil rekaman video diri kita sendiri ada video sebagai vokalis, video sebagai pemain biola, sebagai pianis, sebagai drumer, dst2 video2 tersebut dijadikan satu dalam satu video maka akan menghasilkan suatu orkestra yang lebih menarik, sesuatu yang baru dan lebih produktif itulah dunia kita. 12. Musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri, saat ini manusia sedang berperang melawan dirinya sendiri. Dengan meyakini kita semua adalah satu, maka rasa ego akan pudar karena tidak ada yang berbeda diantara kita. 13. Itulah mengapa ajaran agama memerintahkan kita untuk bersyukur dan bermanfaat bagi banyak, Jika engkau menyakiti orang lain sebenarnya engkau sedang menyakiti diri sendiri, begitu juga jika engkau berbuat baik kepada orang lain sebenarnya engkau sedang berbuat baik kepada diri sendiri. 14. Mungkinkah kita semua sedang bermimpi dan mimpi kita saling bertemu pada frekuensi yg sama secara paralel. Pernahkah kamu, ketika tidur bermimpi berpindah2 peran sebagai orang lain, itu karena kita semua satu. 15. Kita tidak abadi sebagai manusia agar kita ada waktu untuk kita bergulir melalui seluruh kehidupan. 16. "We are not human beings having a spiritual experience. We are spiritual beings having a human experience" ~ Stephen Covey, Pernahkah merasa umur kita singkat sekali, mungkinkah kesadaran kita abadi?. 17. Kita itu satu, hanya perannya yg berbeda-beda, sekat ingatan antar kehidupan itulah yang membuat manusia merasa berbeda/terpisah. Cukup dengan cuci otak/hapus ingatannya maka seseorang akan menjadi orang yg berbeda namun kesadaraannya sebenarnya tetap sama. 18. Yang beruntungnya kita adalah... kesadaran selalu menuju/mencari/memiliki niat/keinginan ke arah hal baik/positif/kebahagiaan meski mengalami berbagai macam kesalahan cara. 19. Ketika kita mati tubuh dan ingatan hancur, bagaimana mungkin kita ingat pernah mati. 20. Mengapa kita harus mati?", ketika kita dibilang mati, kelak pertanyaan abadi ini akan ditanyakan kembali dan kita selalu hadir disitu. "Dunia adalah kehidupan yang berkelanjutan" ~ Bruce Lipton 21. Awal mula kita adalah satu, namun terpecah melalui ledakan besar atau bigbang hingga menjadi berbeda2 dan terpisah2 seperti saat ini, namun kita dibekali oleh rasa cinta untuk kita kelak dapat kembali bersatu. 22. Hanya ada kita dan cermin diri kita di dunia ini, namun masih ada dunia yang lain diluar sana. 23. Kita akan selalu tersenyum bahagia melihat setiap orang sebagai diri sendiri "Betapa indahnya diriku" melihat diri yang berbeda-beda. 24. Jika semua kesadaran diberitahu sekarang bahwa mereka semua adalah satu apakah pengalamannya yang didapat sudah cukup, kesadaran didesain sejak awal memang berbeda sehingga banyak sekali intrik, kesadaran diciptakan berbeda agar ketika kelak menyatu memiliki pengalaman kesadaran yang luar biasa. 25. Kita memang sendiri di alam semesta ini, namun masih banyak alam semesta lain dg hukum alamnya sendiri. 26. Pernahkah merasa datang ke suatu tempat yang belum pernah dikujungi tetapi merasa kenal/familiar dg tempat itu, seolah2 kita pernah hidup ditempat itu entah kapan. 27. Dunia seperti sebuah naskah cerita yang sedang ditulis oleh penulis, kadang diubah diawal, kadang diubah ditengah, kadang diubah diakhir semua tergantung kita sebagai penulis, dan setiap cerita ada hikmah yg bisa diambil sebagai pelajaran. 28. Rambut tumbuh dg sendiri, jantung berdetak dg sendiri, darah mengalir dg sendiri, ide muncul dg sendiri, dst2, apakah kita terlibat??. 29. Bayangkan hari ini telah terjadi suatu peristiwa yang menyebabkan hanya kamu sendiri yang tinggal di dunia ini, lantas siapa semua orang2 kemarin??. 30. "Jika Mekanisme Kuantum tidak bisa mengejutkan anda, maka anda belum memahami Fisika Quantum. Segala sesuatu yang kita anggap nyata selama ini, ternyata tidak nyata."~ Niels Bohr. 31. Dalam skala fisika quantum kita semua terhubung satu sama lain, bahkan dalam eksperimen celah ganda membuktikan bahwa partikel berubah ketika diamati atau dg kata lain kesadaran mampu merubah realita, hal ini telah berkali-kali dibuktikan oleh para peraih penghargaan Nobel dalam ilmu Fisika. 32. Semua yang kita alami oleh indera kita pada akhirnya hanya akan berupa impuls listrik di dalam otak, apakah semuanya nyata??. Kita adalah makhluk yang menyadari bahwa kita sedang sadar. 33. Kami lebih dekat dari urat lehernya. Dia meniupkan sebagian ruh-Nya kepadamu. Mengenali diri sendiri berarti mengenali Tuhannya. Sesungguhnya kita akan kembali kepadaNYA. Engkau jauh Aku jauh, engkau dekat Aku dekat. Aku ada dimana-mana. Sebelum adanya dunia ini tidak ada materi lain selain daripada-Nya. Ruh Sejatinya hanya Satu yaitu Sang Pencipta. Aku sesuai prasangka mu. 34. Apakah Pencipta hanya bertugas menciptakan saja, mungkinkah pencipta tidak ingin mencoba hasil ciptaannya melalui prespektif lain. 35. Tidak ada reinkarnasi, dimungkinkan kesadaran kita sedang bersinkronisasi, kesadaran kita terbagi dengan adanya kecepatan cahaya sehingga kesadaran dapat berpindah-pindah dan terbagi dengan cepat melalui energi, dan itulah mengapa kita butuh tidur, itulah mengapa kita sering tidak sadar akan sesuatu, itulah mengapa ukuran bumi terjangkau oleh kecepatan cahaya agar kesadaran terbagi secara cepat dan merata, diri kita ibarat beberapa bidak catur yang dimainkan oleh seorang pemain, itu mengapa jika kita bergerak pada kecepatan cahaya, maka kita dapat menembus dimensi ruang dan waktu, ketika kita mati kita bangun dan sadar kembali selama ada manusia yang hidup di dunia ini. 36. Pernahkah ketika kita mendapatkan masalah dan tiba2 ada seseorang yang datang memberikan solusi terhadap masalah yang kita alami, seolah2 seseorang itu dikirim oleh alam semesta untuk membantu kita dalam mengatasi masalah tersebut, yg sebenarnya adalah kesadaran kita sendirilah yang mengirimkan seseorang tersebut kepada kita. 37. Seribu tahun lalu pernahkah manusia melihat, mendengar dan terbesit dalam hati tentang kemajuan teknologi saat ini??. Jika kita semua cenderung berbuat dosa (kerusakan) maka kelak jadilah dunia neraka, jika kita semua cenderung berbuat hal baik maka kelak jadilah dunia surga. 38. Pengetahuan mempelajari objek, Tuhan yg menciptakan kesadaran kita, tidak mgkn Tuhan menjadi objek pengetahuan. 39. Tidak mungkin ciptaan manusia yang hanya berupa kata-kata/simbol dapat mewakili kebenaran sejati. 40. Apakah ada makna keberadaan tanpa kesadaran?? maka kita adalah petualang dari keberadaan ini. 41. Kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau semata, yang memenangkan permainan dunia adalah yg menemukan diri sejatinya. 42. Ketika keberadaan dunia berakhir kita akan mengetahui segalanya. 43. Kesadaranku menjalani pengalaman hidup yang sangat luar biasa, merasakan pengalaman hidup dengan wujud yang berbeda2 dan tempat yang berbeda2 meski sebenarnya kesadaranku selalu tetap/sama, wow.. Aku terkejut!! betapa luasnya Aku. 44. Kesadaran pada hakikatnya tidak mengenal konsep waktu, kesadaran dapat mengalami/menjalani ke wujud fisik lain karena dimensi waktu dapat ditembus oleh kesadaran, seperti saat kita berimajinasi kita dapat berperan sebagai siapapun tanpa terikat waktu, karena di alam semesta ini waktu pada hakikatnya dapat berwujud bebas, waktu dapat bergerak lurus, melengkung, berputar, dst. perjalanan waktu kita adalah saat kesadaran kita pindah/bergerak ke pengalaman fisik yang baru. 45. Kita adalah satu kesadaran, merupakan konsep yang mampu menjawab berbagai hal. 46. Ingat ketika kamu akan pergi, kamu khawatir akan kehilanganku??, tenang.. aku ada dimana2 dan kita akan selalu dapat bertemu kembali, percayalah. 47. Tanpa pencarian apa bedanya kita di dunia ini dengan kita di dalam mimpi saat tidur yg hanya lewat bgtu saja tanpa makna 48. Kesimpulannya, apapun peran yang kita jalani, semua adalah rancangan dari kita sendiri, jadi nikmati saja. 49. Tuhan menciptakan kita untuk Bahagia, sehingga jangan buat Tuhan kecewa. sumber inspirasi: kzbin.info/www/bejne/gqW3aaONfr5_arM kzbin.info/www/bejne/nmfJlH6Vm7eMl6s

[@slametsantoso6379]

Byk banget

[@kurniamulia8855]

Oh

[@catatansantri8127]

Ketika kita berdialek,kita sering menggerakkan tangan kita sbg alat bantu untuk menyampaikan argument dan gerak tangan itu salah satu refleksi dr pikiran kita dari sisi visual dan visual itu dari luar.

[@tantoarisyahputra163]

Gua bisa main gitar sambil ngelamun. Tapi perlu diingat gw melamun bukan menghayati lagu, malah gw mikirin yg g ada hubungannya sama musik. Tapi tau-tau dh selesai tu lagu gw mainin

[@afiefanajah7902]

Saya selalu penasaran soal kesadaran manusia, apalagi kesadaran setelah manusia mati..

[@antonysandes6852]

Menurut saya, dunia timur sdh pakai extended mind... Hasilnya adalah Yinyang, 5 unsur dsb. Untuk yang harus pake kertas untuk berpikir.. yah sebenarnya cuma karena Sulit membayangkan apa yang dipikirkan. Tapi tidak berarti pikirannya di kertas. hanya alat bantu

[@dropdate451]

Selalu keren 👏👏👏

[@miftahulihsan527]

Bukan benda mati yg memiliki kesadaran, akan tetapi kesadaran kita sendiri yang membuat benda mati tersebut seolah memiliki kesadaran. Kesadaran eksternal namanya, Hhe

[@ruang2channel426]

Filsafat itu berhayal..bikin asumsi2 sendiri atas sesuatu utk mengisi kebingungan mereka

[@muhamadgilangramadhan9283]

@@ruang2channel426 berbahaya itu apa? Kondisi apa yang membuat suatu keadaan dikatakan berbahaya?

[@ruang2channel426]

@@muhamadgilangramadhan9283 maksudmu apa?

[@hanifspencarijalanroma-wi6552]

sm sprti lendefenisian kita pd hantu dll

[@hanifspencarijalanroma-wi6552]

@@muhamadgilangramadhan9283 bkn berbhya berkhayal

[@zubaidhasan9479]

Mungkinkah konsep ini sama dengan nenek moyang yang menghormati sungai, pohon, batu, hutan atau benda-benda alam lainnya (?)

[@manusiamerdeka4202]

7:29 Itu karena kebiasaan, ia terbiasa dgn hal itu.

[@pokemongokilo7461]

Kesadaran itu hasil dari mekanisme otak.. Yang tak punya otak gak punya kesadaran,... Benda mati yang bergerak itu cuma sekedar mekanisme alam..

[@pokemongokilo7461]

@DJ TIRFA manusia beserta jeroannya itu bagian dari alam juga... Semua yg ada di alam semesta ya tunduk pada mekanisme alam..

[@samueldani4283]

Menarik pernyataan anda yang bilang kesadaran hasil dari mekanisme otak Tolong di jelaskan ke saya dong karena menurut beberapa ilmuwan ngga ada yang bisa jelaskan tentang kesadaran, jadi kalau ada yang bilang kesadaran hasil dari mekanisme otak mungkin bisa menjelaskan. Mekanisme nya bagaimana ?

[@pokemongokilo7461]

@@samueldani4283 Jika otakmu diganti otak kambing,... kira kira kamu masih punya kesadaran sebagai manusia yang bisa main youtube atau malah mengembik cari rumput ya.... hahaha..

[@samueldani4283]

@@pokemongokilo7461 hahaha lucu juga, memang ada manusia yang mau otak nya diganti otak kambing ? Kalau saya sih ngga mau Atau mungkin anda menjadi relawan pertama jadi bisa buat penelitian untuk membuktikan pernyataan anda

[@pokemongokilo7461]

@@samueldani4283 lho tadi Yang perlu bukti kan kamu..

[@ahmadfikrifahmi]

Kesadaraan memang tidak hanya dimiliki manusia, tapi juga dimiliki mahluk hidup. Kesadaran/akal dimiliki semua yang hidup karena semua yang hidup, demi bertahan hidup harus mempunyai kesadan dan akal. Jadi kesimpulanya benda mati tidak mrmpunyai kesadaran atau akal. Benda mati disini hanya sebagai pemantik atas kesadaran/akal yang dimiliki manusia(mahluk hidup) lalu kemudian kembalilah manusia yang memproses dengan akalnya yang menjadikanya sebuah pikiran. Memang ada semacam feedback terhadap benda mati atas manusia namun itu bukan kesadan atau pikiran. Salam sungkem mas guru

[@ahmadfikrifahmi]

Tapi bisa saja itu salah

[@ahmadfikrifahmi]

Ketika manusia bisa membuat robot yang menyerupai dirinya sendiri apakah kesadaran itu bisa dibuat? Jadi berarti benda mati punya akal dan kesadaran. Atau sebetulnya kita ini juga benda mati.

[@ahmadfikrifahmi]

Jika mengamati sebuah awan dia tampak seperti mahluk hidup. Dia bergerak, dia meninggal, dia lahir begitu seterusnya. Tentu bisa saja ada yang mengatakan dia bergerak karena digerakan sesuatu. Tapi kita ini bergerak juga karena sesuatu. Yaitu kebutuhan atas makanan. Kita sehari hari bilang kita bergerak untuk mencari sesuatu (makanan) tapi siapa sangka kita sebetulnya yang di paksa bergerak oleh makan seperti halnya awan yang dipaksa bergerak karena dihempas angin. Dengan logika yang sama bisa ditarik kesimpulan semua yang bergerak bisa dikatakan mahluk hidup. Karena semuanya itu bisa ada dan tiada. Dan setiap yang ada itu bisa bergerak, entah dikatakan bergerak sendiri atau dikerakan sesuatu yang lain. Berarti semua yang ada adalah benda hidup (memiliki akal dan kesadaran).

[@ahmadfikrifahmi]

Bisa dimaknai bahwa walaupun semua kesadaran itu dimiliki semua. Tapi bisa jadi mesadaran itu bertingkat. Dan manusia tidak menjamin pemilik kesadaran tertinggi dan bisa jadi terendah. Karena manusia tidak sadar kalau sebetulnya semua yang ada disekeliling kita itu juga hidup

[@faisalaldiansyah943]

sorry bang, kapan2 bikin video khusus cara atau trik membaca supaya mudah paham dan dapat diingat dalam jangka waktu yang panjang dong bang

[@bayuindrasena3899]

Aku-nya sudah bukan aku lagi, melainkan sudah mencakup orang2 dilingkaranku, fenomena moralnya sama ketika aku menolong adik yang jatuh dari sepeda, orang tidak perlu meminta, aku sudah tergerak karena dia adikku.

[@alvinsoegiarto]

Seneng bgt nyimak videonya mas Martin

[@frequensi200hz3]

Intervrensi itu masih dalam hal materialis dan fisik belum lg soal intervrensi abstrak pikiran gelombang dll. Klw terus di perluas jd tak terhingga. Tanpa sadar pemikiran tsbt mengintervrensi kesadaran org lain untuk menyetujui batasan/moral.

[@authonulmuther5669]

Jika memang kesadaran ada di benda mati, maka apakah ini tidak memperteguhkan tesis Hegel, kira-kira seperti ini: "yang rasional (kesadaran) ada di dunia." atau "yang-nyata itu rasional dan yang rasional adalah nyata." Inilah yang memungkinkan kita memahami suatu objek, ada 'Roh' di sana. Apa tanggapan Bung atas ini??

[@pshtrantingmuarawahau4847]

Ada grup wa nya gak bang...saya pngen ikut belajar supaya punya pandangan yang luas tentang kehidupan..

[@hipster77]

@@pshtrantingmuarawahau4847 saya juga pengen gabung kalonada hehe

[@pansin1848]

Pak Martin boleh tanya, punya rekanan penjual buku filsafat logika Nagarjuna dan filsafat Buddhisme. Makasih 🙏

[@PustakaHarjuna]

bnyk di googling aja, mahapradnya paramitha, mulamadhya ..

[@pricelessjkt453]

Bang coba bahas manunggaling kawula gusti

[@farhansaukani9511]

kalau boleh tau, bung martin dapat buku seperti ini di mana ya?

[@mbulum7113]

Rahayu mas..🙏 mungkin yang dimaksud konsep diri yg meluas dan berada diluar tubuh, mungkin bisa dibilang konsep kemelekatan pada keduniawian.. #hanyasekedarpandangansaya Tidak bermaksud apa" mas..🙏

[@didandemian5569]

Mas perjudul bahas satu tokoh filsuf dong, dari filsuf lokal, timur dan barat, dari yg klasik sampai yg era postmodern

[@ZensafianFernando]

07.05 apakah maksudnya belajar? Karena menurutku berpikir (memikirkan) dan belajar adalah 2 hal yang berbeda. Jika berpikir (memikirkan) biasanya berkaitan dengan sesuatu yang dia ketahui (minimal mengetahui sebagian), seperti memikirkan ulangan besok (dia tau besok akan terjadi ulangan), memikirkan mantan (dia tau rupa mantan) dll. Kalo belajar, dia memikirkan hal hal yang benar benar baru, maka dari itu dia butuh kertas, papan, dll untuk menulis kasaran materi dengan maksud untuk mempelajari kembali (mungkin)...

[@gwebangetforever]

Awan lenticular, memayungi gunung berjam-jam sambil menahan hembusan angin. Itu ciri makhluk hidup.

[@faithhopecharity2843]

Wah ini nyambungnya bisa ke hal2 gaib. Misalnya leluhur memuja batu & pohon karena dianggap ada penghuninya. Jadi apakah kesadaran kita kah yang memberikan agency kepada benda mati Atau memang dari sana nya si entitas lain (ghoib) yg punya kesadaran sendiri itu sudah ada di dalam benda2 mati ???? Soalnya dalam kajian kejiwaan ada juga bentuk mental illness dimana si manusia selalu menganggap keramat hal2 yg ada di sekitarnya, padahal belum tentu benar.

[@terrysetiawan6289]

Satya gak tega saat lihat orang menggunakan motor mesin tua untuk mengangkut barang yang berat, seolah mesin minta tolong untuk tidak diforsir.

[@wiwitkurniawan9760]

batiknya keren om

[@AVR_chanel]

Buat kalian yg blm siap materi ini plajari dulu tntang busa quantum baru bisa faham beneran

[@rico5670]

aku mati dalam dunia kehidupan. aku mati dan aku bebas

[@ramaganteng7731]

Assalamualaikum

[@AsyrafKhayali]

Buat konten khusus dong Bang yang membahas filsafat India dan Cina

[@laga_wijaya]

Terimakasih materinya, Bung Martin.

[@raychanel2478]

Apakah. Imajinasi bs termasuk kesadarean Dari luar,,?? 🙏

[@maulfia2193]

Apa bedanya hipotesis ini daripada reduksi semacam "stimuli eksternal tambahan membuat alur pikiran lebih baik"?apa yang dimaksud pikiran di dalam atau diluar?apa yang dimaksud diluar badan?kenapa ga bukan dikeduanya? Apa bisa pikiran satu orang masuk dalam feedback loop ekstensi pikiran orang yang lainnya tanpa usaha sistematis tertentu misalnya? Jikalau ada alat yang bisa menangkap gelombang otak seseorang dan alat tersebut mampu mengejawantahkan pikiran itu dalam bentuk konkrete tanpa interupsi sama sekali, dan produk itu setelahnya dibuat untuk tidak berinteraksi sama sekali, apakah feedback loop akan tetap ada?saya pikir ini pertanyaan yang sangat valid.

[@syahrulbachtiar5339]

Bung biasanya kalo beli buku dimana?

[@bruslypattypatty8111]

Hallo bang martin,bang sy mau bertanya apakah kita belajar filsafat harus ikut kulia filsafat dulu? Klu kita belajar secara otodidak dri membaca buku gimna bang? Tpi Abang mengatakan bahwa untuk belajar filsafat baiknya kita mengikuti kuliah filsafat. Pertanyaan sy, Apakah pilsuf terkenal seperti Aristoteles dan Socertes dll lain apa mreka belajar filsafat secara otodidak atau ada yg mengajari mreka ,klu mmg ada yg mengajari mereka atau mreka org2 Akademisi trus siapa guru2 mreka? Yg mengajari mreka tentang ilmu filsafat atau mmg mreka yg menemukan ilmu filsafat itu sendiri, Krna yg menjadi pertanyaan sy knpa semua pelajaran filsafat bnyk mengikuti cara pemikiran org2 sprti Aristoteles dan Socertes,Dll terimakasih Bang maaf mungkin pernyataan sy agak Aneh 🙏🙏

[@roycandrawibisono5766]

keren mas

[@ibrahimalwaffa668]

Makasih banyak atas smua daging ya

[@nandabahari4824]

Bang martin, kok akal budi kenapa gak akal adi atau akal ani. Kasian yg lain gak pernah dianggap.

[@raditavidyanibraska5314]

Mas Martin, bikin podcast dong 😊

[@Ferryalbertolesar]

Berharap Buku itu ada Translate Indonesianya 😌😌😌😌

[@COCYTUZAN]

Apakah sama dengan cerita nabi nabi ketika berbicara dengan batu tumbuhan dan benda mati yang lain

[@kempohardyan213]

bisa dikategorian posthuman gak pemikiran ini??

[@ahmedislamerican8351]

we are universe

[@noname3742]

Benda Mati bisa punya Pikiran Bukti nya Boneka Choky punya pikiran

[@havenoidea4491]

Seperti biasa,roko nya ga diisep

[@yokesana]

😌

[@bennarthodr]

Existential Experience

[@dengallagher1366]

Jawabannya: tidak. Konsep perpanjangan kesadaran kan sumbernya tetap dari manusia. Ini pun problematis dalam batasan.

[@candraguna809]

benda mati bukanlah benda mati. Di sebut mati karena pikiran kita sendiri. Segala sesuatu yg ada di dunia ini beserta dimensinya tak terpisahkan dari diri kita. Benda mati punya kesadaran. Hanya saja ia di sebut benda mati. Sesungguhnya elemen bnda mati adl sama dg elemen diri kita. Benda mati punya dunianya sendiri. Sama halnya dg mineral. Mineral adl salah satu alam kehidupan.

[@panjulgokil6976]

Kalau si pasien alzheimer ini lupa kalau dia punya buku catatan gmana bang?

[@calonsultan7554]

nyimak

[@syahrulmubarrok8160]

Maaf OOT,lagu di awal video judulnya apa ya?🙏

[@panzdewa4600]

sekarang aku jadi ngerti konsep menggambar doodling ternyata berawal dari sini wkwkwk ...

[@pengabdisetan2232]

Okay sip

[@afryadi6092]

Bang bahas filsafat bahasa dong.

[@slametsantoso6379]

Berat

[@wisnudivayana355]

Bang bahas tentang metafisika di filsafat. Pasti seru

[@benedictusdito4651]

up

[@NikoSatria29]

Up

[@antusumbu8403]

Berarti Bahwa PIKIRAN adalah Lebih NYATA daripada MATERI

[@RendiYosandi]

kenapa tidak mengakses saja si pengamat pikiran nanti datar lapang dan tenang loh....

[@singletheory6182]

Dulu pen bikin konten ginian tapi aq males riset dan suka ngebacot doang setelah liat ini yaudah lah ad yg lebih baik awkwkwk

[@ryanaryasatya8467]

Martin suryajaya siapa nya alan suryajana?

[@imamsunu7131]

Waduh.... Ini ada hubungannya dg HAM dong???? Implikasi dari konsep diri yg diperluas bisa mempengaruhi perkembangan ttg HAM... Omg.. Saya tidak tahu

[@giman9016]

Benda mati punya kesadaran?? AQ belom paham... Tp benda mati itu sebenarnya hidup dan punya jiwa...

[@felixhadiyanto4373]

Apakah artinya Benda Mati juga Mampu ber-Filsafat ??? Pertanyaan benda mati itu apa saja ???

[@candraguna809]

Hakikatnya tak ada yg bisa di sebut benda mati. Juga hakikatnya tdk bisa di sebut benda hidup. Kita manusia ini juga, hakikatnya tidak mati juga tdk hidup.

[@akmalulhuda5639]

bahas eudaimonia socrates bang

[@matthewmichele2549]

Mirip dengan filsafat materialisme

[@candraguna809]

Kesadaran Alam semesta ini memang tak terpisahkan dari material. Seperti tubuh ini adl materinya. Dan roh ini adl kesadarannya. Tanpa tubuh, roh pun hakikatnya tak ada. Tanpa roh, tubuh pun hakikatnya juga tiada. Tubuh dan roh muncul bersamaan, tak terpisahkan. Kesadaran alam semesta dan materinya terlahir secara bersamaan. Ibarat tubuh dan bayangan yg tak terpisahkan. Hakikatnya satu.

[@matthewmichele2549]

@@candraguna809 sepakat

[@sokilas1960]

Paman mau nanya, kenapa kalo nanya kenapa pake kenapa?

[@leonhiggsdomino6097]

CMIIW kalau suku batak semua benda itu bertondi (roh/jiwa) :)

[@ferliantino]

Hewan atau binatang kan juga punya kesadaran, pemikiran dan insting bertahan hidup seperti manusia

[@mukagila2940]

warsono mana warsono?

[@MuhammadAdigunaBimasakti]

Akan datang hari Mulut dikunci Kata tak ada lagi Akan tiba masa Tak ada suara Dari mulut kita Berkata tangan kita Tentang apa yang dilakukannya Berkata kaki kita Kemana saja dia melangkahnya Tidak tahu kita Bila harinya Tanggung jawab tiba

[@NikoSatria29]

Bimbo

[@dickysaputra5085]

jangan di potong"vidionya dong🤣 baca naskah ya

[@andrieseprian6263]

Dia menghisap rokok bro pas bagian potongannya itu.

[@muhammadgusanwaakbar6308]

Emang knpa klo baca naskah

[@frequensi200hz3]

jawaban ada menit 4:50 sampai habis.