🙏 Vandami YM Bhante Santacitto Thera 。🪷Anumodami 。
@ediwijaya4563Ай бұрын
Terima kasih.
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Semoga membantu bagi penyebaran Dharma.
@sheryl8888Ай бұрын
Anumodana Bhante🙏🙏🙏
@jom.a.md.s.h.2206Ай бұрын
Anumodana, Bhante Santacitto, Ph.D., 🙏🙏🙏
@rianhuangАй бұрын
Anumodana Bhante....🙏 Sotthi hottu Bante....🙏
@saintseiya6470Ай бұрын
"Satu kali...saya menontonnya...entah bagaimana...SAYA MENGERTI'.... "tapi untuk mendalamnya...saya akan menontonnya lagi..." TERIMAH KASIH BHANTE❤
@Wahyono-m5hАй бұрын
ini ajaran sebenarnya banyak di praktekan,oleh leluhur kita.di mana dulu nenek nenek kita begitu berhati hati dalam berucap bertindak dan berpikir.
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Benar sekali.
@dirmanww1212Ай бұрын
Iya, karna nenek moyangmu dulu semuanya beragama Buddha, bagaimana dengan agamamu? Apakah Buddha? Jika bukan, maka belajarlah agama Buddha, dan masuklah.
@iwanzhang6951Ай бұрын
Anumodana bhante
@kumolosaputro3795Ай бұрын
Terimakasih bhante penjelasannya ...
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Sadhu3x
@michikoaliceАй бұрын
🙏🙏🙏
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Sadhu3x
@liliksupiani8091Ай бұрын
🙏🙏🙏Sadhu... Sadhu....Sadhu.... Semoga semua mahluk berbahagia🙏🙏🙏
@rudykhu3304Ай бұрын
Anumodana Bhante..boleh bantu perbedaan cita , vinanna dan sati
@acilivespotАй бұрын
Bhante saya mau tanya, saat memperhatikan mencoba mindfullness, seketika tubuh terasa seperti meleleh dan menyatu dengan ruangan, durasi sekitar 1-2 detik, apakah hal tersebut masih dalam koridor meditasi yang baik? terima kasih Bhante 🙏🙏
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Hal yang sangat baik karena itu merupakan manifestasi dari unsur air. Itulah salah satu karakteristik jasmani, tiada diri, tiada entitas, hanya empat unsur.
@acilivespotАй бұрын
@@buddhadhammaindonesia5688 Terima kasih banyak Bhante atas konfirmasinya, jadi makin semangat buat mempraktekkan mindfullness. jjur itu pengalaman 1-2 detik yang luar biasa dan nyata. gak kebayang betapa nyaman dan tenang nya kalau kondisi tsb bisa all the time. Sekali lagi terima kasih Bhante 🙏🙏
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Sãdhu3x. Walaupun sesaat sudah cukup untuk membawa pada keyakinan bahwa ada hal yang lain dan di luar dugaan dalam meditasi. Sādhu3x.
@acilivespotАй бұрын
@@buddhadhammaindonesia5688 Sadhu3x 🙏🙏🙏
@saintseiya6470Ай бұрын
Bhante...saya kurang ngerti cara praktek DAYA UPAYA BENAR... 1. MELENYAPKAN BENTUK PIKIRAN BURUK YANG TELAH MUNCUL (bagaimana caranya ATAU apa yang harus saya lakukan untuk melenyapkannnya?) 2. MENGEMBANGKAN BENTUK PIKIRAN BAIK YANG TELAH MUNCUL (bagaimana caranya ATAU apa yang harus saya lakukan untuk mengembangkannya?) 3. MENCEGAH KEMUNCULAN BENTUK PIKIRAN BURUK YANG BELUM MUNCUL (bagaimana caranya ATAU apa yang harus saya lakukan untuk mencegahnya?) 4.MEMUNCULKAN BENTUK PIKRAN BAIK YANG BELUM MUNCUL (bagaimana cara ATAU apa yang harus saya lakukan untuk memunculkannya?) MOHON PENCERAHANNYA BANTHE
@saintseiya6470Ай бұрын
tentang...SATI dan PENGETAHUAN KEBIJAKSANAAN....sepertinya saya UDAH NGERTI...tapi tentang DAYA UPAYA YANG BENAR.....saya KURANG PAHAM...❤TERIMAH KASIH BHANTE
@saintseiya6470Ай бұрын
BHANTE...MUNCUL PERTANYAAN LAGI.... 1"Ketika saya mengetahui perasaan senang ini memunculkan keserakahan....lalu apa yang harus saya lakukan? 2. Ketika saya mengetahui perasaan senang ini tidak memunculkan keserakahan....apa yang harus saya lakukan? 3.ketika saya mengetahui perasaan tidak senang ini memunculkan kebencian....apa yang harus saya lakukan selanjutnya? 4.ketika saya mengetahui perasaan tidak senang ini tidak memunculkan kebencian...lalu apa yang harus saya lakukan? MOHON PENCERAHANNYA BHANTE
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
Jika pas ada waktu luang, akan saya jawab. Terimakasih.
@achi9869Ай бұрын
Vandami Bhante, apakah ada rujukan sutta nya mengapa artian sati yang Bhante gunakan disini sebagai kesadaran?, sedangkan dalam hal yang saya mengerti saat ini adalah sebagai pengingatan, sesuai yg ada pada panca bala sutta.
@buddhadhammaindonesia5688Ай бұрын
@achi9869 Istilah sati secara harfiah memang artinya adalah mengingat. Bahkan dalam sutta-sutta, Sang Buddha mengatakan bahwa sati adalah ia yang mengingat apa yang telah diucapkan dan dilakukan pada waktu yang telah lewat. Namun demikian, dari berbagai sutta, istilah sati terkadang memiliki arti yang sangat cocok dengan istilah 'sadar' atau 'eling' dalam Bahasa Indonesia. Itulah kenapa dalam Kamus Bahasa Pali-English oleh Rhys David atau dari Bhante BUddhadatta, kata sati juga berarti consciousness atau juga self-consciousness. IIstilah sati dengan makna ini sebagai contoh dalam kontes meditasi objek nafas, yang berbunyi 'satova assasati, satova passassati' yang dengan cocok artinya, 'Dengan sadar ia menarik nafas, dengan sadar ia menghembuskan nafas'. Kata sadar di sini mengacu pada 'aware', bukan dalam konteks viññāna yang sering diterjemahkan consciousness. Kemudian, kata sati juga ditemukan dalam Kitab komentar ketika Sang Buddha bertemu dengan Patacara yang waktu itu gila. Beliau menyapa Patacara dengan kalimat, "Satiṃ patilabha bhagini, satiṃ paṭilabha bhagini' yang artinya 'Sister, gain your conscious, gain your conscious' atau kalau dalam bahasa mudah adalah 'Saudari, sadarlah, sadarlah atau' Saudari, eling, eling'. Masih banyak penggunaan kata sati mengacu pada sadar atau eling. Bahkan dalam pernyataan lain, kata sati dalam konteks kekuatan sati (satibala) dikatakan sebagai ia yang tidak goyah dalam kelengahan (pamada). Artinya ia adalah orang yang memiliki kewaspadaan (appamada). Ini berarti bukan sekedar ingat, tapi juga waspada. Dalam kita memahami ajaran BUddha, ada dua hal yang sering disebutkan di sutta-sutta yakni atthapatisamvedeti dan dhammapatisemvedeti. Yang pertama mengacu pada memahami makna istilah secara harfiah, sedangkan yang kedua adalah memahami makna termasuk secara tersirat. Dalam konteks sati, secara harfiah berarti ingatan, tetapi makna secara tersirat, dapat lebih luas dari itu dan akan semakin dipahami seiring dengan praktik melihat ke dalam batin itu sendiri. Semoga bisa dimengerti.
@widyakencana338Ай бұрын
Terima kasih Bhante, mohon ijin : di satu sisi, untuk mencapai Jana, maka kesadaran HARUS FOKUS pada satu Objek, lalu SAMPAI pada piti dan vicara, LALU MENINGKAT lagi HILANGNYA piti dan vicara itu Jhana: Pada tahap ini, meditator mencapai konsentrasi yang sangat tinggi, di mana pikiran menjadi TENANG dan FOKUS. Pengalaman ini seringkali ditandai dengan perasaan damai dan ketenangan yang mendalam, yang berbeda dari pengalaman awal "piti" dan "vicara." Proses: Dalam perjalanan menuju jhana, meditator mungkin mulai dengan merasakan piti dan vicara, tetapi seiring dengan meningkatnya konsentrasi, kedua elemen ini bisa memudar. Ini bukan hal yang harus ditakuti, melainkan bisa dianggap sebagai langkah menuju pengalaman yang lebih mendalam dan transformatif. Terkait dengan Sati, Jika SATI dikatakan SELAIN memperhatikan Napas (misalnya), Bhante mengatakan JUGA MEMPERHATIKAN "kendi", "langkah" dan juga "lingkungan sekitar". BUKANKAH ini berarti PERHATIAN YANG BERCABANG dan TIDAK FOKUS ?? Bagaimana menjelaskan ini Bhante, mohon pencerahannya. SAMPAI KAPAN atau APAKAH SATI itu HARUS "TERUS'" DIPERTAHANKAN dengan MEMPERHATIKAN "BANYAK HAL" ?? Bukankah ini justru akan SEMAKIN MENGABURKAN OBJEK MEDITASI dan menjadi TIDAK FOKUS lagi???
@widyakencana338Ай бұрын
Bukankah si pembawa kendi sebaiknya FOKUS kepada Langkahnya, tanpa harus "DIGANGGU" oleh objek2 yang lain. demikian halnya para pemeditator sebaiknya FOKUS pada Objek saja (nafas misalnya), bahkan bila atap rumahnya mau runtuh sekalipun TAK PERLU DIPERHATIKAN.
@widyakencana338Ай бұрын
lalu, penggunaan perumpamaan Pembawa kendi air yang DI BELAKANGNYA ada SEORANG ALGOJO siap "MEMENGGAL KEPALA" si pembawa kendi, BUKANKAH hal ini TERKESAN bahwa MEDITASI itu menjadi SESUATU YANG MENAKUTKAN??? Apakah Sati itu HARUS SETEGANG dan SENGERI itu ??
@achi9869Ай бұрын
😅 Sepertinya anda sendiri tidak mengetahui secara jelas permaknaan atau arti dari bahasa pali- nya. Disini saya bisa merekomendasikan anda membaca Sutta yang ada di buku paritta buru, bagian patha patha khusus yang dimulai dari halaman 145, ada salah satu sutta yaitu namanya "PANCA BALA", Dalam sutta panca bala itu sudah bisa dijadikan sebagai landasan atau dasar untuk bermeditasi dan mengembangkan nilai luhur dan memperbanyak nilai luhur. Disini yang dimaksudkan dalam vitakka dan vicara, yaitu vitakka (pemikiran pada objek meditasi, atau memberikan perhatian pada objek meditasi, melototi objek meditasi) sedangkan vicara adalah keberlangsungan untuk terus memperhatikan objek meditasi, melototi objek meditasi, sehingga dengan diterapkannya vitakka dan vicara dalam bhavana akan menimbulkan piti atau kegiuran, Yg di ibaratkan seperti seseorang yang haus lalu minum air, tegukan pertama melegakan, tegukan kelegaan agak berkurang, tegukan ketiga dan seterusnya menjadi biasa saja. Lalu akan ada muncul Sukha kebahagiaan yang muncul karena batin yg sudah tidak berlandaskan pemikirannya pada kilesa kilesa Lalu jika upaya terus dilanjutkan sehingga pemikiran tidak banyak memikirkan hal hal lain, terfokus, terarah, teguh pada objek meditasi, maka dapat saya katakan pada saat itu ekagata ada muncul. Tujuan mengembangkan samatha adalah memperoleh terkendalinya pemikiran, sehingga tidak mental ke sana ke sini seperti bola ping pong yang gampang mental. Dan setelah seseorang memiliki ketenangan maka, sudah seharusnya orang itu mengembangkan vipassana bhavana, dalam panca bala sutta dijelaskan yaitu, mengetahui, menyadari, kemunculan serta kepadaman dari pancakkhandha, serta mengaitkannya kembali dengan tilakkhana 3 ciri umum, yaitu anicca tidak kekal, dukkha sukar untuk bertahan, dan anatta bukan diri, sekedar dan sebatas fenomena, sekedar dan sebatas sebagai onggokan yang terkumpul membentuk sesuatu seperti halnya rumah yg disebut rumah karena terdiri dari berbagai macam faktor materi.
@henzsu8503Ай бұрын
@@achi9869 widya kencana ini agamanya hindu. Ga pernah baca sutta dan blm ada upaya ke sana.
@widyakencana338Ай бұрын
@@achi9869 TERIMA KASIH BANYAK atas Pencerahannya. Namun maksud saya, Perlukah Sati itu DIBUAT BERCABANG BANYAK ??