Рет қаралды 47,139
Tiga bulan mendekam di penjara membuat De Gadjah berpikir untuk mengubah diri. Tiga bulan waktu yang cukup baginya untuk belajar tentang konsekuensi dari sebuah tindakan.
Sang ibu yang rajin menjenguk di sel membuat si anak besar ini pilu hati. Meski tanpa kata nasihat, sorotan mata orangtua nya menyiratkan makna "Nak, tolong jangan lagi buat ibu tak tenang di rumah".
De Gadjah lalu memantapkan sikap dan memutuskan keluar dari dunianya yang gelap. Ia mengasingkan diri ke Amerika. Hidupnya di rantauan nan jauh ternyata masih berkelindan dengan masalah, perkelahian bahkan tuduhan bandar.
Penghujung waktu di Negeri Paman Sam justru berakhir buruk. Prasangka kriminal membuatnya dipaksa pulang hanya dengan pakaian yang melekat di badan.
Marah dan kecewa berkecamuk. Balas dendam sempat terbesit di benaknya. Namun De Gadjah memilih ikhlas. Baginya akan selalu ada penyelamat di balik penghianat.
Waktu berlalu lembar baru dimulai. Ia ditemukan dengan tangan-tangan yang membawanya bersua dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. De Gadjah mencatat cerita sukses menapak karir politik di usianya yang terbilang muda.
Simak selengkapnya di Tribun Bali Podcast.
#degadjah #bigdaddy #pemudabalibersatu #tribunbalipodcast
FOLLOW :
TIK TOK : / tribunbaliupdate
INSTAGRAM : / tribunbali
FACEBOOK : / tribunbali
KZbin : / tribunbaliofficial
TWITTER : / tribunbali2014
(HDK)