Pak terimakasih banyak ya sudah membagi ilmu nya, sukses selalu 🙏🏻
@saif837 Жыл бұрын
Terima kasih Pak. Sangat jelas. 👍👍
@abdullahjarir96503 жыл бұрын
terima kasih atas penjelasannya yg sangat praktis dan bermanfaat ....
@atisjojo13 жыл бұрын
Sama2 pak Abdullah. Terima kasih sdh melihat video saya.
@Youtuberclassic20247 ай бұрын
Terima kasih banyak Pak Patrisius sangat membantu saya untuk desertasi doktoral sales & marketing saya yg menggunakan grounded theory
@atisjojo17 ай бұрын
sama2. Good luck utk disertasinya.
@KosmasSobonkosmassobon.20239 ай бұрын
Terima kasih atas ilmunya. sangat jelas, padat dan bermanfaat.
@dewiapriliakapota5516 Жыл бұрын
Terima Kasih banyak ilmunya pak 🙏
@abuhasan42794 жыл бұрын
Penjelasannya menarik dan simple jadi mudah dipahami, kalo penjelasan strauss & corbin rumit banget.. sukses selalu pak patrisius 👍☺️
@atisjojo14 жыл бұрын
Terima kasih, mas Abu Hasan. Syukurlah kalau materi saya bisa dipahami dengan mudah. Salam sukses juga buat Anda ya.
@abuhasan42794 жыл бұрын
@@atisjojo1 🤗😇
@kresnadwipajana69923 жыл бұрын
Terima kasih Prof. saya ikut belajar...
@atisjojo13 жыл бұрын
Sama2 pak Kresna.
@marniaruan31042 жыл бұрын
terimaksih Pak.. penjelasannya simpel dan lebih mudah dipahami.. Perkenalkan saya liker dan subscriber barunya Pak.. hehehehe saya kebetulan sedang melakukan penelitian fenomenologi.. dan akan mulai turun untuk wawancara informan.. penjelasan bapak sangat membantu saya.. dan sepertinya saya bakalan rajin mantengin video penjelasan bapak ttg penelitian kualitatif... dan semoga nanti bapak juga berkenan menjawab pertanyaan pertanyaan saya nantinya.. (sepertinya nanti setelah melakuka wawanncara dan setelah selesai melakukan transkrip wawancara... saya mgkin akan bertanya) skrg perkenalan dulu yah pak hehehehe
Terima kasih pak, saya sungguh tercerahkan.. pak, bagaimana nanti menuangkan terhadap hasil dan pembahasannya di BAB IV ya pak? 🙏
@atisjojo1 Жыл бұрын
Terima kasih sdh menonton. Pembahasannya ya sesuai dengan kategori2 yang ditemukan di analisis. Satu kategori kan bisa memuat beberapa segmen, dan satu kategori bisa terkait dg kategori lainnya. Ya itu yg dibahas, diuraikan, dikaitkan dg teori dan studi terdahulu, bisa panjang lebar.
@HatsuneMiku-dx4ew3 жыл бұрын
Izin bertanya pak. Untuk kode dalam open coding apakah bisa menggunakan inti pertanyaan wawancara sebagai kode ya? Terima kasih
@atisjojo13 жыл бұрын
Hi Hatsuni. Iya, bisa sekali. Justru inti pertanyaan itu bisa dianggap sebagai variabel yg sdg diteliti.
@pendidikanluarrsekolah31453 жыл бұрын
Terimakasih telah menyesatkan kami menuju GT Analisis yang baik 👍
@atisjojo13 жыл бұрын
Ahaa, baguslah kalau ternyata tersesatnya bermanfaat, mas Rofik :)
@yelladysnuring30003 жыл бұрын
@@atisjojo1 Betul mas rofik, tapi mohon izin bertanya dengan P. Patrisius yang bilmana transkip wawancara tersebut masih menggunakan bahasa daerah... Apakah perlu ditranslite terlebih dahulu kedalam bahasa indonesia ataukah tidak, atau maksudnya bahasanya yg nantinya digunakan pada labeling dan pengkategorisasian mengikuti bahasa daerah tersebut ya? Mohon petunjuknya pak...
@atisjojo13 жыл бұрын
@@yelladysnuring3000 Bu, saya kira transkripnya dibiarkan seperti aslinya saja. Labelingnya dlm bhs Indonesia tentunya. Kan yg nanti dibaca org banyak adl labeling dan kategorisasinya tsb, jd harus dlm bhs nasional.
@sdncibadak-rongga-kbb8679 Жыл бұрын
Pak, kalau grounded Theory dalam hasil menggunakan triangulasi (observasi, Wawancara, dan dokumentasi) atau hanya observasi dan wawancara saja? Pak, bisa kasih contoh BAB IV Hasil dan pembahasan dengan Grounded Theory pak? Terimakasih.. Mohon pencerahannya pak dengan video selanjutnya,. Saya sekarang sedang studi S2 sedang menyusun tesis di BAB IV dengan Grounded Theory..
@atisjojo1 Жыл бұрын
Triangulasi akan semakin tajam kalau sudut pandangnya makin banyak. Jadi, kalau anda bisa lakukan triangulasi data dengan wawancara, angket, dan observasi, akan lebih bagus. Utk penulisan di bab IV, cek video saya terbaru (muncul hari ini 10 Juni 2023). Saya juga bisa menjadi semacam pembimbing analisis; kalau mau, silakan japri saya.
@sdncibadak-rongga-kbb8679 Жыл бұрын
Oh harusnya pake angket ya bukan dokumentasi. Saya hanya menggunakan wawancara dan observasi saja dalam grounded Theory pak, tidak menggunakan angket. Apakah tidak apa² pak?
@sdncibadak-rongga-kbb8679 Жыл бұрын
Terimakasih pak sudah bersedia menjadi pembimbing analisis. Mohon maaf japri melalui apa ya pak?
@atisjojo1 Жыл бұрын
@@sdncibadak-rongga-kbb8679 Ya, idealnya harus pakai angket juga. Tapi kalaupun tdk memungkinkan, nanti bisa diakui di ketèrbatasan penelitian di bab 1.
@atisjojo1 Жыл бұрын
@@sdncibadak-rongga-kbb8679 Bisa ke email saya atis86@gmail.com
@kresnadwipajana69923 жыл бұрын
mohon penjelasan prof. apakah saat melakukan open coding kita hanya mengekstrak data kualitatif yang berupa kata atau frasa yang secara tekstual tertulis (tersurat) dalam trnaskrip saja? Apakah kita tidak boleh mengekstrak data yang sifatnya tersirat dalam teks? Terima kasih sebelumnya Prof.
@atisjojo13 жыл бұрын
Pak Kresna, terima kasih pertanyaannya. Gagasan tersirat bisa dituangkan dalam memo. Silakan lihat video2 sy tentang membuat memo. Data empiris itu selalu tersurat atau eksplisit dari hasil penggalian instrumen kita.
@kresnadwipajana69923 жыл бұрын
@@atisjojo1 Terima kasih banyak Prof. Salam dan semoga selah selalu.
@mypleasure74162 жыл бұрын
Videonya sangat bermanfaat pak, sebelumnya izin nanya pak teori itu diketahui setelah melalui coding atau sebelum mencoding kita sudah menentukan teorinya apa saja untuk menaungi konsep2 tersebut?
@atisjojo12 жыл бұрын
Terima kasih sdh nonton. Saya kira, dua2nya bisa walaupun dlm riset kualitatif umumnya kita ndak pegang teori tertentu tapi justru mengembangkan teori. Tapi dlm pendekatan successive approximation, kita boleh memegang teori tertentu dan melalui coding kita melihat apakah data2 kita itu bisa selaras dg teori yg kita pegang duluan tsb.
@grupppi17092 жыл бұрын
Izin bertanya prof bagaimana jika ada kategori yg tidak bisa dihubungkan satu sama lain? Dan apakah selective coding hanya menghasilkan satu aja?
@atisjojo12 жыл бұрын
Sebaiknya diupayakan ada kaitan dg kategori lainnya. Sebisanya. Tapi kalau memang ndak ada ya biarkan aja sendirian, nanti bisa dijelaskan. Selective coding sebenarnya bisa menghasilkan lbh dr satu. Semakin banyak datanya, semakin besar peluang utk menemukan banyak kategori yg bisa diolah menjadi anggota selective code.
@grupppi17092 жыл бұрын
Maaf prof izin bertanya lagi, jadi gini prof saya udah buat code, kemudian kategori, nah saya bingung ketika mau axial prof karena dosen saya bilangnya axial itu mencari keterkaitan antara masing2 jawaban tiap narasumber sementara seperti yg prof blg axial itu mencari terkaitan tiap kategori mohon pencerahannya prof
@atisjojo12 жыл бұрын
@@grupppi1709 Mgkn yg dimaksud dosen anda itu ya sama dg saya: mencari keterkaitan antar kategori. Setiap jawaban narasumber itu ya harus dikodekan dulu menjadi beberapa kategori, ndak bisa lgsg dikait2kan begitu saja. Axial itu kan artinya sumbu. Kayak jeruji di roda sepeda tu lho, dari satu sumbu atau pusat mengkait ke beberapa jurusan.
@Rahayuchannel-342 жыл бұрын
Mohon maaf pak, pengkodingan termasuk 3 coding tersebut sudah mencakup seluruh tanskirp wawancara, atau hanya 1 transkrip saja ? Terimakasih
@atisjojo12 жыл бұрын
Mbak Rahayu, kalau mau hasilnya lebih cermat, bisa dilakukan koding yg open itu utk setiap transkrip. Kalau mbak menggunakan maxqda, transkripnya bisa banyak tergantung jumlah respondennya dan utk setiap transkrip ada hasil pengkodean open codingnya. Baru nanti kalau sdh terbentuk banyak, bisa dilakukan axial coding dan selective coding utk kesemuanya itu.
@AanYuliyanto3 жыл бұрын
Mantafff Pak sangat jelas. Oiya Pak mau Tanya Saya Kan gunakan instrument tes, skala sikap, Wawancara, observasi. Nah semua instrument itu Saya coding jadi 1 ya Pak? Untuk tes Dan skala sikap apakah tetap Saya skorkan sesuai indikatornya? Sebab Saya meneliti ttg kemampuan Berpikir Kreatif berdasarkan Self Efficacy siswanya. Terima kasih pak
@atisjojo13 жыл бұрын
Terima kasih, mas Aan untuk pertanyaannya. Iya, coding bisa anda lakukan terutama untuk hasil wawancara dan observasi karena datanya akan sangat luas, banyak, dan memerlukan pendekatan interpretif (penafsiran) dari penelitinya. Tentunya coding utk wawancara ya terpisah dari coding utk pengamatan, walaupun nanti tema2nya bisa mirip atau sama. Untuk tes dan skala, itu kan pada dasarnya instrumen yang menelurkan pendekatan kuantitatif, jadi ya anda skor saja sesuai dengan manual/pedomannya. Saya bisa dihubungi di atis86@gmail.com.
@AanYuliyanto3 жыл бұрын
@@atisjojo1 wah baik pak terima kasih atas penjelasanya. tes dan skala sikap saya deskripsikan berdasarkan pedoman penskorannya ya pa? maaf pak saya baru pertama meneliti kualitatif hehehe, biasanya kuanti, sekali lagi terima kasih pak
@juliuskamil99123 жыл бұрын
pak mau nanya saya sudah melakukan coding dan saya bingung untuk menulis yg bapak jelasin di selective coding. masalah yg saya buat karna terjadi nya insiden dan saya bingung utk menemukan teori nya.
@atisjojo13 жыл бұрын
Wah mgkn bisa diceritakan dulu insidennya kayak gimana. Mgkn dari situ bisa kita cari solusinya. GT kan intinya membangun teori.
@juliuskamil99123 жыл бұрын
@@atisjojo1 boleh minta email nya pak biar bisa enak cerita nya..
@atisjojo13 жыл бұрын
@@juliuskamil9912 boleh. Silakan ke patrisiusdjiwandono@gmail.com
@hobbyotomotif94433 жыл бұрын
Ijin bertanya pak saya sedang membuat LR perihal VR dan Welding. jika saya coding dari artikel apakah ada trick nya agar dapat dilakukan dengan cepat
@atisjojo13 жыл бұрын
Maaf, LR dan VR itu apa ya?
@hobbyotomotif94433 жыл бұрын
@@atisjojo1 Literature Review dan Virtual reality
@dindaliem37532 жыл бұрын
Halo pak Patrisius, perkenalkan saya subscriber baru bapak hehe🙏🏻 izinkan saya untuk memberikan apresiasi yang setulusnya kepada bapak, bahwa penjelasan bapak menarik, simple dan mudah dipahami, tidak hanya tentang teori saja tapi juga dengan contoh yang relevan. Pikiran saya yang masih sangat blind terhadap analisis data di bab 4 skripsi kualitatif ini akhirnya bisa mulai tercerahkan. Tapi ada yang ingin saya tanyakan juga pak, karena skripsi saya kualitatif fenomenologi (deskriptif), maka ada pembahasan perihal deskripsi struktural dan tekstural. Apakah coding ini dapat digunakan untuk mengkategorikan keduanya pak? Yang saya bingung, jika setelah dilakukan coding seperti yang bapak jelaskan, bagaimana cara memisahkan antara struktural dan tekstural pak + mungkin composite antara keduanya. Kemudian, perlu seperti apa penggalan jawaban informan yang perlu diolah di bab 4? Maaf ya pak jika pertanyaannya bassic sekali, karena berbagai alasan, akhirnya saya mulai meraba2 bab 4 ini melalui video pembelajaran yang bapak paparkan🙏🏻 Terima kasih banyak ya pak sebelumnya🙏🏻 salam sehat selalu pak, semoga selalu dilancarkan dalam segala urusan.
@atisjojo12 жыл бұрын
Halo Dinda, terima kasih sdh menyinak video saya. Textual dan structural kan munculnya dari pertanyaan anda ke responden. Cuma bedanya yg satu ttg what, yg satunya ttg how. Karena keduanya adl data, maka bisa dicoding. Bedanya bisa dipertegas dg membuat kategori utk textual, dan satu kategori lagi utk struktural. Dg NIVIVO atau Maxqda ini bisa dilakukan dg mudah. Utk di bab 4, yg dimunculkan adl lebih pada temuan2 tema atau jejaring tema yg merupakan hasil dr codingnya. Penggalan datanya sendiri bisa dilampitkan sbg appendix. Semoga menjawab.
@dindaliem37532 жыл бұрын
Wah oke baik pak kalau begitu, terima kasih banyak! 🙏🏻
@atisjojo12 жыл бұрын
@@dindaliem3753 Terima kasih dan salam sukses dan salam sehat juga ya.
@andikarahman74213 жыл бұрын
pak saya ingin bertanya, kan saat membuat wawancara, kita mengembangkann beberapa pertanyaan lagi tuh dari rumusan masalah, lalu setiap pertanyaan kan mendapat jawaban, nanti itu kita mengcoding nya per pertanyaan atau keseluruhan ya pak? tadi saya coba mengcoding keseluruhan tapi saat selectiv coding hasilnya mengkrucut bangat/sedikit. jadi saat ingin mentukan ini sesuai push strategi atau pull strategi jadi bingung. maaf ya pak saya pemula dan sedang belajar metode penelitian🙏🙏
@atisjojo13 жыл бұрын
Hi Andika terima kasih pertanyaannya. Sebaiknya, mengkodingnya per pertanyaan sehingga bisa kelihatan untuk setiap pertanyaan kode2 atau kategori jenis apa yg muncul. Nah nanti kan muncul banyak kode karena setiap pertanyaan memunculkan beberapa kode. Untuk kode atau kategori yang relatif sama bisa digabungkan. Coba deh anda juga lihat video-video saya yang tentang mengkode dengan MAXQDA. Semoga bisa membantu.
@andikarahman74213 жыл бұрын
@@atisjojo1 owhhh baik Pak, kalo kita mau mengcoding namun kita cuma mewawancarai 1 narasumber atau informan, itu cara mengcoding nya bagaimana ya pak
@atisjojo13 жыл бұрын
@@andikarahman7421 ya itu malah lbh mudah. Setiap pertanyaan bisa dianggap sbg kategori atau variabel dan tinggal frasa2 yg relevan bisa dikodekan sbg segmennya.
@silmiadila39272 жыл бұрын
Mohon maaf pak, izin bertanya. Kan saya menggunakan 3 subjek ya pak, setelah saya coba mengkategorikan ternyata banyak kategori yang muncul pak. Disini saya mulai bingung dan ragu untuk lanjut ke tahap koding berikutnya. Lalu menurut bapak dengan banyak kategori seperti itu apakah salah atau ada solusi lain ya pak? Tolong penjelasannya pak, terima kasih🙏🏻
@atisjojo12 жыл бұрын
Ya justrubaik. Dg banyak kode, kesempatan utk melakukan open coding makin besar. Open coding itu nanti juga membantu merampingkan kode2. Nanti akan terlihat mana yg overlap, mana yg ga perlu dsb.
@silmiadila39272 жыл бұрын
Baik pak. Terimakasih banyak🙏🏻😊
@cookingenthusiastt3 жыл бұрын
Pak apakah ini bisa diaplikasikan pada maxqda?
@atisjojo13 жыл бұрын
Sangat bisa, mbak Kemala. MAXDA kan memang didesain untuk analisis data kualitatif.
@Lenterainsanmedia20023 жыл бұрын
Terima kasih pak untuk penjelasannya, penyampaiannya sangat sederhana sehingga mudah dimengerti🙏🏻😊. Tapi saya mau tanya nih pak, kalau misalkan saya wawancara lebih dari satu orang dengan konsep dan dimensi yg sudah ditentukan utk pedoman wawancaranya, apakah fungsi dan implementasi axial dan selective codingnya masih sama? Atau apakah berubah fungsi sebagai validasi dan penguatan saja pak? Terima kasih🙏🏻
@atisjojo13 жыл бұрын
Setiap gugus data dari seorang sumber berpotensi utk melahirkan kategori dan tema yang berbeda dari yg sumber yg lain. Jadi implementasi axial dan selective codingnya tetap sama. Selama masih ada kategori dan tema yang baru yg bisa muncul, kedua coding itu tetap diterapkan. Sampai kapan? sampai tidak ada lagi kategori dan tema baru yg bisa dimunculkan. Terima kasih sdh bertanya.
@Lenterainsanmedia20023 жыл бұрын
Walaupun itu dengan pertanyaan yang sama pak? Lalu bagaimana dengan triangulasi pak apakah termasuk fungsi Koding ini? Apakah itu tdk termasuk?
@atisjojo13 жыл бұрын
@@Lenterainsanmedia2002 Iya, tentunya pertanyaannya ya harus sama. Triangulasi yang Anda maksud itu adalah triangulasi pengkodenya atau org yang melakukan koding. Semakin banyak mereka bersepakat terhadap label/kategori ketika melakukan coding, semakin terpercaya hasil kodingnya.
@maincharacter70723 жыл бұрын
Pak kalau untuk sumbernya bukan dari wawancara gitu bisa tidak, misal dari pidato atau postimgan sosial media yg bersangkutan gitu? Terima kasih Pak. Btw saya ngakak baca transkip wawancaranya, narasumbernya saya bgt.
@atisjojo13 жыл бұрын
Untuk pidato, kan ada transkripnya, atau bisa diubah dulu jadi transkrip. Nah, transkrip itu yg dikoding. Postingan sosial media juga bisa; pokoknya semua yang diungkapkan dalam media tulisan bisa dikodekan. Terimakasih sudah ngakak :)
@auliyafirdausi1913 жыл бұрын
Trimakasih pak atas videonya sangat membantu😊 Tapi saya masih bingung, apakah ini hanya bisa digunakan untuk grounded theory saja? Karna saya menggunakan fenomenologi dan bingung menentukan koding, apakah saya bisa menggunakan ketiga koding tersebut atau bagaimana?🙏🏻
@atisjojo13 жыл бұрын
Terima kasih mbak Auliya untuk pertanyaannya. Sebenarnya, teknik koding bisa dgunakan untuk jenis penelitian yg menelurkan data kualitatif. Jadi, ndak terbatas pada grounded theory saja. Fenomenologi, sejauh yg saya tahu, kan juga sangat menggali data tentang kesan dan pengalaman dari respondennya, jadi justru sangat bisa dianalisis dengan teknik koding open, axial, dan tematik. Tidak ada salahnya dicoba.
@auliyafirdausi1913 жыл бұрын
@@atisjojo1 Wah begitu ya pak trimakasih penjelasannya😊 Lalu yang saya masih belum paham, apakah koding dapat digunakan satu teknik saja (misal aksial koding saja atau selektif koding saja) atau sebuah tahapan yang mana ketiganya harus dilalui?🙏🏻
@atisjojo13 жыл бұрын
@@auliyafirdausi191 Koding yg sy jelaskan itu satu rangkaian. Jadi setelah open lalu aksial lalu selective. Jd ndak bisa dipisah2, hrs lengkap tiga 🙂
@auliyafirdausi1913 жыл бұрын
@@atisjojo1 Baik bapak terimakasih sudah memberikan jawaban, sangat membantu saya yang sempat stuck hehe semoga bapak sehat selalu dan diberi kemudahan dalam hidup Aamin☺🙏🏻
@atisjojo13 жыл бұрын
@@auliyafirdausi191 Terima kasih. Salam sehat dan sukses juga ya buat Anda.
@aldinanoy2 жыл бұрын
Wah terima kasih pak sudah membuat video penjelasan mengenai coding ini. Sebelumnya saya mau bertanya pak, apakah kategori dengan tema itu sama saja atau berbeda? Karena saya banyak membaca cara membuat open coding itu menentukan tema, tapi ada juga yang menulis untuk menentukan kategori atau kode? Bagiamana ya penjelasannya? Terima kasih pak, semoga sehat selalu.🙏
@atisjojo12 жыл бұрын
Trims sdh melihat video saya, Angelina. Tema adalah sesuatu label yg lebih umum drpd kategori atau kode. Tema 'cinta tanah air', misalnya, bisa memayungi beberapa kategori seperti 'beli produk domestik', 'upacara' dan 'masuk parpol'. Jadi, open coding ndak nyari tema, tp kategori2 atau ada juga yg menyebutnya kode. Dari kode2 itu dikembangkan suatu axial code, lalu thematic code. Nah yg di thematic code inilah kita menentukan tema2 yg bisa memayungi beberapa kode pd tahap sebelumnya.
@sarahqonita18912 жыл бұрын
Halo pak, izinkan saya berterima kasih karena sudah membuat rangkaian video yang sangat bermanfaat untuk saya belajar studi kualitatif dari awal. Saya benar-benar terbantu. ^^ Kemudian, saya ingin bertanya lebih lanjut, pak, semisal saya sudah mewawancarai belasan orang dan penelitian saya untuk penelitian studi kasus, bagaimana cara penyajian data untuk perbandingan axial coding dan triangulasinya? Apakah perlu saya buat tabel dan menjajarkan jawaban dari semua orang untuk setiap tema/kategori? Lalu, apakah dari semua orang yang saya wawancara harus saya sajikan datanya, atau boleh saya pilih beberapa yang menurut saya jawabannya relevan dan tidak ada ngalor-ngidulnya? Terima kasih sebelumnya, pak...
@atisjojo12 жыл бұрын
Hi Sarah. Terima kasih pertanyaannya. Pada penyajian hasil, mestinya anda ndak perlu membuat tabel yg memuat jawaban dari semua responden. Yang seperti itu cukup anda buat di halaman tersendiri aja yg anda utak utik; yg di naskah laporan atau skripsinya anda tampilkan keseluruhan hasil dari pengkodean open dan axial saja; umumnya bisa berbentuk beberapa skema yang komprehensif, lalu anda narasikan penjelasannya. Kalau perlu (diminta oleh pembimbing , misalnya) tabel yang memuat semua data responden tadi bisa anda cantumkan di bagian lampiran, bukan di bagian naskah utamanya. Triangulasi juga cukup dilaporkan hasilnya saja, misal: "hasil triangulasi dengan X Y Z menunjukkan bahwa kategori atau tema yg terbentuk sudah tepat". Nah, untuk penampilan hasil wawancara, bolehlah Anda menyajikan yang dirasa paling menonjol atau paling mewakili suara dari para responden, jadi ndak perlu semua ujaran ditampilkan. Cukup yang relevan dan mewakili pendapat utama atau yang berkaitan dg masalah penelitian. Semoga membantu.
@sarahqonita18912 жыл бұрын
@@atisjojo1 waah terima kasih banyak, pak. Saya tidak menyangka akan dijelaskan secepat dan sedetail ini🙏 Kalau untuk setiap orang yang menyampaikan jawaban, semisal untuk menunjukkan bahwa yg setuju atas suatu statement siapa saja, berarti cukup ditulis dalam bentuk narasi juga, nggih?
@nyes53493 жыл бұрын
Pak saya ingin bertanya, jika saya menggunakan metode narrative inquiry dengan qualitative research, untuk koding saya menggunakan coding yang mana ya pak?
@atisjojo13 жыл бұрын
Hi Vanessa. Narrative inquiry kan juga akan menghasilkan data verbal. Ya ketiga jenis koding itu sebaiknya digunakan utk menelisik dan menghasilkan kategori dan tema dari data inquiry tsb.