Рет қаралды 5,827
Tiongkok adalah negara terdepan dalam peternakan katak dan konsumen daging katak terbesar di dunia. Setiap tahunnya, Tiongkok mengkonsumsi sekitar 1.500.000 ton daging katak, sedangkan secara global jumlah ini diperkirakan mencapai 2 juta ton per tahun. Hal ini menunjukkan pesatnya perkembangan industri peternakan katak di negara ini.
Sedangkan di Indonesia Menurut data terbaru, Indonesia memproduksi sekitar 80.000 hingga 100.000 ton daging katak per tahun, lumayan juga kan 100 ribu ton yang pasti sebagai besar di ekspor ke Tiongkok. Jumlah ini mencakup produksi untuk konsumsi lokal dan ekspor. Beberapa provinsi dengan produksi terbesar adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Selatan.
Produksi dan konsumsi daging katak di Tiongkok berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan budaya kuliner negara tersebut. Mari kita telusuri bagaimana peternakan memelihara jutaan katak untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat ini.
Siklus Budidaya Katak,
Perkawinan terjadi di tangki air bersih yang mensimulasikan lingkungan alami. Setelah kawin, katak betina bertelur dan katak jantan membuahinya. Telur katak biasanya diinkubasi di tangki air dangkal dengan suhu yang dijaga stabil. Menjual telur katak juga merupakan cara bagi peternak untuk meningkatkan pendapatan sambil menunggu katak mencapai usia panen.
Ketika telur menetas, berudu muncul dan memulai tahap perkembangan mereka. Berudu memerlukan makanan khusus untuk tumbuh dengan cepat, tahap ini berlangsung selama beberapa minggu. Setelah berudu berubah menjadi katak remaja, mereka dipindahkan ke kolam yang lebih besar untuk melanjutkan perkembangan hingga menjadi katak dewasa.
Katak dewasa memerlukan perawatan khusus dan lingkungan hidup yang ideal. Air di kolam penangkaran harus dijaga kebersihannya untuk memastikan katak tumbuh sehat dan tidak terinfeksi penyakit. Katak dewasa sangat rakus dan mungkin menunjukkan sifat kanibal, terutama ketika makanan langka.
Pemberian Makanan dan Perawatan Katak Tiongkok,
Katak dewasa diberi makan dua hingga tiga kali sehari dengan serangga, cacing, dan makanan kaya protein lainnya. Pasokan makanan yang cukup penting untuk mencegah rasa lapar dan perilaku kanibal, namun pemberian makanan berlebihan juga harus dihindari untuk mencegah polusi limbah dan air. Biasanya, jumlah makanan sekitar 3 hingga 5% dari berat badan katak per hari.
Kolam penangkaran dan peralatan harus dibersihkan secara teratur untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang berbahaya. Berat katak dewasa bervariasi tergantung pada spesies, jenis kelamin, dan makanannya, namun umumnya berkisar antara 0,45 kilogram hingga 2,8 kilogram.
Proses Panen Katak di Tiongkok,
Katak dipanen menggunakan jaring dan disortir berdasarkan ukuran. Katak yang besar dan sehat memiliki harga lebih tinggi. Setelah dipanen, katak dicuci untuk menghilangkan lumpur dan kotoran, kemudian bagian-bagian yang tidak dapat digunakan seperti kulit dan organ dalam dihilangkan. Pengemasan daging katak merupakan tahap penting dalam produksi daging berkualitas tinggi.
Dengan berkembangnya pasar konsumsi di Tiongkok dan internasional, industri peternakan katak menjadi semakin penting dalam perekonomian dan penyediaan sumber makanan bergizi bagi konsumen. Setiap kemasan daging katak diberi label dengan informasi lengkap seperti tanggal produksi, tanggal kadaluwarsa, dan petunjuk penggunaan.
Sedangkan di Indonesia, mengkonsumsi sekitar 40.000 hingga 50.000 ton daging katak per tahun untuk pasar domestik. Pasar utama adalah restoran dan pasar tradisional yang menyajikan hidangan berbasis katak. Selain itu, Indonesia juga mengekspor sekitar sisa daging katak setiap tahunnya ke negara-negara seperti Tiongkok, Prancis, Belgia, dan Amerika Serikat.
Budaya Kuliner Katak di Tiongkok,
katak dianggap sebagai makanan lezat dan diolah menjadi berbagai hidangan yang memikat. Daging katak yang digoreng renyah atau ditumis dengan bumbu khas menjadi favorit banyak orang. Hidangan ini tidak hanya lezat tetapi juga beragam, menarik minat berbagai kelas sosial.